Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI

“INDUSTRI PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA”

Dosen :
Rusnawati S.E.,MM

Disusun oleh kelompok 11 :


HERDIANA ( 90200121002 )
AULIA ( 90200121021 )
KIKI RESKY RAHAYU ( 90200121031 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah hanya kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kita kekuatan iman dan islam,memberikan kesehatan jasmani
dan rohani,membuka hati kita untuk terus mencari keluasan samuderah ilmu Allah
yang telah dihamparkan di muka bumi ini,dan semoga kita termasuk orang-orang
yang selamat dan diselamatkan oleh Allah SWT. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita
kepada jalan yang terang dan mengurangi kerumitan hidup menjadi jalan yang amat
indah berupa ajaran Agama Islam.
Penulis telah merasa sangat lega karena telah menyelesikan makalah dengan
judul “INDUSTRI PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA” ini sebagai tugas salah
satu mata kuliah Bahasa Indonesia.Dalam makalah ini telah sedikit kami sajikan
tentang karya tulis ilmiah.Semoga karya ini akan mampu memberi manfaat kepada
semua pihak yang membutuhkan pengetahuan ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini.dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami dilain waktu.

Gowa,16 November 2021

Kelompok 11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………2
C. TUJUAN ……….………………………………………………..………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN INDUSTRI PERSAINGAN TIDAK
SEMPURNA…………...…………………..……………………………..3
B. REVENUE………………………………………………………………..3
C. ELASTISITAS
PERMINTAAN…………………………………………………………..5
D. KESEIMBANGAN FIRM……………………….………………………6
E. POSISI BIAYA PADA SAAT
KESEIMBANGAN………………………………………………………8
F. INDUSTRI DALAM JANGKA
PANJANG……….……………………………………………………….8
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pasar persaingan sempurna maupun monopoli sangat jarang terjadi atau
dijumpai dalam dunia nyata, karena salah satu konsep dasar yang dipakai untuk
membangun kedua struktur pasar pasar persaingan sempurna dan monopoli
adalah bahwa tidak terdapat persaingan dalam kedua pasar itu. Bagaimanapun
juga konsep-konsep dasar dari kedua struktur pasar tersebut telah melahirkan
teori baru yang berkaitan dengan struktur pasar yang menjembatani kedua
bentuk pasar itu. Teori yang berkaitan dengan konsep-konsep untuk
menjelaskan struktur pasar selain persaingan sempurna maupun monopoli ini
diklasifikasikan sebagai tori persaingan tidak sempurna.
Teori persaingan tidak sempurna (imperfect competition) dibangun
berdasarkan kenyataan bahwa dalam praktek nyata, hampir semua perusahaan
tunduk pada hukum persaingan, di mana perusahaan-perusahaan pesaing akan
bereaksi apabila ada perusahaan lain yang memproduksi produk serupa
melakukan suatu tindakan yang mempengaruhi pasar. Dalam buku Pengantar
Teori Ekonomi karya Suherman Rosyidi disebutkan bahwa istilah antara
persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik dianggap sama.
Persaingan tidak sempurna atau persaingan monopolistik adalah bentuk industri
atau pasar persaingan yang secara karakteristik berada di antara persaingan
sempurna dengan monopoli. Pasar persaingan monopolis dapat didefiniskan
sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen yangmenghasilkan
barang yang berbeda corak.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian industri persaingan tidak sempurna
b. Pengertian revenue
1. Pengertian dan rumus total revenue
2. Pengertian dan rumus average revenue
3. Matematika total revenue
c. Elastisitas permintaan
d. Keseimbangan firm
1.Pendekatan total
2.Pendekatan marginal
e. Posisi biaya pada saat keseimbangan
1.Biaya rerata
2.Biaya marginal
3.Pertentangan berbagai tujuan
f. Industri dalam jangka panjang

