BAB II
Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.
Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari
Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas
jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk
pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau
tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405
Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.
8
Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun
meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km)
sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km.
Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang Iebih
901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan
Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm;
750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel
yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 Km,
antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan
sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya
oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai
1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta
15-05-2014)
Berdasarkan dari sejarah tersebut dapat dikatakan bahwa kereta api berkembang
dari tahun ke tahun. Sehingga pada saat in pelayanan jasa transportasi kereta api
dapat dinikmati dengan baik oleh para penumpang. Tetapi hal ini tidak sejalan
dengan sistem keselamatan yang diterapkan oleh PT KAI, sehingga banyak terjadi
Di Indonesia sudah banyak terjadi kecelakaan kereta api tiap tahunnya. Ini
disebabkan oleh kelalaian manusia maupun sistem keselamatan yang kurang baik
api dengan pengguna transportasi lainnya. Hal ini terjadi akibat pengendara
transportasi lain tidak sabar untuk melewati pintu perlintasan padahal akan ada
kereta yang lewat. Peyebab lainnya yaitu, kereta api yang anjlok dan tabrakan
masih dalam kondisi kritis. Peristiwa itu terjadi saat Metromini hendak
fly over Kalibata sekitar pukul 3 sore. Menurut seorang saksi mata,
depannya ada angkutan lain yang sedang berhenti. Meski sopir sudah
dihiraukan.
- 7 April 2007, pk. 03.10, Kereta api Tawang Jaya jurusan Jakarta-
Online
- 4 Juli 2008 pukul 19:44 WIB Sebuah Kereta Api (KA) memuat bahan
bakar minyak (BBM) dari Benteng Surabaya - Malang Kota Lama loko
sepur satu Stasiun Kapas Bojonegoro. Dari timur datang kereta api
mampu dihindari lagi. Dari kejadian tercatat bahwa masinis kereta api peti
yang ringsek.
- 2 Oktober 2010 Tabrakan kereta api Petarukan 2010 antara kereta api
Argo Bromo Anggrek menabrak kereta Senja Utama Semarang yang saat
Argo Bromo Anggrek dari arah Jakarta memasuki jalur yang salah. Kereta
rusak berat.
12
- 28 Januari 2011 Tabrakan Kereta Api di Stasiun Langen antara Kereta api
sinyal dan langsung masuk Ke jalur 3. Tabrakan pun tak terhindari. kedua
rangkaian anjlok.
Gede. Hanya gerbong 05-615 dan 05-315 saja yang anjlok, tetapi hal ini
KRL 568, KRL 198/9, KRL 435/6. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa
ini.
- 4 April 2014 sekira pukul 18.06, Kereta Api Malabar relasi Bandung -
terputus, dan perjalanan kereta api dari Bandung menuju Jawa Tengah dan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kecelakaan_kereta_api_di_Indonesia, diakses
tanggal 16-05-2014)
Faktor penyebab kecelakaan kereta api dalam tujuh tahun terakhir berdasarkan
data kecelakaan di atas adalah sarana atau alat yang kurang memadai. Selain
24% dan kecelakaan akibat operasional sebanyak 8,5%. Sarana yang masih
kurang memadai menjadi faktor utama penyebab kecelakaan kereta api, yang
14
menyebabkan 16 kecelakaan dalam kurun waktu 7 tahun. Contoh seperti ada rel
yang anjlok karena kurang perawatan. Serta banyak terdapat rambu-rambu yang
rusak.
kereta api hingga sekarang kereta api telah menggunakan suatu sistem untuk
Dari pemaparan petugas palang pintu kereta api, Pak Wawan, yang telah kami
terdapat beberapa alat yang biasa digunakan untuk berkomunikasi dengan masinis
kereta atau berfungsi sebagai pengaman jalannya kereta api agar tidak terjadi
kecelakaan pada kereta itu sendiri yaitu, flunger (gambar 2.1) yang berguna
sebagai pemberitahuan jika ada kereta yang akan lewat. Alat ini akan berbunyi
jika ada kereta yang akan lewat. Kemudian juga terdapat tiang besar yang disebut
- Dari barat : bunyi genta 1 kali 5 ketukan, dari stasiun bandung, tandanya
(dokumentasi pribadi)
16
Beliau melanjutkan bahwa kita sebagai pengguna lalu lintas harus meningkatkan
kesadaran dan juga tidak egois saat melintasi perlintasan kereta api agar tercipta
sistem parasut pada kereta api hanya berguna untuk memerpendek jarak
pengereman saja.
Kereta api sendiri mempunyai sistem pengereman yang dinamakan air brake,
disingkat abar. Sebuah lokomotif mempunyai tiga buah sistem pengereman yaitu,
rem independen, rem dinamik dan rem statis. Rem independen digunakan apabila
rem dihubungkan melalui selang abar lokomotif dan rangkaiannya. Rem statis
digunakan saat lokomotif sedang berhenti atau parkir. Saat menggunakan rem
Jarak Pengereman
3, 85 802
() =
6,1 0,99 (1 + (1,05 69,61/10)
= 487 m
Jadi kereta api dengan penuh penumpah membutuhkan jarak 487 meter untuk
Selain itu kereta api mempunyai suara peluit atau klakson sebagai pertanda bahwa
kereta api akan melintas. Peluit lokomotif yang dibunyikan panjang mempunyai
arti meminta perhatian yang berarti bahwa masinis meminta perhatian kita agar
kita tahu bahwa akan ada kereta api yang akan melintas dan suara peluit lokomotif
ini sangat kencang sehingga bisa terdengar dalam jarak yang cukup jauh apalagi
Ada juga sistem keselamatan kereta api yang lain yang sudah kita ketahui yaiu
palang pintu perlintasan kereta api. Diketahui bahwa palang pintu kereta api
18
bukanlah rambu lalu lintas, bukan pula alat pengaman untuk mengamankan
perjalanan pengguna jalan raya. palang pintu kereta api merupakan alat pengaman
untuk mengamankan perjalanan kereta api. Hal ini tercantum dalam Undang-
(http://www.kaskus.co.id/thread/52e1379aa2cb17d9368b4624/kampanye-
Gambar 2.5