Anda di halaman 1dari 71

INTEGRATED

MANAGEMENT
SYSTEM
ISO 9001 (Quality Management System)
ISO 14001 (Environment Management System)
ISO 45001 (Health & Safety Management System)
MADE YENNY PUSPITARINI
S1 Teknik Lingkungan ITS
Konsultasi
S2 K3 Unair, Surabaya • SMM ISO 9001 WDR PT. CPI Riau, SAMSAT Gresik, PT. Garu Persada Bojonegoro, PT. Trigon Scientific Indonesia
Jl. RA. Kartini 230, Gresik, Tulungagung
Jawa Timur • SML ISO 14001 PT. Pelindo Banjarmasin dan Surabaya, Dirjen Bina Marga PU Jakarta, PT. AP I Surabaya,
Mypusri05@yahoo.com Balikpapan dan Makasar, PT. Laser Jaya Sakti Pasuruan
0853 3525 1996 • SMK3 Dinas Pertamanan Gresik, PT. Cahya Mandiri Gemilang Gresik
• Integrasi (K3, Lingkungan dan K3) PT. Pelindo Marine Service, dan PT. Lamong Energi Indonesia Surabaya, PT.
KOMPETENSI Malidas Sterilindo Sidoarjo
•Ahli K3 Umum Kemenaker RI • PROPER LNG Tangguh Papua
•Internal Auditor SMK3 Kemenaker RI • CSMS PT. Parametrik Pilar Utama Tangerang, PT. Sasana Teknik Indonesia Tangerang
•Sistem Manajemen K3 ISO 45001:2018
•Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015
•Sistem Manajemen K3 ISO 45001: 2018
Pelatihan
•Sistem Manajemen K3 PP 50/ tahun 2012 • SMM PT. Pelindo III Bali, PT. MHI Surabaya, PT. Trigon Scientific Indonesia Tulungagung, Midiatama Jakarta
•Sistem Manajemen K3 Kontraktor (CSMS) • SML untuk industri rokok dan tembakau, PT. Pelindo III Banjarmasin & Surabaya , Dirjen PU Bina Marga
•Internal Auditor ISO 19011 : 2018 Medan,Jakarta, Makasar, PT. AP I Surabaya, PT. Laser Jaya Sakti.
•SMK3 pandemi Covid ISO PAS 45005:2020 • SMK3 PT. Pelindo III Gresik, UPTD PAL, US AID - IUWASH, Malang, PT. MHI Surabaya, Universitas Jember
•LCA (Life Cycle Assesment) • SMMK3L PT. PMS Surabaya, PT. Pelindo III Surabaya, Universitas Surabaya, PT. Lamong Energi Indonesia
•Auditor CHSE Surabaya, PT. Malidas Sterilindo Sidoarjo, PT. Lamong Energi Indonesia, Surabaya
•Sertifikasi Industri Hijau • AK3U - SMK3, Trust Bimo Indonesia, PT Synergi Solution.
• Internal Audit Training PT. PMS, PT. AP I dan PT. Lamong Energi Indonesia, Surabaya, PT. Malidas Sterilindo
TIM AHLI K3 BSN Sidoarjo, dan PT. Pelindo III Banjarmasin
• Anggota ISO TC 283 (SMK3), DCCG (negara
berkembang), WG 4 (ISO 45004), WG 5 (ISO Auditor
45006), TG 5, Asia-Oceania, TG 6 & TG 7 • CHSE 2020-2021
• Mengkaji ISO seri 45k • SML ISO 14001:2015
• Buku Bekerja Aman di Pandemi COVID-19 (2021) • SMK3 PP 50/2012
, 100 tokoh K3 & Profil K3 Nasional (2022)
APA ISO ?

ISO DIKELUARKAN OLEH LEMBAGA ORGANISASI INTERNASIONAL (NON PROFIT) - IOS


ARTI DEFINISI ISO adalah ISOS DIAMBIL DARI KATA YUNANI ARTINYA SAMA=EQUAL
ISO : STANDARDISASI INTERNASIONAL, = STANDARD NASIONAL = SNI (ADOPSI IDENTIK DARI
ISO)
ISO DISUSUN OLEH KOMITE TEkNIK (TC) DARI IOS (TERDIRI DARI BADAN STANDARDISASI
NASIONAL & INTERNASIONAL) SEPERTI : BSN (INDONESIA), BSI (INGGRIS), DSB.
IOS BERTUGAS SEBAGAI PENYUSUN, PROMOSI, PUBLIKASI ISO
MANFAAT INTEGRASI MANAGEMENT SYSTEM

 Fokus pada Peningkatan Bisnis


 Pendekatan yang lebih Holistik dalam mengelola Risiko
 Mengurangi duplikasi dan juga biaya.
 Menghilangkan konflik system
 Audit lebih efektif internal maupun eksternal
 Harmonisasi dan optimalisasi penerapan sistem.
 Lebih mudah memenuhi persyaratan Management system yang
akan diterapkan
WHATS NEW IN ISO 9001, 14001 & 45001

Leadership • Penekanan lebih kepada top manajemen


Risk • ‘Risk-based’ thingking diselaraskan dengan persyaratan
Context of Organization • Penekanan kebutuhan relevan dari para pihak terkait
Improvement • QM sekarang ini, diintegrasikan dan diselaraskan dengan arahan strategic Org.

QHS & Environment Performance • Mutu  risiko dan peluang mutu


• Lingkungan  Lyfe Cycle Persfective
• K3  Risk Opportunity
Process Approach • Adopsi pendekatan proses
Documented information • Dokumen & Rekaman
System
Management
HIGH LEVEL STRUCTURE DALAM STANDAR SISTEM MANAJEMEN Integration
(ANNEL SL ISO/IEC 2012)

Pengantar 1. Ruang Lingkup


2. Acuan Normatif
3. Istilah dan definisi Identical Core Text
4. Konteks organisasi
1 Scope
5. Kepemimpinan 2 Normative references
6. Perencanaan 3 Terms and definitions
4 Context of the organization
7. Dukungan 5 Leadership
6 Planning
8. Operasi 7 Support
9. Evaluasi Kinerja 8 Operation
9 Performance evaluation
10. Peningkatan 10 Improvement

