Analisis Rangkaian
Yayang Setya Nugroho (13116038)
Asisten : M.Daniel Firfaus (13115003)
Tanggal Percobaan :13/11/2017
EL2102R Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
Siapkan bebrapa
Kata Kunci—Mesh,Supermesh,Node,Supernode. resistor
I. PENDAHULUAN
bandingkan hasil
Analisis node
pengukuran
atur V=5 volt dengan
Adalah prosedur umum untuk menganalisa rangkaian pada catu daya multimeter digital
menggunakan tegangan simpul sebagai rangkaian variable.
PERCOBAAN D: ANALISIS SUPERNODE
1. Setelah rangakain di beri tegangan V1=8 volt dan V2=2
Penyiapan pembandingan volt lakukan pengukuran teganan dan arus.
resistor hasil
Kabel male to male 1. siapkan beberapa resitror yang akan digunakan, pada
Kabel buaya-banana percobaan kali ini menggunakan power supply DC,multimeter
digital, beardboard , kable jumper, kable buaya dan kabel
Kabel buaya-buaya banana
Resistor 470 ohm b. Penyusunan rangkaian
Resistor 100 ohm
1. Susunlah resistor seperti gambar di bawah
Resistor 330 ohm
Resistor 56 ohm
B. Langkah Kerja.
PERCOBAAN A: ANALISIS MESH
a. Penyiapan alat
b. Penyusunan rangkaian
a. Penyiapan alat
b. Penyusunan rangkaian
c. Pengukuran dengan multimeter digital
1. Susunlah resistor seperti gambar di bawah
1. Setelah rangakain di beri tegangan V1=6 volt dan V2= 5
volt, lakukan pengukuran teganan dan arus.
.
c. Pengukuran dengan multimeter digital
b. Penyusunan rangkaian
.
I1 = I2 + I3
Loop I1 :
-8+330I1 + 56(I1-I2)= 0
386I1 - 56I2= 8…(1)
Loop I2 :
56(I2-I1) + 100I2 + 2=0
-56I1 + 156I2 = -2 … (2)
Eleminasi:
386I1 - 56I2= 8…(1) |x 156 | 60216I1 - 87361I2= 1248 I2 =
-56I1 + 156I2 = -2 … (2) |x56 | -3136I1 + 87361I2 = -112
57080I1 =1136
I1 = 0,019901 ampere
Subsitusi :
386(0,019901)- 56I2= 8
I2 = -0,005683 ampere
I3 = I1 –I2
= 0,019901 – (-0,005683)
=0,02558 ampere
VR1 = I1R1
I3 =
=0,019901 x 330 = 6,657Volt
VR2 = I2R2
= -0,005683 x 100 = -0,05683Volt
VR3 = I3R3
= 0,02558 x 56 = 1,432Volt
Hasil simulasi :
VR1 =
Analisis :
1. Pada perhitugan nilai I2 bernilai negative karena
arah loop berlawanan dengan arah tegangan.
2. Perbandingan nilai pengukuran, perhitugan dan
simulasi tidak menunjukan perbedaan yang
signifikan.
VR2= 3. Perbedaan nilai terjadi karena kondisi alat yang
tidak dalam kebenarannya (100%).
Perhitungan :
I1 =
VR3 =
.
I1 = I0
Loop I1 :
-5+56I1 + 330(I1-I2)= 0
386I1 - 330I2= 5…(1)
Loop I2 :
100I2-330I1 + 330I2 + 2=0 I1 =
-330I1 + 430I2 = 0… (2)
Eleminasi:
386I1 - 330I2= 5…(1) |x 430 | 165980I1 - 141900I2= 2150
-330I1 + 430I2 = 0… (2) |x330 | -10789001 + 141900I2 = 0
57080I1 =2150
I1 = 0,03766 ampere= I0=IR3
Subsitusi :
-330(0,03766)+ 430I2= 0
I2 = 0,02890 ampere = IR2
IR1 = IR0–IR2
= 0,03766 – (0,02890)
=0,00876 ampere
VR1 = IR1
=0,00876 x 330 = 2,89 volt
VR2 = IR2
= 2,89 volt I2 =
VR3 = I3R3
= 0,03766 x 56 = 2,108 Volt
Hasil simulasi : I3 =
VR1 =
VR2=
Analisis :
1. Perbandingan nilai pengukuran, perhitugan dan Hasil simulasi :
simulasi tidak menunjukan perbedaan yang
signifikan. VR1 =
2. Perbedaan nilai terjadi karena kondisi alat yang
tidak dalam kebenarannya (100%).
3. Bisa dikatakan hasil perhitungan lebih teliti
karena nilai yang didapat akurat
Perhitungan :
VR3 =
𝑣1−6 𝑣1 𝑣1−𝑣2
Node v1: + + =0
100 460 56 VR4 =
26320𝑣1−157920+5600𝑣1+47000𝑣1−47000𝑣2
= =0
226320
=7890 v1-47000 v2 = 157920 … (1)
𝑣2−𝑣1 𝑣2 𝑣2−2
Node v2 : + + =0
56 330 100
=5780 v2 – 33000 v1 = 36960 … (2)
Eleminasi:
7890 v1-47000 v2 = 157920 … (1) |x 1973 | 2815471 v2-
1627725 v1 = 1823052
5780 v2 – 33000 v1 = 36960 … (2) |x825 | -969375 v2 –
1627725 v1 = 36960
V2=2,752 volt = Vc VR5 =
V1=3,64 volt = Vb
IR1 = (6-v1)/100 = (6-3,64)/100 = 0,0236 ampere
IR2 = (v1)/470 = (3,64)/470 = 0,00774 ampere
IR3 = (v1-v2)/56 = (3,64-2,725)/56= 0,01585 ampere
IR4 = (v2)/330 = (2,725)/330 = 0,00833 ampere
IR5 = (v2-2)/100 = (2,725-2)/100 = 0,00752 ampere
VR1 = 2,36 V
VR2 = 3,63 V
VR3 = 0,887 V
VR4 = 2,747 V VRa =
VR5 = 0,752 V
IR4 =
VRb =
VRc = IR5 =
VRd =
Analisi :
1. Perbandingan nilai pengukuran, perhitugan dan
simulasi tidak menunjukan perbedaan yang
signifikan.
2. Perbedaan nilai terjadi karena kondisi alat yang
tidak dalam kebenarannya (100%).
3. Tegangan pada titik b adalah node V1 dan
tegangan pada titik c adalah node V2.
IR1 =
D. .Tugas 4 : Analisis Supernode
Tabel hasil pengukuran, perhitungan dan simulasi rangkaian
IR3 =
Simulasi :
VR1 =
VR2=
IR2 =
VR3 =
IR3 =
VR4 =
IR4 =
Analisis :
IR1 =
1. Perbandingan nilai pengukuran, perhitugan dan rangkaain listrik DC
simulasi tidak menunjukan perbedaan yang Praktikan dapat memehami analisis super mesh.
signifikan. Praktikan dapat memehami analisis super node.
2. Perbedaan nilai terjadi karena kondisi alat yang
tidak dalam kebenarannya (100%).
REFERENSI
[1] Buku Petunjuk Praktikum Rangkaain Elektrik
V. SIMPULAN
Praktikan mampu memahami analisis mesh dan
node.
Praktikan dapat menganalisi rangkaian kombinasi
dengan analisis mesh dan node.
Praktikan dapat memecahkan masalah pada
Lampiran