I. Contoh sambungan paku diketahui pada sebuah titik buhul dari suatu kuda-kuda
bertemu batang V,D dan H
1
n = S/kekuatan setiap paku
keterangan :
n = jumlah paku
S = gaya yang bekerja = 6364 kg
P = kekuatan setiap paku
Ptampang 1 = 60kg
Ptampang 2 = 2x60 = 120 kg
Jumlah paku n
n = S/P = 6364/120
n = 5.33 ≈ 6 paku
2
Panjang Paku menurut PKKI 1961
3
Penempatan Paku menurut PKKI 1961
4
SAMBUNGAN DENGAN PAKU
II. Diketahui pada sebuah titik buhul suatu kuda-kuda kayu bertemu batang V,D,H
V= 1x4/14
H=2x3/14
Pertanyaan:
Jawab:
D=0,9t; H1 = 3t; H2=H1=3t; α=45 0
a)
V= 1x4/14 V= D . Sinα
b) Remcana sambungan
i. Sambungan antara V dan H
Bj =0,6 Bac tabel PKKI halaman 26.
2
σkd=150 kg/cm
Beban yang diperkenankan tiap paku
h=3cm =30mm
( tampang satu ) pilih paku 3” BWG 10
dari tabel PKKI halaman 26 diperoleh:
1) No. 3
5
2) Tebal kayu (b) = 30 mm
3) Ø paku = d= 1/10 l l= 34/76mm ≈ 4cm sampai dengan 8cm
=1/10 ( panjang paku)
4) Kelangsingan λ = b/d = 8,8
5) l/b= 2,5 l= 2,5.b
( panjang paku = 2,5 lb.kayu )
6) kekuatan paku ( tanpang satu ) p= 60kg
BJ =0,6 t/m3 σkd = 150 kg/cm3
Tanpang dua p=2.60 = 120 kg/tiap paku
1x4/14
V V= 1x4/14
H 14
H=2x3/14
3 3
Jumlah paku n
s 636,4
n= = = 5,33 ≈ 6 paku
p 120
ii.
sambungan antara D dan H
digunakan jenis paku 3” BWG 10 pk= 60 kg
tampang dua p= 2.60 = 120 kg
jumlah paku n
s 900
n= = = 7,5 ≈ 8 paku
p 120
½h 1/2h
6
1/2h 1/2h
5
5
5
5
TAMPAK SAMPING
TAMPAK ATAS
III. Suatu konstruksi kuda pada titik detil (C) direncanakan sambungan dengan alat
sambung paku
V= 1x4/12= 0,4t
D= 1x4/12=0,5t D= 2x4/12=0,5t
H= 2ton H=2ton
Beban permanen, kayu yang dipakai kruing, kelas kuat III, BJ =0,5 t/m3 σkd=125kg/cm2
Pertanyaan:
Jawab:
a) Beban permanen, kayu yang dipakai kruing ( kelas kuat III, BJ= 0,5 t/m3)
σkd = 125 kg/cm2)
Karena sambungan dengan paku lihat PKKI’61 halaman 26
Beban yang direncanakan tiap paku
1) Tebal kayu b= 4cm = 40mm
2) No .2
3) Kelangsingan λ = b/d= 9,5
4) Pilih paku 4” BWG 8
5) Dan seterusnya
Diperoleh BJ = 0,5 t/m3
P= 77 kg tiap paku
1) Rencana sambungan H dan V
Kita rencanakan 1 sisi saja, misal karena sisi kiri simetris sehingga jumlah paku sama
V= 1x4/12
7
=0,4t ptiap = 77kg tampang dua
2) Sambungan H dan D
b) Sket gambar
12
4
2x4/12
4 4 4
5 5 5
BALOK TERSUSUN
12
4
Kayu 4/12 tidak kuat, akan melengkung oleh berat sendiri, maka dibuat “balok tersusun”.