6
ANNEX SL – PENJELASAN Klausa 1 – Ruang Lingkup. Mendefinisikan hasil yang diinginkan dari
sistem manajemen.
Permulaan Annex SL Klausa 2 – Acuan normatif. Referensi Standar atau publikasi apa pun
yang relevan.
Annex SL diawali sebagai Guide 83 (panduan untuk
menulis standar sistem manajemen). Organisasi Klausa 3 – Syarat dan definisi. Definisi istilah-istilah umum yang
Internasional untuk Standardisasi (ISO) menyatakan digunakan di seluruh Standar didefinisikan di bagian ini.
bahwa perlu ada pendekatan yang lebih terpadu untuk Klausa 4 – Konteks organisasi. mendefinisikan area yang akan
struktur standar ISO. Maka Annex SL diadopsi secara dicakup oleh sistem manajemen.
resmi pada tahun 2011 oleh ISO. Klausa 5 – Kepemimpinan. Bagian ini menekankan pentingnya
keterlibatan tim kepemimpinan dalam implementasi standar ISO.
Apa yang dimaksud Annex SL ? Klausa 6 – Perencanaan. Adalah bagaimana standar ISO akan
mencapai tujuannya dan bagaimana organisasi akan menghadapi
Annex SL adalah struktur tingkat tinggi yang digunakan risiko.
oleh Standar ISO yang bertujuan untuk memastikan
Klausa 7 – Dukungan. Bagaimana implementasi Standar ISO akan
konsistensi dan kompatibilitas antara standar ISO yang
didukung supaya berjalan efisien.
berbeda. Sebuah struktur memungkinkan untuk
implementasi yang lebih mudah ketika Klausa 8 – Operasi. Detail tentang proses dan operasi sehari-hari
mengintegrasikan beberapa standar ISO dan dalam organisasi, termasuk bagaimana melacak kinerja area ini.
memudahkan organisasi untuk mengikutinya. Klausa 9 – Evaluasi kinerja. Menganalisis dan memantau seberapa
Struktur Annex SL terdiri dari 10 klausa di mana semua baik organisasi beroperasi dengan memenuhi persyaratan standar
konten dalam standar ISO harus dikategorikan: ISO.
Klausa 10 – Perbaikan. Menggunakan hasil evaluasi kinerja untuk 7
meningkatkan proses bisnis
Model Framework Integrasi
Insert Footer Here 9
Insert Footer Here 10
Insert Footer Here 11
Insert Footer Here 12
Insert Footer Here 13
INTEGRASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN & K3

ISO 9001 : 2015

ISO 14001 : 2015

ISO 45001 : 2018

System
Management
Integration
System
4.2 PEMAHAMAN KEBUTUHAN DAN HARAPAN Management
PEKERJA DAN PIHAK YANG BERKEPENTINGAN Integration

a) pihak lain yang berkepentingan, selain pekerja, yang relevan dengan


sistem manajemen K3;
b) kebutuhan dan harapan yang relevan dari pekerja dan pihak lain yang
berkepentingan;
c) kebutuhan dan harapan ini, atau bisa menjadi, persyaratan hukum
dan persyaratan lainnya.

4.3 MENENTUKAN RUANG LINGKUP QHSE MS


mempertimbangkan:
a) masalah eksternal dan internal sebagaimana dimaksud dalam 4.1;
b) persyaratan pihak terkait yang relevan sebagaimana dimaksud dalam 4.2;
19
IDENTIFIKASI PIHAK
TERKAIT
Pihak Terkait
- Pelanggan
Kebutuhan
Keuntungan 1. Harga
Harapan

Kestabilan Usaha 2. Kualitas Barang


3. Pelayanan
- Supplier Keuntungan 1. Harga
Hubungan Baik 2. Ketepatan Pembayaran
3. Keuntungan
- Pemerintah Normative UU 1. Company Responsibility
Hubungan 2. Growth Invest
Kondusif (Pengusaha- 3. Lapangan Pekerjaan
Tenaga Kerja)
- Pemegang Saham Keuntungan 1. Keuntungan
Kestabilan Usaha 2. Kestabilan Usaha
3. Growth
- Karyawan Kesejahteraan 1. Sallary Naik
2. Bonus
3. Tunjangan
- Masyarakat Kesejahteraan 1. Lapangan Kerja
2. CSR
3. Diperhatikan 57
4.4 SYSTEM MANAGEMENT
PROCESS
System
5.1. KEPEMIMPINAN & KOMITMEN Management
5.1.1. UMUM  HANYA ISO 9K Integration
Ketersediaan sumber daya
integrasi SMK3L ke proses bisnis mengkomunikasikan
SMK3Lmencapai hasil
pentingnya SMK3L
memastikan kebijakan dan yang diharapkan
tujuan QHSE ditetapkan
Mengarahkan &
mendukung orang
mendukung peran
berkontribusi untuk
manajemen terkait lainnya Pimpinan Puncak menunjukkan efektivitas QHSE MS
untuk menunjukkan kepemimpinan & komitmen
kepemimpinan mereka
promosi perbaikan
berkelanjutan
5.1.2 FOKUS PELANGGAN
Persyaratan pelanggan dan persyaratan hukum / peraturan ditentukan, dipahami dan secara konsisten sesuai

Risiko / peluang yang mempengaruhi hasil SMM ditentukan dan sesuai 22

Fokus pada peningkatan kepuasan pelanggan dipertahankan


System
5.2 KEBIJAKAN Management
Integration

ISO 9001:2015 ISO 14001:2015 ISO 45001:2018


Tersedia sebagai Informasi terdokumentasi yang di-maintain

Dikomunikasikan, dalam organisasi

Tersedia untuk pihak yang berkepentingan yang terkait

ISO 45001:2018 saja


Relevan dan sesuai

5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN


Menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk:
a) memastikan bahwa SMK3L sesuai dengan persyaratan standar;
b) melaporkan kinerja SMK3L ke top manajemen.
23
Konsultasi pekerja NON manajerial
1. kebutuhan & harapan pihak yang
5.4. KONSULTASI DAN PARTISIPASI PEKERJA (HANYA ISO 45K) berkepentingan (4.2);
2. kebijakan K3 (5.2)
3. peran, tanggung jawab dan
PEKERJA wewenang organisasi (5.3);
4. pemenuhan persyaratan hukum &
persyaratan lainnya (6.1.3);
5. tujuan dan rencana pencapaian K3
proses konsultasi dan • pengembangan,
(6.2);
partisipasi di semua • perencanaan, 6. kontrol untuk outsourcing,
tingkat dan fungsi • pelaksanaan, pengadaan & kontraktor ( 8.1.4);
yang berlaku untuk • evaluasi kinerja Terhadap 7. yang perlu dipantau, diukur dan
• dan tindakan untuk SMK3 dievaluasi ( 9.1);
perbaikan. 8. Program audit (9.2.2);
9. Peningkatan berkelanjutan ( 10.3);

PERWAKILAN Partisipasi pekerjan NON manajerial :


1) mekanisme untuk konsultasi dan partisipasi mereka (5.4);
PEKERJA 2) identifikasi bahaya, risiko dan peluang (6.1.1 - 6.1.2);
3) tindakan untuk menghilangkan bahaya dan risiko K3 (6.1.4);
4) persyaratan kompetensi dan pelatihan 7.2);
mekanisme, waktu, pelatihan dan sumber daya yang 5) yang perlu dikomunikasikan dan mekanismenya (7.4);
diperlukan untuk konsultasi dan partisipasi 6) langkah pengendalian yang efektif (8.1, 8.1.3 dan 8.2); 24

7) menyelidiki insiden/ketidaksesuaian dan tindakan korektif (10)


System
6.1. TINDAKAN UNTUK MENGATASI RISIKO DAN PELUANG Management
6.1.1. (PADA ISO 9K); 6.1.1. UMUM (PADA ISO 14K & 45K) Integration

