MANAGEMENT
SYSTEM
ISO 9001 (Quality Management System)
ISO 14001 (Environment Management System)
ISO 45001 (Health & Safety Management System)
MADE YENNY PUSPITARINI
S1 Teknik Lingkungan ITS
Konsultasi
S2 K3 Unair, Surabaya • SMM ISO 9001 WDR PT. CPI Riau, SAMSAT Gresik, PT. Garu Persada Bojonegoro, PT. Trigon Scientific Indonesia
Jl. RA. Kartini 230, Gresik, Tulungagung
Jawa Timur • SML ISO 14001 PT. Pelindo Banjarmasin dan Surabaya, Dirjen Bina Marga PU Jakarta, PT. AP I Surabaya,
Mypusri05@yahoo.com Balikpapan dan Makasar, PT. Laser Jaya Sakti Pasuruan
0853 3525 1996 • SMK3 Dinas Pertamanan Gresik, PT. Cahya Mandiri Gemilang Gresik
• Integrasi (K3, Lingkungan dan K3) PT. Pelindo Marine Service, dan PT. Lamong Energi Indonesia Surabaya, PT.
KOMPETENSI Malidas Sterilindo Sidoarjo
•Ahli K3 Umum Kemenaker RI • PROPER LNG Tangguh Papua
•Internal Auditor SMK3 Kemenaker RI • CSMS PT. Parametrik Pilar Utama Tangerang, PT. Sasana Teknik Indonesia Tangerang
•Sistem Manajemen K3 ISO 45001:2018
•Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015
•Sistem Manajemen K3 ISO 45001: 2018
Pelatihan
•Sistem Manajemen K3 PP 50/ tahun 2012 • SMM PT. Pelindo III Bali, PT. MHI Surabaya, PT. Trigon Scientific Indonesia Tulungagung, Midiatama Jakarta
•Sistem Manajemen K3 Kontraktor (CSMS) • SML untuk industri rokok dan tembakau, PT. Pelindo III Banjarmasin & Surabaya , Dirjen PU Bina Marga
•Internal Auditor ISO 19011 : 2018 Medan,Jakarta, Makasar, PT. AP I Surabaya, PT. Laser Jaya Sakti.
•SMK3 pandemi Covid ISO PAS 45005:2020 • SMK3 PT. Pelindo III Gresik, UPTD PAL, US AID - IUWASH, Malang, PT. MHI Surabaya, Universitas Jember
•LCA (Life Cycle Assesment) • SMMK3L PT. PMS Surabaya, PT. Pelindo III Surabaya, Universitas Surabaya, PT. Lamong Energi Indonesia
•Auditor CHSE Surabaya, PT. Malidas Sterilindo Sidoarjo, PT. Lamong Energi Indonesia, Surabaya
•Sertifikasi Industri Hijau • AK3U - SMK3, Trust Bimo Indonesia, PT Synergi Solution.
• Internal Audit Training PT. PMS, PT. AP I dan PT. Lamong Energi Indonesia, Surabaya, PT. Malidas Sterilindo
TIM AHLI K3 BSN Sidoarjo, dan PT. Pelindo III Banjarmasin
• Anggota ISO TC 283 (SMK3), DCCG (negara
berkembang), WG 4 (ISO 45004), WG 5 (ISO Auditor
45006), TG 5, Asia-Oceania, TG 6 & TG 7 • CHSE 2020-2021
• Mengkaji ISO seri 45k • SML ISO 14001:2015
• Buku Bekerja Aman di Pandemi COVID-19 (2021) • SMK3 PP 50/2012
, 100 tokoh K3 & Profil K3 Nasional (2022)
APA ISO ?
6
ANNEX SL – PENJELASAN Klausa 1 – Ruang Lingkup. Mendefinisikan hasil yang diinginkan dari
sistem manajemen.
Permulaan Annex SL Klausa 2 – Acuan normatif. Referensi Standar atau publikasi apa pun
yang relevan.
