Fusing factor
adalah suatu perbandingan antara minimum fusing current dengan curret rating dari
sekering. Umumnya sekering yang tergolong pada semi enclosed mempunyai faktor 2
dan untuk type HRC mempunyai faktor serendah mungkin 1,2
Total operating time
adalah waktu total yang diambil oleh sekering secara lengkap dapat mengisolasi
dengan gangguan.
Cut off
ini adalah satuan fungsi yang penting sekering HRC. Jika elemen sekering melebur
dan membatasi harga arus yang dicapai ini kita kenal dengan sebutan “arus cut off”
Categori of duty
Sekering diklasifikasikan pada kategori kesanggupan dalam menangani gangguan
sesuai dengan harga arus prospective pada rangkaian. Katagori A1 dan A2 untuk arus
propectif. 1.O.kA dan 4.0 kA. Sedangkan untuk kategori AC3, AC4 dan AC5 untuk
arus 16,5 kA, 33 kA dan 46 kA.
Karateristik Fuse
Karakteristik fuse menunjukan hubungan antara arus dan waktu putus berbanding
terbalik, artinya bila arus yang melalui patron lebur makin besar maka waktu pemutusann
semakin singkat, sehingga patron lebur ini merupakan gawai proteksi arus lebih ( GPAL )
dengan karakteristik waktu terbalik (invers).
Arus penguat sebuah pengaman lebur tidak sama dengan arus yang menyebabkan
pengaman putus. Sebuah proteksi harus dapat dibebani dengan arus nominalnya secara
kontinyu tanpa batas waktu. Arus nominalnya kira-kira 70 % dari batas arus maksimalnya
(Ig). Kalau dibebani dengan batas ini terus-menerus lama kelamaan pengaman akan putus.
Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan
meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya
hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan
putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk
ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen- komponen yang
terdapat dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan. Karena fungsinya yang dapat
melindungi peralatan listrik dan peralatan Elektronika dari kerusakan akibat arus listrik
yang berlebihan, Fuse atau sekering juga sering disebut sebagai Pengaman Listrik.
Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri dengan
Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila Fuse (Sekering)
tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan hubungan aliran
listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang
dilindunginya.
Tipe Sekering
Ada dua type dasar sekering :
1. Semi enclosed type
adalah type untuk arus dengan rating yang rendah dan category of duty yang rendah.
2. Cartridge type
adalah merupakan type yang mempunyai kapasitas pemutusan yang tinggi (High-
ruptring capacity) yang lebih dikenal dengan istilah HRC fuse.
Bentuk Sekering
Berdasarkan bentuknya sekring dapat di klasifikasikan menurut tipe atau jenisnya
di antaranya:
a) Tipe Ulir
Terdiri dari sebuah silinder porselin, di dalamnya terdapat selain kawat perak
(smel-dreed), juga sebuah kawat tahanan. Ujung kawat itu di soldir pada kontak
bawahdan kontak atas pengaman fuse.
b) Tipe Tabung
Pengaman lebur dengan kapasitas yang relatif mulai kapasitas pemutusan yang
rendah hingga tinggi dan dapat dijumpai dalam rating tegangan extra rendah,
tegangan rendah, tegangan menengah, ataupun tegangan tinggi.
c) Tipe Pisau
Sering disebut pula HRC (High Rupturing Capasity). Sekring tipe ini
merupakan jenis sekring pengaman dengan kapasitas pemutusan tinggi.
Dalam menentukan ukuran fuse,syarat utama yang harus anda ketahui adalah ukuran
daya (Watt) dari beban yang akan dipasang pada suatu rangkaian kelistrikan, Jika sudah
diketahui daya yang akan dipasang maka langkah selanjutnya yaitu dengan mencari arus
(ampere) yang akan diserap oleh bebannya. Ukuran fuse (rated current) harus dua kali dari
arus yang akan melewatinya pada saat operasi normal.
Cara menghitungnya adalah:
P
I= V
Dimana:
I : Kuat Arus ( Ampere )
P : Daya Listrik ( Watt )
V : Tegangan Listrik ( Volt )
Langkah-langkahnya:
Langkah pertama adalah dengan mencari besar arus yang akan mengalir (sesuai dengan apa
yang diminta disoal) menggunakan rumus :
P=VxI
Langkah kedua adalah menentukan ukuran nilai arus (rated current) fuse yang akan
digunakan dengan cara arus yang mengalir ke beban tersebut dikalikan dengan dua.
Langkah ketiga mencari ukuran fuse, apabila diketahui rated current fuse tersebut sebesar 16
Ampere maka ukuran fuse yang akan digunakan adalah 20 A (ukuran fuse diambil satu
tingkat di atas rated current).
2. Sebuah lampu dengan daya 45W (watt),dengan tegangan listrik sebesar 12V (volt),
maka untuk besaran fuse (sekeringnya) adalah?
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 45 watt
V = 12 volt
Ditanya:
Besaran sekeringnya?
Jawab:
P
I=
V
45
I= = 7,5 ampere
12
Kemudian dikali 2 menjadi 15 ampere.
3. Apabila diketahui sebuah rangkaian lampu dengan diketahui nilai spesifikasi nilai
lampu tersebut adalah 96 W/ 12 V maka berapa ukuran fuse yang harus digunakan ?
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 96 W
V = 12 V
Ditanya:
Berapa ukuran fuse yang harus digunakan?
Jawab:
P=VxI
96 W = 12 Volt x I
I = 96 W / 12 Volt
I = 8 Ampere
Kemudian dikali 2 menjadi 16 Ampere
Karena ukuran sekering 16 A tidak tersedia maka dinaikkan keatas yaitu 20 A