Anda di halaman 1dari 11

2.

LRT (light tail transit )


PALEMBANG, KOMPAS.com — Moda transportasi light rail transit ( LRT) Palembang,
Sumatera Selatan, menjadi angkutan massal pertama yang ada di Indonesia.

Megaproyek pengerjaan LRT pun hanya berada di dua kota besar, yakni Jakarta dan
Palembang. Pembangunan kereta layang itu menjadi “nilai jual” pelaksanaan Asian Games yang
dilaksanakan di Indonesia sebagai tuan rumah kepada para negara peserta. Namun, proses
pengerjaan untuk LRT di Jakarta banyak mengalami kendala sehingga tak dapat difungsikan
pada pelaksanaan Asian Games yang tinggal lima hari lagi. Berbeda dengan Palembang, mulai
dari tiang hingga rel dan rangkaian kereta telah dinyatakan siap dioperasikan sebagai salah satu
fasilitas penunjang Asian Games untuk mengangkut para atlet menuju kawasan kompleks
Jakabaring Sport City (JSC) dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.

Namun, sejak dioperasikan untuk umum dalam masa proses uji coba operasi pada
(1/8/2018) lalu, “ular besi” ini terus terganjal masalah. LRT diketahui telah tiga kali mendadak
mogok di tengah jalan. Kejadian kereta layang karya anak bangsa yang diproduksi oleh PT
INKA di Madiun ini pun menjadi cibiran warga Palembang akibat sering mogok.

Gambar Para penumpang LRT di stasiun Bumi Sriwijaya menunggu kedatangan kereta, lantaran
jadwal keberangkatan ditunda akibat LRT mogok akibat gangguan sinyal, Jumat (10/8/2018)
Para penumpang LRT di stasiun Bumi Sriwijaya menunggu kedatangan kereta, lantaran jadwal
keberangkatan ditunda akibat LRT mogok akibat gangguan sinyal, Jumat (10/8/2018)
(KOMPAS.com/ Aji YK Putra.
Sebetulnya, hampir rata-rata para penumpang LRT di Palembang, hanya ingin merasakan
suasana di dalam kereta layang tersebut sebagai salah satu “wisata baru akhir pekan”. Sebab, jika
pada hari biasa, para penumpang LRT tidak membludak. Pada hari libur, masyarakat Palembang
juga sering memanfaatkan LRT untuk “berwisata” bersama keluarga sekaligus menjajal ular besi
dan melihat pemandangan kota dari ketinggian. Kali ketiganya LRT Palembang kembali mogok,
menjadi pertanyaan, apa yang sebetulnya yang dialami kereta layang di Bumi Sriwijaya itu.

PENYABAB LRT PALEMBANG MOGOK.

1. Hujan deras dan sensor "door open"


Dari catatan Kompas.com, kejadian LRT Palembang mogok untuk pertama kalinya pada
Rabu (1/8/2018). Hujan deras, membuat LRT mendadak terhenti sekitar 4 kilometer ketika
menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. PT INKA selaku pembuat kereta telah
angkat bicara terkait kejadian tersebut. Menurut mereka, terhentinya laju kereta karena posisi
pintu rangkaian kereta dalam posisi “Open". Hingga menyebabkan sensor kereta menjadi
mode “Standby". “Kendala teknis yang terjadi di LRT Palembang lantaran sensor pintu di
kereta terbaca dalam posisi "open". Akibatnya, sistem keamanan (failure safe) kereta menjadi
bekerja. Sistem keamanan LRT dirancang sebagai pengamanan operasional. Karenanya
ketika itu, kereta dalam keadaan mode “standby”. Karena itu, kereta tidak bisa dijalankan
selama masih ada indikator dari salah satu sensor keamanan menyala,” kata Manager Humas
PT INKA Exiandri BP pada Kamis (2/8/2018) lalu.

Masinis LRT mencoba menghubungi pihak operator ketika kereta layang tersebut mogok, usai
diguyur hujan.(KOMPAS.com/ Aji YK Putra)
2. Sinyal Bermasalah
Hanya berselang dua hari, lagi-lagi “si ular besi” kembali mogok pada Jumat (10/8/2018).
Para penumpang yang berada di stasiun Bumi Sriwijaya pun akhirnya terlantar selama 2 jam
lantaran kereta tak bisa dioperasikan hingga perbaikan selesai dilakukan oleh PT LEN selaku
penanggung jawab sinyal kereta.

3. Mendadak berhenti, proses evakuasi membahayakan

Sinyal hingga permasalahan pintu kereta yang disebut dalam posisi “Open” pun telah
terjawab. Namun, dua hari kemudian pada Minggu (12/8/2018) PT KAI selaku penanggung
jawab LRT Palembang kembali dibuat repot. Pasalnya, kereta LRT mendadak terhenti ketika
dioperasikan dari stasiun Jakabaring menuju Bandara. Kejadian tersebut sempat viral di
dunia maya, mulai dari Facebook hingga Instagram, Yang menjadi sorotan para warganet
adalah banyaknya penumpang yang terpaksa berjalan diatas rel kereta, saat evakuasi
dilakukan. Sebab, sepanjang rel LRT dialirkan listrik dalam tegangan tinggi hingga dapat
membahayakan ketika dilewati manusia.

Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti pun angkat bicara atas foto yang
beredar dimedsos. Menurutnya, ketika kereta terhenti, evakuasi Walkway menjadi salah satu
alternatif jika LRT mogok ditengah perjalanan. Namun, para penumpang bisa melewati atau
berjalan diatas rel ketika mendapatkan informasi oleh petugas LRT jika sudah dalam posisi
aman. “Tentunya tidak benar jika dibilang penumpang berjalan dalam kondisi tidak aman. Kami
tegaskan, jika evakuasi penumpang semuanya sudah posisi aliran listrik dimatikan,” kata Aida
kepada Kompas.com melalui pesan singkat. Aida tak bisa menjelaskan secara lebih detil terkait
LRT yang mogok ketiga kalinya tersebut. Pihak PT KAI menurutnya akan lebih dulu melakukan
investigasi bersama PT INKA selaku perusahaan yang membuat rangkaian kereta. “Kita masih
menunggu hasil proses Investigasi untuk mengatahui penyebabnya,” ungkap Aida. (Aji YK
Putra, Kontributor Palembang, COMPAS.COM 13 Agustus 2018,
https://regional.kompas.com/read/2018/08/13/06041201/dalam-seminggu-lrt-palembang-mogok-
3-kali-apa-penyebabnya)
Pemberitaannya Sumatera Ekspres Online cenderung lebih menonjolkan kepentingan
pemerintah dan kurang memberikan ruang bagi masyarakat untuk ikut dicarikan solusinya atas
kemacetan yang terjadi sangat parah saat ini. Seperti yang terjadi dalam pemberitaan
Pembangunan LRT Palembang di Sumatera Ekspres, bahwa dalam sepuluh bulan, Sumatera
Ekspres sangat intens memberitakan kasus ini.

Gambar Lalu Lintas Jalan di Palembang Dengan Proyek LRT (Sumatera Ekspres Online, 9
Desember 2015)

Dari gambar di atas, terlihat bagaimana Sumatera Ekspres Online memang membenarkan
bahwa lalu lintas di Kota Palembang berjalan padat. Realitas merupakan hasil ciptaan manusia
kreatif, dalam hal ini para wartawan Sumatera Ekspres Online, melalui kekuatan konstruksi
sosial terhadap dunia sosial di sekelilingnya. Mereka kemudian menyetting gambar, judul berita,
dan tata letak yang menarik sehingga bagi pembaca yang tidak membaca hingga tuntas akan
memperoleh kesesatan atas pemberitaan yang muncul. Sejak mulai dibangun pada awal
Desember tahun lalu, kendala dan dampak terutama pengguna jalan sangat dirasakan, sehingga
banyak keluhan warga dilampiaskan melalui meme atau tulisan di akun-akun media sosial.
Namun demikian, sebagaimana dikutip dalam detakpalembang.com (2016) pembangunan LRT
akan tetap terus berjalan, tanpa mempedulikan sindiran dan keluhan masyarakat pengguna jalan
dalam kota Palembang yang rutenya melalui areal pembangunan tiang pancang. Tim
DetakPalembang mencoba menjaring pendapat konstruktif dari berbagai kalangan mahasiswa
dari perguruaaan tinggi di Kota Palembang. Rahmatullah, Gubernur Mahasiswa Fasilkom Unsri,
Jurusan Sistem Informasi 2013 menyatakan:
“Menurut saya pembangunan LRT adalah salah satu cara yang ditempuh untuk
membangun kota Palembang ke arah yang lebih baik, kenapa? Karena selain akan
memperindah kota juga membuat efek kota lebih tertata rapi dan membantu
masyarakat dari segi transportasi. dampak yang paling nampak sekarang adalah soal
kemacetan. Yang dikarenakan badan jalan yang menjadi lebih kecil demi membangun
proyek ini. Tentu jika ditanya menganggu, iya menganggu. Yang biasanya kita dapat
menempuh suatu jarak dengan waktu singkat, bisa jadi dicapai dengan waktu lama
karena kemacetan ini. Harapan kami, selama proyek ini dikerjakan, pemerintah dapat
membantu penguraian kemacetan yang terjadi terutama di jam-jam sibuk”

Gambar Jokowi dan Alex Noerdin Meninjau Proyek LRT Palembang (Sumatera Ekspres
Online 4 Maret 2016)

Dari gambar di atas, ditampilkan interaksi antara Presiden RI Jokowi didampingi oleh
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan dan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin untuk
melihat progres LRT yang didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada
tanggal 3 Maret 2016. Diperlihatkan bahwa pihak pemerintah pusat sangat memperhatikan
perkembangan pembangunan LRT ini. Dalam tulisan di media lain (bisnissyariah.co.id, 2016),
Alex Noerdin juga memastikan kepada masyarakat Palembang bahwa dana yang digunakan
murni dari Pemerintah Pusat, yakni:
“Dikatoke ngabiske duit, memang. Untuk membangun LRT ini dibutuhkan dana
hingga Rp 12,4 triliun. Tapi satu sen pun memang bukan duit kita tapi didanai
pemerintah pusat. Kalau uang ini dibelikan Bipang, memang jutaan masyarakat gratis
makan Bipang tapi kan cuma habis di perut saja.”
Keluhan lainnya, soal LRT membuat macet. Mengenai hal ini Gubernur Alex Noerdin
meminta masyarakat Sumsel bersabar dan mohon pengertiannya. Semua kemacetan ini tidak
akan berlangsung lama karena beberapa ruas juga sudah dibuka. Kemacetan itu juga nantinya
tidak selama 2 tahun murni. Misalnya LRT, saat tiang-tiangnya sudah selesai, maka ruas jalan
dibuka lagi. Semua ini sebetulnya untuk kebaikan kita semua. Alex Noerdin juga meminta
masyarakat untuk tidak cuma bisa mengeluh saja tapi seharusnya memberikan dukungan
terhadap semua perubahan tersebut.
a. Manfaat Lrt Di Palembang

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG: Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Alex


Noerdin menrgaskan keberadaan kereta api ringan atau light tail transit (LRT) di
Kota Palembang akan banyak memberi manfaat. Salah satunya, untuk memperlancar
arus transportasi.

Menurut Alex, keberadaan LRT juga akan mempercantik Kota Palembang


terutama pada malam hari. Palembang, menurutnya, akan menjadi kota terindah
dengan adanya kereta api ringan karena jalurnya melalui Sungai Musi dan Jembatan
Ampera.

Selain itu, Alex melanjutkan, Palembang akan menjadi kota yang aman dengan
adanya kereta listrik tersebut karena penumpang dapat dipantau. Pihak ketiga akan
melengkapi jalur kereta api ringan supaya Palembang semakin cantik dan nyaman,
ujar dia pula.

Direktur Operasional PT Adhi Karya Partha saat pertemuan sebelumnya


mengatakan, nantinya di sekitar jalur kereta api ringan dan jalan tol akan dibangun
transit oriented development (TOD). Menurut dia, di sepanjang TOD tersebut juga
akan dibangun tempat menjual suvenir UKM dan restoran makanan khas Sumsel.
"Jadi dampaknya akan memacu pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja tidak
hanya di Palembang, tetapi juga pada beberapa kabupaten di sekitar ibu kota Provinsi
Sumsel ini," kata Partha. (Replbika.co.id. 22 September 2018,
https://www.republika.co.id/amp_version/ox6ab0409)

Manfaat Pembangunan LRT di Palembang adalah seagai berikut

1) Manfaat ekonomi bagi masyarakatnya besar, dari mulai pengurangan kemacetan,"


kata Suranto saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (5/7/2018). manfaat
ekonomi dari pengurangan kemacetan buat masyarakat Sumatera Selatan bisa
menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) lebih sedikit.
2) Pengurangan pemborosan BBM akibat kemacetan, ramah lingkungan, waktu
tempuh jadi lebih singkat.
3) Pembangungan LRT Palembang juga bisa menurunkan angka kecelakaan di jalan
raya. Selanjutnya, kereta ringan ini merupakan karya anak bangsa yang bisa
dibanggakan (Hendra kesuma, detik Finance. 5 Juli 2018,
https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4099926/ini-manfaat-pembangunan-lrt-
palembang-yang-disebut-boros)

b. Dampak Pembangunan LRT

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setidaknya puluhan pohon terpaksa


ditebang akibat dari pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Palembang. Hal
tersebut dilakukan karena keberadaan pohon tepat mengenai tiang dari penunjang rel
kereta tersebut.

Selain pohon, beberapa koleksi taman milik Pemkot Palembang juga terpaksa
dikorbankan demi terwujudnya pembangunan Monorel yang menghubungkan dari
Bandara SMB II hingga ke kawasan Jakabaring Sport City (JSC). Lampu jalan juga
tak luput terkena imbas pembangunan tersebut. Sehingga beberapa tiang terpaksa
dicabut.

Kepala Dinas Penerangan Jalan, Pertamanan, dan Pemakaman (DPJPP), Kota


Palembang, Rubinsi, mengatakan, setidaknya sudah sebanyak 16 pohon besar sudah
ditebang. Seperti di kawasan Jakabring 7 pohon, Bunda 4 pohon dan Ampera 5
pohon. Hal ini terpaksa dilakukan untuk memperlancar pengerjaan monorel. "Pihak
pengerja sudah melakukan rapat dengan kita. Dan pohon tersebut terpaksa ditebang,"
katanya, Rabu (16/12) di ruang kerjannya. Menurut dia, sesuai dengan permintaan
pemkot Palembang kepada pihak pekerja untuk menyiapkan pohon-pohon yang baru
untuk bisa ditanam di kawasan tersebut.

Selain itu, taman-taman yang telah rusak juga harus dikembalikan seperti semula
pada saat monorel selesai dikerjakan. "Untuk pohon dan taman akan kita kembalikan
ketika monorel selesai," katanya. (Yandi Triansyah, Sripoku.com Palembang, 22
September 2018, http://palembang.tribunnews.com/2015/12/17/dampak-
pembangunan-lrt-palembang-kehilangan-banyak-pohon)

Pada kondisi gencarnya pembangunan LRT ini, kelompok masyarakat merasakan


dampak dan kerugian, antara lain sebagai berikut:

1) kondisi Palembang menjadi gersang dan cuaca semakin panas. Puluhan pohon
terpaksa ditebang akibat dari pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kota
Palembang sepanjang 22,5 kilometer. Hal ini dilakukan karena keberadaan
pohon tepat mengenai tiang dari penunjang rel kereta tersebut.  Tidak hanya
pohon yang menjadi imbas, taman-taman bahkan lampu jalan pun terpaksa
dicabut. Selain mengakibatkan gersang dan cuaca semakin panas, pohon-
pohon yang ditebang mengakibatkan berbagai polusi udara sehingga dapat
mengganggu kesehatan para pengemudi kendaraan bermotor maupun
penduduk sekitar yang tinggal di dekat pembangunan tersebut.
2) pembangunan LRT yang menyebabkan kemacetan di Palembang semakin
meningkat. Kemacetan ini terjadi akibat penyempitan badan jalan pada
pembangunan LRT. Kemacetan yang dirasakan oleh masyarakat kota
Palembang baik di waktu pagi, siang dan sore sangatlah merugikan. Selain
menyita banyak waktu di perjalanan, kemacetan juga dapat mengakibatkan
aktivitas-aktivitas yang lain terhambat. Kemacetan ini dapat dihindari dengan
adanya jalur alternatif yang dapat dilalui masyarakat. Dan masyarakat
diharapkan untuk tertib dan tidak saling mendahului saat melintasi zona
pembuatan LRT.
3) kondisi jalan yang rusak yang diakibatkan proses pengerjaan LRT, pusat
perbelanjaan dan fasiltas lainnya. Pasalnya, selain memicu kemacetan, kondisi
jalan akibat pembangunan juga dapat mencelakakan pengendara yang
melintas, akibat pemancangan tiang, yang menyebabkan ruas jalan
bergelombang dan membuat akses jalan rusak parah. Seperti yang dikatakan
oleh RMOL (2016), bahwa salah satu pengendara sepeda motor bernama Ari
(36), harus merasakan aspal jalan, akibat motornya terbalik saat melintasi
jalan yang bergelombang. Dalam hal ini pemerintah harus berkoordinasi
dengan pihak pembanguan, agar selama pengerjaan tidak merusak ruas jalan
dan memberikan kenyamanan pengendara untuk melintas di ruas jalan
tersebut.
4) Pembangunan LRT, Pembangunan fasilitas masyarakat memang membawa
dampak positif yakni menambah investasi bagi SumSel dan membuka
lapangan perkerjaan baru, namun disisi lain hal ini dapat menambah titik
kemacetan dan titik banjir baru. Pembangunan fasilitas dapat saja dilakukan di
kawasan daerah yang agak jauh dari pusat misalnya di daerah tanjung si api
api, selain menghindari banjir, pembangunan di daerah seperti itu juga dapat
menghidupkan daerah tersebut. Dan dapat di lihat bahwa dengan adanya
kebijakan pembangunan ini kebijakan yang dibuat justru lebih bersifat bisnis
dibanding kepentingan publik atau sosial. Sehingga terkadang tidak
memikirkan dampak yang di terima masyarakat kedepannya.

Seperti halnya pembangunan LRT di atas berperan untuk kemajuan kota


Palembang kedepannya, karena dapat mengurangi kemacetan sehingga polusi udara
dan pemborosan bahan bakar dapat dikurangi yang akan berdampak pula pada
pengurangan pengeluaran uang Negara dalam pembelian bahan bakar. Namun, bagi
masyarakat yang kurang setuju dengan adanya pembangunan tersebut, seharusnya
masyarakat lebih bersikap dewasa dalam penggunaan kendaraan pribadi. Oleh karena
itu kita sebagai masyarakat kota Palembang, seharusnya mendukung penuh kegiatan-
kegiatan seperti ini, mengingat dampak positif yang ada. Namun mengeluh juga
bukanlah hal yang salah, karena untuk sekarang kita belum merasakan dampak
positif yang ada. Pemerintah juga harus ikut andil dalam memanfaatkan dampak
positif dan mengatasi dampak negatif. Sehingga masyarakat bersama pemerintah
dapat melakukan peninjauan, menjaga fasilitas-fasilitas yang ada, serta menjaga
kebersihan
(Berlianaagustin,Kompasiana.com,https://www.kompasiana.com/berlianaagstn/
5729d4b0ce7e619d073b6b8e/pembangunan-untuk-asian-games-positif-atau-negatif)
Hasil wawancara dengan Bapak Rajes kepala stasiun jakabaring.

Jam oprasional LRT di mulai dari jam 4 pagi – 7 malam, jumlah stasiun yang ada adalah
13, ke 13 stasiun itu antara lain: (1) bandara, (2) asrama haji, (3) punti kayu, (4) RSUD, (5)
garuda dempo, (6) demang, (7) bumi sriwijaya, (8) DISHUB, (9) Cinde, (10) ampere, (11)
polresta, (12) jakabaring, (13) DJKA. Dari ke 13 jumlah stasiun yang ada, hanya 8 stasiun yang
aktif beroprasional, antara lain: (1) DJKA, (2) jakabaring, (3) ampere, (4) cinde, (5) bumi
sriwijaya, (6) DISHUB, (7) asrama haji, (8) bandara. Jumlah kereta yang beroprasi ada 4. Biaya
transportasi yang pelu dikeluarkan untuk naik LRT tergantung dari tujuan yang di inginkan, jika
tujuannya ke bandara, biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 10.000, selain tujuan dari
bandara biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 5.000.

Penumpang yang terlihat rame terdapat pada tujuan bandara, sedangkan penumpang yang
tetap stabil bertujuan ke ampere. Pelayanan yang ada di dalam stasiun masih dalam pelayanan
umum, karena untuk struktur tugas nya belum di buat. Bapak Rajes sebagai kepala stasiun
jakabaring mengatakan bahwa di dalam kereta terdapat beberapa sarana seperti: AC, tempat
duduk untuk prioritas, CCTV, pintu buka tutup otomatis, tempat duduk yang ada di dalam kereta
masih terbatas karena ini kereta local, diperkirakan jumlah tempat duduk di dalam kereta mampu
menampung ± 200 0rang, kemudian untuk lintasan LRT sepanjang 23 cm.

Masinis bekerja tergantung pada jam dinas yang dimiliki, ini diatur oleh portekro (kepala
untuk mengatur masinis bekerja berapa jam yang didapatkan per hari nya). Karyawan yang
bekerja di stasiun atau kereta diatur per shift kerja. Pada saat perjalanan kereta di kendalikan
oleh masinis, dan di dalam kereta di bantu oleh satpam dan ada juga cleaning servis. LRT ini
lebih canggih dari kereta biasanya, karena pake kartu untuk saldo perjalanan, pengisian saldo
seperti kita mengisi pulsa di indomaret, kata Pak Rajes. Kendala pengoprasionalan nya belum
terjadi kendala yang begitu serius. Di dalam stasiun kereta terdapa 2 peron, yaitu peron 1 dan
peron 2. Beda dari kedua peron ini adalah tujuan yang akan dituju oleh penumpang.

Anda mungkin juga menyukai