Anda di halaman 1dari 39

SISTEM MANAJEMEN INTEGRASI/TERPADU

INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM ( IMS )

BERDASARKAN
QMS + EMS + OHS ( ISO 9001, 14001, 45001)

Disusun Oleh : Antoni H Pardede,SE &


Satriadi Wijaya, S.Kom

2020

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


DAFTAR ISI

1 RUANG LINGKUP
2 ACUAN NORMATIF
3 ISTILAH DAN DEFINISI
4 KONTEKS ORGANISASI

4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya


4.2 Memahami Kebutuhan dan Harapan pihak yang Berkepentingan
4.3 Menentukan Ruang Lingkup IMS
4.4. Sistem Manajemen Integrasi dan Posesnya

5 KEPEMIMPINAN
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen
5.1.1. Umum
5.1.2. Fokus pelanggan
5.2 Kebijakan IMS
5.3 Peran, Tanggung jawab, dan Wewenang Organisasi

6 PERENCANAAN
6.1 Tindakan untuk mengatasi Risiko dan Peluang
6.1.1 Umum
6.1.2 Identifikasi dan Evaluasi Aspek Lingkungan, Identifikasi Bahaya
6.1.3 Kewajiban kepatuhan atau Penentuan Persyaratan Hukum dan Lainnya
6.2 Sasaran IMS dan Perencanaan untuk mencapainya
6.3 Perubahan Perencanaan

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


7. SUMBER DAYA
7.1. Sumber Daya
7.1.1 Umum
7.1.2 Orang
7.1.3 Infrastruktur
7.1.4 Lingkungan untuk Pengoperasian Proses
7.1.5 Pemantauan dan Mengukur Sumber Daya
7.1.6 Pengetahuan Organisasi
7.2 Kompetensi
7.3. Kesadaran
7.4 Komunikasi
7.4.1 Umum
7.4.2 Komunikasi Internal
7.4.3 Komunikasi Eksternal
7.5 Informasi yang terdokumentasi
7.5.1 Umum
7.5.2 Membuat dan memperbarui
7.5.3 Pengendalian Informasi yang terdokumentasi

8 OPERASI
8.1 Perencanaan dan Pengawasan Organisasi
8.1.2 Menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3
8.1.3 Manajemen Perubahan
8.1.4 Pengadaan
8.1.4.1 Umum
8.1.4.2 Kontraktor
8.1.4.3 Outsourcing
8.2 Kesiapan dan tanggapan darurat
8.3 Desain dan pengembangan produk produk (Lihat 2.1 - Pengecualian).

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


8.4 Kontrol proses, produk, dan Jasa yang disediakan secara eksternal
8.4.1 Umum
8.4.2 Jenis dan tingkat kendali
8.4.3 Informasi untuk penyedia eksternal
8.5 Produksi dan penyediaan Jasa
8.5.1 Kontrol produksi dan penyediaan Jasa
8.5.2 Identifikasi dan keterlacakan
8.5.3 Properti milik pelanggan atau penyedia eksternal
8.5.4 Pelestarian
8.5.5 Kegiatan pasca-pengiriman
8.5.6 Kontrol perubahan
8.6 Pelepasan produk dan Jasa
8.7 Kontrol Output yang tidak sesuai

9 EVALUASI KINERJA
9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi
9.1.1. Umum
9.1.2. Kepuasan Pelanggan
9.1.2 Evaluasi Kepatuhan
9.1.3 Analisis dan Evaluasi Kepatuhan
9.2 Audit internal
9.3 Tinjauan Manajemen

10 PERBAIKAN
10.1. Umum
10.2. Insiden, Ketidaksesuaian, dan Tindakan Korektif
10.3 Investigasi Insiden
10.3 Peningkatan Berkelanjutan

Lampiran

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


1 RUANG LINGKUP
2 ACUAN NORMATIF
3 ISTILAH DAN DEFINISI
4 KONTEKS ORGANISASI

4.1 Memahami organisasi dan Konteksnya


Klausul no. 4.1 dari 9001: 2015, Klausal no. 4.1 dari 14001: 2015, Klausul no. 4.1 dari
45001: 2018.
Organisasi harus menentukan isu internal dan eksternal yang relevan dengan tujuan dan ara-
han strategis yang dapat berpengaruh pada kemampuan untuk mencapai hasil yang di-
inginkan dari sistem manajemen integrasi ( SMI ) .Organisasi harus memantau dan meninjau
ulang informasi tentang isu internal dan eksternal.

Contoh isu internal : perihal kompetensi karyawan , kultur atau budaya perusahaan, faktor
operasional misalnya permasalahan yang berkaitan dengan proses produksi atau pelayanan
tingkat kepuasan pelanggan, keptuhan penerapan SOP, instruksi kerja dan panduan kerja
yang berlaku lainnya dll.

Contoh isu Eksternal : Faktor peraturan perundangan yang berhubungan dengan bidang
usaha perusahaan, Faktor teknologi seperti penggunaan teknologi dan material baru, paten,
setifikasi personil , faktor pasar seperti kompetitor, market share, tren produk dan jasa, sup-
ply chain relationsips, market stability, customer growth trends. Faktor ekonomi seperti nilai
kurs, kondisi ekonomi, inflasi, credit availability.

4.2 Memahami Kebutuhan dan Harapan pihak yang Berkepentingan


Klausul no. 4.2 dari ISO 9001: 2015, Klausa no. 4.2 dari ISO 14001: 2015, Klausul no. 4.2
dari ISO 45001: 2018 .
Organisasi harus menentukan:
1) Pihak yang berkepentingan yang relevan dengan sistem manajemen integrasi ( IMS )
2) Persyaratan dari pihak yang berkepentingan yang relevan dengan sistem manajemen
integrasi ( IMS ). Harus memantau dan meninjau informasi tentang pihak-pihak yang
berkepentingan dan persyaratannya yang relevan.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


4.3 Menentukan ruang lingkup Sistem Manajemen Integrasi
Klausul no. 4.3 ISO 9001: 2015 , Klausul no. 4.3 dari ISO 14001: 2015, Klausul no. 4.3 dari
ISO 45001: 2018. Menetapkan ruang lingkup dengan mempertimbangkan :
 Masalah Eksternal dan Internal dimaksud dalam 4.1;

 Persyaratan pihak yang berkepentingan terkait dimaksud dalam 4,2;

 Produk dan jasa organisasi.

1) Jika ada persyaratan dari standar ini tidak dapat diterapkan harus tidak akan
mempengaruhi kemampuan dan tanggung jawab organisasi untuk memastikan kesesuaian
produk dan jasa.

2) Terdokumentasi.

4.4. Sistem Manajemen Integrasi dan Prosesnya


Klausul No.4.4 dari ISO 9001: 2015 , Klausul no. 4.4 dari ISO 14001: 2015 , Klausul No.4.4
dari ISO 45001: 2018 Menetapkan:
1) Input yang dibutuhkan dan output yang diharapkan dari setiap proses;
2) Urutan dan interaksi proses-proses tersebut;
3) Kriteria, metode, termasuk pengukuran dan indikator kinerja terkait
4) Sumber daya yang dibutuhkan dan memastikan ketersediaannya;
5) Penetapan tanggung jawab dan wewenang untuk proses tersebut;
6) Risiko dan peluang sesuai dengan persyaratan 6.1, dan merencanakan dan
melaksanakan tindakan yang tepat untuk mengatasinya;

7) Metode untuk pemantauan, pengukuran dan evaluasi dari proses


8) Peluang untuk perbaikan proses dan sistem manajemen mutu.
Sejauh yang diperlukan, organisasi harus menetapkan :
1) Informasi terdokumentasi untuk mendukung operasional dari proses - prosesnya.
2) Memelihara informasi terdokumentasi yang membuktikan bahwa proses- proses sudah
dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


Informasi Terdokumentasi Terkait :

