DISUSUN :
KELOMPOK V
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik
dan selesai tepat waktu, guna untuk memenuhi untuk tugas mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi II.
Makalah ini memuat tentang Desain, Implementasi dan Operasi Sistem dalam
Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua agar kita bisa mengetahui bersama hal-hal yang dikemukakan dalam
makalah ini.
Mungkin dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari teman-teman maupun dosen demi mencapai kesempurnaan
pada makalah ini.
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu desain sistem yang baik adalah desain yang mencakup seluruh proses
aktivitas, baik operasional ataupun non-operasional untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selama desain konseptual, perusahaan memutuskan cara bagaimana memenuhi
kebutuhan para pemakai sistem. Tugas pertama adalah mengidentifikasi dan
mengevaluasi desain serta altematif yang tepat.
Sistem yang baru memerlukan desain konseptual dimana tugasnya adalah
mengidentifikasi dan mengevaluasi sistem yang baru, dengan begitu kita tahu apa yang
belum dicapai pada sistem yang lama, dan adanya sistem baru ini lebih
menyempurnakan proses bisnis yang di dalam perusahaan dan menambah laba
perusahaan tersebut dengan sistem yang baru. Proses ini dimulai dengan
mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif design. Mengembangkan spesifikasi
design lalu menyerahkan konsep persyaratan design. Sebagai contoh, untuk sistem baru
kita dapat menggunakan dua pilihan. Kita akan mempergunakan sistem lama dengan
tambahan sesuatu yang baru, jadi sistem lama dapat tetap dipergunakan dan tidak
sepenuhnya dihilangkan. Atau kita dapat memilih pilihan yang kedua yaitu
memberhentikan habis sistem yang lama dan mengganti keseluruhannya dengan sistem
baru.
Desain sistem konseptual sangat menentukan arah bagi proyek sistem. Desain ini
merinci persyaratan prestasi bagi mereka yang akan mengembangkan disain yang
terinci. Karena disain konseptual menetapkan kerangka garis besar dari sistem, maka
yang akan menggunakan sistem informasi harus mempunyai peran besar dalam
pengembangan dan evaluasi konsep-konsep alternatif.
B. Rumusan Masalah
Desain sistem konseptual
Desain sistem fisik
Implementasi sistem
1
Konversi sistem
Operasi dan pemeliharaan sistem
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui Desain sistem konseptual
Untuk menegtahui Desain sistem fisik
Untuk menegathui Implementasi sistem
Untuk menegetahui Konversi sistem
Untuk menegtahui Operasi dan pemeliharaan sistem
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Menyiapkan spesifikasi desain
a. Output
Oleh karena sistem didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna,
spesifikasi outputharus disiapkan dulu. Untuk mengevaluasi penjualan toko,
SM harus menentukan :
Seberapa sering untuk menghasilkan sebuah laporan analisis penjualan
Apa saja yang harus dimuat dalam laporan
Laporan akan terlihat seperti apa
Apakah ini merupakan sebuah uotput salinan atau keduanya
b. Penyimpanan data
Keputusan penyimpanan data termasuk elemen data apa yang harus disimpan
untuk menghasilkan laporan penjualan, bagaimana data harus disimpan, dan
apa jenis file atau database apa yang harus digunakan.
4
c. Input
Pertimbangan desain input termasuk data penjualan, lokasi dan jumlah
penjualan, mana yang dimasukkan, di mana, kapan, dan bagaimana
mengumpulkan data.
d. Prosedur pemrosesan dan operasi
Pertimbangan desain termasuk bagaimana memproses input dan data tersimpan
untuk menghasilkan laporan penjualan, dan dalam urutan apa proses tersebut
harus dijalankan.
5
c. Laporan pengecualian yang dipicu adalah laporan dengan isi dan format yang
telah dispesifikasikan sebelumnya, disiapkan hanya sebagai tanggapan terhadap
kondisi- kondisi yang tidak normal.
d. Laporan Permintaan adalah laporan dengan isi dan format yang telah
dispesifikasikan sebelumnya, disiapkan hanya berdasarkan permintaan.
3. Desain Input
a. Desain Formulir
Meskipun sistem berpindah dari dokumen kertas dan ke otomatisasi data
sumber, desain formulir, masih sebuah topik yang penting.
b. Desain Layar Komputer
Layar masukan komputer paling efektif ketika prosedur- prosedur berikut
diikuti:
Mengatur layar, sehingga data dapat dimasukkan dengan cepat, tepat, dan
lengkap. Meminimalkan input data dengan memuat sebanyak mungkin data
6
dari sistem. Sebagai contoh, memasukkan sebuah nomor pelanggan dapat
menyebabkan sistem memuat nama, alamat, dan informasi kunci lain milik
pelanggan.
Memasukkan data dalam urutan yang sama seperti yang ditampilkan pada
formulir kertas yang menyimpan data tersebut.
Mengelompokkan secara logis data terkait pada saat yang bersamaan.
Melengkapi layar dari kiri ke kanan dan atas ke bawah.
Mendesain layar, sehingga para pengguna dapat melompat dari satu lokasi
entri data ke lokasi lain atau menggunakan sebuah kunci tunggal untuk
langsung pergi ke lokasi layar.
Mempermudah dalam memperbaiki kekeliruan. Pesan kesalahan yang jelas
dan eksplisit yang konsisten di seluruh layar adalah hal yang mendasar.
Seharusnya terdapat sebuah fitur bantuan untuk menyediakan bantuan online.
Membatasi data atau nomor opsi menu pada sebuah layar untuk menghindari
kekacauan.
4. Desain Program
Ada 8 langkah dalam desain program :
a. Menentukan kebutuhan pengguna
b. Membuat dan mendokumentasikan sebuah rencana pengembangan
c. Membuat instruksi-instruksi program (kode komputer)
d. Menguji program
e. Mendokumentasikan program
f. Menguji para pengguna program
g. Memasang system
h. Menggunakan dan memodifikasi system
7
C. Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah proses memasang perangkat keras dan perangkat
lunak, sehingga SIA dapat menyala dan dijalankan.
1. Perencanaan Implementasi
Rencana implementasi adalah sebuah rencana tertulis yang menunjukkan
bagaimana sitem baru akan diimplementasikan ketika proyek tersebut harusnya
selesai dan SIA berjalan, termasuk sebuah jadwal penyelesaian, estimasi biaya,
capaian tugas, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap masing-masing
aktivitas.
2. Persiapan situs; memasang dan menguji perangkat keras adalah proses panjang dan
harus dimulai dengan baik di awal tanggal pemasangan.
3. Memilih dan melatih personel
Para pegawai harus dilatih tentang perangkat keras, perangkat lunak, dan segala
kebijakan dan prosedur baru. Pelatihan harus dijadwalkan hanya sebelum pengujian
dan konversi sistem. Banyak opsi pelatihan seperti pelatihan vendor, manual belajar
sendiri, instruksi bantuan komputer, presentasi video, bermain peran, studi kasus,
dan bereksperimen dengan sistem tersebut di bawah panduan para pengguna
berpengalaman.
4. Melengkapi Dokumentasi Tiga jenis dokumentasi yang harus dipersiapkan untuk
sistem baru :
8
Dokumentasi Pengembangan menjelaskan SIA baru. Dokumentasi ini termasuk
sebuah deskripsi sitem; salinan tata letak output, input, serta file dan database;
bagan alir program; hasil uji; dan formulir penerimaan pengguna.
Dokumentasi Operasi termasuk jadwal pengoperasian; file dan database yang
diakses; serta persyaratan perlengkapan, keamanan, dan penyimpanan file.
Dokumentasi Pengguna mengajarkan para pengguna bagaimana mengoperasikan
SIA. Tindakan ini termasuk manual prosedur dan bahan pelatihan.
5. Menguji Sistem
Tiga bentuk pengujian yang umum :
Walk-through adalah tinjauan langkah demi langkah atas prosedur atau logika
program untuk menemukan logika yang salah, kesalahan, pengabaian, atau
masalah lainnya.
