Anda di halaman 1dari 7

FUSE ( SEKERING )

Fuse (sekering) adalah pengaman lebur yang fungsinya mengamankan peralatan


listrik dari gangguan hubung singkat. Dalam pemasangannya, sekring dihubungkan seri pada
masing-masing hantaran phasa yang tidak di ketanakan (R, S, T).
Fuse adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian
listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus pendek. Cara
kerjanya apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau terjadi hubungan arus pendek, maka
secara otomatis fuse tersebut akan memutuskan aliran listrik dan tidak akan menyebabkan
kerusakan pada komponen yang lain.
Sakering merupakan suatu peralatan proteksi kerusakan yang disebabkan oleh arus
berlebihan yang mengalir dan memutuskan rangkaian dengan meleburannya elemen sekering.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sekering (fuse)
 Arus nominal sekering (current rating)
adalah arus yang mengalir secara terus menerus tanpa terjadi panas yang berlebihan
dan kerusakan.
 Tegangan nominal (voltage rating)
yaitu tegangan kerja antar konduktor yang diproteksi atau peralatan.
 Time current protection
yaitu suatu lengkung karakteristik untuk menentukan waktu pemutusan
 Pre arcing time
adalah waktu yang diperlukan oleh arus yang besar untuk dapat meleburkan elemen
sekering
 Arcing time
adalah waktu elemen sekering melebur dan memutuskan rangkaian sehingga arus
jatuh menjadi nol
 Minimum fusing current
adalah suatu harga minimun dari arus yang akan menyebabkan elemen sekering
beroperasi (melebur)

 Fusing factor
 adalah suatu perbandingan antara minimum fusing current dengan curret rating dari
sekering. Umumnya sekering yang tergolong pada semi enclosed mempunyai faktor 2
dan untuk type HRC mempunyai faktor serendah mungkin 1,2
 Total operating time
adalah waktu total yang diambil oleh sekering secara lengkap dapat mengisolasi
dengan gangguan.
 Cut off
ini adalah satuan fungsi yang penting sekering HRC. Jika elemen sekering melebur
dan membatasi harga arus yang dicapai ini kita kenal dengan sebutan “arus cut off”
 Categori of duty
Sekering diklasifikasikan pada kategori kesanggupan dalam menangani gangguan
sesuai dengan harga arus prospective pada rangkaian. Katagori A1 dan A2 untuk arus
propectif. 1.O.kA dan 4.0 kA. Sedangkan untuk kategori AC3, AC4 dan AC5 untuk
arus 16,5 kA, 33 kA dan 46 kA.

 Karateristik Fuse
Karakteristik fuse menunjukan hubungan antara arus dan waktu putus berbanding
terbalik, artinya bila arus yang melalui patron lebur makin besar maka waktu pemutusann
semakin singkat, sehingga patron lebur ini merupakan gawai proteksi arus lebih ( GPAL )
dengan karakteristik waktu terbalik (invers).
Arus penguat sebuah pengaman lebur tidak sama dengan arus yang menyebabkan
pengaman putus. Sebuah proteksi harus dapat dibebani dengan arus nominalnya secara
kontinyu tanpa batas waktu. Arus nominalnya kira-kira 70 % dari batas arus maksimalnya
(Ig). Kalau dibebani dengan batas ini terus-menerus lama kelamaan pengaman akan putus.
Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan
meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya
hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan
putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk
ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen- komponen yang
terdapat dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan. Karena fungsinya yang dapat
melindungi peralatan listrik dan peralatan Elektronika dari kerusakan akibat arus listrik
yang berlebihan, Fuse atau sekering juga sering disebut sebagai Pengaman Listrik.
Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri dengan
Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila Fuse (Sekering)
tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan hubungan aliran
listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang
dilindunginya.

 Tipe Sekering
Ada dua type dasar sekering :
1. Semi enclosed type
adalah type untuk arus dengan rating yang rendah dan category of duty yang rendah.

2. Cartridge type
adalah merupakan type yang mempunyai kapasitas pemutusan yang tinggi (High-
ruptring capacity) yang lebih dikenal dengan istilah HRC fuse.

Sekering tipe tegangan tinggi


Tipe ini paling banyak digunakan. Tipe sekring blade dirancang lebih kompak dengan elemen
metal dan rumah pelindung yang tembus pandang, diberi kode warna untuk masing-masing
tingkatan arus (5A-30A).
 Identifikasi Sekering
Tabel Arus sekering
Kapasitas Sekering (A) Identifikasi Warna
5 Coklat kekuning-kuningan
7,5 Coklat
10 Merah
15 Biru
20 Kuning
25 Tidak Berwarna
30 Hijau

 Bentuk Sekering
Berdasarkan bentuknya sekring dapat di klasifikasikan menurut tipe atau jenisnya
di antaranya:
a) Tipe Ulir
Terdiri dari sebuah silinder porselin, di dalamnya terdapat selain kawat perak
(smel-dreed), juga sebuah kawat tahanan. Ujung kawat itu di soldir pada kontak
bawahdan kontak atas pengaman fuse.
b) Tipe Tabung
Pengaman lebur dengan kapasitas yang relatif mulai kapasitas pemutusan yang
rendah hingga tinggi dan dapat dijumpai dalam rating tegangan extra rendah,
tegangan rendah, tegangan menengah, ataupun tegangan tinggi.

c) Tipe Pisau
Sering disebut pula HRC (High Rupturing Capasity). Sekring tipe ini
merupakan jenis sekring pengaman dengan kapasitas pemutusan tinggi.