Setelah identifikasi dan mengetahui:

ISO 9001:2015
ISO 14001:2015
ISO 45001:2018 6.1. TINDAKAN
Masukan UNTUK
Menentukan untuk
risiko Peluang
MENGATASI RISIKO
DAN PELUANG

25
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN (ISO 14001:2015) System
Management
Integration
Kegiatan, produk, jasa
mempertimbangkan
Life cycle perspective Aspek Dampak signifikan-baik yang merugikan
Kenali (ancaman) atau dampak yang menguntungkan
Aspek- Kriteria (peluang)
Perubahan (direncanakan atau
pengembangan baru) Dampak

Situasi darurat abnormal dan Berkomunikasi secara internal


potensial (berbagai tingkat dan fungsi)

PERSPEKTIF SIKLUS HIDUP

26
System
Management
6.1.2.1 IDENTIFIKASI BAHAYA (LANJUTAN) (ISO 45001 : 2018) Integration

Potensi situasi emergency


Insiden lalu terkait,
ke internal/eksternal organisasi Perubahan akan
Termasuk emergency, pengetahuan &
Penyebab insiden informasi bahaya

Orang
Proses
Aktivitas & situasi rutin /
non-rutin
Identifikasi
Bahaya
Design area kerja,
proses, instalasi, dll

Pengorganisasian
kerja & faktor Dan lain-
sosial Perubahan actual atau
yang masih diajukan lain
27
System
6.1.2.2. PENILAIAN RISIKO K3 DAN RISIKO LAINNYA TERHADAP Management
SISTEM MANAJEMEN K3 (ISO 45001 : 2018) Integration

Metodologi dan kriteria organisasi untuk penilaian risiko K3 harus ditetapkan dengan
memperhatikan ruang lingkup, sifat dan waktunya untuk memastikan bahwa mereka
proaktif daripada reaktif dan digunakan dengan cara yang sistematis.

Informasi terdokumentasi yang dipelihara (maintain) & disimpan (retain) untuk metodologi
& kriteria

6.1.2.3. PENILAIAN PELUANG K3 DAN PELUANG LAIN UNTUK SISTEM


MANAJEMEN K3 (ISO 45001 : 2018)

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses untuk:


a) Peluang OH & S untuk meningkatkan kinerja K3
b) peluang lain untuk meningkatkan sistem manajemen K3.
28
System
6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN (COMPLIANCE OBLIGATION) Management
Integration
Organisasi harus: (ISO 14001:2015) (ISO 45001 : 2018)

a) menentukan dan memiliki akses ke kewajiban kepatuhan (terkait dengan


aspek lingkungan);
b) menentukan bagaimana kewajiban kepatuhan ini berlaku;
c) mengambil kewajiban kepatuhan memperhitungkan saat membuat,
menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan SML

kewajiban kepatuhan dapat mengakibatkan risiko dan peluang bagi organisasi.

Informasi terdokumentasi yang dipelihara (Maintained)

29
System
6.1.4 TINDAKAN PERENCANAAN Management
Integration
ISO 14001:2015
risiko dan peluang yang diidentifikasi
dalam 6.1.1

Aspek penting 6.1.2


Mengambil tindakan
Kewajiban Kepatuhan (mengintegrasikan dan Mengevaluasi
(Compliance Obligation) 6.1.3 menerapkan dalam proses
efektivitas
SML & SMK3)
ISO 45001:2018
risiko dan peluang yang diidentifikasi
(6.1.2)

Mengarah ke persyaratan hukum dan Rencana “Bagaimana Untuk”


persyaratan lainnya (6.1.3) Wajib mempertimbangkan nya
Pilihan teknologi
Mempersiapkan dan menanggapi finansial,
situasi darurat(Emergency response) operasional dan
(8.2) Persyaratan bisnis bisnis
30
System
6.2 TUJUAN QHSE DAN PERENCANAAN UNTUK MENCAPAINYA Management
6.2.1 (9K NO TITLE) (14K TUJUAN LINGKUNGAN) (45K TUJUAN K3) Integration

Organisasi harus menetapkan tujuan QHSE pada fungsi dan


tingkat yang relevan
Tujuan QHSE harus:
a) konsisten dengan kebijakan QHSE;
b) dapat diukur (jika bisa dilakukan) atau mampu melakukan
evaluasi kinerja;
c) Relevan dengan kesesuaian produk / jasa dan peningkatan
kepuasan pelanggan (ISO 9001)
Tujuan K3 d) memperhitungkan persyaratan yang berlaku;
1) hasil penilaian risiko dan peluang (ISO 45001)
2) hasil konsultasi dengan pekerja dan perwakilan pekerja (bila
ada) (ISO 45001)
e) dimonitor;
f) dikomunikasikan;
g) diperbarui bila perlu. 31
31
System
6.3 RENCANA PERUBAHAN (ISO 9001 : 2015) Management
Integration

Pertimbangan :

Tujuan dari perubahan & potensi


konsekuensi
Integritas SMM
MENENTUKAN Ketersediaan sumber daya
perlunya perubahan
Alokasi atau re-alokasi tanggung
SMM
jawab dan kewenangan

DILAKUKAN
secara terencana

INTERTEK UTAMA SERVICES 32


System
Management
7.1. SUMBER DAYA Integration

Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk
pembentukan, penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan berkelanjutan sistem
manajemen QHSE.

• Orang
• Infrastruktur
• Lingkungan untuk
pengoperasian proses
• Sumber daya Monitoring & Sumber
Measurement (M&M) daya
• Pengetahuan organisasi

Organisasi 33
System
Management
7.2 KOMPETENSI Integration

Organisasi harus:
a) menentukan kompetensi yang diperlukan pekerja yang mempengaruhi atau dapat
mempengaruhi kinerja QHSE-nya;
b) memastikan bahwa pekerja kompeten (termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi bahaya)
atas dasar pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang sesuai;
c) jika memungkinkan, mengambil tindakan untuk memperoleh dan mempertahankan kompetensi
yang diperlukan, dan mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil;

c) Menentukan kebutuhan pelatihan yang terkait dengan aspek lingkungan dan SML (ISO 14K saja)

