19110002
Kendala utama dalam perancangan alinyemen vertikal adalah transisi antara elevasi jalan di
antara 2 buah kelandaian. Transisi ini dicapai dengan menggunakan lengkung vertikal. Dan
lengkung vertikal sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu lengkung vertikal cembung dan
lengkung vertikal cekung. Faktor yang mempengaruhi perancangan alinyemen vertikal adalah
: a. Kondisi tanah dasar
b. Kondisi topografi medan.
c. Fungsi jalan
d. Kelandaian
e. Muka air banjir.
Perancangan alinyemen vertikal terdiri atas bagian-bagian :
a. Bagian garis lurus , kelandaian naik, turun atau datar
b. Bagian garis lengkung, penghubung atau peralihan antara 2 kelandaian berbeda.
KELANDAIAN MAKSIMUM
PANJANG KRITIS
Adalah panjang landai maksimum yang harus ada untuk mempertahankan kecepatan
sehingga penurunan kecepatan kurang dari atau sama dengan 50% dari kecepatan rencana
dengan lama satu menit. Panjang kritis memungkinkan truk masih dapat bergerak dengan
kecepatan mencapai 15 – 20 km.
Panjang kritis yang disyaratkan
Kecepatan Awal Kelandaian
Tanjakan (Km/jam) 4 5 6 7 8 9 10
80 630 460 360 270 230 230 200
60 320 210 160 120 110 90 80
Merupakan lengkung peralihan antara dua kelandaian, syarat perancangan lengkung vertikal
adalah aman, nyaman dan drainase baik. Bentuk lengkung vertikal ada 2, yaitu :
a. Lengkung vertikal cembung (crest vertical curves) titik potong antara 2 landai berada
di atas muka sumbu atau as jalan.
b. Lengkung vertikal cekung (sag vertical curves) titik potong antara 2 landai berada di
bawah muka as jalan.
Sta 0+150 Sta 0+185 Sta 0+200 Sta 0+255 Sta 0+300 Sta 0+325 Sta 0+350
g1 = - 9%
PLV
A = g1- g2 = -9 – (-3) = -6 %
L = 140 m
Ax²
y=
200 𝐿
−6x²
y=
200 .140
− x²
y=
4667
Bertanda negatif, berarti keatas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk
persamaan lengkung di kiri PV , x dihitung dari titik PLV.
Untuk persamaan lengkung di kanan PV , x tidak boleh dihitung dari titik PLV. Jadi x
dihitung dari titik PTV.
Elevasi di sembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y.
+ 110,35 m.
STA 0 + 200 =Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PV.
= + 104,95 m.
Elevasi sumbu jalan pada STA 0 + 200 adalah elevasi bagian tangennya
dikurangi y1 untuk x1 sejauh ( 200 -185 ) = 15 m dari PLV
15²
Elevasi sumbu jalan = + 104,95 + 4667 = + 104,998 m.
STA 0 + 325 =Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PV.
= + 97,75 m.
Elevasi sumbu jalan pada STA 0 + 300 adalah elevasi bagian tangennya
dikurangi y2 untuk x2 sejauh (325 – 300)m = 25 m dari PTV.
= + 96,25