Anda di halaman 1dari 9

Laporan Tugas Besar

Rangkaian Penguat Tegangan BJT


Konfigurasi Common Emmiter
Sesuai
Foto FORMAL!
Format

Khansa Salsabila Suhaimi (13116046), Kholikul Misbah (13116120),


Jules Christian Situmorang (13116134), Reva Arya Andanu (13116012)
Tanggal Persentasi:15/11/2018
EL3102 Praktikum Elektronika
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
Abstrak— Dalam percobaan pada modul ini kami diminta
untuk membuat sebuah alat penguat tegangan menggunakan
transistor. Dalam hal ini kelompok kami membuat rangkaian
penguatan tegangan dengan penguatan 20dB atau kali
penguatan, dengan menggunakan transistor npn dan penguatan
menggunakan konfigurasi common base. Dalam laporan ini kami
mengisikan data hasil percobaan kami, peralatan,dan beserta
analisisnya.

Kata Kunci— Penguatan Tegangan ,Transistor,


BJT,Multisim,Eagle, Common Base

Gambar1. 1. Penguat CB yang lengkap


I. PENDAHULUAN

P
Sumber VBB dan resistor RB digunakan untuk memberi bias maju

enguat CB mempunyai impedansi yang relatif pada ’junction emitter base’. Sumber tegangan V CC digunakan
sebagai ’supply collector base’. RL adalah resistor beban collector.
rendah dan impedansi output yang relatif tinggi. Penguatan
Jika kita hanya memperhatikan sinyal ac, maka sumber tegangan
arusnya lebih kecil dari 1, tetapi biasanya mempunyai penguatan
VBB dan VCC kita ganti dengan tahanan dalamnya (dihubung
tegangan besar, sehingga penguat CB mempunyai penguatan daya
singkat).
relatif tinggi.
Karakteristik penguat CB dapat dihitung dengan menggunakan
parameter h atau rangkaian ekivalen T. Gambar 1 memperlihatkan
penguat CB. Bias harus diberikan sedemikian rupa agar transistor
bekerja di daerah linier.

Gambar 1.2. Rangkaian ekivalen ac untuk penguat CB

Jika transistor, sekarang diganti dengan rangkaian ekivalen T,


maka rangkaian menjadi seperti gambar 3.
Adapun Tujuan dari percobaan kali ini yaitu :
1. Merancang dan mengimplementasikan Transistor
BJT sebagai penguat
2. Memenuhi tugas besar praktikum Elektronika

Gambar 3. Rangkaian ekivalen T

II. LANDASAN TEORETIS

Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan


basis ditanahkan. Penguat ini dapat menghasilkan penguatan
tegangan antara sinyal masukan dan keluaran, tetapi tidak
penguatan arus. Karakteristiknya adalah impedansi masukan
kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common
Emitter. Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama, kapasitor stray dari transistor tidak terlalu
berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter.
Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi
yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya. Penguat
Common Base ditunjukkan dalam Gambar. Diatas frekuensi
corner kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian
menghasilkan pentanahan sinyal AC yang efektif pada basis
transistor.

Gambar 2.1 Penguat Common Base

Penguat Common base mempunyai karakter sebagai berikut :

 Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input


sehingga meminimalkan efek umpan balik.
 Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi
sehingga cocok untuk penguat sinyal kecil
(pre amplifier).
 Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur
VHF dan UHF.
 Bisa juga dipakai sebagai buffer atau penyangga
III. METODOLLOGI
A. Alat dan Bahan
Pada perancangan alat, alat dan bahan yang
digunakan sebagai berikut:

• Alat:
Percobaan 4:
- Osiloskop ( 1 buah )
- Breadboard ( 1 buah )
Rangkai skematik rangkaian
- Generator Sinyal ( 1 buah )
- Multimeter Digital ( 1buah ) menggunakan Multisim
- Laptop ( 1 buah )
- LCR meter ( 1 buah )
- Kabel Jumper secukupnya
- Kabel secukupnya
- Solder
- Gunting
- Bor
Percobaan 5:
– Bahan:
- Transistor TIP41C ( 1 buah ) Setelah membuat rangkaian
- R1 = 10 kΩ ( 1 buah ) skematik, pindahkan rangkain
- R2 = 47 kΩ ( 1 buah ) tersebut ke EAGLE untuk
- Rc = 10 Ω ( 1 buah ) mendapatkan Layout PCB
- Re = 1 kΩ ( 1 buah )
- Capasitor 100 uF ( 1 buah )
- Capasitor 100 nF ( 2 buah )
- PCB
- Acrilic Percobaan 6:

Input nilai Transistor, Resistor,


Vsumber, dan Vinput susai nilai
B. Langkah Percobaan pada perhitungan.

Percobaan 7:

Percobaan 1: Setelah di beri nilai jalankan


simulasi untuk melihat apakah
Menentukan Judul Dan hasil penguatan sesuai atau
mencari besarnya nilai tidak
penguatan.