1. Prosedur Konteks Organisasi

2. Isu Internal dan Eksternal Kebutuhan Harapan pihak berkepentingan

3. Kajian dan Evaluasi Isu Internal dan Eksternal Kebutuhan Harapan pihak berkepentingan.

4. Diagram Konteks IMS

5. Lingkup IMS

6. Skema Bisnis IMS

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


5 KEPEMIMPINAN

5.1 Kepemimpinan dan Komitmen

Klausul No.5.1 dari ISO 9001: 2015, Klausul no. 5.1 dari ISO 14001:2015, Klausul No.5.1 dari
ISO 45001: 2018 )

5.1.1. Umum

Klausul no. 5.1.1 dari ISO 9001: 2015 , Klausa no. 5.1.1 dari ISO14001: 2015, Klausul no.
5.1.1 dari ISO 18001: 2018

Manajemen puncak harus memperlihatkan kepemimpinan dan komitmen terhadap IMS


dengan :

1) Mengambil Akuntabilitas atas Efektivitas IMS ;

2) Memastikan bahwa kebijakan dan sasaran IMS ditetapkan dalam manajemen Integrasi
dan kompatibel dengan arah strategis dan konteks organisasi;

3) Memastikan integrasi persyaratan sistem manajemen integrasi ( IMS ) ke dalam proses


bisnis organisasi;

4) Mendorong penggunaan pendekatan proses dan pemikiran berbasis risiko;

5) Memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk sistem manajemen mutu terse-
dia;

6) Mengkomunikasikan pentingnya manajemen mutu yang efektif dan sesuai dengan


persyaratan Sistem Manajemen Mutu;

7) Memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu mencapai hasil yang diinginkan;

8) Terlibat, mengarahkan dan mendukung orang-orang untuk berkontribusi pada keefektifan


sistem manajemen mutu;

9) Mempromosikan perbaikan berkelanjutan;

10) Mendukung peran manajemen lainnya untuk menunjukkan kepemimpinan mereka diarea
tanggung jawab mereka

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


5.1.1. Fokus pelanggan

Klausul no. 5.1.2 dari ISO 9001: 2015.

Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen terhadap fokus


pelanggan dengan memastikan bahwa:

1) persyaratan pelanggan persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku ditetapkan,


dipahami dan secara konsisten dipenuhi;

2) Risiko dan peluang yang dapat mempengaruhi produk dan jasa kemampuan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan ditentukan dan diatasi

3) fokus pada peningkatan kepuasan pelanggan tetap terpelihara.

5.2 Kebijakan Mutu, Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan

Klausul No.5.2 ISO 9001: 2015 , Klausul No.5.2 ISO 14001: 2015 , Klausul no. 5.2 dari ISO
45001: 2018)

5.2.1. Penetapan Kebijakan IMS

1) Sesuai dengan tujuan, isu internal/eksternal organisasi, stategi

2) Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan

3) Mencakup komitmen untuk peningkatan berkelanjutan

4) Menyediakan kerangka kerja untuk sasaran IMS

5.2.2 Komunikasi Kebijakan IMS

1) tersedia,dipelihara,sebagai informasi terdokumentasi

2) dikomunikasikan dan dipahami

3) Tersedia untuk pihak-pihak yang berkepentingan, sesuai yang dibutuhkan

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


5.3 Peran, tanggung jawab, dan wewenang organisasi
Klausul No.5.3 dari ISO 9001: 2015 ,Klausul no. 5.3 dari ISO 14001: 2015, Klausa no. 5.3
dari ISO 45001: 2018 )
Manajemen Puncak :
memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang ditetapkan, dikomunikasikan, dipahami
dalam organisasi
Manajemen puncak harus menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk:
 memastikan bahwa sistem manajemen mutu memenuhi persyaratan standar ini;
 memastikan bahwa proses menghasilkan output yang diinginkan;
 melaporkan kinerja sistem manajemen mutu dan peluang untuk perbaikan (lihat 10.1),
khususnya untuk manajemen puncak;
 memastikan promosi tentang fokus pelanggan di seluruh organisasi;
 memastikan bahwa integritas sistem manajemen mutu dipelihara ketika perubahan pa-
da sistem manajemen mutu direncanakan dan diimplementasikan.

Informasi Terdokumentasi Terkait :


 Pernyataan Kebijakan IMS
 Struktur Organisasi
 Tanggungjawab dan Wewenang
 Penunjukan Tim IMS

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


6 PERENCANAAN

6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang


Klausul no. 6.1 dari ISO 9001: 2015 , Klausul no. 6.1 dari ISO 14001: 2015, No. 6.1 dari ISO
45001: 2018

6.1.1 Umum ( Klausul no. 6.1.1 dari ISO 9001: 2015,No. 6.1.1 dari ISO 14001: 2015 ,No. 6.1.1
dari ISO 45001: 2018) .
Saat merencanakan IMS organisasi harus :
mempertimbangkan isu internal dan eksternal ( 4.1 ) dan persyaratan ( 4.2 dan 43 ) menen-
tukan risiko dan peluang yang perlu diatasi untuk:
1) Memberikan jaminan bahwa IMS dapat mencapai hasil yang diinginkan;
2) Mencegah dan mengurangi pengaruh yang diinginkan termasuk potensi kondisi ling-
kungan eksternal yang mempengaruhi organisasi;
3) Mencegah, atau mengurangi, efek yang tidak diinginkan;
4) Mencapai peningkatan berkelanjutan;

Organisasi harus merencanakan :


1) Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
2) Bagaimana untuk mengintegrasikan dan mengimplementasikan tindakan yang sesuai ke
dalam proses IMS , termasuk mengevaluasi keefektifan dari tindakan tersebut.
Tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluang harus proporsional dengan dam-
pak potensial pada kesesuaian produk dan Jasa.

6.1.2. Identifikasi dan evaluasi aspek Lingkungan, Identifikasi bahaya


Klausul no. 6.1.2 dari ISO 14001: 2015 , Klausul no. 6.1.2 dari ISO 45001: 2018
Proses perencanaan dimulai dengan identifikasi dan pembaharuan aspek lingkungan. Untuk
mengevaluasi dampak kegiatannya terhadap lingkungan, perusahaan harus menetapkan,
menerapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi aspek lingkungan dari
kegiatannya, produk atau jasa yang dapat dikontrolnya dan yang dapat dipengaruhi dengan
memperhitungkan rencana yang direncanakan atau baru. pengembangan, atau aktivitas,
produk, dan jasa baru atau yang dimodifikasi.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


Aspek-aspek ini, termasuk yang timbul dari pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor,
terdaftar di "Aspek dan dampak mendaftar". Perusahaan harus memastikan bahwa semua
aspek lingkungan yang dapat menimbulkan dampak signifikan terhadap lingkungan terkendali
dan diprioritaskan untuk perbaikan. perusahaan akan terus memperbarui informasi ini.

Identifikasi bahaya dan Penilaian Risiko dan Peluang :


Identifikasi Bahaya dan Analisis Risiko (HIRA) dilakukan untuk semua kegiatan perusahaan.
Prosedur untuk penentuan Penilaian & Pengendalian Risiko Bahaya & Risiko. Bahaya yang
terkait dengan persyaratan hukum OHS dianggap signifikan; Risiko yang berada di atas angka
prioritas risiko yang dapat diterima diidentifikasi sebagai risiko yang signifikan, yang dicakup
melalui sasaran OHS untuk meningkatkan kinerja OHS atau dikendalikan melalui prosedur
kontrol operasional, pengukuran & pemantauan, pelatihan & kesadaran, kesiapsiagaan
darurat dan tanggapan atau kombinasi keduanya. Risiko dan aspek signifikan ditinjau setiap
tahun oleh berbagai departemen untuk merencanakan langkah-langkah mitigasi untuk
meminimalkan dampak dan adopsi teknologi baru dan merevisi tujuan jika diperlukan.
Penilaian Risiko EHS dan Risiko lain terhadap Sistem Manajemen EHS

Organisasi :
Menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses untuk:
1)Menilai risiko EHS dari aspek Lingkungan yang teridentifikasi, bahaya OHS, sambil
mempertimbangkan efektivitas pengendalian yang ada;
2)Menentukan dan menilai risiko lain yang terkait dengan pembentukan,
implementasi, operasi, dan pemeliharaan sistem manajemen K3.