Annex SL diawali sebagai Guide 83 (panduan untuk
menulis standar sistem manajemen). Organisasi Klausa 3 – Syarat dan definisi. Definisi istilah-istilah umum yang
Internasional untuk Standardisasi (ISO) menyatakan digunakan di seluruh Standar didefinisikan di bagian ini.
bahwa perlu ada pendekatan yang lebih terpadu untuk Klausa 4 – Konteks organisasi. mendefinisikan area yang akan
struktur standar ISO. Maka Annex SL diadopsi secara dicakup oleh sistem manajemen.
resmi pada tahun 2011 oleh ISO. Klausa 5 – Kepemimpinan. Bagian ini menekankan pentingnya
keterlibatan tim kepemimpinan dalam implementasi standar ISO.
Apa yang dimaksud Annex SL ? Klausa 6 – Perencanaan. Adalah bagaimana standar ISO akan
mencapai tujuannya dan bagaimana organisasi akan menghadapi
Annex SL adalah struktur tingkat tinggi yang digunakan risiko.
oleh Standar ISO yang bertujuan untuk memastikan
Klausa 7 – Dukungan. Bagaimana implementasi Standar ISO akan
konsistensi dan kompatibilitas antara standar ISO yang
didukung supaya berjalan efisien.
berbeda. Sebuah struktur memungkinkan untuk
implementasi yang lebih mudah ketika Klausa 8 – Operasi. Detail tentang proses dan operasi sehari-hari
mengintegrasikan beberapa standar ISO dan dalam organisasi, termasuk bagaimana melacak kinerja area ini.
memudahkan organisasi untuk mengikutinya. Klausa 9 – Evaluasi kinerja. Menganalisis dan memantau seberapa
Struktur Annex SL terdiri dari 10 klausa di mana semua baik organisasi beroperasi dengan memenuhi persyaratan standar
konten dalam standar ISO harus dikategorikan: ISO.
Klausa 10 – Perbaikan. Menggunakan hasil evaluasi kinerja untuk 7
meningkatkan proses bisnis
Model Framework Integrasi
Insert Footer Here 9
Insert Footer Here 10
Insert Footer Here 11
Insert Footer Here 12
Insert Footer Here 13
INTEGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN & K3
System
Management
Integration
System
4.2 PEMAHAMAN KEBUTUHAN DAN HARAPAN Management
PEKERJA DAN PIHAK YANG BERKEPENTINGAN Integration
ISO 9001:2015
ISO 14001:2015
ISO 45001:2018 6.1. TINDAKAN
Masukan UNTUK
Menentukan untuk
risiko Peluang
MENGATASI RISIKO
DAN PELUANG
25
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN (ISO 14001:2015) System
Management
Integration
Kegiatan, produk, jasa
mempertimbangkan
Life cycle perspective Aspek Dampak signifikan-baik yang merugikan
Kenali (ancaman) atau dampak yang menguntungkan
Aspek- Kriteria (peluang)
Perubahan (direncanakan atau
pengembangan baru) Dampak
26
System
Management
6.1.2.1 IDENTIFIKASI BAHAYA (LANJUTAN) (ISO 45001 : 2018) Integration
Orang
Proses
Aktivitas & situasi rutin /
non-rutin
Identifikasi
Bahaya
Design area kerja,
proses, instalasi, dll
Pengorganisasian
kerja & faktor Dan lain-
sosial Perubahan actual atau
yang masih diajukan lain
27
System
6.1.2.2. PENILAIAN RISIKO K3 DAN RISIKO LAINNYA TERHADAP Management
SISTEM MANAJEMEN K3 (ISO 45001 : 2018) Integration
Metodologi dan kriteria organisasi untuk penilaian risiko K3 harus ditetapkan dengan
memperhatikan ruang lingkup, sifat dan waktunya untuk memastikan bahwa mereka
proaktif daripada reaktif dan digunakan dengan cara yang sistematis.
Informasi terdokumentasi yang dipelihara (maintain) & disimpan (retain) untuk metodologi
& kriteria
29
System
6.1.4 TINDAKAN PERENCANAAN Management
Integration
ISO 14001:2015
risiko dan peluang yang diidentifikasi
dalam 6.1.1
Pertimbangan :
DILAKUKAN
secara terencana
Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk
pembentukan, penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan berkelanjutan sistem
manajemen QHSE.