Percobaan 8:
Percobaan 2:
Jika sudah sesuai cetak PCB
Melakukan perhitungan untuk sesuai dengan layout PCB yang
mencari besarnya nilai sudah di buat pada EAGLE
penguata n yang di inginkan

Percobaan 9:
Percobaan 3:
Susun Komponen ke rangkaian
Setelah mendapatkan nilai
dengan rankaian skematik yang
rangkaian.
sudah di smulasikan

Analisis DC

Percobaan 10:

Solder agar kuat lalu pasang


akrilik

Percobaan 11:

Tandai pin input dan output


IV. PERANCANGAN ALAT
A. Rangkaian dan Perhitungan
Gambar 4.2. Rangkaian pengganti analisis DC

Gambar 4.1. Rangkaian Penguat Common Base

Gambar 4.3. Rangkaian analisis AC


B. Simulasi
Gambar 4.5. Rangkaian Penguat Common Base
Setelah dilakukan perhitungan sebelumnya, maka
selanjutnya kita mengaplikasikannya kedalam simulasi. Dengan menggunakan rangkaian diatas maka didapatkan hasil
Percobaan ini kami mengaplikasikannya menggunakan V output sebesar V/V, atau bila dikonversikan ke dalam
software Multisim. Langkah pertama yang di lakukan satuan Decibel maka nilainya sama dengan 27,4 dB yang
yaitu membuat sample rangkaian lalu setelah itu masukan merupakan nilai acuan penguatan dengan menggunakan
nilai resistor, transistor, capasitor, dan nilai Vin nya. software Multisim.
Setelah rangkaian sudah dirangkaia maka selanjutnya
simulasi dijalankan. Apabila simulasi berhasil maka
rangkaian skematik yang sudah di desain di gunakan untuk
diaplikasikan ke dalam bentuk layout PCB nya. D. Rencana Anggaran Biaya

Tabel 4.1. List Pembelian Barang

No Nama Barang Jumlah Harga


1 Capacitor 3 Rp. 900
2 Transistor TIP 1 Rp.2000
41C
3 Resistor 4 Rp.400
4 PCB 1 Rp.6000
5 Kabel Jumper 6 Rp.500
6 Akrilik - Rp.2000
7 Terminal Input 1 Rp 2000
8 Pin Header 1 Rp.800
9 Spacer 4 Rp.6000
Gambar 4.4. Gambar nilai IC, IE, IB, VE, VC
Gambar Nota

C. Desain Layout Skematik


V. HASIL sesuainya hasil penguatan
DAN yaitu kesalahan dalam
ANALI teknik pelarasan
SIS pengerjaanya. Pada
percobaan ini praktikan tidak
A. Data diawali dengan perhitungan
melainkan dengan simulasi.
Selain itu , kemungkinan
penyebabnya adalah nilai
beta dan alfa yang mana
dalam perhitungan
diasumsikan nilai beta 100
dan alfa 0.99

Gambar 4.5.a. Nota Pembelian barang

VI.
KESIM
PULAN
Berdasarkan data yang
diperoleh dari percobaan diatas,
maka dapat disimpulkan :

Gambar 5.1. Grafik sinyal • Penguatan common base


penguat Common Base merupakan penguatan
tegangan antara sinyal
masukan dan keluaran
• Penguatan common base
Gambar 4.5.b. Nota Pembelian barang
tidak dapat digunakan
dalam penguatan arus
• Mempunyai Impedansi
input yang relative tinggi
sehingga cocok untuk
penguat sinyal kecil
• Penguatan tegangan
konfigurasi common base
sama dengan 27,4 dB
atau 23,4 kali
• Adanya Faktor kesalahan
teknis pengerjaan
menyebabkan perbedaan
nilai simulasi,pengukuran
dengan perhitungan
Gambar 5.2. Hasil
Pengukuran tegangan pada
Simulasi Multisim RE
FER
EN
Dari hasil pengukuran pada SI
rangkaian maka didapatkan
penguatan sebesar 27,4 db [1] Chridtoper. 2016
atau 23,4 kali sedangkan Modul 2 BJT. Surya
target penguatan yang University. [online]
ditentukan adalah 20 dB. url :
Adapun faktor yang https://www.scribd.c
menyebabkan tidak
dilan multm
om/doc/313720253/ Sianipar, Nicholas
MODUL-2-BJT Melky S. 2009.
[2] Karakteristik Karakteristik BJT.
transistor. [online]
url : ITB. [online] url :
https://www.slidesh https://www.scribd.
are.net/awsaputra75/ com/doc/55947398
karakteristik- /KARAKTERISTIK-BJT
transistor-55767485
[3] Modul 2 praktikum
elektronika ITB
Lampiran

No Hari,Tanggal
1.

Selasa, 13 November
2018
Labdas Teknik
ELEKTRO
Pukul 19.00 – 22.00

2.

Selasa, 13 November
2018
Labdas Teknik
ELEKTRO
Pukul 10.00-13.00

Anda mungkin juga menyukai