Metodologi dan kriteria perusahaan didefinisikan sehubungan dengan risiko yang


terkait dengan ruang lingkup, sifat, dan waktu mereka untuk memastikan mereka
proaktif dari pada reaktif dan digunakan secara sistematis.
Informasi yang terdokumentasi harus dipelihara dan disimpan pada metodologi dan
kriteria.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


Penilaian peluang EHS dan peluang lain terhadap sistem manajemen EHS
Organisasi
Menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses untuk menilai:
1. peluang EHS untuk meningkatkan kinerja EHS, sambil mempertimbangkan
perubahan terencana pada organisasi, kebijakan, proses atau kegiatannya dan:
 Peluang untuk menyesuaikan pekerjaan untuk organisasi dan lingkungan kerja
dengan pekerja;
 Peluang untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko EHS;
2. Peluang lain untuk meningkatkan sistem manajemen EHS.

CATATAN Risiko EHS dan peluang EHS dapat menghasilkan risiko lain dan peluang lain bagi
organisasi.Informasi yang terdokumentasi harus dipelihara dan disimpan pada metodologi
dan kriteria. Penilaian peluang EHS dan peluang lain terhadap sistem manajemen EHS pe-
rusahaab telah menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses untuk menilai

6.1.3. Kewajiban Kepatuhan atau Penentuan Persyaratan Hukum dan Lainnya

Klausul 6.1.3 dari ISO 14001: 2015, Klausul 6.1.3 dari ISO 45001: 2018.

Manajemen harus :

1) Menentukan dan memiliki akses ke persyaratan hukum dan kewajiban kepatuhan yang
terkait dengannya aspek lingkungan dan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja;
2) Menentukan bagaimana kewajiban kepatuhan dan persyaratan hukum ini berlaku
untuk organisasi;
3) Memperhitungkan kewajiban kepatuhan dan persyaratan hukum ini saat
menetapkan, menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan sistem
manajemen lingkungannya.
4) Memelihara informasi yang terdokumentasi dari kewajiban kepatuhannya.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


6.1.4 Sasaran IMS dan perencanaan untuk mencapainya
Klausul no. 6.2 dari ISO 9001: 2015, Klausul no. 6.2 dari ISO 9001: 2015 , Klausul no. 6.2
dari ISO 9001: 2015)
Sasaran IMS ditetapkan di semua bagian dan proses yang sesuai di perusahaa untuk dan
konsisten dengan Kebijakan IMS, memenuhi dan melampaui persyaratan untuk produk dan
proses, dan untuk meningkatkan IMS dan kinerjanya
Sasan IMS:

1. Sasaran IMS bersifat strategis, berlaku untuk seluruh kegiatan dan harus:
 konsisten dengan Kebijakan IMS;
 diukur dan dipantau;
 memperhitungkan persyaratan yang berlaku;
 dikomunikasikan;
 diperbarui sebagaimana mestinya;
 Relevan dengan kesesuaian produk, jasa , dan tingkatkan kepuasan pelanggan.
2. Sasaran Kinerja IMS ( sasaran per bagian ) adalah target terukur untuk meningkatkan
kinerja operasional untuk memastikan kesesuaian proses dan kepuasan pelanggan.

Mereka berlaku untuk semua departemen dan fungsi yang memiliki tanggung jawab
langsung untuk kegiatan yang membutuhkan perbaikan.

3. Sasaran dan sasaran kinerja ditetapkan oleh manajemen dan melalui keterlibatan kar-
yawan dan dipantau dalam kerangka tinjauan manajemen.

mempertahankan informasi yang didokumentasikan tentang status sasaran kualitas


QMS kami. Jika kekurangan diidentifikasi, manajemen dapat merevisi tujuan, menge-
luarkan permintaan tindakan korektif, atau mengambil tindakan lain yang sesuai untuk
mengatasi masalah tersebut.

4. Mempertahankan informasi yang didokumentasikan tentang status sasaran IMS dan


sasaran kinerja. Jika kekurangan diidentifikasi, manajemen dapat merevisi tujuan,
mengeluarkan permintaan tindakan korektif, atau mengambil tindakan lain yang sesuai
untuk mengatasi masalah tersebut.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


6.3 Perubahan Perencanaan

Klausul 6.3 ISO 9001: 2015

Ketika dianggap perlu perubahan pada IMS maka harus memastikan bahwa perubahan ter-
sebut akan memenuhi persyaratan IMS dan akan mempertimbangkan:

 Tujuan perubahan dan konsekuensi potensial mereka;


 Integritas SMM;
 Ketersediaan sumber daya;
 Alokasi atau realokasi tanggung jawab dan wewenang.

Informasi Terdokumentasi

1. Sasaran IMS dan Sasaran Kinerja IMS


2. Perencanaan untuk pencapaian Sasaran IMS
3. Prosedur Penanganan Risiko dan Peluang
4. Prosedur Aspek Dampak Lingkungan
5. Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian dan pengendalian Resiko K3
6. Prosedur Kewajiban kepatuhan atau Penentuan Persyaratan Hukum dan
Lainnya.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


7. SUMBERDAYA

7.1. Sumber Daya


Klausul 7.1 dari ISO 9001: 2015 , Klausul 7.1 dari ISO 14001: 2015, Klausul 7.1 dari
ISO 45001: 2018.
7.1.1 Umum

Klausul 7.1.1 dari ISO 9001: 2015 , Klausul 7.1 dari ISO 14001: 2015, Klausul 7.1 dari ISO
45001: 2018)

Top Manajemen berkomitmen penuh untuk menyediakan sumber daya yang memadai yang
diperlukan untuk pendirian, implementasi, pemeliharaan, dan peningkatan berkelanjutan
IMS. Sumber daya dimaksud mencakup :

1. Karyawan yang kompeten

2. Peralatan industri canggih,

3. Lingkungan kerja yang terpelihara dengan baik,

4. dan sumber daya keuangan.

7.1.2 Orang

Klausul 7.1.2 dari ISO 9001: 2015)

Perusahaan :

Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan personel, menyediakan pelatihan yang diperlukan,


dan mengevaluasi efektivitas pelatihan yang disediakan. Personel yang ditugaskan untuk
melakukan tugas, operasi, dan proses spesifik dikualifikasi berdasarkan pendidikan, pengala-
man, atau pelatihan yang sesuai. Karyawan dibuat sadar akan relevansi dan pentingnya
kegiatan mereka dan bagaimana mereka berkontribusi pada pencapaian tujuan IMS.

Catatan kualifikasi dan pelatihan personil dipelihara.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


7.1.3 Infrastruktur

Klausul 7.1.3 dari ISO 9001: 2015

Organisasi harus :
Perusahaan menentukan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang diperlukan
untuk proses operasional perusahaan, seperti:
1. Gedung, ruang kerja, dan perlengkapan terkait.
2. Peralatan proses (baik perangkat keras maupun perangkat lunak), dan Jasa pendukung
(seperti angkutan, komunikasi, atau sistem informasi).

7.1.4 Lingkungan untuk Operasi ( Proses ) Kerja

Klausul 7.1.4 dari ISO 9001: 2015

Organisasi harus :

Menentukan dan menetapkan persyaratan lingkungan kerja yang terkait


dengan kondisi tempat pekerjaan termasuk faktor fisik, lingkungan, dan lain-lain (misalnya
kebisingan, temperatur, kelembaban, pencahayaan, atau cuaca) untuk mencapai kes-
esuaian produk dan persyaratan IMS.
Perusahaan telah menyediakan, memelihara dan meningkatkan infrastruktur yang di
perlukan untuk meningkatkan kinerja IMS.