d) informasi terdokumentasi yang disimpan (retain) sebagai bukti kompetensi

34
System
Management
7.3. KESADARAN Integration
Pekerja harus sadar akan:
a) kebijakan QHSE
b) Tujuan K3;
c) kontribusi mereka terhadap efektivitas sistem manajemen QHSE, termasuk manfaat
peningkatan kinerja QHSE;
d) implikasi dan konsekuensi potensial karena tidak sesuai dengan persyaratan sistem
manajemen QHSE;
Tambahan pada ISO 45001:2018
e) insiden dan hasil investigasi yang relevan dengan mereka;
f) bahaya, risiko dan tindakan K3 yang ditentukan yang relevan bagi mereka;
g) kemampuan untuk menghindari diri dari situasi kerja yang mereka anggap
menghadirkan bahaya yang segera terjadi dan serius terhadap kehidupan atau
kesehatan mereka, serta pengaturan untuk melindungi mereka dari konsekuensi yang
tidak semestinya pada saat melaksanakan pekerjaan. 35
7.4 KOMUNIKASI System
Management
7.4.1 UMUM (TITLE 7.4.1 HANYA ADA DI ISO 14K & 45K) Integration
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
proses yang diperlukan untuk komunikasi internal dan eksternal ISO 45001:2018
secara internal di antara berbagai
APA yang tingkatan dan fungsi organisasi;
dikomunikasikan
di antara kontraktor dan pengunjung ke
tempat kerja;
KAPAN dikomunikasikan
Pengetahuan organisasi di antara pihak yang berkepentingan
lainnya;
DENGAN SIAPA
berkomunikasi
ISO 14001:2015 ISO 45001:2018
memperhitungkan memperhitungkan
BAGAIMANA Compliance Obligation persyaratan legal & lainnya
berkomunikasi
Informasi konsisten dan dapat diandalkan
36
Komunikasi Internal & Eksternal
System
7.5 INFORMASI YANG DIDOKUMENTASIKAN Management
7.5.1 UMUM Integration
Sistem manajemen QHSE organisasi harus mencakup:
a) dokumentasi informasi yang diperlukan oleh QHSE MSS (9K, 14K, 45K);
b) informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh organisasi sebagai suatu yang
penting untuk keefektifan sistem manajemen QHSE.

7.5.2 Membuat & Memperbarui


Identifikasi & deskripsi (misalnya judul, tanggal, penulis, nomor referensi)
Format (bahasa, versi perangkat lunak, grafis, media)
Tinjauan dan persetujuan

7.5.3 Pengendalian informasi yang terdokumentasi 37


System
Management
8.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL Integration
ISO 9001:2015
a) menentukan persyaratan untuk produk dan layanan;
b) menetapkan kriteria untuk: 1) proses; 2) Kebeterimaan produk dan jasa;
c) menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian dengan persyaratan produk dan jasa;
d) menerapkan kontrol proses sesuai dengan kriteria;
ISO 14001:2015
Konsisten dengan Life cycle perspective , organisasi harus:
a) menetapkan kontrol untuk memastikan bahwa persyaratan lingkungannya ditangani dalam proses desain
dan pengembangan untuk produk atau jasa, dengan mempertimbangkan setiap life cycle perspective;
b) menentukan persyaratan lingkungannya untuk pengadaan produk dan jasa, yang sesuai;
c) mengomunikasikan persyaratan lingkungan yang relevan kepada penyedia eksternal, termasuk kontraktor;
d) mempertimbangkan kebutuhan untuk memberikan informasi tentang potensi dampak lingkungan yang
signifikan terkait dengan transportasi atau pengiriman, penggunaan, end-life treatment dan pembuangan
akhir produk dan layanannya.

ISO 45001:2018
a) menetapkan kriteria untuk proses; 38
b) menerapkan kendali atas proses sesuai dengan kriteria;
ISO 45001:2018
8.1.2 MENGHILANGKAN BAHAYA DAN MENGURANGI RISIKO K3
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses untuk
menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3 menggunakan hierarki kontrol

a. menghilangkan bahaya; HAZARD

b. mengganti dengan proses, operasi, bahan


atau peralatan yang kurang berbahaya;

c. menggunakan kontrol enjinering dan


reorganisasi kerja;

d. menggunakan kontrol administratif, termasuk pelatihan;

e. menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai;


39
System
Management
8.1.3 MANAJEMEN PERUBAHAN ISO 45001:2018 Integration

Organisasi harus meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak diinginkan,


mengambil tindakan untuk mengurangi efek samping, yang diperlukan
40
System
Management
8.1.4 PENGADAAN ISO 45001:2018 Integration
8.1.4.1 UMUM
mengontrol pengadaan produk dan layanan dan memastikan kesesuaian mereka dengan SMK3

8.1.4.2 KONTRAKTOR
mengidentifikasi bahaya dan untuk menilai dan mengendalikan risiko K3 yang timbul dari kegiatan dan
operasi kontraktor yang berdampak pada organisasi; pekerja kontraktor; pihak lain yang berkepentingan di
tempat kerja.

8.1.4.3 OUTSOURCING

• proses yang di-outsource-kan dikontrol.


• pengaturan outsourcingnya konsisten dengan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya dan mencapai
hasil yang diharapkan dari sistem manajemen K3.
• Jenis dan tingkat kontrol yang akan diterapkan pada fungsi dan proses ini harus didefinisikan dalam
sistem manajemen K3.

41
System
Management
8.1.4.3 OUTSOURCING ISO 45001:2018 Integration

• Organisasi harus memastikan bahwa fungsi dan proses yang di-outsource-kan dikontrol.
• Organisasi harus memastikan bahwa pengaturan outsourcingnya konsisten dengan
persyaratan hukum dan persyaratan lainnya dan mencapai hasil yang diharapkan dari
sistem manajemen K3.
• Jenis dan tingkat kontrol yang akan diterapkan pada fungsi dan proses ini harus
didefinisikan dalam sistem manajemen K3.

CATATAN
Koordinasi dengan penyedia eksternal dapat membantu organisasi untuk mengatasi
dampak apa pun yang ditimbulkan dari outsorcing terhadap kinerja K3-nya

42
System
8.2 PERSYARATAN UNTUK PRODUK DAN LAYANAN Management
Integration
8.2.1. Komunikasi pelanggan ISO 9001:2015
Memberikan informasi yang berkaitan dengan produk & jasa

Penanganan pertanyaan, kontrak atau pesanan, termasuk perubahan

Mendapatkan umpan balik pelanggan, termasuk keluhan

Penanganan atau mengendalikan milik pelanggan

Menetapkan persyaratan khusus untuk tindakan kontingensi, ketika relevan

8.2.2. Menentukan persyaratan untuk produk & jasa

Persyaratan produk & jasa yang ditetapkan (termasuk yang dianggap perlu oleh organisasi, persyaratan
hukum / peraturan)
43
Organisasi dapat memenuhi pernyataan (claim) untuk produk dan layanan yang ditawarkan
System
8.2 PERSYARATAN UNTUK PRODUK DAN LAYANAN Management
Integration
8.2.3. Tinjauan persyaratan untuk produk dan jasa
• Melakukan tinjauan sebelum komitmen ISO 9001:2015
• menyelesaikan perbedaan
• Konfirmasi jika ada pernyataan terdokumentasi dari pelanggan

TINJAUAN Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan

Kebutuhan tidak dinyatakan oleh pelanggan, tetapi yang diperlukan untuk ditujukan /
penggunaan tertentu, di mana diketahui

Kebutuhan ditentukan oleh organisasi

Hukum / peraturan yang berlaku untuk produk & jasa

Perbedaan persyaratan kontrak atau pesanan

8.2.4. Perubahan persyaratan untuk produk dan layanan


Mengubah informasi yang relevan didokumentasikan
44
Pastikan orang yang relevan menyadari akan perubahan persyaratan
8.2 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT ISO 14001:2015 & ISO 45001:2018