C. TUJUAN
a. Mengetahui industri persaingan tidak sempurna
b. Mengetahui revenue
c. Mengetahui elastisitas permintaan
d Mengetahui Keseimbangan firm
e. Industri dalam jangka panjang
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Pasar persaingan tidak sempurna merupakan suatu struktur pasar dalam
ilmu ekonomi. Di sistem ini, penjual lebih memiliki kuasa dalam menentukan
harga, sebab jumlah penjual lebih banyak dari pembeli. Pasar persaingan tidak
sempurna merupakan struktur pasar dalam dunia perekonomian. Pasar ini
tercipta ketika pasar persaingan sempurna tidak berjalan dengan baik. Jika pasar
persaingan sempurna mencerminkan kondisi di mana penjual dan pembeli hadir
dalam jumlah besar, maka lain halnya dalam struktur pasar persaingan tidak
sempurna. Di pasar ini, penjual atau pedagang lebih sedikit ketimbang pembeli.
Walau berjumlah sedikit, penjual di pasar persaingan tidak sempurna berhak
atas penjualan produk tertentu dan hanya mereka yang boleh atau mampu
menjual produk dengan jumlah terbatas. Hal ini menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan dalam penentuan harga produk di pasar.

B. REVENUE
Revenue adalah hal pertama yang masuk dalam laporan keuangan.
Penjelasan tentang revenue masuk dalam pemasukan yang didapatkan dari hasil
penjualan perusahaan. Revenue adalah pendapatan dari operasional perusahaan.
Revenue juga dapat diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh perusahaan
melalui aktivitas utamanya. Nilai revenue masuk ke dalam investasi yang harus
dilakukan penanam modal. Kemudian akan dikurangi total nilai retur atau
diskon apabila ada. Revenue disebut juga sebagai hak kekayaan sementara yang
masuk dalam perhitungan laba. Penghitungan revenue terikat periode akuntansi,
misalkan per bulan atau per tahun.
1.Total Revenue
Total revenue atau total penerimaan adalah jumlah keseluruhan penerimaan
yang dihitung dari hasil perkalian antara harga dan jumlah barang. Untuk dapat
menghitung total revenue (TR) bisa digunakan rumus sebagai berikut:

TR = P x Q
Dimana

TR : Total Revenue (penerimaan total)


P : Price (harga)
Q : Quantity (jumlah barang)

2. Average Revenue
Terakhir ada average revenue, yaitu penerimaan per unit dari penjualan output.
Penghitungan average revenue bisa dilakukan dengan menggunakan rumus
berikut:

AR = (P X Q) / P

Dimana

AR : Average Revenue
P : Price (harga)
Q : Quantity (jumlah barang)
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa average revenue sama dengan harga
produk itu sendiri.

3. Marginal Revenue
Jenis revenue yang kedua adalah marginal revenue. Marginal revenue dapat
diartikan sebagai kenaikan atau penurunan penerimaan karena adanya
penambahan atau pengurangan satu unit output. Angka marginal revenue (MR)
bisa dihitung menggunakan rumus berikut ini
MR = ∆TR / ∆Q

Dimana

TR : Total Revenue
Q : Quantity (jumlah barang)
Marginal revenue mengukur adanya perubahan pada pendapatan (revenue)
sebagai dampak dari perubahan jumlah barang atau jasa yang dijual. Marginal
revenue mengindikasikan seberapa besar pendapatan meningkat dari penjualan
unit tambahan dari barang atau jasa perusahaan.

C. ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitan permintaan (price elasticity of demand) adalah istilah dalam
dunia ekonomi untuk menggambarkan perubahan jumlah permintaan barang
terhadap perubahan harga dari barang tersebut.
Elastisitas permintaan adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
besarnya kepekaan dari perubahan jumlah permintaan barang apabila terjadi
perubahan harga barang. Sebagai contoh, adanya penurunan harga dari suatu
produk, entah itu barang atau jasa, maka hal ini berimbas pada meningkatnya
jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut.