Uji pengolahan data adalah memproses transaksi valid dan keliru untuk
menentukan jika sebuah program beroperasi seperti yang didesain dan transaksi
yang valid ditangani dengan layak serta kesalahan dideteksi dan dihadapi secara
tepat.
Uji penerimaan adalah pengujian atas sistem baru menggunakan sejumlah
transaksi nyata untuk menentukan apakah kriteria yang dikembangkan pengguna
terpenuhi.
D. Konversi Sistem
Konversi adalah proses perubahan dari sistem komputer lama ke yang baru.
Banyak elemen yang harus dikonversikan : perangkat keras, perangkat lunak, file data,
dan prosedur. Empat pendekatan konversi yang digunakan :
Konversi Langsung adalah perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem baru dengan
menghentikan SI lama ketika yang baru diperkenalkan.
Konversi Pararel adalah perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem baru dengan
mengoperasikan kedua sistem secara bersamaan sampai organisasi yakin sistem baru
berfungsi dengan benar.
9
Konversi Bertahap adalah perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem baru dengan
mengganti elemen- elemen yang lama dengan yang baru secara bertahap sampai
sistem lama seluruhnya telah tergantikan.
Konversi Pilot adalah perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem baru dengan
mengimplementasikan sebuah sistem di satu lokasi, menggunakannya sampai seluruh
masalah diselesaikan, dan kemudian mengimplementasikannya di organisasi tersisa.
Konversi data dapat memakan waktu, menjemukan, dan mahal; kesulitan dan
besarannya dengan mudah diremehkan. Langkah pertama dalam konversi data adalah
memutuskan file data mana yang perlu dikonversi. Kemudian, data tersebut dicek
kelengkapan dan kesalahannya, serta inkonsistensi dihapus. Mengikuti konversi data,
file baru divalidasi untuk memastikan data tidak hilang selama konversi. Jika konversi
data panjang, file baru harus diperbarui dengan transaksi yang terjadi selama konversi
data. Segera setelah file dan database telah dikonversi dan diuji untuk ketepatan, sistem
baru tersebut akan berfungsi. Sistem tersebut harus diawasi selama satu waktu untuk
memastikan bahwa ia berjalan dengan lancar dan tepat. Aktivitas terakhir adalah
mendokumentasikan aktivitas konversi.
10
Pengendalian atas SIA diteruskan ke departemen pengolahan data, tetapi
pekerjaan pada sistem baru tersebut belum selesai. Selama hidup sistem tersebut, 30%
pekerja dilakukan selama pengembangan, serta 70% dihabiskan untuk modifikasi dan
perbaruan perangkat lunak.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat ini menyebabkan lajunya
kebutuhan akan sistem informasi yang akurat dalam dunia bisnis dan memaksa kita
sebagai manusia untuk bisa terus menciptakan penemuan-penemuan baru yang dapat
lebih mempermdah manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam desain konseptual, pengembang menciptakan sebuah kerangka umum
untuk mengimplementasikan persyaratan pengguna dan mengatasi masalah-masalah
yang diidentifikasikan dalam fase analisis. Langkah-langkah desain konseptual meliputi
: mengevaluasi alternatif desain, menyiapkan spesifikasi desain, dan menyiapkan
laporan desain sistem konseptual. Dalam desain fisik, persyaratan desain konseptual
SIA yang luas dan berorientasi pengguna dijelaskan ke dalam spesifikasi mendetail
yang digunakan untuk coding dan menguji program komputer. Implementasi sistem
adalah proses memasang perangkat keras dan perangkat lunak, sehingga SIA dapat
menyala dan dijalankan. Langkah siklus hidup pengembang sistem (system
development life cycle/SDLC) terakhir adalah mengoperasikan dan memelihara sistem
baru tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-semarang/sistem-informasi-
akuntansi/desain-sistem-konseptual/12963942 (diakses pada 21 Mei 2023)
http://masitaindah.blogspot.com/2018/07/desain-implementasi-dan-operasi-sistem.html
(diakses pada 21 Mei 2023)
https://www.studocu.com/id/document/universitas-nusantara-pgri-kediri/dwi-muhamad-
nurfianto/adoc-be-yourself/27813431 (diakses pada 21 Mei 2023)
13