Oleh:
Bambang Irawan
207040002
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
2023
BAB I PENDAHULUAN
K3 penunjang system manajemen perusahaan yang baik
ISO 45001 yang berdasar pada OHSAS 18001 merupakan regulasi internasional Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penerapan ISO 45001 dapat meningkatkan SMK3 perusahaan dan diakui secara internasional
Tempat dilakukannya penelitian PT Bukaka Teknik Utama
Bergerak di bidang usaha Engineering, Fabrication, Construction Offshore & Onshore and Maintenance
Services
Temuan awal di PT Bukaka Teknik Utama telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, ISO 45001:2018
dan ISO 14001:2015
Beberapa kecelakaan kerja terjadi dalam kurun waktu 20 tahun
2019 terjadi 1 kecelakaan kerja, 2020 terjadi 2 kecelakaan kerja, 2021 terjadi 1 kecelakaan kerja, dan
2022 terjadi 2 kecelakaan kerja
Meliahat fakta bahwa PT Buakaka Teknik Utama mendapatkan sertifikasi ISO 45001:2018 dan tetap terjadi
kecelakaan kerja
• Bagaimana penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan
Rumusan ISO 45001:2018 di PT Bukaka Teknik Utama?
Masalah
• Faktor-faktor apa saja yang menghambat penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja berdasarkan ISO 45001:2018 di PT Bukaka Teknik Utama?
• Bagaimana usulan perbaikan penerapan Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja berdasarkan ISO 45001:2018 di PT Bukaka Teknik Utama?
Kecelakaan Kerja
Kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan tidak diduga, menimbulkan kerugian [9]
Faktor terjadinya kecelakaan kerja, tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi lingkungan tidak
aman (unsafe condition) [9]
ISO 45001:2018, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dipublikasikan oleh
International Organization for Standardization
Klausul ISO 45001:2018 [2] 6. Perencanaan
1. Ruang Lingkup 7. Dukungan
2. Acuan Normatif 8. Operasi
3. Istilah dan Definisi 9. Evaluasi Kinerja
4. Konteks Organisasi 10. Perbaikan Berkelanjutan
5. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja
Pendekatan PDCA
Plan: menetapkan ruang lingkup, konteks dan kebijakan K3
Do: menerapkan rencana tindakan dan pengendalian terkait SMK3
Check: memantau dan mengukur proses dan pengendalian serta mengevaluasi dan melaporkan hasil
Act: mengambil tindakan untuk memperbaiki kinerja SMK3 secara berkelanjutan
Act Plan
Check Do
Diagram Fishbone
Membantu mengidentifikasi, memilah, dan menampilkan berbagai penyebab yang mungkin dari suatu
masalah [14]
Dalam industry manufaktur, menggunakan konsep 5M-1E, yaitu:
Machines, methods, measurement, man, dan environment [15]
Dalam pelayanan, menggunakan pendekatan 3P-1E yaitu:
Procedures, policies, people, serta equipment [15]
Pengumpulan Data
Data Primer
Data Sekunder
Pengolahan Data
Selesai
DAFTAR PUSTAKA
[1] International Labour Organization, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sarana untuk Produktivitas. ILO, 2013.
[2] M. Masjuli, A. Taufani, dan A. A. Kasim, “Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018,” 2019.
[3] Y. Syahrullah dan A. Febriani, Evaluasi Standar Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ISO 45001:2018 untuk Mencegah Terjadinya
Kecelakaan Kerja Akibat Kegagalan Proyek Infrastruktur. 2019.
[4] F. Tjandra, “Perancangan dan Implementasi Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT. Korin Intiwira Sejahtera Sesuai ISO 45001:2018,”
2019.
[5] S. Nurhaliza, “Analisis Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Proyek Revitalisasi Rusun Penjaringan Tower
A, B, E, & F Jakarta Utara,” 2022.
[6] A. Yoshana, M. F. Putra, dan R. Setiowati, “Gap Analysis Penerapan Sistem Manajemen K3 ISO 45001:2018 di PT. Citra Abadi Sejati (CAS),” Jurnal
Teknologi dan Manajemen, vol. 20, no. 1, hlm. 17–26, Feb 2022, doi: 10.52330/jtm.v20i1.52.
[7] I. K. A. A. Putra dan I. G. B. A. S. Dharma, “Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (SMK3) pada Pekerjaan Proyek
Pembangunan Infrastruktur,” Jurnal Ilmiah Kurva Teknik, vol. 12, no. 1, 2023, [Daring]. Tersedia pada: https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jikt
[8] B. S. B. Ginting, T. Sukwika, dan M. T. N. Situmorang, “Analisis Kesenjangan Penerapan ISO 45001:2018 pada Perusahaan Makanan Ringan,” 2022,
doi: 10.55448/ems.
[9] J. Z. Muddin, “Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Berua Jaya Sejahtera Utama pada Kegiatan Penanaman Rehabilitasi
DAS IPPKH di Kab. Bone, Sulawesi Selatan,” 2022.
[10] M. Tahang, “Pengaruh Budaya Organisasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bosawa Beton Indonesia,” 2023.
[11] N. Novia, “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Vadhana Internasional di Duri,” 2021.
[12] Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,” 1970.
[13] Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja,” 2012.
[14] “Diagram Fishbone.” Diakses: 25 Oktober 2023. [Daring]. Tersedia pada: https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Diagram_Fisbone.pdf
[15] B. T. Hutapea, “Analisa Implementasi ISO 45001:2018 terhadap Kinerja Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) PT Techindo
Contromatra di Kawasan Industri Modern II,” 2021.
[16] Sampoerna University, “Pengertian Focus Group Discussion (FGD) dan Cara Menjalankan,” 2021, Diakses: 26 Oktober 2023. [Daring]. Tersedia pada:
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/focus-group-discussion-adalah/#:~:text=Focus%20group%20discussion%20memang%20lebih,dalam%20suasana
%20informal%20dan%20santai.
TERIMA KASIH