D. KESEIMBANGAN FIRM
Keseimbangan firm yaitu Keseimbangan dalam bahasa ekonomi
memiliki arti suatu keadaan seimbang, dimana tiada ada tekanan –tekanan
endogen, tekanan-tekanan dalam yang dapat mendatangkan perubahan. Suatu
firm dikatakan mencapai keseimbangan jika firm yang bersangkutan itu berhasil
mencapai atau memperoleh laba maksimal.
a.pendekatan total
Indikator utama dalam pendekatan total adalah pendapatan total dan biaya
total. Melalui pendekatan dapat diketahui apakah perusahaan memperoleh laba
ataukah rugi. Posisi laba ditampilkan dalam kurva berikut ini

Kurva Keseimbangan Perusahaan Melalui Pendekatan Total

Garis KL, MN dan XY menunjukkan besarnya laba yang diperoleh dari selisih
pendapatan total dengan biaya total. Namun, perusahaan mengalami laba
maksimum saat MN yaitu saat jarak TR dan TC paling jauh (dengan TR di atas
TC). Laba maksimum tersebut dicapai jika perusahaan memproduksi output
sebesar OQM. Memperhatikan posisi laba melalui TR dan TC (pendekatan
total) di atas ternyata pendekatan total ini tidak dapat menunjukkan beberapa
hal berikut ini:
Beberapa harga dan biaya per unit.
Pada output beberapa terjadi profit maksimal.
Untuk mendapatkan data tersebut, dapat diperoleh melalui average revenue,
marginal revenue, average cost, dan marginal cost (pendekatan marginal).

b.pendekatan marginal
Indikator menentukan keseimbangan perusahaan adalah penerimaan rerata dan
penerimaan, marginal serta biaya rerata dan biaya marginal. Posisi laba
ditampilkan dalam kurva di bawah ini;

Kurva Keseimbangan Perusahaan Melalui Pendekatan Marginal

Pada output sebesar OQm, pengusahaan mencapai laba maksimal karena pada
saat itu MR=MC. Kurva itu juga menjelaskan harga per unit atau AR = OP dan
biaya per unit atau AC = OC. Besarnya laba ditunjukkan oleh segi empat CPMN
yang merupakan selisih antara penerimaan total yaitu OPMQm dengan biaya
total yaitu OCNQm.

E. POSISI BIAYA PADA SAAT KESEIMBANGAN


Didalam industri persaingan tidak sempurna atau persaingan
monopolitik, segala kemungkinan mengenai arah biaya bisa terjadi antara
lain sebagai berikut;
a. Biaya Rerata
1. Increasing Cost
Apabila firm bekerja dengan biaya rerata yang meningkat(Increasing Cost),
maka firm pasti akan bekerja pula dengan biaya marginal meningkat
(Increasing Marginal Cost).
2. Constant Cost
Apabila firm bekerja dengan biaya rerata yang konstan (Constant Average)
maka biaya marginalnya akan meningkat (Increasing Marginal Cost).
3. Decreasing Cost
Apabila firm bekerja dengan biaya rerata menurun (Decreasing Cost), maka
banyak kemungkinan yang bisa terjadi dengan biaya marginalnya (Marginal
Cost).
b. Biaya Marginal
1. Increasing Marginal Cost
Apabia firm dalam industri persaingan monopolistik bekerja dengan biaya
marginal yang meningkat,
2. Constant marginal cost
Apabila firm bekerja dengan biaya marginal yang konstan(constant
marginal cost) maka satu-satunya kemungkinan yang dapat terjadi atas
biaya reratanya menurun
3. Decreasing marginal cost
Gejala biaya marginal menurun (decreasing marginal cost) ini, sebagaimana
yang telah diterangkan di depan tidak ada, karena dalam keadaan seperti itu
firm hanya akan menderita rugi maksimum.
c. Pertentangan berbagai tujuan
Sekurang-kurangnya masih ada dua lagi sesuatu yg dapat dipakai
sebagai tujuan alternative firm:
1. Tingkat output optimal
Dapat diacapai ketika firm yang bersangkutan menghasilkan output optimal
dicapai pada waktu dicapainya the optimum rate of output.
2. Tingkat penjualan maksimal
Adalah suatu tingkat penjualan output yang memberikan penerimaan
maksimal. Jadi yang hendak dimaksimalkan adalah hasil penjualan output,
bukan laba. Tingkat penjualan maksimal ini sebenarnya identik dengan
penerimaan maksimal.

F. INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG


Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa
perubahan tertentu yang di dalam jangka pendek tidak dapat dilakukan.
Perubahan ini yang mungkin berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan
teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan kenaikan harga-harga. Analisis ini
bertujuan untuk melihat bagaimana penyesuaian-penyesuaian yang berlaku
menimbulkan perubahan dalam keadaan di pasar.
Dan keadaan berikut akan di perhatikan:
1. Keadaan yang wujud apabila permintaan bertambah
2. Keadaan yang wujud apabila permintaan berkurang

Kurva penawaran industri dalam jangka panjang


Berdasarkan kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang,
kurva penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dapat di bedakan
menjadi 3 bentuk yaitu yang di pengaruhi biaya produksi yang bersifat:
- Biaya jangka panjang yang tidak berubah
- Biaya jangka panjang yang semakin meningkat
- Biaya jangka panjang yang semakin menurun.
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
❖ Jadi industri persaingan tidak sempurna ialah pasar yang tidak
terorganisasi secara sempurna atau dimana salah satu cirinya tidak
terpenuhi, karena dalam pasar persaingan tidak sempurna peran dari
pembeli dan penjual hilang. Mereka tidak memiliki keleluasaan untuk
menentukan harga suatu produk.
❖ Reveneu
a. total revenue: jumlah penerimaan dari hasil harga dan jumlah barang
b. average revenue: penerimaan per unit dari penjualan output
c. marginal revenue: kenaikan atau penurunan dari bertambah atau
berkurangnya satu unit output.
❖ Elastisitas permintaan yaitu alat ukur untuk mengukur besarnya kepekaan
dari jumlah permintaan barang apabila terjadi perubahan harga barang.
❖ Keseimbangan firm
a. pendekatan total: pendapatan total dan biaya total
b. pendekatan marginal: menentukan keseimbangan perusahaan
❖ Posisi biaya pada saat keseimbangan
a. biaya rerata
b. biaya marginal
c. pertentangan berbagai tujuan
❖ Industri dalam jangka panjang yaitu beberapa perubahan yang jangka
pendek tidak dapat lakukan, seperti kemajuan teknologi dan kenaikan upah
tenaga kerja.
2. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan
baik dari Dosen Mata Kuliah ini maupun dari Mahasiswa. Selain itu kami
harapkan kepada pembaca agar bisa menjadikan makalah ini sebagai bahan
bacaan yang tujuannya ingin memahami INDUSTRI PERSAINGAN TIDAK
SEMPURNA.
Demikian makalah yang dapat kami buat. Apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan di hati atau belum sesuai dengan apa yang Anda harapkan, kami mohon
maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun kami agar
dalam tugas-tugas selanjutnya,kami dapat menyelesaikannya dengan lebih baik
lagi
DAFTAR PUSTAKA
https://katadata.co.id/intan/finansial/615a91c724aad/pasar-persaingan-tidak-
sempurna-ciri-jenis-dan-contohnya

https://www.modalrakyat.id/blog/revenue-adalah

https://www.simulasikredit.com/cara-menghitung-total-revenue-marginal-
revenue-dan-average-revenue/

https://idschool.net/sma/rumus-elastisitas-permintaan-dan-penawaran/

https://maglearning.id/2020/12/12/konsep-keseimbangan-perusahaan-mrmc/

Anda mungkin juga menyukai