Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN XI

HARDY CROSS

Aussie Amalia ST., M.Sc


aussieamalia.tl@upnjatim.ac.id

Jurusan Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional Veteran , Jawa Timur
JARINGAN PIPA

• JARINGAN BERCABANG

 Jaringan Loop
▪ Sistem distribusi air mencakup pipa interkoneksi yang
kompleks, termasuk reservoir dan pompa yang
mengalirkan air dari instalasi pengolahan menuju ke
pelanggan

▪ Kebutuhan air sangat bervariasi, padahal suplai air


biasanya konstan. Oleh karena itu diperlukan sistem
penyimpanan air.

3
▪ Analisis jaringan pipa meliputi penentuan kecepatan dan
debit aliran pada titik penyadapan air (konsumen) → tekanan
harus mencukupi.

▪ Dapat ditentukan dengan persamaan kontinyuitas dan


persamaan energi (bernoulli).

▪ Metoda yang sistematis dalam analisis jaringan perpipaan


adalah hardy-cross method yang dikenal sebagai metoda
keseimbangan head atau loop tertutup. Outflow dari sistem
umumnya diasumsi terjadi pada junction node.
4
▪ Hardy-cross method adalah prosedur yang didasarkan
pada aliran di pipa dengan coba-coba dan diulang-
ulang. Pada setiap junction, aliran harus memenuhi
kriteria kontinyuitas, yaitu jumlah debit yang
bertemu pada suatu junction adalah nol.

5
HARDY CROSS

• Metode hardy cross dilakukan secara iteratif


• Aliran keluar biasanya terjadi di titik simpul
• Sistem distribusi yang ekstensif diperlukan untuk menyalurkan air ke masing-masing
langganan dalam jumlah yangdibutuhkan dengan tekanan yang diharapkan.
Hardy Cross
• Pada jaringan pipa harus dipenuhi persamaan kontinuitas dan persamaan
tenaga, yaitu:
1. Aliran dalam pipa memenuhi hukum gesekan:
2. Aliran masuk ke dalam tiap-tiap simpul harus sama dengan aliran yang
keluar: ΔQ= 0
3. Jumlah aljabar dari kehilangan tenaga dalam satu jaringan tertutup = 0
Σhf=0
Dengan menggunakan rumus darcy weisbach,

8𝑓𝐿
Dengan : k =
𝑔𝜋 2 𝐷5
Hardy Cross
Hardy Cross
Hardy Cross
Contoh Soal:
• Sebuah jaringan pipa. Hitung besar debit
dan arahnya pada tiap-tiap pipa bila
m=2.
Jaringan Pipa Loop
1. Menentukan debit secara sembarang di
titik simpul
2. Aliran searah jarum jam (thdp titik jaring)
diberi tanda positif, sedangkan yg
berlawanan diberi tanda negatif JARING 2

JARING 1
Hardy Cross
PENDEKATAN 1
Dalam jaring 1, AB dan BC searah
jarum jam, sedangkan AC
berlawanan. Lalu dihitung nilai
kQ2 dan |2kQ|
HARDY CROSS

• Nilai ΔQ1 = positif. Agar debit aliran searah dan berlawanan


perputaran seimbang, maka AB dan BC harus dikurangi.
Sedangkan aliran negatif ditambah dengan nilai ΔQ
• Pengulangan (iterasi) dilakukan sehingga diperoleh nilai ΔQ kecil
(<5% debit terkecil), sehingga hitungan dapat dihentikan
Hardy Cross
PENDEKATAN 2
Hardy Cross
PENDEKATAN 3
CONTOH SOAL
Pipa bentuk loop di bawah, tentukan debit setiap pipa.
Semua pipa panjang 1 km dan diameter 300 mm, friction
factor 0,0163. Minor losses diabaikan.

16
Penyelesaian:
▪ Asumsikan besarnya Q mengikuti persamaan continuity pada
semua node.
▪ Head loss dihitung dengan; hl = k1q2
▪ Hl = hf + hlm
▪ Minor losses diabaikan:  hlm = 0
▪ Sehingga HL = hf
▪ Head loss dapat dihitung dengan persamaan darcy-weisbach
L V2
hf = 
D 2g 17
L V2
H L = hf =
D 2g
1000 V2
HL = 0 ,0163 x x
0 ,3 2 x 9 ,81
Q2 Q2
HL = 2 ,77 = 2 ,77 x

2
A2 
 x 0 ,32 
 4 
HL = 554Q 2
H L = K' Q 2
 K ' = 554

Trial pertama
Pipe Q (L/s) HL (m) HL/Q
AB 60 2,0 0,033
BC 40 0,886 0,0222
CD 0 0 0
AD -40 -0,886 0,0222
 2,00 0,0774

Jika HL < 0,01 m, maka trial dianggap cukup (selesai). 18


 HL 2
Q = − =− = −12.92 L / s
H 2 x 0.0774
2 L
Q
Trial kedua
Pipe Q (L/s) HL (m) HL/Q
AB 47,08 1,23 0,0261
BC 27,08 0,407 0,015
CD -12,92 -0,092 0,007
AD -52,92 -1,555 0,0294
 -0,0107 0,07775

Jika HL ≈ 0,01 m, maka OK.


Jadi, debit tiap pipa adalah sbb (dibulatkan).

Pipe Discharge (L/s)


AB 47
BC 27
CD -13 19

AD -53
TUGAS

1. 100 25
B 000
C Jaringan pipa seperti
K=1 K=4 D tergambar di samping. Hitung
K=4
debit dan arah aliran di tiap
K=2
K=3 pipa dengan menggunakan
cara Hardy Cross.
K=5
E
A
25

Anda mungkin juga menyukai