Dalam pemasangan instalasi listrik perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta mengikuti aturan K3 (Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Hal ini sangat penting karena pemasangan isntalasi listrik sangat rawan terhadap terjadinya kecelakaan. Kecelakaan tersebut bias timbul akibat adanya kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi maupun tempat dan peralatan listrik yang sudah tidak laik pakai. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas penyebab utama pada umumnya dari berbagai bencana kebakaran di Kabupaten Banyumas yaitu konsleting listrik atau hubungan pendek pada kabel listrik. Untuk itu, agar tercipta keandalan dan keamanan operasi sistem tenaga listrik perlu diadakan uji ketahanan bahan isolasi peralatan listrik sebelum dioperasikan, misalnya bahan isolasi pada kabel. Salah satunya dengan pengujian Tegangan Tembus. Istilah Tegangan Tembus (Inggris : electrical breakdown), atau tembus listrik atau didalam elektrik, memiliki sejumlah arti. Istilah ini bias berarti gangguan pada sebuah sirkuit. Tegangan Tembus bias pula berarti berkurangnya hambatan dengan amat pesat pada sebuah isolator elektrik yang menyebabkan lompatan bunga api listrik di sekeliling atau di sepanjang isolator. Peristiwa ini bias hanya bersifat sementara (seperti dalam sebuah pengosongan elektrostatik) atau bias pula menyebabkan pengosongan busur elektrik yang berlangsung terus-menerus jika piranti perlindungan gagal merintangi arus dalam sebuah sirkuit daya tinggi (Tobing, 2012:64) Pada instalasi rumah yang sering digunakan yaitu kabel jenis NYA. Material isolasi yang dipakai untuk keperluan isolasi kabel adalah jenis polimer termoplastik, yaitu PVC (Polyvinyl Chloride) dan jenis polime thermost, yaitu XLPE (Cross-Linked Polythylene). Di pasaran telah banyak beredar kabel yang sudah memenuhi SPLN dan juga yang tidak memenuhi standar tersebut. Dengan banyaknya merk kabel yang tersedia seperti Eterna, Kabelindo, Suprime, Kitani 2
dan sebagainya, tentunya memperbesar kemungkinan ditemukannya perbedaan
kuat tahanan isolasi pada tiap kabel. Banyaknya penggunakan kabel jenis NYA berbagai instalasi rumah menunjukan pentingnya membuat batasan-batasan dalam memaksimalkan fungsi kabel tersebut. Untuk itu, agar dapat mencegah kebakaran yang disebabkan oleh Tahanan Isolasi, semakin menyakinkan penulis untuk membuat penelitian dengan judul ANALISIS PENGUKURAN TEGANGAN TEMBUS PADA KABEL NYA 1 x 2,5 mm2
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
dijabarkan beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan, yaitu :
1. Bagaimanakah kecelakaan hubungan pendek pada kabel listrik dapat
terjadi? 2. Bagaimanakah cara mencegah terjadinya tegangan tembus pada kabel tegangan rendah? 3. Bagaimanakah cara mengetahui tiap kabel tegangan rendah telah sesuai dengan standart yang digunakan? 4. Apakah terdapat perbedaan kuat tegangan tembus tiap kabel tegangan rendah? 5. Berapakah besar tegangan tembus pada kabel tegangan rendah?
1.3 Batasan Masalah
Dari uraian permasalahan yang telah teridentifikasikan, untuk lebih
menspesifikasikan penelitian dilakukan pembatasan ruang lingkup penelitian sebgai berikut :
1. Pengujian berdasarkan aspek listrik untuk mengetahui besar tegangan
tembus pada kabel NYA 1 x 2,5 mm2 2. Menggunakan kabel NYA 1 x 2,5 mm2sebagai objek penelitian 3. Menggunakan 5 sampel kabel NYA 1 x 2,5 mm2 sebagai bahan pengujian 3
4. Pengujian tegangan tembus dibatasi berdasarkan kegagalan intrinsic dan
parameter yang digunakan 1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui batas maksimal kemampuan sampel kabel dalam menerima
tegangan injeksi sebelum mengalami tembus listrik 2. Menganalisis tegangan tertinggi yang mampu ditahan oleh masing-masing sampel kabel dalam waktu tertentu 1.5 Sistematika Penulisan Berikut ini merupakan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir, yaitu sebagai berikut : 1. Bagian I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan 2. Bagian II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori berisi tentang tinjauan pustaka teori tentang kabel listrik, tegangan tembus, tahanan isolasi, pengujian tegangan, penelitian yang relevan dan kerangka konseptual 3. Bagian III Metode Penelitian berisi tentang tempar dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, variable penelitian, instrument, prosedur dan teknik pengumpulan data serta teknik analisis data 4. Bagian IV Hasil Penelitian, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya 5. Bagian V Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan dan saran