7.1.5 Pemantauan dan Pengukuran Sumber Daya (Klausul 7.1.5 dari ISO 9001: 2015
7.1.5.1 Umum 7.1.5.1 dari ISO 9001: 2015 )

Organisasi :
Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk pemantauan dan pengukuran kinerja IMS.
Perusahaan memastikan peralatan yang digunakan untuk memantau dan mengukur terkali-
brasi dan dipelihara termasuk catatan prosesnya disimpan. Proses kalibrasi bisa
menggunakan pihak ketiga sebagai penyelenggara dalam mendapatkan hasil pengukuran dan
pemantauan lingkungan yang akurat.
Kegiatan Pemantauan dan Pengukuran secara detail diatur dalam Prosedur Pemantauan dan
Pengukuran K3L.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


7.1.6 Pengetahuan Organisasi
Klausul 7.1.6 dari ISO 9001: 2015

Organisasi harus :
melakukan identifikasi pengetahuan yang terkait dengan proses operasional perusahaan
dan membuat sistem agar tidak akan mengganggu kelangsungan perusahaan. Sistem
pemeliharaan pengetahuan tersebut di atas berupa pelatihan, pembuatan panduan kerja,
dll.

7.2 Kompetensi
Klausul 7.2 dari ISO 9001: 2015, Klausul 7.2 dari ISO 14001: 2015, Klausul 7.2 dari ISO
45001: 2018

Organisasi harus :
Menetapkan kompetensi di setiap proses kerja yang berdampak pada IML yang harus
dipunyai oleh pekerja di proses tersebut. Memastikan setiap pekerja yang terkait dengan
IML mempunyai kompetensi sesuai yang ditetapkan.

Departemen HRD setiap tahun melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan, membuat


program pelatihan, melaksanakan pelatihan dan melakukan evaluasi terhadap efektifitas
dari pelatihan yang sudah dilaksanakan. Personil yang bekerja dengan risiko MK3L dipasti-
kan memiliki kompetensi, meliputi pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai.
Departemen HRD memelihara catatan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan
pengalaman karyawan.

7.3. Kesadaran
Klausul 7.3 dari ISO 9001: 2015, Klausul 7.3 dari ISO 14001: 2015, Klausul 7.3 dari ISO
45001: 2018)

Organisasi :
Memastikan seluruh karyawannya memahami kebijakan IML, Sasaran IML di setiap area
kerja masing-masing.Membuat program-program atau sarana komunikasi untuk mengem-
bangan kesadaran karyawan terkait IML.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


7.4 Komunikasi
Klausul .4 dari ISO 9001: 2015, Klausul 7.4 dari ISO 14001: 2015, Klausul 7.4 dari ISO
45001: 2018

Organisasi harus :
Menetapkan dan memelihara proses komunikasi internal dan ekternal yang terkait dengan
IML.Komunikasi Internal dapat dilakukan secara lisan dan atau tertulis, misalnya melalui
rapat internal, papan pengumuman, dll. Menetapkan mekanisme komunikasi dengan pihak-
pihak eksternal yang berkepentingan perihal MK3L, dan memelihara dokumentasi setiap
keputusan yang ditetapkan.

Menerapkan mekanisme untuk melakukan komunikasi dan Konsultasi, dimana tertuang da-
lam Prosedur komunikasi dan Konsultasi. Mekanisme, bisa dilaksanakan seperti saat
briefing / TBM pagi, meeting, serta sosialisasi Identifikasi Bahaya, dampak lingkungan dan
Pengendalian Risiko, sosialisasi Tujuan Sasaran Program IML serta berbagai hal lainnya yang
terkait dengan komunikasi.

7.5 Informasi yang Terdokumentasi


Klausul 7.5 dari ISO 9001: 2015, Klausul 7.5 dari ISO 14001: 2015, Klausul 7..5 dari ISO
45001: 2018.

7.5.1 Umum
Klausul 7.5.1 dari ISO 9001: 2015, Klausul 7.5.1 dari ISO 14001: 2015 ,Klausul .5.1 dari ISO
45001: 2018.

Organisasi harus :
Mendokumentasikan IMS dalam bentuk dokumen :

7.5.2 Penyusunan Dan Pembaharuan


Klausul 7.5.2 dari ISO 9001: 2015, Klausul 7.5.2 dari ISO 14001: 2015, Klausul 7.5.2 dari ISO
45001: 2018

Menyusun dan memperbaharui informasi terdokumentasi untuk kesesuaian :


1. Identifikasi dan Deskripsi ( seperti judul,tanggal,penulisan, nomor dokumen ).
2. Format ( Bahasa,edisi perangkat lunak ) dan media.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


Manajemen menetapkan dokumentasi IML terdiri dari :
Level 1 : Pedoman IML
Level 2 : Prosedur (Standard Operating Procedure)
Level 3 : Instruksi kerja /WI bisa berupa gambar, flowchart
Level 4 : Catatan/Formulir, Check list, Dokumen Pendukung dari Internal dan Eksternal, dll

7.5.3 Pengendalian informasi yang terdokumentasi

Klausul 7.5.3 dari ISO 9001: 2015 , Klausul 7.5.3 dari ISO 14001: 2015, Klausul .5.3 dari
ISO 45001: 2018 )

Organisasi harus :
Mengendalikan informasi terdokumentasi untuk memastikan :
1. Informasi terdokumentasi yang diperlukan oleh IMS dan oleh Standar
Internasional ini harus dikendalikan untuk memastikan: tersedia dan cocok untuk
digunakan, di mana dan kapan dibutuhkan; dilindungi secara memadai (mis. Dari
kehilangan kerahasiaan, penggunaan yang tidak benar, atau hilangnya integritas).
2. Untuk kontrol informasi yang didokumentasikan, membahas kegiatan berikut,
sebagaimana berlaku: distribusi, akses, pengambilan, dan penggunaan;
penyimpanan dan pelestarian, termasuk pelestarian keterbacaan; kontrol
perubahan (mis. Kontrol versi); retensi dan disposisi.

Informasi terdokumentasi yang berasal dari luar yang ditentukan oleh Organisasi
diperlukan untuk perencanaan dan pengoperasian sistem manajemen mutu harus
diidentifikasi sebagaimana mestinya, dan dikendalikan. Informasi yang didokumentasikan
disimpan sebagai bukti kesesuaian harus dilindungi dari perubahan yang tidak disengaja.

CATATAN: Akses dapat menyiratkan keputusan mengenai izin untuk melihat informasi
yang didokumentasikan saja, atau izin dan wewenang untuk melihat dan mengubah
informasi yang didokumentasikan

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


Informasi Terdokumentasi Terkait :

1. Perawatan Alat dan Infrastruktur

2. Penerimaan dan Pealatihan

3. Konsultasi dan Partisifasi

4. Kepedulian dan Komunikasi

5. Pengujian Produk,Kalibrasi dan Pemanrtauan Alat Ukur

6. Pengendalian Informasi Terdokumentasi

7. Standar Kompetensi Po\ersonil

8. Sistem Komunikasi Internal dan Eksternal

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


8. OPERASI
Klausul 8 ISO 9001: 2015, Klausul8 ISO 14001: 2015, Klausul 8 ISO 45001: 2018

8.1 Perencanaan dan Kontrol Organisasi


Klausul 8.1 dari ISO 9001: 2015, Klausul 8.1 dari ISO 14001: 2015, Klausul 8.1 dari
ISO 45001: 2018.
Organisasi harus :
1. Melakukan perencanaan secara menyeluruh sebelum memulai sebuah proses
kerja baru, termasuk menjamin seluruh potensi bahaya dan aspek lingkungan
penting akan dikendalikan, guna memastikan tercapainya tujuan proses kerja
baru tersebut.
2. Pengendalian operasi menjadi bagian yang penting dari setiap kegiatan, dan
operasi perusahaan, termasuk kepada pemasok dan kontraktor perusahaan.

Output dari perencanaan dan kontrol operasional meliputi rencana kualitas yang
terdokumentasi, persyaratan sumber daya, proses, persyaratan peralatan, prosedur,
data uji, dan output desain.

