Anda di halaman 1dari 11

3 JENIS PENGAMAN (FUSE, MCB, ELCB)

A. FUSE

Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yang berfungsi
sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada
dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh
Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam
sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik
yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak
merusak komponen-komponen yang terdapat dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan.
Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan Elektronika dari
kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, Fuse atau sekering juga sering disebut sebagai
Pengaman Listrik.

Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri dengan Rangkaian
Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila Fuse (Sekering) tersebut terputus
maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik
tidak dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.

Berikut ini adalah Simbol Fuse (Sekering) dan posisi pemasangan Fuse secara umum:

marthin_pasangallo@yahoo.co.id
1
Bentuk Fuse (Sekering) yang paling sering ditemukan adalah berbentuk tabung (silinder) dan
Pisau (Blade Type). Fuse yang berbentuk tabung atau silinder sering ditemukan di peralatan
listrik Rumah Tangga sedangkan Fuse yang berbentuk Pisau (blade) lebih sering digunakan di
bidang Otomotif (kendaraan bermotor).

Nilai Fuse biasanya tertera pada badan Fuse itu sendiri ataupun diukir pada Terminal Fuse, nilai
Fuse diantaranya terdiri dari Arus Listrik (dalam satuan Ampere (A) ataupun miliAmpere (mA)
dan Tegangan (dalam satuan Volt (V) ataupun miliVolt (mV).

Dalam Rangkaian Eletronika maupun Listrik, Fuse atau Sekering ini sering dilambangkan
dengan huruf “F”.

Pada umumnya Fuse memiliki bungkusan transparan yang terbuat dari Kaca maupun Plastik
sehingga kita dapat melihat langsung apakah Kawat halus Fuse tersebut putus atau tidak. Tetapi
ada juga jenis Fuse yang bungkusannya menutupi Kawat halus di dalamnya sehingga kita sulit
untuk melihat isi daripada Fuse tersebut. Oleh karena itu, kita perlu mengukur Fuse dengan
Multimeter untuk mengetahui apakah Fuse tersebut masih baik atau sudah terputus.

Berikut ini adalah cara untuk mengukur Fuse dengan menggunakan Multimeter Digital :

1. Aturlah posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω)


2. Hubungkan Probe Multimeter pada masing-masing Terminal Fuse / Sekering seperti pada
gambar berikut ini. Fuse atau Sekering tidak memiliki polaritas, jadi posisi Probe Merah
dan Probe Hitam tidak dipermasalahkan.
3. Pastikan nilai yang ditunjukan pada Display Multimeter adalah “0” Ohm. Kondisi
tersebut menandakan Fuse tersebut dalam kondisi baik (Short).
4. Jika Display Multimeter menunjukan “Tak Terhingga”, maka Fuse tersebut dinyatakan
telah putus atau terbakar.

Fuse yang sudah putus harus diganti dengan Fuse yang spesifikasinya yang sama. Apabila
Spesifikasi Fuse yang diganti tersebut berbeda, maka fungsi Fuse yang sebagai pengaman ini
tidak dapat berfungsi secara maksimal atau tidak dapat melindungi Rangkaian / Peralatan
Elektronika ataupun peralatan listrik dengan baik.

marthin_pasangallo@yahoo.co.id
2
Macam macam fuse

1. Fuse Catridge

Fuse element adalah tipe fusible link yang berbentuk catridge atau kadang juga disebut pacific
fuse. Element Fuse yang digunakan dilengkapi dengan terminal dan housing. Secara umum fuse
element yang sering kita jumpai di pasaran adalah yang cara pasangnya dengan cara plug-in atau
dengan menggunakan bolt.

Fusible link berbentuk kawat penghantar yang didesain akanmeleleh dan putus saat dilewati oleh
arus lebih yang melebihi kapasitas arusnya, karena desainnya yang seperti itu maka isolation nya
terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.

