Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mareta Suci Ningtyas

NIM : 20211330045
Prodi : Teknik Elektro (P2K)
MK : Peralatan dan Perlengkapan Pusat Tenaga Listrik
Dosen Pengampu : Reynanda Bagus W. A., S.T., M.T.

?
a.

Arcing horn merupakan alat pelindung proteksi petir yang paling sederhana. Arcing horn
berfungsi melindungi isolator sehingga apabila terjadi lompatan api (flash over) yang terjadi
pada isolator agar isolator tidak rusak karena busur apinya dapat menyebabkan gangguan
operasional.

b.

Vibration Damper Damper atau vibration damper adalah alat yang dipasang pada kawat
penghantar dekat tower, berfungsi untuk meredam getaran agar kawat tidak mengalami
kelelahan bahan. Bentuk damper menyerupai dua buah bandul yang dapat membuang
getaran kawat.

c.

Guarding Ring Fungsi dari cincin perisai (Guarding Ring) yaitu untuk meratakan
(mendistribusikan) medan listrik dan distribusi tegangan yang terjadi pada isolator. Grading
ring diperlukan pada Lighting Arrester (LA) dengan ketinggian lebih dari 1,5 meter atau
pada LA yang dipasang bertingkat. Grading ring berfungsi sebagai kontrol distribusi medan
elektris sepanjang permukaan LA. Medan elektris pada bagian yang dekat dengan tegangan
akan lebih tinggi, sehingga stress pada active part di posisi tersebut jauh lebih tinggi
dibandingkan pada posisi di bawahnya. Stress ini dapat menyebabkan degradasi pada
komponen active part. Pemilihan ukuran grading ring perlu mempertimbangkan jarak antar
fasa. Jarak aman antar konduktor harus sama dengan jarak antar grading ring antar fasa dari
arrester.

1
d.

Ball sign/ Bola-Bola Sutet/ Bola Pengaman yaitu sebagai rambu peringatan terhadap lalu
lintasudara, berfungsi untuk memberi tanda kepada pilot pesawat terbang bahwa terdapat
kawat transmisi. Bola pengaman dipasang pada ground wire pada setiap jarak 50meter
hingga 75 meter sekitar lapangan/bandar udara.

e.

?
?

Transformator Distribusi Gantung Jenis CSP (Completely Self Protected) merupakan


peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah menjadi tegangan rendah
kemudian selanjutnya disalurkan ke konsumen tegangan rendah. Trafo tersebut terpadang di
gardu tipe cantol, dimana CSP (Completely Self Protected) sendiri berarti memiliki sistem
pengaman berupa pemutus tenaga pada sisi sekunder, dan pengaman lebur serta arrester
pada sisi primer. Ketiga pengaman tersebut merupakan suatu kesatuan trafo CSP.

f.

Swich pemutus beban (Load Break Switch, LBS) merupakan saklar atau pemutus arus
tiga fase untuk penempatan di luar ruas pada tiang pancang, yang dikendalikan secara
elektronis. Switch dengan penempatan di atas tiang pancang ini dioptimalkan melalui
control jarak jauh dan skema otomatisasi. Swich pemutus beban juga merupakan sebuah
system penginterupsi hampa yang terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah tangki baja anti
karat dan disegel. Sistem kabelnya yang full-insulated dan system pemasangan pada tiang
pancang yang sederhana yang membuat proses instalasi lebih cepat dengan biaya yang
rendah. Sistem pengendalian elektroniknya ditempatkan pada sebuah kotak pengendali yang
terbuat dari baja anti karat sehingga dapat digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan.
Panel pengendali (user-friendly) dan tahan segala kondisi cuac. Sistem monitoring dan
pengendalian jarak jauh juga dapat ditambahkan tanpa perlu menambahkan Remote
Terminal Unit (RTU).
2
g.

?
?

Fuse cut out adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan terhadap arus beban
lebih (over load current) yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan
karena hubung singkat (short circuit) atau beban lebih (over load). Konstruksi dari fuse cut
out ini jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan pemutus beban (circuit breaker) yang
terdapat di Gardu Induk (sub-station). Akan tetapi fuse cut out ini mempunyai kemampuan
yang sama dengan pemutus beban tadi. Fuse cut out ini hanya dapat memutuskan satu
saluran kawat jaringan di dalam satu alat. Apabila diperlukan pemutus saluran tiga fasa
maka dibutuhkan fuse cut out sebanyak tiga buah. Penggunaan fuse cut out ini merupakan
bagian yang terlemah di dalam jaringan distribusi. Sebab fuse cut out boleh dikatakan hanya
berupa sehelai kawat yang memiliki penampang disesuaikan dengan besarnya arus
maksimum yang diperkenankan mengalir di dalam kawat tersebut. Pemilihan kawat yang
digunakan pada fuse cut out ini didasarkan pada faktor lumer yang rendah dan harus
memiliki daya hantar (conductivity) yang tinggi. Faktor lumer ini ditentukan oleh temperatur
bahan tersebut. Biasanya bahan-bahan yang digunakan untuk fuse cut out ini adalah kawat
perak, kawat tembaga, kawat seng, kawat timbel atau kawat paduan dari bahanbahan
tersebut. Kawat perak ini dipasangkan di dalam tabung porselin yang diisi dengan pasir
putih sebagai pemadam busur api, dan menghubungkan kawat tersebut pada kawat fasa,
sehingga arus mengalir melaluinya. Jenis fuse cut out ini utnuk jaringan distribusi
dugunakan dengan saklar pemisah. Pada ujung atas dihubungkan dengan kontak-kontak
yang berupa pisau yang dapat dilepaskan. Sedangkan pada ujung bawah dihubungkan
dengan sebuah engsel.

h.

? ?

Spacer adalah alat perentang kawat penghantar terbuat dari bahan logam dan berengsel yang
dilapisi karet. Pada SUTET spacer ini merangkap sebagai vibration damper.Fungsi spacer
adalah memisahkan kawat berkas agar tidak beradu, pada jarak yang diinginkan dapat
mengurangi bunyi desis / berisik corona. Penempatan yang dipandu dari fabrikan dapat
mengurangi getaran kawat

3
i.

Lightning Arrester / LA yang biasa di sebut Arrester, berfungsi sebagai pengaman dengan
membatasi tegangan transient dari gangguan tegangan lebih akibat dari sambaran petir
(lightning Surge) maupun oleh surja hubung ( Switching Surge ). Arrester bersifat sebagai
by-pass di sekitar isolasi yang membentuk jalan arus surja ke tanah dan membatasi tegangan
lebih agar tidak merusak isolasi peralatan. Pada kondisi normal Arrester berfungsisebagai
isolator, Saat terjadi gangguan tegangan surja Arrester berfungsi sebagai konduktor tahanan
rendah, sehingga dapat mengalirkan arus yang tinggi ke tanah

Anda mungkin juga menyukai