Sekering/fuse yang umum digunakan adalah:


a) Sekering lebur
Sekering lebur akan bekerja ketika ada tegangan lebih (overvoltage) sehingga
meleburkan elemen lebur yang memutus aliran arus pada rangkaian
b) Sekering suhu (termal fuse)
Sekering suhu bekerja ketika sistem over head atau panas lebih sehingga
mengakibatkan sekering trip (memutus arus)

c) Sekering waktu (timer fuse)


Sekering dengan waktu tertentu, bisa menset waktu sesuai dengan program yang kita
tentukan agar sekering tersebut bekerja.

 Cara Menentukan Ukuran Sekering Yang Tepat Pada Sebuah Rangkaian


Kelistrikan

Dalam menentukan ukuran fuse,syarat utama yang harus anda ketahui adalah ukuran
daya (Watt) dari beban yang akan dipasang pada suatu rangkaian kelistrikan, Jika sudah
diketahui daya yang akan dipasang maka langkah selanjutnya yaitu dengan mencari arus
(ampere) yang akan diserap oleh bebannya. Ukuran fuse (rated current) harus dua kali dari
arus yang akan melewatinya pada saat operasi normal.
Cara menghitungnya adalah:
P
I= V

Dimana:
I : Kuat Arus ( Ampere )
P : Daya Listrik ( Watt )
V : Tegangan Listrik ( Volt )
Langkah-langkahnya:
Langkah pertama adalah dengan mencari besar arus yang akan mengalir (sesuai dengan apa
yang diminta disoal) menggunakan rumus :
P=VxI
Langkah kedua adalah menentukan ukuran nilai arus (rated current) fuse yang akan
digunakan dengan cara arus yang mengalir ke beban tersebut dikalikan dengan dua.
Langkah ketiga mencari ukuran fuse, apabila diketahui rated current fuse tersebut sebesar 16
Ampere maka ukuran fuse yang akan digunakan adalah 20 A (ukuran fuse diambil satu
tingkat di atas rated current).

 Contoh soal dalam kehidupan sehari-hari:


1. Misalnya lampu depan atau headlight sebuah sepeda motor mempunyai daya listrik
sebesar 60 Watt dengan tegangan 12 Volt Dc maka,arus yang diserap dan ukuran fuse
adalah?
Penyelesaian:
- Beban yang digunakan adalah 60 Watt, maka dari rumus diatas diperoleh arus
yang akan diserap adalah sebesar 60 Watt/12 Volt = 5 Ampere.
- Hitung Ukuran arus fuse atau rated current dengan cara besar arus yang
mengalir dikali 2,sehingga diperoleh hasil,  5 Ampere x 2 = 10 Ampere.
- Maka ukuran fuse atau sekering yang harus sahabat pakai dengan besar daya
60 Watt adalah 10 Ampere .
- Biasanya sekering tersedia dalam ukuran: 5 Ampere, 7,5 Ampere, 10 Ampere,
15 Ampere, 20 Ampere, 25 Ampere dan 30 Ampere), jadi ketika diperoleh
hasil pengalian dengan hasil koma (,) maka silahkan dibulatkan keatasnya
sesuai ukuran sekering yang tersedia dipasaran. sebagai contoh jika diperoleh
rated current sebesar 12,5 Ampere maka silahkan gunakan sekring ukuran 15
Ampere.

2. Sebuah lampu dengan daya 45W (watt),dengan tegangan listrik sebesar 12V (volt),
maka untuk besaran fuse (sekeringnya) adalah?
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 45 watt
V = 12 volt
Ditanya:
Besaran sekeringnya?
Jawab:
P
I=
V
45
I= = 7,5 ampere
12
Kemudian dikali 2 menjadi 15 ampere.
3. Apabila diketahui sebuah rangkaian lampu dengan diketahui nilai spesifikasi nilai
lampu tersebut adalah 96 W/ 12 V maka berapa ukuran fuse yang harus digunakan ?
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 96 W
V = 12 V
Ditanya:
Berapa ukuran fuse yang harus digunakan?
Jawab:
P=VxI
96 W = 12 Volt x I
I = 96 W / 12 Volt
I = 8 Ampere
Kemudian dikali 2 menjadi 16 Ampere
Karena ukuran sekering 16 A tidak tersedia maka dinaikkan keatas yaitu 20 A

Anda mungkin juga menyukai