2. Fuse Diazed

Fuse Diazed memiliki bentuk fisik seperti galon air mineral berdimensi kecil yang terbuat dari
bahan keramik. Bahan fuse ini adalah pada baguan dasar dan atas sekering terbuat dari bahan
logam yang berfungsi sebagai penyalur arus. Dalam penggunaannya sekering diazed selalu
dilengkapi komponen lainnya seperti rumah sekering ( fuse holder ), adaptor dan tutupnya ( Fuse
Cap). Tepe fuse diazed ini adalah tipe ulir yang merupakan sekering dengan kapasitas pemutus
rendah. Fuse ini dipakai pada instalasi rumah. Bentuk Fisik fuse diazed mirip dengan MCB. Cara
penggunaannya saat terjadi overload dah hubung singkat, maka yang didalam akan putus.
Didalah fuse ini terdapat pasir yang meredamkan api saat terjadinya overload dan hubung
singkat

marthin_pasangallo@yahoo.co.id
3
3. Fuse Neozed

Fuse Neozed mirip dengan fuse diazed pada patron leburnya hanya saja berbeda tempatnya. Cara
penggunaannya saat hubung singkat dan overload, patron leburnya yang ada didalam fuse ini
akan mendorong keluar, yang menandakan fise neozed telah putus

4. Fuse NH

sebagai pengaman trafo terhadap arus lebih yang terpasang di sisi tegangan rendah (220 Volt),
untuk melindungi trafo terhadap gangguan arus lebih yang disebabkan karena hubung singkat
dijaringan tegangan rendah maupun karena beban lebih. NH Fuse umumnya dipasang pada PHB
trafo listrik yang berfungsi sebagai pemutus atau pengaman terhadap arus lebih.
NH Fuse links banyak dipakai di dunia industri. Fuse ini terdapat berbagai jenis, mulai dari
tegangan, ukuran body dan Class.

Tegangan : AC 400 / 500/ 690/ 1000/ 1500

marthin_pasangallo@yahoo.co.id
4
Ukuran/ Size : 000, 00, 0, 1, 2, 3, 4

Class : a. gG : Aplikasi umum, Proteksi Kabel dan Line.

b. gB : Aplikasi Umum

c. aM : Proteksi Short pada motor.

d. gTr : Aplikasi Umum dan Proteksi Trafo.

e. gTF : Aplikasi Umum.

Fasilitas dan Keuntungan dengan Fuse Links

Indikator Trip yang mudah dideteksi

Rating Interupsi yang tinggi sampai 120 kA

Rating Tegangan yang beragam AC 400 ~ 1500 V

Class yang beragam.

Terdapat pilihan fuse base (besi atau keramik)

Rugi daya dan suhu yang rendah.

Tahan terhadap Corrosif.

5. HRC Fuse

marthin_pasangallo@yahoo.co.id
5
Sekering jenis ini sering disebut pula HRC fuse ( High Rupturing Capacity fuse). Sekering tipe
ini merupakan jenis sekering dengan kapasitas pemutusan tinggi.

6. Power Fuse

Open Fuse Cut Out atau power fuse Pada umumnya fuse cutout dipasang antara trafo distribusi
dgn saluran distribusi primer. Pada saat terjadi gangguan, elemen fuse akan melebur dan
memutuskan rangkaian sehingga akan melindung trafo distribusi dari kerusakan akibat gangguan
dan arus lebih pada saluran primer, atau sebaliknya memutuskan saluran primer dari trafo
distribusi apabila terjadi gangguan pada trafo atau jaringan sisi sekunder sehingga akan
mencegah terjadinya pemadaman pada seluruh jaringan primer.