8.1.2 Menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3


Ref. Klausul No. 8.1.2 dari ISO 45001: 2018
Organisasi harus :
Menetapkan,menerapkan, dan memelihara proses penghapusan bahaya dan pengu-
rangan risiko K3 menggunakan “hierarki kendali” berikut ini:
1) Menghilangkan bahaya;
2) Pengganti dengan proses, operasi, bahan atau peralatan yang tidak berbahaya;
3) Gunakan kontrol teknik dan reorganisasi pekerjaan;
4) Gunakan kontrol administratif, termasuk pelatihan;
5) Gunakan alat pelindung diri yang memadai.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


8.1.3 Manajemen Perubahan
Ref. Klausul No. 8.1.3 dari ISO 45001: 2018
Organisasi harus :
Menetapkan proses untuk implementasi dan pengendalian perubahan sementara dan
permanen yang direncanakan yang memengaruhi kinerja OHS, termasuk:
1. Produk, layanan, dan proses baru, atau perubahan pada produk, layanan, dan proses
yang ada, termasuk:
2. Lokasi dan lingkungan tempat kerja;
3. Organisasi kerja;
4. Kondisi kerja;
5. Peralatan & Tenaga kerja;
6. Perubahan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya;
7. Perubahan dalam pengetahuan atau informasi tentang bahaya dan risiko K3;
8. Perkembangan dalam pengetahuan dan teknologi.
Meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak disengaja, mengambil tindakan untuk
mengurangi dampak buruk, sebagaimana diperlukan.

8.1.4 Pengadaan
Klausul no. 8.1.4 dari ISO 45001: 2018

8.1.4.1 Umum
Klausul no. 8.1.4.1 dari ISO 45001: 2018
Organisasi harus :
Menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses untuk mengontrol pengadaan
layanan untuk memastikan kesesuaiannya dengan sistem manajemen K3.

8.1.4.2 Kontraktor
Klausul no. 8.1.4.2 dari ISO 45001: 2018
Berkoordinasi dengan kontraktornya, untuk mengidentifikasi bahaya dan untuk menilai
dan mengendalikan risiko K3, yang timbul dari:
 kegiatan dan operasi kontraktor yang berdampak pada organisasi;
 kegiatan dan operasi organisasi yang berdampak pada pekerja kontraktor;
 kegiatan dan operasi kontraktor yang berdampak pada pihak berkepentingan lainnya
di tempat kerja.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


Memastikan bahwa persyaratan sistem manajemen K3 terpenuhi oleh kontraktor dan
pekerja mereka melalui kebijakan atau perjanjian kontraktor yang ditentukan. Proses
pengadaan organisasi harus menetapkan dan menerapkan kriteria kesehatan dan
keselamatan kerja untuk pemilihan kontraktor.

CATATAN: Dapat bermanfaat untuk memasukkan kriteria kesehatan dan keselamatan kerja
untuk pemilihan kontraktor dalam dokumen kontrak.

8.1.4.3 Outsourcing
Klausul no.8.1.4.3 dari ISO 45001: 2018

Memastikan bahwa fungsi dan proses yang dialihdayakan seperti tenaga kerja dikendalikan,
pengaturan outsourcingnya konsisten dengan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya
dan dengan mencapai hasil yang diinginkan dari sistem manajemen OHS. Jenis dan tingkat
kontrol yang diterapkan pada fungsi dan proses ini didefinisikan dalam sistem manajemen
K3.

CATATAN Koordinasi dengan penyedia eksternal dapat membantu organisasi untuk


mengatasi dampak outsourcing terhadap kinerja OHS-nya.

8.2 Kesiapan dan tanggapan darurat


Klausul no. 8.2 dari ISO 14001: 2015, Klausul no. 8.2 dari ISO 45001: 2018

Organisasi harus :
Mengembangkan prosedur untuk memastikan bahwa perusahaan mampu merespons
kecelakaan dan situasi darurat / bencana yang dapat diperkirakan serta untuk mencegah
dan memitigasi dampak yang terkait dengan risiko.

Setelah mengidentifikasi potensi risiko atau situasi darurat dan pengalaman masa lalu,
rencana tindakan telah dikembangkan untuk mengatasi keadaan darurat. (Prosedur untuk
Kesiapsiagaan dan Rencana Tanggap Darurat) Dalam hal terjadi situasi seperti itu, komite
H&S dibentuk untuk menganalisis risiko dan tindakan korektif dan preventif yang diperlukan
yang diambil untuk mencegah terulangnya kembali.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


Daftar Keadaan Darurat Kesehatan & Keselamatan:
1. Menanggapi potensi situasi darurat, sebagaimana diidentifikasi dalam Kesehatan: -
Serangan Jantung
2. Keamanan: -Api, Gigitan ular / anjing, Sengatan listrik, Jatuh dari Tinggi, Cedera selama
operasi / penanganan material
3. Lingkungan: Api, Tumpahan Minyak, Kecelakaan kimia, pembuangan limbah beracun,
polusi air tanah

Menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses yang diperlukan untuk mempersiapkan


6.1.2.1, termasuk:
 Menetapkan respons terencana terhadap situasi darurat, termasuk penyediaan
pertolongan pertama;
 Memberikan pelatihan untuk respons yang direncanakan;
 Secara berkala menguji dan melaksanakan kemampuan respons yang direncanakan;
Bilamana memungkinkan, latihan tiruan untuk memeriksa kesiapsiagaan darurat
dilakukan secara berkala sesuai (Prosedur untuk kesiapsiagaan Darurat dan rencana
tanggapan).
 Mengevaluasi kinerja dan, jika perlu, merevisi respons yang direncanakan, termasuk
setelah pengujian dan khususnya setelah terjadinya situasi darurat;
 Mengkomunikasikan dan memberikan informasi yang relevan kepada semua pekerja
tentang tugas dan tanggung jawab mereka;
 Mengkomunikasikan informasi yang relevan kepada kontraktor, pengunjung, layanan
tanggap darurat, otoritas pemerintah dan, jika sesuai, masyarakat setempat;
 Mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan semua pihak yang berkepentingan
yang relevan dan memastikan keterlibatan mereka, sebagaimana mestinya, dalam
pengembangan respons yang direncanakan.

Memelihara dan menyimpan informasi yang terdokumentasi tentang proses dan rencana
untuk menanggapi situasi darurat potensial.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


8.3 Desain dan pengembangan produk
Klausul no.8.3 ISO 9001: 2015
Organisasi :Belum mengidentifikasi kebutuhan untuk Desain dan pengembangan produk
(Lihat 2.1 - Pengecualian).

8.4 Kontrol proses, produk, dan layanan yang disediakan secara eksternal
Klausul no.8.4 dari ISO 9001: 2015

8.4.1 Umum
Ayat no.8.4.1 dari ISO 9001: 2015

Organisasi harus :
Memastikan bahwa proses, produk, dan layanan yang disediakan secara eksternal sesuai
dengan persyaratan. Organisasi harus menentukan kontrol yang akan diterapkan pada
proses, produk, dan layanan yang disediakan secara eksternal ketika:
 Produk dan layanan dari penyedia eksternal dimaksudkan untuk dimasukkan ke
dalam produk dan layanan organisasi sendiri;
 Produk dan layanan diberikan langsung kepada pelanggan oleh penyedia eksternal
atas nama organisasi;
 Suatu proses, atau bagian dari suatu proses disediakan oleh penyedia eksternal
sebagai akibat dari keputusan oleh organisasi.

Organisasi harus menentukan dan menerapkan kriteria untuk evaluasi, pemilihan,


pemantauan kinerja, dan evaluasi ulang penyedia eksternal, berdasarkan pada kemampuan
mereka untuk menyediakan proses atau produk dan layanan sesuai dengan persyaratan.

Organisasi harus menyimpan informasi yang terdokumentasi dari kegiatan ini dan tindakan
yang diperlukan yang timbul dari evaluasi.

