Anda di halaman 1dari 4

1) Apa itu Sekering?

Sekering adalah perangkat listrik / elektronik atau mekanik , yang digunakan untuk
melindungi sirkuit dari arus berlebih, kelebihan beban dan memastikan perlindungan
sirkuit. Sekering listrik ditemukan oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1890. Ada
banyak jenis sekering, tetapi fungsi dari semua sekering ini adalah sama. Pada artikel
ini, kita akan membahas berbagai jenis sekering, konstruksi, pengerjaan &
pengoperasian dan aplikasinya dalam berbagai elektronik dan sistem kelistrikan.

Berbagai jenis fuse / sekering

Sekering dapat dibagi menjadi dua kategori utama sesuai dengan jenis tegangan
suplai input.
 Sekering AC
 Sekering DC
Ada sedikit perbedaan antara sekering AC dan DC yang digunakan dalam Sistem AC
dan DC yang telah dibahas di bawah ini.
 Sekering AC
Yaitu dalam sistem AC, tegangan dengan frekuensi 60Hz atau 50Hz mengubah
amplitudo dari nol menjadi 60 kali setiap detik, sehingga busur dapat punah dengan
mudah dibandingkan dengan DC. Oleh karena itu, sekering AC ukurannya sedikit kecil
dibandingkan dengan sekering DC.
 Sekering DC
Dalam sistem DC, ketika kawat logam Meleleh karena panas yang dihasilkan oleh
arus berlebih, maka sangat sulit untuk memusnahkan busur ini karena nilai konstan
DC. Jadi untuk meminimalkan lengkung sekering, sekering DC sedikit lebih besar dari
sekering AC yang meningkatkan jarak antara elektroda untuk mengurangi busur di
Sekering.

2) Klasifikasi Sekering

Sekering dapat diklasifikasikan sebagai "Sekering Satu Kali Saja", "Sekring yang
Dapat Diatur Ulang", berdasarkan pada penggunaan untuk berbagai macam
applicationya.
 Sekering Satu Kali Saja (One Time Only Fuse)
Saat penggunaan sekering mengandung kawat logam, yang terbakar, ketika
terjadi hubungan arus berlebih, atau beban berlebih atau ketidakcocokan terjadi,
pengguna harus secara manual melakukan penggantian sekering.

One Time Only Fuse

 Sekring yang Dapat Diatur Ulang (Resettable Fuse)


Di sisi lain, sekering yang dapat diatur ulang, secara otomatis akan mengatur
ulang operasi setelah terjadi kesalahan pada sistem.

Resettable Fuse
Sebagai pencegah terjadinya kebakaran.

Ketika pada rangkaian listrik yang kita gunakan seperti pada kendaraan mobil, motor
atau rangkaian listrik di rumah dan rangkaian elektronik terjadi hubung singkat/konslet,
maka arus listrik yang mengalir pada rangkaian akan membesar, sehingga
menyebabkan panas pada kabel penghantar, jika keadaan ini berlangsung lama,
maka kabel akan terbakar dan membakar material yang ada disekitarnya yang mudah
terbakar seperti kayu, kertas, plastik dll.Dengan dipasang sekring pada rangkaian
listrik, maka kebakaran akan dapat dihindari,

kenapa !, karena ketika terjadi hubung singkat pada rangkaian listrik, maka dalam
waktu seper sekian detik arus listrik akan terputus dengan cepat, sehingga pada kabel
penghantar tidak terjadi panas yang berlebihan dan kebakaran pun dapat dihindari.
Selain itu sekring berfungsi juga untuk mengamankan rangkaian listrik atau peralatan
lainnya dari kerusakan akibat dari arus berlebih.

3) Karakteristik Sekering
Berbagai jenis sekering dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik berikut.
a. Peringkat Saat Ini & Kapasitas Dukung Arus Sekring
b. Peringkat Tegangan Fuse
c. Kapasitas Pemutusan Sekring
d. I 2 t Nilai Sekring
e. Karakteristik Respon
f. Tegangan rata -rata Fuse
g. Ukuran kemasan

Kapasitas Arus Sekering


Daya dukung arus adalah jumlah arus yang dapat dengan mudah dilakukan sekering
tanpa mengganggu rangkaian.
Melebihi kapasitas:
Nilai arus maksimum yang dapat dengan aman terganggu oleh Sekering disebut
Kapasitas Pemutusan dan harus lebih tinggi daripada arus hubung singkat.

Bagaimana mengetahui kapasitas sekring.


Kapasitas sekering bisa dilihat pada bodinya, disana tertera angka yang menunjukkan
kapasitas, sebagai contoh F3A 250V atau F5A 250V' dll. Artinya tegangan yang
diperbolehkan mengalir melalui sekring tersebut adalah maksimal sebesar 250 Volt
dan arus listriknya maksimal sebesar 5 Ampere, jika arus dan tegangan listrik mengalir
di atas nilai tersebut, maka sekring akan terputus.
Prinsip Kerja Fuse
Fuse adalah alat perlindungan yang paling umum. Fuse dipasang dalam rangkaian
listrik ketika aliran arus melebihi beban maksimumnya maka fuse akan putus atau
meletus. Elemen di dalam fuse mencair membuka rangkaian dan mencegah
komponen lain rusak oleh arus yang berlebih. Ukuran elemen metal fuse
membedakan nilainya. Yang perlu diingat kelebihan arus menyebabkan kelebihan
panas dan panas itulah yang menyebabkan rangkaian putus bukan arusnya. Sekali
fuse putus maka gantilah dengan yang baru.

Faktor Pemyebab Fuse Rusak


 Over load arus yang mengalir di rangkaian lebih dari kapasitas maksimal fuse.
 Short Circuit adanya hubung singkat pada rangkaian sehingga arus yang
mengalir ke fuse melebihi kapasitas fuse.
G. MAINTENANCE
Perawatan yang harus dilakukan agar fuse tetap awet sesuai dengan umur yang
sudah dirancang oleh pabrik adalah
 Pergunakan fuse sesuai fungsi dan kapasitasnya.
 Tutup rapat fuse holder agar tidak mudah terpengaruh dengan benda-benda
disekitarnya misalnya air, panas, guncangan dan sebagainya.
 Perhatikan cara melepas dan memasang fuse secara benar.

Anda mungkin juga menyukai