• Orang
• Infrastruktur
• Lingkungan untuk
pengoperasian proses
• Sumber daya Monitoring & Sumber
Measurement (M&M) daya
• Pengetahuan organisasi
Organisasi 33
System
Management
7.2 KOMPETENSI Integration
Organisasi harus:
a) menentukan kompetensi yang diperlukan pekerja yang mempengaruhi atau dapat
mempengaruhi kinerja QHSE-nya;
b) memastikan bahwa pekerja kompeten (termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi bahaya)
atas dasar pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang sesuai;
c) jika memungkinkan, mengambil tindakan untuk memperoleh dan mempertahankan kompetensi
yang diperlukan, dan mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil;
c) Menentukan kebutuhan pelatihan yang terkait dengan aspek lingkungan dan SML (ISO 14K saja)
34
System
Management
7.3. KESADARAN Integration
Pekerja harus sadar akan:
a) kebijakan QHSE
b) Tujuan K3;
c) kontribusi mereka terhadap efektivitas sistem manajemen QHSE, termasuk manfaat
peningkatan kinerja QHSE;
d) implikasi dan konsekuensi potensial karena tidak sesuai dengan persyaratan sistem
manajemen QHSE;
Tambahan pada ISO 45001:2018
e) insiden dan hasil investigasi yang relevan dengan mereka;
f) bahaya, risiko dan tindakan K3 yang ditentukan yang relevan bagi mereka;
g) kemampuan untuk menghindari diri dari situasi kerja yang mereka anggap
menghadirkan bahaya yang segera terjadi dan serius terhadap kehidupan atau
kesehatan mereka, serta pengaturan untuk melindungi mereka dari konsekuensi yang
tidak semestinya pada saat melaksanakan pekerjaan. 35
7.4 KOMUNIKASI System
Management
7.4.1 UMUM (TITLE 7.4.1 HANYA ADA DI ISO 14K & 45K) Integration
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
proses yang diperlukan untuk komunikasi internal dan eksternal ISO 45001:2018
secara internal di antara berbagai
APA yang tingkatan dan fungsi organisasi;
dikomunikasikan
di antara kontraktor dan pengunjung ke
tempat kerja;
KAPAN dikomunikasikan
Pengetahuan organisasi di antara pihak yang berkepentingan
lainnya;
DENGAN SIAPA
berkomunikasi
ISO 14001:2015 ISO 45001:2018
memperhitungkan memperhitungkan
BAGAIMANA Compliance Obligation persyaratan legal & lainnya
berkomunikasi
Informasi konsisten dan dapat diandalkan
36
Komunikasi Internal & Eksternal
System
7.5 INFORMASI YANG DIDOKUMENTASIKAN Management
7.5.1 UMUM Integration
Sistem manajemen QHSE organisasi harus mencakup:
a) dokumentasi informasi yang diperlukan oleh QHSE MSS (9K, 14K, 45K);
b) informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh organisasi sebagai suatu yang
penting untuk keefektifan sistem manajemen QHSE.
ISO 45001:2018
a) menetapkan kriteria untuk proses; 38
b) menerapkan kendali atas proses sesuai dengan kriteria;
ISO 45001:2018
8.1.2 MENGHILANGKAN BAHAYA DAN MENGURANGI RISIKO K3
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses untuk
menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3 menggunakan hierarki kontrol
8.1.4.2 KONTRAKTOR
mengidentifikasi bahaya dan untuk menilai dan mengendalikan risiko K3 yang timbul dari kegiatan dan
operasi kontraktor yang berdampak pada organisasi; pekerja kontraktor; pihak lain yang berkepentingan di
tempat kerja.
8.1.4.3 OUTSOURCING
41
System
Management
8.1.4.3 OUTSOURCING ISO 45001:2018 Integration
• Organisasi harus memastikan bahwa fungsi dan proses yang di-outsource-kan dikontrol.
• Organisasi harus memastikan bahwa pengaturan outsourcingnya konsisten dengan
persyaratan hukum dan persyaratan lainnya dan mencapai hasil yang diharapkan dari
sistem manajemen K3.
• Jenis dan tingkat kontrol yang akan diterapkan pada fungsi dan proses ini harus
didefinisikan dalam sistem manajemen K3.