8.4.2 Jenis dan tingkat kendali


Klausul no.8.4.2 dari ISO 9001: 2015

Organisasi harus :
Memastikan bahwa proses, produk, dan layanan yang disediakan secara eksternal tidak
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk secara konsisten memberikan produk dan
layanan yang sesuai kepada pelanggannya. Organisasi harus:

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


 Memastikan bahwa proses yang disediakan secara eksternal tetap berada dalam
kendali sistem manajemen kualitasnya;
 Mendefinisikan kontrol yang ingin diterapkan ke penyedia eksternal dan kontrol yang
ingin diterapkan pada output yang dihasilkan;
 Mempertimbangkan: dampak potensial dari proses, produk, dan layanan yang
disediakan secara eksternal terhadap kemampuan organisasi untuk secara konsisten
memenuhi pelanggan dan persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku; efektivitas
kontrol yang diterapkan oleh penyedia eksternal;

Menentukan verifikasi, atau kegiatan lain, yang diperlukan untuk memastikan bahwa
proses, produk, dan layanan yang disediakan secara eksternal memenuhi persyaratan.

8.4.3 Informasi untuk penyedia eksternal


Klausul no.8.4.3 dari ISO 9001: 2015
Organisasi harus memastikan kecukupan persyaratan sebelum komunikasinya dengan
penyedia eksternal. Organisasi harus berkomunikasi dengan penyedia eksternal tentang
persyaratan untuk:

 Proses, produk, dan jasa yang akan disediakan;


 Persetujuan dari: produk dan jasa, metode, proses, dan peralatan; pelepasan produk
dan jasa.
 Kompetensi, termasuk kualifikasi orang yang dipersyaratkan;
 Interaksi penyedia eksternal dengan organisasi;
 Mengontrol dan memantau kinerja penyedia eksternal untuk diterapkan oleh
organisasi;
 Kegiatan verifikasi atau validasi yang ingin dilakukan oleh organisasi, atau
pelanggannya, di tempat penyedia eksternal.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


8.5 Produksi dan penyediaan Jasa
Klausul no.8.5 dari ISO 9001: 2015

8.5.1 Kontrol produksi dan penyediaan Jasa


Klausul no.8.5.1 dari ISO 9001: 2015
Organisasi harus :
Menerapkan penyediaan produksi da jasa dalam kondisi yang terkendali.
Kondisi yang terkendali harus mencakup, sebagaimana berlaku:
 Ketersediaan informasi yang terdokumentasi yang mendefinisikan: karakteristik
produk yang akan diproduksi, layanan yang akan disediakan, atau kegiatan yang akan
dilakukan; dan hasil yang ingin dicapai;
 Ketersediaan dan penggunaan sumber daya pemantauan dan pengukuran yang sesuai;
 Penerapan kegiatan pemantauan dan pengukuran pada tahap yang sesuai untuk
memverifikasi bahwa kriteria untuk pengendalian proses atau keluaran, dan kriteria
penerimaan untuk produk dan layanan, telah dipenuhi;
 Penggunaan infrastruktur dan lingkungan yang sesuai untuk operasi proses;
 Penunjukan orang yang kompeten, termasuk kualifikasi yang dipersyaratkan;
 Validasi, dan validasi ulang berkala, dari kemampuan untuk mencapai hasil yang
direncanakan dari proses untuk produksi dan penyediaan layanan, di mana output
yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi dengan pemantauan atau pengukuran
selanjutnya;
 Penerapan kegiatan untuk mencegah kesalahan manusia;
 Penerapan kegiatan pelepasan, pengiriman, dan pasca-pengiriman.

8.5.2 Identifikasi dan mampu telusur


Klausul no.8.5.2 dari ISO 9001: 2015
Organisasi harus :
- Menggunakan cara yang sesuai untuk mengidentifikasi output ketika perlu untuk
memastikan kesesuaian produk dan Jasa.
- Mengidentifikasi status output sehubungan dengan persyaratan pemantauan dan pen-
gukuran selama produksi dan penyediaan layanan.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


8.5.3 Properti milik pelanggan atau penyedia eksternal
Klausul no.8.5 dari ISO 9001: 2015

Mengidentifikasi kebutuhan untuk Properti milik pelanggan atau penyedia eksternal dalam
operasinya (Lihat 2.1 - Pengecualian).

8.5.4 Pelestarian
Klausul no.8.5.4 dari ISO 9001: 2015
Menjaga output selama produksi dan penyediaan jasa, sejauh yang diperlukan untuk me-
mastikan kesesuaian dengan persyaratan.

CATATAN Pelestarian dapat mencakup identifikasi, penanganan, kontrol kontaminasi,


pengemasan, penyimpanan, transmisi atau transportasi, dan perlindungan.

8.5.5 Kegiatan pasca-pengiriman


Klausul no.8.5.5 dari ISO 9001: 2015

Organisasi harus Memenuhi persyaratan untuk kegiatan pasca-pengiriman yang terkait


dengan produk dan layanan. Dalam menentukan tingkat kegiatan pasca-pengiriman yang
diperlukan,perusahaan harus mempertimbangkan:

 Persyaratan hukum dan peraturan;


 Potensi konsekuensi yang tidak diinginkan terkait dengan produk dan layanannya; c)
sifat, penggunaan dan umur produk dan layanannya; d) persyaratan pelanggan;
 Umpan balik pelanggan.

CATATAN: Kegiatan pasca-pengiriman dapat mencakup tindakan berdasarkan ketentuan


garansi, kewajiban kontraktual seperti layanan pemeliharaan, dan layanan tambahan sep-
erti daur ulang atau pembuangan akhir.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


8.5.6 Pengendalian perubahan
Klausul No.8.5.6 dari ISO 9001: 2015
Organisasi akan :
Meninjau dan mengendalikan perubahan untuk produksi atau penyediaan layanan, sejauh
yang diperlukan untuk memastikan kesesuaian berkelanjutan dengan persyaratan.
Menyimpan informasi yang terdokumentasi yang menjelaskan hasil peninjauan perubahan,
orang yang mengizinkan perubahan, dan tindakan apa pun yang diperlukan yang timbul
dari peninjauan.

8.6 Pelepasan produk dan Jasa << Klausul no.8.6 dari ISO 9001: 2015 >>

Organisasi harus :
menerapkan pengaturan yang direncanakan, pada tahap yang sesuai, untuk memverifikasi
bahwa persyaratan produk dan layanan telah dipenuhi. Pelepasan produk dan layanan
kepada pelanggan tidak akan dilanjutkan sampai pengaturan yang direncanakan selesai
dengan memuaskan, kecuali jika disetujui oleh otoritas yang relevan dan, sebagaimana
berlaku, oleh pelanggan. XXXXXX akan menyimpan informasi yang didokumentasikan pada
rilis produk dan layanan. Informasi yang terdokumentasi meliputi:
A. Bukti kesesuaian dengan kriteria penerimaan;
B. Keterlacakan kepada orang yang mengizinkan rilis.

8.7 Pengendalian Ketidaksesuaian Keluaran


Klausul no.8.7 dari ISO 9001: 2015

8.71. Memastikan bahwa keluaran yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasi
dan dikendalikan untuk mencegah penggunaan atau pengiriman yang tidak diinginkan.
Mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan sifat ketidaksesuaian dan pengaruhnya
terhadap kesesuaian produk dan layanan. Ini juga berlaku untuk produk dan layanan yang
tidak sesuai yang terdeteksi setelah pengiriman produk, selama atau setelah penyediaan
layanan.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


Berurusan dengan keluaran yang tidak sesuai dalam satu atau lebih cara berikut:
a. Koreksi;
b. Pemisahan, penahanan, pengembalian atau penangguhan penyediaan produk dan
layanan;
c. Memberi tahu pelanggan;
d. Memperoleh otorisasi untuk penerimaan di bawah konsesi.
Kesesuaian dengan persyaratan harus diverifikasi ketika output yang tidak sesuai
diperbaiki.

8.7.2 Menyimpan informasi yang terdokumentasi yang :


a. Menjelaskan ketidaksesuaian;
b. Menjelaskan tindakan yang diambil;
c. Menjelaskan setiap konsesi yang diperoleh;
d. Mengidentifikasi otoritas yang memutuskan tindakan sehubungan dengan
ketidaksesuaian.