Proses yang diperlukan untuk mempersiapkan dan menanggapi situasi darurat


potensial diidentifikasi di 6.1.1 (yaitu tindakan mengarah ke risiko dan peluang)

Perencanaan tindakan untuk mencegah atau


mengurangi dampak lingkungan yang
merugikan dari situasi darurat

Menanggapi situasi darurat yang sebenarnya


Mengambil tindakan untuk mencegah atau
mengurangi konsekuensi, sesuai dengan
besarnya darurat dan dampak potensial

Menguji berkala tindakan respon yang


direncanakan, bila memungkinkan
45
System
Management
8.3 DESAIN DAN PENGEMBANGAN PRODUK DAN JASA Integration
8.3.2. Perencanaan desain dan pengembangan ISO 9001:2015
8.3.3. Input desain dan pengembangan

8.3.4. control desain dan pengembangan

8.3.5. Output desain dan pengembangan

Instruksi untuk
Manual penyediaan Resep/
Spesikfikasi Produk/
pengguna produksi atau formulasi Pembiayaan Gambar
jasa perangkat lunak

8.3.6. Perubahan desain dan pengembangan

Identifikasi Tidak ada dampak buruk


Perubahan input/ output pada kesesuaian dengan
Tinjauan
persyaratan
46
Kontrol
System
8.4 PENGENDALIAN PROSES, PRODUK & LAYANAN YG DISEDIAKAN EKSTERNAL Management
Integration
8.4.1. Umum
Pastikan secara eksternal disediakan proses, produk dan jasa sesuai dengan persyaratan
Tentukan pengendalian ketika:
a) Produk / jasa dari penyedia eksternal dimasukkan ke dalam produk dan jasa organisasi sendiri
b) Produk / layanan yang diberikan secara langsung kepada pelanggan atas nama organisasi
c) Proses (atau bagian dari proses) disediakan oleh penyedia eksternal

8.4.2. Jenis dan tingkat control ISO 9001:2015


• Proses eksternal yang disediakan tetap dalam kontrol SMM
• Mendefinisikan kontrol pada penyedia eksternal dan output yang dihasilkan
• Verifikasi atau kegiatan lainnya

8.4.3. Informasi untuk penyedia eksternal

a) Proses, produk dan layanan yang akan diberikan


b) Persetujuan produk / jasa, metode, proses, peralatan; pelepasan produk / jasa
c) Kompetensi (termasuk personil yang berkualitas)
d) Interaksi mereka dengan SMM organisasi
e) Pengendalian & Pemantauan kinerja mereka
f) Verifikasi atau validasi kegiatan di tempat penyedia eksternal
System
8.5 PENYEDIAAN JASA DAN PRODUKSI Management
Integration
8.5.1. Pengendalian Penyediaan Jasa dan Produksi ISO 9001:2015
a) Informasi produk yg dibuat, jasa yg disediakan atau aktivitas yg dilakukan
b) Kegiatan pemantauan & pengukuran
c) Penggunaan infrastruktur dan lingkungan yang tepat untuk operasional proses
d) Penunjukan personal yg kompeten, termasuk kualifikasi yg dipersyaratkan
e) Validasi & revalidation secara periodik
f) Pelaksanaan tindakan untuk mencegah kesalahan manusia
g) Pelaksanaan rilis, pengiriman dan kegiatan pasca pengiriman

8.5.2. Identifikasi dan mampu telusur


• mengendalikan identifikasi yang unik dan menyimpan informasi terdokumentasi
8.5.3. Properti milik pelanggan atau penyedia eksternal
8.5.4. Perlindungan (Preservasi)
8.5.5. Kegiatan pasca-pengiriman
48
8.5.6. Pengendalian perubahan
System
8.6 PELEPASAN PRODUK DAN JASA ISO 9001:2015 Management
Integration

• Menerapkan pengaturan yang direncanakan pada tahap Rencana


yang sesuai untuk memverifikasi persyaratan produk / (Lihat 8.1)
jasa telah terpenuhi

• Produk/jasa y dirilis hanya jika pengaturan yang kriteria?


direncanakan selesai atau disetujui oleh otoritas dan Melaksanakan
pelanggan yang relevan (sebagaimana berlaku) Verifikasi & rilis
(lihat 8.6)
Kriteria?

8.7 PENGENDALIAN OUTPUT TIDAK SESUAI Release

Menyimpan Informasi • deskripsi ketidaksesuaian


terdokumentasi • tindakan yang diambil
(retained) • konsesi yang diperoleh
• Otoritas memutuskan tindakan
49
9.1 PEMANTAUAN, PENGUKURAN, ANALISIS, & EVALUASI KINERJA QHSE System
Management
- metode untuk memastikan hasil yang valid Integration
- kriteria yg harus digunakan organisasi; dan indikator yang sesuai untuk mengevaluasi kinerja lingkungan & K3
- waktu pemantauan dan pengukuran dan analisa serta evaluasi harus dilakukan dan dikomunikasikan;
- peralatan pemantauan dan pengukuran dikalibrasi atau diverifikasi sebagaimana berlaku, dan digunakan
serta dipelihara sebagaimana mestinya

9.1.2 KEPUASAN PELANGGAN

9.1.3 ANALISIS DAN EVALUASI


a) Kesesuaian produk / jasa
b) Tingkat kepuasan pelanggan
9.1.2 EVALUASI KEPATUHAN
• pemenuhan terhadap Compliance Obligation
c) Kinerja & efektivitas SMM
(ISO 14K)
d) Jika perencanaan telah dilaksanakan secara efektif
• dan kepatuhan terhadap persyaratan hukum
e) Efektivitas tindakan mengatasi risiko / peluang
dan persyaratan lainnya (6.1.3). (ISO 45 K)
f) Kinerja penyedia eksternal
g) Keperluan untuk peningkatan SMM
Metode analisis meliputi teknik statistik 50
System
9.2 AUDIT INTERNAL Management
Integration
9.2.1 UMUM
9.2.2 PROGRAM AUDIT INTERNAL
ISO
45001:2018
Tanggung
Metode
jawab
Persyaratan
Frekuensi perencanaan & ISO
Pelaporan
9001:2015
Program
Pertimbangan hal audit ISO
yang penting dari
proses
14001:2015
Hasil audit
sebelumnya
Konsultasi 51
System
9.2.2 PROGRAM AUDIT INTERNAL Management
Integration
Organisasi harus : Hasil audit dilaporkan:
-Manajemen terkait
-Pekerja terkait (ISO 45K)
-Perwakilan pekerja (bila ada) (ISO 45K) Tindakan mengatasi Non-
-Pihak berkepentingan terkait conformity & peningkatan
berkelanjutan kinerja K3
Memilih auditor &
melaksanakan audit untuk
menjamin objektivitas dan Bukti pelaksanaan
ketidakberpihakan dalam program audit &
audit hasil audit