CATATAN
Koordinasi dengan penyedia eksternal dapat membantu organisasi untuk mengatasi
dampak apa pun yang ditimbulkan dari outsorcing terhadap kinerja K3-nya
42
System
8.2 PERSYARATAN UNTUK PRODUK DAN LAYANAN Management
Integration
8.2.1. Komunikasi pelanggan ISO 9001:2015
Memberikan informasi yang berkaitan dengan produk & jasa
Persyaratan produk & jasa yang ditetapkan (termasuk yang dianggap perlu oleh organisasi, persyaratan
hukum / peraturan)
43
Organisasi dapat memenuhi pernyataan (claim) untuk produk dan layanan yang ditawarkan
System
8.2 PERSYARATAN UNTUK PRODUK DAN LAYANAN Management
Integration
8.2.3. Tinjauan persyaratan untuk produk dan jasa
• Melakukan tinjauan sebelum komitmen ISO 9001:2015
• menyelesaikan perbedaan
• Konfirmasi jika ada pernyataan terdokumentasi dari pelanggan
Kebutuhan tidak dinyatakan oleh pelanggan, tetapi yang diperlukan untuk ditujukan /
penggunaan tertentu, di mana diketahui
Instruksi untuk
Manual penyediaan Resep/
Spesikfikasi Produk/
pengguna produksi atau formulasi Pembiayaan Gambar
jasa perangkat lunak
Menentukan
Informasi terdokumentasi
Kriteria & yang tersimpan (retain)
Ruang lingkup
52
System
Management
9.3 TINJAUAN MANAJEMEN (LANJUTAN) Integration
9.3.2 MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN
Tinjauan Manajemen harus memperhatikan : ISO 9001:2015
54
System
Management
9.3 TINJAUAN MANAJEMEN (LANJUTAN) Integration
Tinjauan Manajemen harus memperhatikan :
ISO 45001:2018
c. sejauh mana kebijakan dan tujuan K3 telah terpenuhi
insiden, ketidaksesuaian, tindakan korektif dan
perbaikan berkelanjutan
d. informasi tentang kinerja K3, Hasil pemantauan dan pengukuran
tren pada:
hasil evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan hukum
dan persyaratan lainnya;
Hasil audit;
konsultasi dan partisipasi pekerja;
risiko dan peluang;
e. kecukupan sumber daya untuk memelihara sistem manajemen K3 yang efektif;
d. komunikasi yang relevan dengan pihak yang berkepentingan;
55
f. peluang untuk peningkatan berkelanjutan;
9.3 TINJAUAN MANAJEMEN (LANJUTAN) System
9.3.3 KELUARAN TINJAUAN MANAJEMEN Management
Integration
ISO 9001:2015
a) peluang untuk peningkatan;
b) segala kebutuhan untuk perubahan pada sistem manajemen mutu;
c) kebutuhan sumber daya.
ISO 14001:2015
a) kesimpulan tentang kesesuaian yang berkelanjutan, kecukupan dan efektivitas SML
b) keputusan yang terkait dengan peluang continual improvement;
c) keputusan yang terkait dengan kebutuhan perubahan SML, termasuk sumber daya
d) tindakan, jika perlu, ketika tujuan lingkungan belum tercapai;
e) peluang untuk meningkatkan integrasi SML dengan proses bisnis lainnya, jika diperlukan;
f) setiap implikasi untuk arah strategis organisasi.
ISO 45001:2018
- Kesesuaian berkelanjutan, kecukupan dan efektivitas SMK3 dalam mencapai hasil yang diinginkan;
- kebutuhan untuk perubahan sistem manajemen K3;
- Peluang peningkatan berkelanjutan;
- sumber daya yang dibutuhkan;
- tindakan, jika diperlukan;
- Peluang untuk meningkatkan integrasi sistem manajemen K3 dengan proses bisnis lainnya; 56
CONTINUAL
IMPROVEMENT mempromosikan partisipasi pekerja dalam melaksanakan tindakan
untuk perbaikan terus menerus sistem manajemen MK3L
Ada beberapa istilah yang diganti pada versi ISO 9001:20015. Diantaranya:
“supplier” diganti dengan “external provider”
“Purchased Product” diganti dengan “Externally provided products and services”
“Work Environment” diganti dengan “Environment for the operation of the process”
STANDAR BARU UNTUK OHSAS 18001
Terlihat jelas dalam perbandingan struktur di atas bahwa terdapat penambahan klausul dalam ISO 45001. Hal ini berarti ada
beberapa pembahasan klausul yang baru atau lebih detail dalam ISO 45001.