4
12 20
8
4 12 4 4
Ukuran balok dipasaran yang cukup besar terbatas, sehingga sebagai jalan keluar untuk
mencukupi kekuatan yang didukung denggan dimensi kayu yang ada ( dibuat balok
tersusun)
V. Fungsi apa saja yang diperhatikan untuk balok tersusun?
Jawab:
Momen tahanan Wx Wx= 1/6.bh2
Momen inersia Ix Ix= 1/12 bh3
Fungsi yang dominan dalam suatu balok adalah unsur h ( ketinggian ) h3 & h2, oleh
karna itu , balok itu disusun dalam arah tingginya
Caranya:
Memberikan bentuk gigi pada bidang balok yang saling berhubungan
Menempatkan pasak kayu diantara kedua balok
Menempatkan plat kokot diantara kedua balok
Disusun dengan paku
VI. Sebutkan dan sket gambar balok tersusun dengan paku
Jawab:
Ada 2 golongan balok tersusun dengan paku:
1. Tipe sederhana, dimana terdiri dari satu papan ( plywood)
2. Brettwand trager, diman badan terdiri dari papan yang miring. Cara perhitungan kedua
tersebut tidak sama.
α=0,9
VII. Sebuah balok tersusun dengan penampang seperti terlihat pada gambar, diletakkan
diatas dua tumpuan dengan bentang 4m. Jika balok tersebut terlindungi dan kayu
yang digunakan bermutu A dari kelas II
4
PKKI.61
18
σlt=100kg/cm2 σds=140 kg/cm2
4
τ//=12kg/cm2 E= 105 kg/cm2
9
5 8 5
Pertanyaan:
jawab:
4
Ix= Ix luar –Ix dalam
18
1 1
Ix= .18.26.3 - .8.183
4 y=13 12 12
Ir 17980,8
Wr = = = 1383,138 cm3
y 13
200q=100.1383,138
Rumus lendutan :
138313,8
5 q l2 1 q= = 691,5 ≈ 692 kg/m’
f maks= . ≤ f= l 200
384 E . Ix 300
Menghitung jumlah paku
2
5 q4 400
= . ≤ l Dmax = ½ ql =1/2. 692 . 4 = 1384 kg
384 105 .22476 300
Smax = jarak luasan kayu ketitik ( garis beratnya)
0,1483.q ≤ 1,333
= 4. 18. (9+2) + (5 .9.4.5)2
1,333
q= = 8,99 kg/cm’ ≈ 899 kg/m’
0,1483 =1197cm3
10
digunakan q = 692kg/m’ untuk keamanan
IV. Contoh sambungan paku diketahui pada sebuah titik buhul dari suatu kuda-kuda
bertemu batang V,D dan H
Adapun gaya D= 0,9 ton= 9000kg , H= 3 ton = 3000kg
Beban titik permanen, kayu yang dipakai kayu damar (kelas kuat III BJ : 0.6 t/m3)
Soal : a. Berapa besar gaya V dan H2 ?
b. rencanakan sambungan tersebut dengan paku
11
(buku PKKI 1961 hal 26 daftar Va beban yang diperkenankan tiap paku)
Diperoleh : pada no. 3
6. b= tebal kayu =30mm
7. diameter paku d → pilih salah satu
334/76 ( 3ʺ BWG 10)
d= l/10 , l = panjang paku
8. kelangsingan λ
λ = b/d = 8,8
9. l/b = 2.5
10. kekuatan paku (Ptamp 1) TAMPANG SATU
σkd = 150 kg/cm2 → diperoleh P = 60kg
menentukan jumlah paku (n)
n = S/kekuatan dipaku
keterangan :
n = jumlah paku
S = gaya yang bekerja = 6364 kg
P = kekuatan di paku
Ptampang 1 = 60kg
Ptampang 2 = 2x60 = 120 kg
Jumlah paku n
n = S/P = 6364/120
n = 5.33 ≈ 6 paku
12