Menentukan
Informasi terdokumentasi
Kriteria & yang tersimpan (retain)
Ruang lingkup
52
System
Management
9.3 TINJAUAN MANAJEMEN (LANJUTAN) Integration
9.3.2 MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN
Tinjauan Manajemen harus memperhatikan : ISO 9001:2015

c) informasi tentang kinerja kepuasan dan umpan balik pelanggan dari


dan efektivitas sistem pihak yang berkepentingan terkait;
manajemen mutu, sejauh mana sasaran mutu telah dipenuhi;
termasuk tren dalam:
Kinerja proses dan kesesuaian produk & jasa;
d) Kecukupan sumber daya; Ketidaksesuaian dan tindakan korektif;

e) efektivitas tindakan yang Hasil pemantauan dan pengukuran;


diambil untuk mengatasi risiko Hasil audit;
dan peluang (lihat 6.1); Kinerja penyedia eksternal (Supplier);
f) Peluang untuk peningkatan;
53
System
Management
9.3 TINJAUAN MANAJEMEN (LANJUTAN) Integration
Tinjauan Manajemen harus memperhatikan :
ISO 14001:2015
c) sejauh mana tujuan lingkungan telah dicapai;
d) informasi tentang kinerja ketidaksesuaian dan tindakan korektif;
lingkungan organisasi, termasuk
tren dalam: hasil pemantauan dan pengukuran;
e) Kecukupan sumber daya; pemenuhan Compliance Obligation-nya;
f) komunikasi yang relevan dari pihak
hasil audit;
yang berkepentingan, termasuk
komplain;

g) peluang untuk continual improvement;

54
System
Management
9.3 TINJAUAN MANAJEMEN (LANJUTAN) Integration
Tinjauan Manajemen harus memperhatikan :
ISO 45001:2018
c. sejauh mana kebijakan dan tujuan K3 telah terpenuhi
insiden, ketidaksesuaian, tindakan korektif dan
perbaikan berkelanjutan
d. informasi tentang kinerja K3, Hasil pemantauan dan pengukuran
tren pada:
hasil evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan hukum
dan persyaratan lainnya;
Hasil audit;
konsultasi dan partisipasi pekerja;
risiko dan peluang;
e. kecukupan sumber daya untuk memelihara sistem manajemen K3 yang efektif;
d. komunikasi yang relevan dengan pihak yang berkepentingan;
55
f. peluang untuk peningkatan berkelanjutan;
9.3 TINJAUAN MANAJEMEN (LANJUTAN) System
9.3.3 KELUARAN TINJAUAN MANAJEMEN Management
Integration
ISO 9001:2015
a) peluang untuk peningkatan;
b) segala kebutuhan untuk perubahan pada sistem manajemen mutu;
c) kebutuhan sumber daya.
ISO 14001:2015
a) kesimpulan tentang kesesuaian yang berkelanjutan, kecukupan dan efektivitas SML
b) keputusan yang terkait dengan peluang continual improvement;
c) keputusan yang terkait dengan kebutuhan perubahan SML, termasuk sumber daya
d) tindakan, jika perlu, ketika tujuan lingkungan belum tercapai;
e) peluang untuk meningkatkan integrasi SML dengan proses bisnis lainnya, jika diperlukan;
f) setiap implikasi untuk arah strategis organisasi.
ISO 45001:2018
- Kesesuaian berkelanjutan, kecukupan dan efektivitas SMK3 dalam mencapai hasil yang diinginkan;
- kebutuhan untuk perubahan sistem manajemen K3;
- Peluang peningkatan berkelanjutan;
- sumber daya yang dibutuhkan;
- tindakan, jika diperlukan;
- Peluang untuk meningkatkan integrasi sistem manajemen K3 dengan proses bisnis lainnya; 56

- implikasi untuk arah strategis organisasi.


System
10 PENINGKATAN Management
10.1 UMUM Integration
meningkatkan produk & jasa
ISO 9001:2015 untuk memenuhi persyaratan,
Organisasi harus menentukan kebutuhan dan harapan masa
dan memilih peluang untuk depan;
peningkatan dan
mengimplementasikannya mengoreksi, mencegah atau mengurangi efek
tindakan yang diperlukan untuk yang tidak diinginkan
memenuhi persyaratan
pelanggan dan meningkatkan meningkatkan kinerja dan efektivitas sistem
kepuasan pelanggan. manajemen mutu

ISO 14001:2015 ISO 45001:2018


Organisasi harus menentukan peluang untuk peningkatan (lihat 9.1, 9.2 dan 9.3) dan
mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan dari
SML dan K3-nya. 57
System
10.3 PENINGKATAN BERKELANJUTAN Management
Integration

meningkatkan kinerja MK3L

mempromosikan budaya yang mendukung sistem manajemen MK3L

CONTINUAL
IMPROVEMENT mempromosikan partisipasi pekerja dalam melaksanakan tindakan
untuk perbaikan terus menerus sistem manajemen MK3L

mengkomunikasikan hasil yang relevan dari peningkatan


berkelanjutan kepada pekerja, dan perwakilan pekerja (bila ada);

memelihara (maintain) dan menyimpan (retain) informasi


terdokumentasi sebagai bukti perbaikan berkelanjutan
58
PERBEDAAN ISO 9001 VERSI 2008 DAN VERSI 2015
ISO 9001:2008 VS 2015
1. Klausul Bertambah di ISO 9001:2015 - lebih terstruktur dan rapi
ISO 9001:2008 memiliki 8 klausul sedangkan ISO 9001:2015 memiliki 10 klausul. Bila diperhatikan,
struktur klausul ISO 9001:2015 lebih rapi karena telah dikelompokkan dengan baik

2. Manajemen risiko menjadi fondasi standar ISO 9001:2015


Pada ISO 9001:2015 ini, istilah "preventive action" berubah menjadi "risk management". Seperti kita
ketahui, target dari sistem manajemen adalah mencapai kesesuaian dan kepuasan pelanggan. Dalam
mewujudkannya, ISO 9001:2015 fokus pada performa perusahaan dengan pendekatan pemikiran
berbasis risiko (risk based thinking) dan konsep PDCA atau Plan-Do-Check-Action

3. Istilah produk dan jasa dibedakan


Produk menurut ISO 9001:2008 bisa berupa barang dan jasa sebagaimana yang tercantum pada klausul
3 Istilah dan Definisi. Pada versi ISO 9001:2015, keduanya dibedakan untuk memberikan batasan yang
jelas antara barang dengan jasa
PERBEDAAN ISO 9001 VERSI 2008 DAN VERSI 2015
ISO 9001:2008 VS 2015
4. Management Representative Tidak Harus Ada
ISO 9001:2015 tidak mewajibkan keberadaan management representative yang harus ditunjuk secara
resmi. Ini bisa jadi agar penerapan ISO 9001 diharapkan tidak hanya bertumpu pada seorang penanggug
jawab saja. Setiap orang, khususnya penanggung jawab dari setiap bagian / divisi / departemen memiliki
tugas dan tanggung jawab yang sama dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015

5. Manual Mutu Tidak Wajib


Banyak yang merasa manual mutu hanyalah dokumen formalitas yang tidak memberi manfaat
tambahan. Oleh karena itu, keberadaan manual mutu di ISO 9001:2015 tidak wajib. Ini bukan berarti
manual mutu yang sudah dibuat harus dihapus. Kita masih boleh menggunakannya bila dibutuhkan

6. Tidak ada istilah 6 prosedur wajib dan form wajib


Dalam hal ini, ISO 9001:2015 memberi kebebasan kepada perusahaan dalam menentukan informasi
terdokumentasi yang dibutuhkan, apakah akan menggunakan SOP/prosedur atau form saja. Tidak lagi
dipersyaratkan harus dalam bentuk prosedur, seperti 6 prosedur wajib. Istilah "document" dan "record"
pada ISO 9001:2015 diganti menjadi "documented information". 6 Prosedur wajib dimaksud adalah : 1.)
Pengendalian dokumen dan data. 2.) Pengendalian catatan mutu. 3.) Internal audit. 4.) Pengendalian
Produk tidak sesuai. 5.) Tindakan perbaikan. 6.) Tindakan pencegahan.
PERBEDAAN ISO 9001 VERSI 2008 DAN VERSI 2015
7. Konteks Organisasi
Klausul 4 ISO 9001:2015 membahas mengenai konteks organisasi. Standar terbaru ini memperkenalkan
persyaratan yang berkaitan dengan konteks organisasi, yaitu:
4.1 Understanding the organization and its context
4.2 Understanding the needs and expectation of interested parties
Kedua poin tersebut meminta perusahaan untuk memahami konteks dari organisasinya serta mengenali
risiko yang dapat berdampak pada perencanaan sistem manajemen mutu dan mengenali peluang yang
dapat digunakan untuk memperbaiki atau mengembangkan sistem manajemen mutu.
Klausul konteks organisasi juga menjelaskan, meski ISO 9001:2015 menyatakan bahwa seluruh klausul pada
standar ini dapat diterapkan untuk seluruh jenis organisasi tanpa pengecualian, klausul 4.3 ISO 9001:2015
tetap mengizinkan adanya pengecualian sepanjang ada justifikasi yang diterima.

8. Mengganti beberapa Istilah

Ada beberapa istilah yang diganti pada versi ISO 9001:20015. Diantaranya:
“supplier” diganti dengan “external provider”
“Purchased Product” diganti dengan “Externally provided products and services”
“Work Environment” diganti dengan “Environment for the operation of the process”
STANDAR BARU UNTUK OHSAS 18001

OHSAS 18001:2007 ISO 45001:2018


Sedangkan struktur OHSAS 18001 adalah: Published Mar 2018
1. Scope
2. Referensi Publikasi
3. Terms and Definitions
4. OH&S management system requirements

Terlihat jelas dalam perbandingan struktur di atas bahwa terdapat penambahan klausul dalam ISO 45001. Hal ini berarti ada
beberapa pembahasan klausul yang baru atau lebih detail dalam ISO 45001.

2. Perbedaan Definisi
ISO 45001 menyertakan beberapa konsep fundamental yang berubah seperti “risiko”, “pihak terkait (interested party)” dan
“tempat kerja (workplace)”.
Contoh perbedaan istilah terdapat pada contoh di bawah:
Istilah “risk” dalam ISO 45001 disebutkan sebagai: “effect of uncertainty”
“risk” dalam OHSAS 18001 disebutkan sebagai: “combination of the likelihood of an occurrence of a hazardous event or
exposure(s) and the severity of injury or ill health that can be caused by the event or exposure(s).”
“Risk” dalam ISO 45001 mengandung unsur “effect” di mana adalah sebuah penyimpangan dari yang diharapkan baik positif
atau negatif. Sedangkan “uncertainty” adalah sebuah keadaan, baik parsial, dari defisiensi informasi yang berkaitan dengan
pengetahuan sebuah “event”,“consequence” dan “likelihood”.
Istilah “pihak terkait (interested party)” dalam OHSAS 18001 disebutkan sebagai: “Person or group, inside or outside the workplace,
concerned with or affected by the OHS Performance of an organization”.
Sedangkan dalam interested party dalam ISO 45001 disebutkan sebagai: “person or organization that can affect, be affected by, or
perceive itself to be affected by a decision or activity”.
STANDAR BARU UNTUK OHSAS 18001
3. Istilah baru
Pada ISO 45001, beberapa istilah baru juga dimasukkan seperti “monitoring”, “measurement”, “effectiveness”, dan “OH&S
Opportunity”. Istilah baru ini tentunya akan berdampak kepada pelaksanaan model sistem manajemen yang diterapkan.
Sebagai contoh, ISO 45001 ini memperkenalkan kepada kita konsep “OH&S Opportunity” yang berarti:
“circumstance or set of circumstances that can lead to improvement of OH&S performance”
OH&S Opportunity ini harus kita identifikasi bersamaan dengan identifikasi risiko (risk identification). Konsep ini jelas berbeda
dengan konsep OHSAS 18001 yang hanya mengidentifikasi risiko tanpa mengidentifikasi opportunity. Dengan mengidentifikasi
opportunity, organisasi dapat menentukan hal-hal apa saja yang bisa diambil dengan pertimbangan opportunity yang tinggi.

4. Perbedaan ISO 45001 dan OHSAS 18001 dalam Tujuan


OHSAS 18001 dan ISO 45001 memiliki tujuan tertulis yang berbeda. Jika OHSAS 18001 lebih berkonsetrasi pada pengendalian risiko,
maka ISO 45001 lebih berkonsentrasi pada meningkatkan kinerja K3 secara proaktif.
Secara tertulis, tujuan OHSAS 18001 adalah: to enable an organization to control its OH&S risks and improve its OH&S performance.
Sedangkan tujuan ISO 45001 adalah:
untuk memungkinkan organisasi meningkatkan kinerja K3 secara proaktif dalam mencegah cedera dan gangguan kesehatan.

5. Document & Record vs Documented information

Seringkali kita terpaku untuk banyak terfokus pada pemeliharaan dokumen serta catatan (record) dalam pelaksanaan OHSAS 18001.
Dalam ISO 45001, dokumen dan catatan dihilangkan dan dijadikan istilah baru sebagai “documented information” yang diartikan
sebagai: “information required to be controlled and maintained by an organization and the medium on which it is contained”.
STANDAR BARU UNTUK OHSAS 18001
6. Penjelasan shall, should, may dan can
o Shall menunjukkan keharusan
o Should menunjukkan rekomendasi
o May menunjukkan izin (permission)
o Can menunjukkan kemungkinan atau kapabilitas
7. Organization context
Pada ISO 45001, fokus yang lebih kuat diberikan kepada “organization context”. Organisasi diminta untuk melihat lebih luas dari
isu keselamatan dan kesehatan kerjanya sendiri dan harus menyadari apa yang masyarakat harapkan dari mereka, tentu dalam
isu keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam klausul 4.1 disebutkan: The organization shall determine external and internal issues
that are relevant to its purpose and that affect its ability to achieve the intended outcome(s) of its OH&S Management System

8. Keberadaan Management Representative


Beberapa organisasi yang menggunakan OHSAS 18001 mendelegasikan tanggung jawab dari
keselamatan dan kesehatan kerja kepada seorang safety manager daripada harus mengintegrasikan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja ke operasi organisasi. ISO 45001 mengharuskan kerjasama dalam pelaksanaan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja pada semua sistem manajemen organisasi sehingga mengharuskan top management untuk
dapat mengambil peran kepemimpinan yang lebih kuat.

