Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam pemasangan instalasi listrik perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan
dengan bahaya listrik serta mengikuti aturan K3 (Keamanan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). Hal ini sangat penting karena pemasangan isntalasi listrik
sangat rawan terhadap terjadinya kecelakaan. Kecelakaan tersebut bias timbul
akibat adanya kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi maupun tempat dan
peralatan listrik yang sudah tidak laik pakai.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Banyumas penyebab utama pada umumnya dari berbagai bencana
kebakaran di Kabupaten Banyumas yaitu konsleting listrik atau hubungan pendek
pada kabel listrik. Untuk itu, agar tercipta keandalan dan keamanan operasi sistem
tenaga listrik perlu diadakan uji ketahanan bahan isolasi peralatan listrik sebelum
dioperasikan, misalnya bahan isolasi pada kabel. Salah satunya dengan pengujian
Tegangan Tembus.
Istilah Tegangan Tembus (Inggris : electrical breakdown), atau tembus listrik
atau didalam elektrik, memiliki sejumlah arti. Istilah ini bias berarti gangguan
pada sebuah sirkuit. Tegangan Tembus bias pula berarti berkurangnya hambatan
dengan amat pesat pada sebuah isolator elektrik yang menyebabkan lompatan
bunga api listrik di sekeliling atau di sepanjang isolator. Peristiwa ini bias hanya
bersifat sementara (seperti dalam sebuah pengosongan elektrostatik) atau bias pula
menyebabkan pengosongan busur elektrik yang berlangsung terus-menerus jika
piranti perlindungan gagal merintangi arus dalam sebuah sirkuit daya tinggi
(Tobing, 2012:64)
Pada instalasi rumah yang sering digunakan yaitu kabel jenis NYA. Material
isolasi yang dipakai untuk keperluan isolasi kabel adalah jenis polimer
termoplastik, yaitu PVC (Polyvinyl Chloride) dan jenis polime thermost, yaitu
XLPE (Cross-Linked Polythylene). Di pasaran telah banyak beredar kabel yang
sudah memenuhi SPLN dan juga yang tidak memenuhi standar tersebut. Dengan
banyaknya merk kabel yang tersedia seperti Eterna, Kabelindo, Suprime, Kitani
2

dan sebagainya, tentunya memperbesar kemungkinan ditemukannya perbedaan


kuat tahanan isolasi pada tiap kabel.
Banyaknya penggunakan kabel jenis NYA berbagai instalasi rumah
menunjukan pentingnya membuat batasan-batasan dalam memaksimalkan fungsi
kabel tersebut. Untuk itu, agar dapat mencegah kebakaran yang disebabkan oleh
Tahanan Isolasi, semakin menyakinkan penulis untuk membuat penelitian dengan
judul ANALISIS PENGUKURAN TEGANGAN TEMBUS PADA KABEL
NYA 1 x 2,5 mm2

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat


dijabarkan beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan, yaitu :

1. Bagaimanakah kecelakaan hubungan pendek pada kabel listrik dapat


terjadi?
2. Bagaimanakah cara mencegah terjadinya tegangan tembus pada kabel
tegangan rendah?
3. Bagaimanakah cara mengetahui tiap kabel tegangan rendah telah sesuai
dengan standart yang digunakan?
4. Apakah terdapat perbedaan kuat tegangan tembus tiap kabel tegangan
rendah?
5. Berapakah besar tegangan tembus pada kabel tegangan rendah?

1.3 Batasan Masalah

Dari uraian permasalahan yang telah teridentifikasikan, untuk lebih


menspesifikasikan penelitian dilakukan pembatasan ruang lingkup penelitian
sebgai berikut :

1. Pengujian berdasarkan aspek listrik untuk mengetahui besar tegangan


tembus pada kabel NYA 1 x 2,5 mm2
2. Menggunakan kabel NYA 1 x 2,5 mm2sebagai objek penelitian
3. Menggunakan 5 sampel kabel NYA 1 x 2,5 mm2 sebagai bahan pengujian
3

4. Pengujian tegangan tembus dibatasi berdasarkan kegagalan intrinsic dan


parameter yang digunakan
1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui batas maksimal kemampuan sampel kabel dalam menerima


tegangan injeksi sebelum mengalami tembus listrik
2. Menganalisis tegangan tertinggi yang mampu ditahan oleh masing-masing
sampel kabel dalam waktu tertentu
1.5 Sistematika Penulisan
Berikut ini merupakan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir, yaitu
sebagai berikut :
1. Bagian I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan
sistematika penulisan
2. Bagian II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori berisi tentang tinjauan
pustaka teori tentang kabel listrik, tegangan tembus, tahanan isolasi,
pengujian tegangan, penelitian yang relevan dan kerangka konseptual
3. Bagian III Metode Penelitian berisi tentang tempar dan waktu penelitian,
metode penelitian, populasi dan sampel, variable penelitian, instrument,
prosedur dan teknik pengumpulan data serta teknik analisis data
4. Bagian IV Hasil Penelitian, berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasannya
5. Bagian V Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai