Anda di halaman 1dari 5

Kecelakaan Kereta Api Bintaro Tahun 1987

Dinur Wahyu P., Nur Anggun Regina Amri, Reva Arya Andanu, Tito Chandra Dinata
13115010, 13116082, 13116012, 13116048
Etika Profesi dan Rekayasa
Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
2018
Presentase pengerjaan
13115010 :

13116082 :

13116012 :

13116048 :

Abstrak

“Tragedi Bintaro” adalah peristiwa tabrakan ala “adu banteng” yang menggelegar oleh dua
buah kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Tangerang, pada Senin pagi, 19 Oktober
1987 yang merupakan kecelakaan terdahsyat dan terburuk dalam sejarah perkereta-apian di
Indonesia. Peristiwa ini juga menyita perhatian publik dunia.

Kata Kunci : Kecelakaan, Kereta Api.

PENDAHULUAN Peristiwa itu terjadi persis pada jam


sibuk orang berangkat kantor, sehingga
Tepat dihari ini, 19 Oktober 1987 di hari jumlah korban juga besar sangat besar yakni
Senin pagi yang ramai, 25 tahun lalu. 153 orang tewas dan 300 orang luka-luka.
Dua buah kereta api yakni KA255 Peristiwa itu merupakan yang terburuk
jurusan Rangkasbitung – Jakarta dan KA 220 setelah peristiwa tabrakan kereta api tanggal
cepat jurusan Tanahabang – Merak 20 September ditahun yang lebih awal 1968,
bertabrakan di dekat stasiun Sudimara, yang menewaskan 116 orang.
Bintaro. Tabrakan pada tahun 1968 itu terjadi
antara kereta api Bumel dengan kereta api
cepat di Desa Ratujaya, Depok.
dimasa lalu pada tahun 1980-an,
seconds from disaster di pagi hari tepatnya
pada Senin tanggal 19 Oktober 1987.
Saat itu adalah detik-detik sebelum dua
rangkaian kereta api ekonomi yang berjalan
di kedua arah yang berbeda, namun KA 225 tersebut bersilang dengan KA 220

keduanya hanya dalam satu jalur rel kereta Patas jurusan Tanah Abang – Merak yang

api saja… dan akhirnya bertabrakan secara dipimpin oleh masinis Amung Sunarya dengan

dahsyat! asistennya Mujiono. Kereta yang ditarik oleh


lokomotif BB30617 ini bermuatan kurang

Lokasi lebih 500 penumpang, dan berada di jalur 2

Lokasi pada saat ini sat kecelakaan Stasiun Kebayoran Lama.

terjadi berada di antara Stasiun Pondok Ranji


dan Pemakaman Tanah Kusir, sebelah Utara
SMUN 86 Bintaro.
Tempat kejadian perkara berada di dekat
tikungan yang melengkung (kini jalan tol)
Bintaro, tepatnya di lengkungan berpola
huruf “S”. Rute kereta api :

Berjarak kurang lebih 200 meter setelah


palang pintu Pondok Betung atau ± 8 km Rangkas Bitung –> … Serpong – Rawa Buntu

sebelum Stasiun Sudimara. Koordinat (stasiun baru) – Sudimara – Jurang Mangu

6°15’39.9791”S 106°45’39.96”E (stasiun baru) – Pondok Ranji (stasiun baru) –


lokasi tabrakan – Kebayoran … <– JakartaKota

Awal Mula Kesalahan


Ringkasnya, posisi stasiun KA single trek pada

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 masa lalu itu adalah:

Oktober 1987. Saat itu, KA 225 Jurusan Rangkas Bitung -> … Serpong – Sudimara –

Rangkasbitung – Jakarta yang dipimpin oleh lokasi tabrakan – Kebayoran … <- JakartaKota

masinis Slamet Suradio, asistennya Soleh,


dan seorang kondektur, Syafei berhenti di Peristiwa bermula atas kesalahan kepala

jalur 3 Stasiun Sudimara. Kereta yang ditarik stasiun Serpong yang memberangkatkan KA

oleh lokomotif BB30317 dalam keadaaan 225 Ekonomi (Rangkasbitung-Jakarta) ke

sarat penumpang, yaitu sekitar 700 Stasiun Sudimara, tanpa mengecek kepenuhan

penumpang didalamnya. jalur KA di Stasiun Sudimara. Dari sini sudah


terlihat KESALAHAN PROSEDUR kepala
stasiun Serpong, karena tidak adanya
komunikasi dan kordinasi dari Kepala Stasiun
Serpong kepada Kepala Stasiun Sudimara.
Sehingga ketika KRD no. KA 225 (Rangkas-
Jakarta) itu diberangkatkan dari Serpong dan
tiba di Stasiun Sudimara pada pukul 6:45 WIB,
ternyata benar stasiun Sudimara yang hanya
punya 3 jalur saat itu penuh dengan dua KA.

Maka Kepala Stasiun Sudimara pun lantas


memerintahkan masinis KRD 225 dilansir
masuk jalur 1 (jalur lurus/lacu), dengan posisi
di Stasuin Sudimara:

Jalur 1: KA 225 (jalur lacu)


Jalur 2: KA Indocement hendak ke arah
Jakarta juga
Jalur 3: KA barang tanpa lokomotif

Memang menurut jadwal, seharusnya keduanya


akan bersilang di stasiun Sudimara ini, dimana
kalau tepat waktu, KA 225 seharusnya datang
pukul 06.40 dan menunggu KA Cepat Patas
220 yang akan lewat pada pukul 06.49 di
Stasiun Sudimara. Tapi kenyataannya, KA 225
ini terlambat 5 menit ketika sampai di
Sudimara.
Alhasil semua jalur kereta di stasiun Sudimara
akan tertutup rapat dan kereta lain tak bisa
lewat. Karena penuh, maka kegiatan
persilangan juga menjadi suatu yang mustahil.

TINJAUAN PUSTAKA
kereta api. Cara mengatasi kecelakaan
kereta api salah satunya dengan Automatic
Train Protection (ATP) yang akan
diujicobakan oleh Dirjen Perkeretapaian.

ATP adalah perangkat keselamatan yang


fungsi dasarnya melakukan pengereman
dan pengaturan kecepatan kereta
berdasarkan informasi dari sinyal atau
batas kecepatan yang diizinkan. Informasi
tersebut dikirim dari jalur kereta ke
sarana/lokomotif dengan cara kopling
medan magnet resonansi. Informasi dari
jalur tersebut mengaktifkan proses kendali
prosedur masinis saat mengendarai
kereta/lokomotif. Jika dibutuhkan sistem
ATP akan melakukan pengereman demi
meningkatkan nilai keselamatan
perjalanan kereta bila masinis kurang
HASIL DAN PEMBAHASAN memperhatikan sinyal atau tidak
1. Tipe kecelakaan ? menurunkan kecepatan pada lintasan yang
2. Factor kecelakaan ada pembatasan kecepatan atau pada jalur
3. Solusi lengkung.

solusi : CARA MENGATASI ATP merupakan salah satu cara mengatasi


KECELAKAAN KERETA API DI kecelakaan kereta api di Indonesia. Cara
INDONESIA mengatasi kecelakaan kereta api juga
dapat dilakukan dengan menumbuhkan
Maraknya kecelakaan kereta api perlu kesadaran penguna jalan terkait
mendapat perhatian dan penanganan kedisiplinan dalam berkendara. Adanya
khusus agar tidak terjadi lagi kecelakaan aksi nyata dari para penegak hukum untuk
kereta api. Perhatian dan penanganan memberikan sanksi kepada pengguna jalan
khusus memerlukan dukungan dari semua yang melanggar menjadi alternatif untuk
pihak, baik pemerintah, manajemen KAI, mendisiplinkan pengguna jalan. Kesadaran
masinis, penjaga perlintasan/stasiun antri juga perlu dikembangkan di
kereta, karyawan KAI yang lain, maupun Indonesia untuk melatih kebiasaan
masyarakat sekitar rel dan pengguna berdisiplin. Selain itu pemasangan palang
pintu dan penyediaan penjaga perlintasan
kereta api perlu dilakukan untuk
mengatasi kecelakaan kereta api di
Indonesia.

KESIMPULAN



REFRENSI

Anda mungkin juga menyukai