Informasi Dokumentasi Terkait :


1. Penerimaan Order
2. Pengendalian Proses Produksi
3. Identifikasi dan Mampu Telusur
4. Properti Milik Pelanggan
5. Preservasi Produk
6. Pengendalian Produk Tidak Sesuai
7. Pembelian dan Penyimpanan BB
8. Pembelian dan Penyimpanan Barang Logistik dan Spare-part
9. Perencanaan dan Pengendalian Operasional
10. Kesiagaan dan Tanggap Darurat
11. Diagram Alir Proses Produksi
12. Diagram Alir IPAL
13. Diagram Alir Penanganan Pencemaran Lingkungan
14. Rencana IMS ( Mutu,Lingkungan dan K3 )

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


9.0 EVALUASI KINERJA
Klausul no. 9.0 dari ISO 9001: 2015 , Kluasul no. 9.0 dari ISO 14001: 2015 , Klausul no. 9.0
dari ISO 45001: 2018

9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi


Klausul No. 9 dari ISO 9001: 2015, Klausul no. 9.1 dari ISO 14001: 2015 , Klausul no.
9.1 dari ISO 45001: 2018

9.1.1 Umum ( Klausul No. 9.1.1 dari ISO 9001: 2015, Klausul no. 9.1.1 dari ISO 14001:
2015, Klausul no. 9.1.1 dari ISO 45001: 2018
Menentukan apa yang akan dipantau dan diukur, serta metode dan waktu untuk
pemantauan dan pengukuran.
Hasil pemantauan dan pengukuran akan dievaluasi pada tingkat dan fungsi yang
sesuai dan manajemen tingkat atas akan mengevaluasi kinerja IMS selama tin-
jauan manajemen akan menentukan:

1. Apa yang perlu dipantau dan diukur;


2. metode untuk pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi, sebagaimana berlaku,
untuk memastikan hasil yang valid;
3. kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja lingkungannya dan indikator
yang sesuai;
4. kapan pemantauan dan pengukuran harus dilakukan;
5. ketika hasil dari pemantauan dan pengukuran harus dianalisis dan dievaluasi.

Memastikan bahwa peralatan pemantauan dan pemantauan yang dikalibrasi atau diver-
ifikasi digunakan dan dipelihara, sebagaimana diperlukan.

Mengevaluasi kinerja lingkungannya dan efektivitas sistem manajemen lingkungan.


Mengkomunikasikan informasi kinerja lingkungan yang relevan baik secara internal maupun
eksternal, sebagaimana diidentifikasi dalam proses komunikasinya dan sebagaimana disyarat-
kan oleh kewajiban kepatuhannya.

Menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti hasil pemantauan, pen-
gukuran, analisis dan evaluasi.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


9.1.2. Kepuasan pelanggan
Klausul no. 9.1.2 dari ISO 9001: 2015
Memonitor informasi yang berkaitan dengan persepsi pelanggan tentang kemampuan
perusahaan untuk memenuhi persyaratan mereka. Menjaga kepuasan pelanggan adalah
salah satu tujuan utama IMS. Mengumpulkan dan menganalisis umpan balik dan keluhan
pelanggan, dan kepuasan pelanggan dilakukan selama tinjauan manajemen. Data kepuasan
pelanggan digunakan oleh manajemen untuk mengidentifikasi peluang untuk perbaikan.

9.1.2 Analisa dan Evaluasi kepatuhan/pemenuhan


Klausul no. 9.1.2 dari ISO 14001: 2015, Klausul no. 9.1.2 dari ISO
45001: 2018
Menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses untuk mengevaluasi kepatuhan
dengan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya.
Perusahaan harus :
1) menentukan frekuensi dan metode untuk evaluasi kepatuhan;
2) Mengevaluasi kepatuhan dan mengambil tindakan jika diperlukan
3) Mempertahankan pengetahuan dan pemahaman tentang status
kepatuhannya dengan persyaratan hokum dan persyaratan lainnya.
4) kepatuhannya dengan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya;
5) Menyimpan informasi yang terdokumentasi tentang hasil evaluasi
kepatuhan.

9.2 Audit internal ( Klausul No.9.2 dari ISO 9001: 2015, Klausul no. 9.2 dari ISO
14001: 2015, Klausul no. 9.2 dari ISO 45001: 2015)
Perusahaan harus :
1) Merencanakan, menetapkan ,melaksanakan dan memelihara program Audit internal
termasuk frekwensi, metoda, tanggung jawab, persyaratan perencanaan dan
pelaporan yang akan memeprtimbangkan pentingnya proses yang bersangkutan,
dan hasil audirt sebelumnya.
2) Menentukan Kriteria dan Ruang l;ingkup Audit pada setiap Audit.
3) Memilih Auditor
4) Hasil audit dilaporkan kepada manajemen terkait,dilaporkan kepada pekerja dan
pihak terkait lainnya.
5) Mengambil tindakan untuk mengatasi ketidaksesuaian dan terus menerus mening-
katkan program Audit Internal maupun hasil Audit.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


9.3 Tinjauan manajemen ( Klausul No.9.3 dari ISO 9001: 2015, Klausul no. 9.3 dari ISO
14001: 2015, Klausa no. 9.3 dari ISO 45001: 2018 )

9.3.1. Input
Manajemen puncak harus meninjau Sistim Manajemen IMS pada Interval yang direncanakan
untuk memastikan kesesuaian dan efektifitas yang berkelanjutan : Agenda pelaksanaan Tin-
jauan Manajemen :
1. Status tindakan dari Tinjauan Manajemen sebelumnya
2. Perubahan dalam masalah Eksternal dan Internal yang relevan dengan IMS.
2.1. Kebutuhan dan Harapan Pihak yang berkepentingan
2.2 Persyaratan Hukum dan persyaratan lannya
2.3 Risiko dan Peluang
3. Sejauh mana Kebijakan dan Sasaran yang ditetapkan terpenuhi
4. Informasi tentang kinerja IMS termasuk :
4.1 Insiden ketidak sesuaian dan tindakan Korektif maupun tindakan berkelanjutan.
4.2 Hasil pemantauan dan pengukuran tempat kerja,lingkungan, kesehatan dan
keselamatan.
4.3 Hasil Evaluasi Kepatuhan maupun persyaratan hukum lainnya
4.4 Hasil Audit
4.5 Konsultasi dan Partisifasi Pekerja
5. Kecukupan SD untuk mempertahankan IMS yang efektif.
6. Komunikasi yang relevan dengan pihak berkepentingan
7. Peluang perbaikan berlkelanjutan

9.3.2. Output ( Keluaran )


1. Peningkatan efektivitas IMS dan prosesnya;
2. Peningkatan produk yang terkait dengan kebutuhan pelanggan;
3. Peluang dan risiko;
4. Aspek lingkungan yang semakin signifikan;
5. Kebutuhan sumber daya.

Informasi Terdokumentasi Terkait :


Meliputi Pemantauan Pengukuran dan Analisa , Evaluasi Ketaatan dan Kepatuhan , Audit Mutu
Internal ,Tinjauan Manajemen

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


10. PERBAIKAN
Klausul no. 10.0 dari ISO 9001: 2015, Klausul no. 10.0 dari ISO 14001: 2015, Klausul no.
10.0 dari ISO 45001: 2018

10.1. Umum
Klausul no. 10.1 dari ISO 9001: 2015, Klausul no. 10.1 dari ISO 14001: 2015, Klausul no.
10.1 dari ISO 45001: 2018
Menentukan dan memilih peluang untuk perbaikan dan mengimplementasikan tindakan
yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan meningkatkan kepuasan
pelanggan. Ini termasuk:
1) meningkatkan produk untuk memenuhi persyaratan, serta untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan masa depan;
2) mengoreksi, mencegah, atau mengurangi efek yang tidak diinginkan;
3) meningkatkan kinerja dan efektivitas SMMK3L

10.1.1 Insiden, Ketidaksesuaian dan tindakan korektif


Klausul no. 10.2 dari ISO 9001: 2015, Klausul no. 10.2 dari ISO 14001: 2015, Klausul no.
10.2 dari ISO 45001: 2018.

