Tentang :
Dosen pembimbing :
Dr.RUDI WALUYO,ST.MT.
NIP.19780608 200501 1 003
Disusun oleh :
NAMA : LISA HESTER SERA
Akhir kata penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangannya, namun
penulis yakin adanya kritik yang bersipat membangun, kekurangan itu dapat diperbaiki demi
sempurnanya makalah ini.
BAB 1: PENDAHULUAN
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 5
3.2 Saran........................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 6
LAMPIRAN..................................................................................................................... 7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
STUDI KASUS
Kasus Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja dalam pekerjaan konstrukis sangat tinggi, hal
ini disebabkan karena masih banyak pengurus maupun tenaga kerja belum mengenal dan
memahami peraturan K3 yang berkaitan dengan pekerjaan mereka, dengan demikian diperlukan
pembinaan, pengendaliaan, dan penyuluhan serta pelatihan K3 dalam bidang konstruksi sehingga
dapat dicapai kondisi dan lingkungan kerja yang aman. Pihak manajemen harus bertanggungjawab
terhadap keselamatan kerja para pekerjanya Pekerja proyek harus di lengakapi alat keselamatan
kerja yang memadai dengan standarisasi nasional agar kecelakaan pada saat bekerja dapat
berkurang. Alat Pelindung Diri untuk para pekerja proyek bangunan harus benar-benar
berkualitas guna terciptanya rasa aman dan nyaman saat bekerja. Alat Pelindung Diri ( APD
)seperti: Safety Helmet, Safety Belt, safety shoes, Sepatu Karet, Sarung Tangan, Masker
(Respirator) dan lain-lain sesuai standar nasional. ada beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan kerja. Faktor tersebut dapat diuraikan menjadi:
a. Usia
Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan
kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh Undang-Undang Perburuhan
yaitu Undang-Undang tanggal 6 Januari 1951 No.1 Pasal 1 (Malayu S. P. Hasibuan, 2003:48).
Karyawan muda umumnya mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat
bosan, kurang bertanggung jawab, cenderung absensi, dan turnover-nya rendah (Malayu S. P.
Hasibuan, 2003:54).
b. Masa Kerja
Masa kerja adalah sesuatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja bekerja disuatu tempat. Masa
kerja dapat mempengaruhi kinerja baik positif maupun negatif. Memberi pengaruh positif pada
kinerja bila dengan semakin lamanya masa kerja personal semakin berpengalaman dalam
melaksanakan tugasnya, dan sebaliknya.
Penggunaan Alat Perlindungan Diri ( APD ) yaitu penggunaan seperangkat alat yang
digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi
bahaya atau kecelakaan kerja. APD tidak secara sempurna dapat melindungi tubuhnya, tetapi akan
dapat mengurangi tingkat keparahan yang mungkin terjadi.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah :
BAB 2
PEMBAHASAN DAN KAJIAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN K3
K3 (Keselamtan dan Kesehatan Kerja) saat ini menjadi sebuah hal yang cukup familiar dalam
dunia kerja. Namun belum semua orang mengetahui pengertian K3 sebenarnya. Berikut adalah
beberapa pengertian K3 menurut ILO (International Labour Organization) dan beberapa ahli :
Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan fisik, mental dan
sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan
kesehatan diantara pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan
pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan
psikologi; dan diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada
jabatannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pelaksanaan prosedur K3 dalam pekerjaan konstruksi bangunan telah diatur dengan berbagai
aturan yang secara jelas memberikan batasan-batasan dalam pekerjaan kosntruksi mulai dari faktor
manusia seperti usia, masa kerja serta alat pelindung diri.Yang sangat harus diperhatikan guna
keselamatan para pekerja Jasa Kontruksi.
3.2 SARAN
Untuk terciptanya kelancaran dalam Jasa Konstruksi, sangat diperlukan adanya penyuluhan bagi
para pekerja proyek supaya terciptanya suasana yang kodusif dan aman
DAFTAR PUSTAKA
1. Mirralisyandita.blogspot.com
2. https://hasilweb.tempo.co
LAMPIRAN