2. Perbedaan Definisi
ISO 45001 menyertakan beberapa konsep fundamental yang berubah seperti “risiko”, “pihak terkait (interested party)” dan
“tempat kerja (workplace)”.
Contoh perbedaan istilah terdapat pada contoh di bawah:
Istilah “risk” dalam ISO 45001 disebutkan sebagai: “effect of uncertainty”
“risk” dalam OHSAS 18001 disebutkan sebagai: “combination of the likelihood of an occurrence of a hazardous event or
exposure(s) and the severity of injury or ill health that can be caused by the event or exposure(s).”
“Risk” dalam ISO 45001 mengandung unsur “effect” di mana adalah sebuah penyimpangan dari yang diharapkan baik positif
atau negatif. Sedangkan “uncertainty” adalah sebuah keadaan, baik parsial, dari defisiensi informasi yang berkaitan dengan
pengetahuan sebuah “event”,“consequence” dan “likelihood”.
Istilah “pihak terkait (interested party)” dalam OHSAS 18001 disebutkan sebagai: “Person or group, inside or outside the workplace,
concerned with or affected by the OHS Performance of an organization”.
Sedangkan dalam interested party dalam ISO 45001 disebutkan sebagai: “person or organization that can affect, be affected by, or
perceive itself to be affected by a decision or activity”.
STANDAR BARU UNTUK OHSAS 18001
3. Istilah baru
Pada ISO 45001, beberapa istilah baru juga dimasukkan seperti “monitoring”, “measurement”, “effectiveness”, dan “OH&S
Opportunity”. Istilah baru ini tentunya akan berdampak kepada pelaksanaan model sistem manajemen yang diterapkan.
Sebagai contoh, ISO 45001 ini memperkenalkan kepada kita konsep “OH&S Opportunity” yang berarti:
“circumstance or set of circumstances that can lead to improvement of OH&S performance”
OH&S Opportunity ini harus kita identifikasi bersamaan dengan identifikasi risiko (risk identification). Konsep ini jelas berbeda
dengan konsep OHSAS 18001 yang hanya mengidentifikasi risiko tanpa mengidentifikasi opportunity. Dengan mengidentifikasi
opportunity, organisasi dapat menentukan hal-hal apa saja yang bisa diambil dengan pertimbangan opportunity yang tinggi.
Seringkali kita terpaku untuk banyak terfokus pada pemeliharaan dokumen serta catatan (record) dalam pelaksanaan OHSAS 18001.
Dalam ISO 45001, dokumen dan catatan dihilangkan dan dijadikan istilah baru sebagai “documented information” yang diartikan
sebagai: “information required to be controlled and maintained by an organization and the medium on which it is contained”.
STANDAR BARU UNTUK OHSAS 18001
6. Penjelasan shall, should, may dan can
o Shall menunjukkan keharusan
o Should menunjukkan rekomendasi
o May menunjukkan izin (permission)
o Can menunjukkan kemungkinan atau kapabilitas
7. Organization context
Pada ISO 45001, fokus yang lebih kuat diberikan kepada “organization context”. Organisasi diminta untuk melihat lebih luas dari
isu keselamatan dan kesehatan kerjanya sendiri dan harus menyadari apa yang masyarakat harapkan dari mereka, tentu dalam
isu keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam klausul 4.1 disebutkan: The organization shall determine external and internal issues
that are relevant to its purpose and that affect its ability to achieve the intended outcome(s) of its OH&S Management System
Dalam melakukan improvement, organisasi bisa melakukan investigasi kecelakaan, perbaikan ketidaksesuaian dan tindakan
perbaikan serta program improvement lain. Organisasi dapat meningkatkan (improve) kesesuaian, kecukupan dan efektifitas
dari manajemen K3 dengan:
Promosi budaya yang mendukung sistem manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja
Promosi partisipasi pekerja dalam menerapkan tindakan untuk peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen K3
Mengkomunikasikan hasil yang relevan dari peningkatan berkelanjutan kepada pekerja atau wakil dari pekerja