Perusahaan memastikan bahwa setiap terjadi ketidaksesuaian pada penerapan IMS, seper-
ti : terjadi insiden, kecelakaan selalu dilaporkan, ditangani dan dilakukan . Analisa penyebab
ketidaksesuaian dan diambil langkah perbaikan untuk memastikan hal-hal tersebut tidak
terulang kembali. Untuk pengendalian ketidaksesuaian ini maka manajemen telah
menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk menangani ketidaksesuaian
aktual dan potensial dan untuk melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan.

10.1.2 Investigasi Insiden


Klausul no. 10.2 dari ISO 45001: 2018
Menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk merekam, menyelidiki, dan
menganalisis insiden Menentukan defisiensi OHS yang mendasarinya dan faktor-faktor
lain yang mungkin menyebabkan atau berkontribusi terhadap terjadinya insiden; Ketika
sebuah insiden atau ketidaksesuaian terjadi :

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


2. Mengevaluasi, dengan partisipasi pekerja (lihat 5.4) dan keterlibatan pihak
berkepentingan terkait lainnya, perlunya tindakan korektif untuk menghilangkan akar
penyebab insiden atau ketidaksesuaian, agar tidak terulang atau terjadi di tempat lain,
oleh : Investigasi insiden atau meninjau tidaksesuaian; Menentukan penyebab insiden
atau ketidaksesuaian; Menentukan apakah insiden serupa telah terjadi, apakah ada
ketidaksesuaian , atau jika berpotensi terjadi;
3. mengkaji penilaian risiko K3 yang ada dan risiko lainnya, sebagaimana sesuai (lihat 6.1)
4. menentukan dan menerapkan tindakan apa pun yang diperlukan, termasuk tindakan
korektif, sesuai dengan hierarki kontrol (lihat 8.1.2) dan manajemen perubahan (lihat
8.1.3);
5. Menilai risiko K3 dan yang terkait dengan bahaya baru atau yang berubah, sebelum
mengambil tindakan;
6. Meninjau efektivitas tindakan yang diambil, termasuk tindakan korektif;
7. Membuat perubahan pada sistem manajemen K3, jika perlu.

10.3 Peningkatan berkelanjutan


Klausul no. 10.3 dari ISO 9001: 2015, Klausul no. 10.3 dari ISO 14001:2015, Klausul no.
10.3 dari ISO 45001: 2018.
Terus-menerus meningkatkan kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas IMS.
mempertimbangkan hasil analisis dan evaluasi, dan output dari tinjauan manajemen,
untuk menentukan apakah ada kebutuhan atau peluang untuk ditangani sebagai
bagian dari perbaikan berkelanjutan.

Informasi Terdokumentasi Terkait :


1. Investigasi Insiden

2. Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif

3. Perbaikan untuk Berkesinambungan

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


PENILAIAN RISIKO DAN PELUANG

Kemungkinan/
Deskription
Likelihood
Incident is expected to happen most frequently (e.g. may be daily
Certain (10) basis or every time certain activity is performed)

Incident is expected to happen frequently (e.g. maybe once a week


Very Likely (8) or historic data showed that it happened many times in past)

Incident is expected to happen sometimes if proper care is not taken


Likely (6) (e.g. maybe once a month or historic data showed that it happened
few times)

Possible (4) Incident can happen with negligence (e.g. exceptional cases, maybe
it happened once or twice in past one year or so)

Unlikely (2) No possibility of having an incident in this case (e.g. No past history)

Severity Description
OHS: Discomfort – first aid not required/ No action required
EMS: Routine disturbance of environment / No environmental Im-
Trivial (2 pact
IMS: Routine operational issues without affecting conformance or
service
OHS: Minor cuts, bruises, burns, twists etc. – onsite first aid required
or
Minor (4) EMS: Environmental contamination but easily reversible or
IMS: Minor operational issues causing minor schedule modification

OHS: Severe cuts, burns, twisted joints etc. – hospitalization required


or
Medium (6) EMS: Contamination in a restrained area but effort required to re-
verse
IMS: Operational issues which cause minor delays or conformance
issues
OHS: Fractures, joint dislocation, loss of conscious, 3rd degree
burns or
EMS: Irreversible contamination but in a limited area or
Serious (8 IMS: Delays/conformance issues which result in public dissatisfac-
tion.

OHS: Permanent disability, death, injury among a group of people


etc.
EMS: Irreversible contamination in an uncontrolled manner or
Fatal (10) IMS: Severe customer complaints/Regulatory issues
Use the following chart to measure the acceptability of the risks.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


“Lembar Penilaian Risiko”.

Likelihood Deskription
Incident is expected to happen most frequently (e.g. may be daily basis or
Certain (10) every time certain activity is performed)

Incident is expected to happen frequently (e.g. maybe once a week or his-


Very Likely (8) toric data showed that it happened many times in past)

Incident is expected to happen sometimes if proper care is not taken (e.g.


Likely (6) maybe once a month or historic data showed that it happened few times)

Incident can happen with negligence (e.g. exceptional cases, maybe it hap-
Possible (4) pened once or twice in past one year or so)

No possibility of having an incident in this case (e.g. No past history)


Unlikely (2)

Severity Description
OHS: Discomfort – first aid not required/ No action required
EMS: Routine disturbance of environment / No environmental Impact
Trivial (2 IMS: Routine operational issues without affecting conformance or service

OHS: Minor cuts, bruises, burns, twists etc. – onsite first aid required or
Minor (4) EMS: Environmental contamination but easily reversible or
IMS: Minor operational issues causing minor schedule modification

OHS: Severe cuts, burns, twisted joints etc. – hospitalization required or


EMS: Contamination in a restrained area but effort required to reverse
Medium (6) IMS: Operational issues which cause minor delays or conformance issues

OHS: Fractures, joint dislocation, loss of conscious, 3rd degree burns or


EMS: Irreversible contamination but in a limited area or
Serious (8 IMS: Delays/conformance issues which result in public dissatisfaction.

OHS: Permanent disability, death, injury among a group of people etc.


EMS: Irreversible contamination in an uncontrolled manner or
Fatal (10) IMS: Severe customer complaints/Regulatory issues
Use the following chart to measure the acceptability of the risks.

Catatan : OH & S = K3
EMS = LINGKUNGAN
QMS = Mutu

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001


Severity
Sangat Minor Medium Serious Fatal
Risk Matrix Ringan (4) (6) (8) (10)
Trivial
(2)
Sangat Ringan 4 8 12 16 20
Unlikely (2)
Possible (4) 8 12 24 32 40
Likely (6) 12 24 36 40 60
Likelihood
Highly Likely (8) 16 32 48 64 80

Sangat Sering 20 40 60 80 100


Imminent (10)

Acceptability Risk Score Description


Acceptable 4≤8 No further control is required under most cases.
Limited Time Accept- 12 ≤ 24 Reduce risk to acceptable level within a month.
ability
Conditionally Ac- 32 ≤ 48 Apply temporary controls & reduce risk with-
ceptable in a month.
Unacceptable 60 ≤ 100 Stop the activity & risk should be reduced
immediately.

6.1.3. Kontrol Risiko


Menetapkan langkah-langkah pengendalian untuk semua risiko yang di
identifikasi. Saat menetapkan ukuran kontrol, pertimbangkan hierarki ken
dali risiko berikut:

Control Type Description Effectiveness


Elimination Total eliminating the risk. 100%
Replace the risky item/activity with one with
Substitution Depends
less risk.
Engineering Modifying the process or equipment to reduce 70%-90%
Control the risk.
Control such as training, instructions, signage 10%-50%
Admin. Control
etc.
PPE (OHS) ≤20%
Safety goggles, ear plugs, gloves, masks etc.

Sistem Manajemen Integrasi /terpadu berdasarkan ISO 9001,14001 & 45001

Anda mungkin juga menyukai