Anda di halaman 1dari 11

PERHITUNGAN SAMBUNGAN BAUT

(PKKI 1961)

Oleh :
1. Witri Widiyanti 5415165414
2. M. Mahameru Alfarisi 541516
3. M. Arif Pratama 541516
Sambungan pada konstruksi kayu dikenal adanya
deformasi-deformasi atau pergeseran-pergeseran, tidak
seperti pada sambungan konstruksi baja yang dianggap
kaku. Tiap-tiap sambungan seperti diatas mempunyai
kekakuan yang berlainan. Kekakuan pada sambungan
kontruksi kayu ialah perbandingan antara besarnya
pergeseran terhadap penambahan beban.
Sambungan dengan Baut

Persyaratan sambungan menurut PKKI Pasal 14 Ayat :

1. Alat sambung baut harus dibuat dari baja St-37 (U-23).


2. Lubang harus dibuat secukupnya dan kelonggarannya harus < dari
1,5 mm.
3. Diameter baut paling kecil 10 mm (3/8”), bila tebal kayu lebih
besar 8 cm maka diameter baut minimum 12,7 mm (1/2”).
4. Baut harus disertai pelat yang tebalnya minimum 0,3d dan
maksimum 5 mm, dengan garis tengah 3d, atau jika mempunyai
bentuk segi empat lebarnya 3d. Jika bautnya hanya sebagai
pelengkap maka tebal pelat dapat diambil minimum 0,2d dan
maksimum 4 mm.
5. Sambungan dengan baut dibagi dalam 3 golongan sesuai
dengan klasifikasi kekuatan kayu (Kelas Kuat I, II, dan III).
Agar sambungan dapat memberikan hasil sebaik mungkin,
hendaknya lb = b/d diambil dari cara-cara sebagai berikut :
CONTOH SOAL 1
Penyelesaian
Gambar Detail

Anda mungkin juga menyukai