9. Partisipasi dan Konsultasi dari “non managerial workers”


ISO 45001 menyusun 3 tingkat jenjang karir pekerja yaitu: top management, managerial worker, dan non-managerial worker. Dalam hal
jumlah, biasanya jumlah pekerja dalam posisi non-managerial worker lebih banyak daripada posisi yang lain. Selain jumlahnya banyak,
mereka pekerja dalam posisi non-managerial worker juga terpapar langsung dengan risiko-risiko di tempat kerja. Namun, alasan-alasan
tersebut kadang tidak membuat posisi non managerial worker kuat dalam Sistem Manajemen Keselamatan Kerja. Klausul 5.4 ISO 45001
merupakan klausul khusus yang membahas partisipasi dan konsultasi pekerja khususnya pekerja dalam posisi nonmanagerial worker.
Partisipasi dan konsultasi non managerial worker inilah yang tidak dibahas secara spesifik dalam OHSAS 18001.
STANDAR BARU UNTUK OHSAS 18001
10. Perencanaan (planning)
OHSAS 18001 tidak menyebutkan hal yang harus dijadikan pertimbangan dalam proses perencanaan. ISO 45001 menyebutkan 4
hal yang harus dijadikan pertimbangan, yaitu:
Isu-isu yang telah dijelaskan pada “organizational context”
Persyaratan yang dijelaskan pada “interested parties”
Ruang lingkup dari SIstem Manajemen K3
Penyusunan dari risiko dan peluang
Adapun yang harus dibuat dalam perencanaan untuk mencapai Objektif K3 adalah:
 What will be done
 What resources will be required
 Who will be responsible
 When it will be completed
 How results will be evaluated
 How the actions to achieve OH&S objectives will be integrated into the organizations business process

11. Identifikasi bahaya


ISO 45001 dan OHSAS 18001 memiliki kesamaan dalam identifikasi bahaya yaitu mengharuskan untuk “ongoing” dan
“proactive”. ISO 45001 memasukkan beberapa pertimbangan baru dalam identifikasi bahaya yang tidak disebutkan
dalam OHSAS 18001.
Pertimbangan baru dalam identifikasi bahaya ISO 45001:
 Faktor sosial meliputi beban kerja, jam kerja,victimization, harassment dan bullying
 Kecelakaan kerja baik internal atau eksternal organisasi, termasuk juga kejadian gawat darurat dan penyebabnya
 Potensi situasi darurat
 Perubahan dari pengetahuan terhadap bahaya
STANDAR BARU UNTUK OHSAS 18001
12. Penilaian peluang (opportunities)
Opportunities adalah konsep baru pada ISO 45001 yang tidak dimiliki oleh OHSAS 18001. Organisasi harus memelihara proses
untuk:
• Peluang K3 untuk meningkatkan performa K3 termasuk peluang dalam adaptasi terhadap pekerjaan, organisasi kerja serta
lingkungan pekerja
• Peluang lain untuk meningkatkan sistem manajemen K3

13. K3 dalam procurement (outsourcing dan kontraktor)


ISO 45001 mengharuskan organisasi mengendalikan risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pengadaan barang dan jasa
yang dilakukan dengan proses outsourcing ataupun kontraktor. Klausul spesifik kontraktor terdapat di klausul 8.1.4.2 sedangkan
klausul untuk outsourcing disebutkan di klausul 8.1.4.3. Adanya klausul spesifik untuk outsourcing dan kontraktor inilah yang
berbeda dengan OHSAS 18001 di mana OHSAS 18001 memasukkan keduanya dalam klausul 4.4.6 operational control.
Organisasi direkomendasikan untuk dapat memverifikasi peralatan, instalasi, dan material telah aman untuk digunakan oleh
pekerja dengan:
o Peralatan diantar dengan spesifikasi yang sesuai dan telah diuji agar bekerja sesuai dengan yang direncanakan
o Instalasi telah dilakukan untuk menjamin fungsinya sesuai dengan yang didesain
o Material dikirim sesuai dengan spesifikasi
o Persyaratan penggunaan, peringatan, dan perlindungan lain telah dikomunikasikan dan tersedia

14. Klausul management of change


Management of change (manajemen perubahan) bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
cara mengurangi bahaya dan risiko baru dalam lingkungan kerja sebagai akibat dari terjadinya perubahan/pergantian.
Contoh penggantian yang bisa terjadi dalam organisasi adalah tekhnologi, peralatan, fasilitas, praktek kerja, prosedur, spesifikasi
desain, bahan baku, staf, serta standard dan regulasi.
Klausul management of change dibahas oleh ISO 45001 dalam 1 klausul tersendiri yaitu di klausul 8.1.3. Hal ini berbeda dengan
OHSAS 18001 yang tidak memiliki klausul tersendiri untuk management of change karena terintegrasi seperti dalam klausul 4.3.1
dan 4.4.6.
STANDAR BARU UNTUK OHSAS 18001

15. Klausul Improvement


ISO 45001 mengharuskan organisasi untuk menentukan peluang improvement (peningkatan) dan melakukan tindakan yang
dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam sistem manajemen K3. Klausul improvement merupakan klausul 10
yang menjadi klausul terakhir dalam ISO 45001. Dalam OHSAS 18001, tidak ada khusus klausul untuk membahas spesifik terkait
dengan improvement namun tetap terintegrasi dengan beberapa klausul lain.

Dalam melakukan improvement, organisasi bisa melakukan investigasi kecelakaan, perbaikan ketidaksesuaian dan tindakan
perbaikan serta program improvement lain. Organisasi dapat meningkatkan (improve) kesesuaian, kecukupan dan efektifitas
dari manajemen K3 dengan:

 Meningkatkan performa Keselamatan dan Kesehatan Kerja

 Promosi budaya yang mendukung sistem manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja

 Promosi partisipasi pekerja dalam menerapkan tindakan untuk peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen K3

 Mengkomunikasikan hasil yang relevan dari peningkatan berkelanjutan kepada pekerja atau wakil dari pekerja

 Memelihara documented information sebagai bukti peningkatan berkelanjutan


ISO 14001:2004 VS 2015

Insert Footer Here 68


ISO 14001:2004 VS 2015

Insert Footer Here 69


ISO 14001:2004 VS 2015

Insert Footer Here 70


ISO 14001:2004 VS 2015

Insert Footer Here 71


ISO 14001:2004 VS 2015

Insert Footer Here 72

Anda mungkin juga menyukai