B. MCB

marthin_pasangallo@yahoo.co.id
6
MCB adalah dan fungsi MCB dalam instalasi listrik dirumah. MCB merupakan singkatan dari
Miniature Circuit Breaker yang berfungsi sebagai alat pengaman saat terjadi hubung singkat
(konsleting) maupun beban lebih (over load). MCB akan memutuskan arus apa bila arus yang
melewatinya melebihi dari arus nominal MCB, sebagai contoh MCB 2 A akan memutuskan arus
jika penggunaan beban melebihi 2 A, MCB juga akan memutuskan arus jika terjadi hubung
singkat karena saat hubung singkat arus yang dihasilkan sangat besar dan melebihi 2 A. Sebagai
salah satu alat pengaman listrik MCB sangatlah menguntungkan dan lebih efisien dibandingkan
sekering (patron lebur), patron lebur merupakan alat pengaman beban lebih saja. Tak seperti
MCB patron lebur hanya sebagai alat beban lebih dan apa bila sudah putus maka harus
mengganti kawat didalamnya dengan kawat khusus, sedangkan jika MCB putus maka kita hanya
perlu menghidupkannya kembali layaknya sakelar. MCB biasanya digunakan oleh PLN sebagai
pembatas daya dalam rumah dan sekaligus sebagai pengaman dan sakelar utama, biasanya MCB
terletak dibawah KWH meter, anda dapat melihat MCB secara langsung dirumah anda. MCB
merupakan pengaman listrik yang bekerja dengan prinsip bimetal dan memiliki dua cara
pemutusan yakni secara thermal (panas) dan elektromagnetik. Saat terjadi hubung singkat maka
MCB akan memutuskan arus dengan sangat cepat karena menggunakan cara kerja
elektromagnetik, namun saat memutuskan arus karena bebean lebih maka akan sedikit lambat
karena MCB menggunakan cara kerja berdasarkan panas atau thermal. Berikut ini adalah
beberapa hal yang harus anda perhatikan ketika membeli MCB:
Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid
yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat (short
circuit).
Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang
diakibatkan karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu
kecil untuk digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-
kelamaan akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan kabel
instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum arus (A) kabel yang akan digunakan, dan
arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.
Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C, dan tipe D
yang didefinisikan dalam IEC 60898.

1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3 sampai 5
kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B merupakan karateristik
trip tipe standar yang biasa digunakan pada bangunan domestik.
marthin_pasangallo@yahoo.co.id
7
2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5 sampai 10
kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan menguntungkan bila
digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor dan
lain sebagainya.
3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8 sampai 12
kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan karakteristik trip yang
biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat
seperti, transformator, dan kapasitor.

Jenis - Jenis MCB


Berdasarkan waktu pemutusannya, pengaman-pengaman otomatis dapat terbagi atas Otomat-L,
Otoma-H, dan Otomat-G.

1. Otomat-L (Untuk Hantaran)

Pada Otomat jenis ini pengaman termisnya disesuaikan dengan meningkatnya suhu hantaran.
Apabila terjadi beban lebih dan suhu hantarannya melebihi suatu nilai tertentu, elemen dwi
logamnya akan memutuskan arusnya. Kalau terjadi hubung singkat, arusnya diputuskan oleh
pengaman elekromagnetiknya. Untuk arus bolak-balik yang sama dengan 4 In-6 In dan arus
searah yang sama dengan 8 In pemutusan arusnya berlangsug dalam waktu 0.2 sekon.
2. Otomat-H (Untuk Instalasi Rumah)

Secara termis jenis ini sama dengan Otomat-L. Tetapi pengaman elektromagnetiknya
memutuskan dalam waktu 0,2 sekon, jika arusnya sama dengan 2,5 In–3 In untuk arus bolak-
balik atau sama dengan 4 In untuk arus searah. Jenis Otomat ini digunakan untuk instalasi
rumah. Pada instalasi rumah, arus gangguan yang rendah pun harus diputuskan dengan cepat.
Jadi kalau terjadi gangguan tanah, bagian-bagian yang terbuat dari logam tidak akan lama
bertegangan.
3. Otomat-G

Jenis Otomat ini digunakan untuk mengamankan motor-motor listrik kecil untuk arus bolak-balik
atau arus searah, alat-alat listrik dan juga rangkaian akhir besar untuk penerangan, misalnya
penerangan pabrik. Pengaman elektromagnetiknya berfungsi pada 8 In-11 In untuk arus bolak-
balik atau pada 14 In untuk arus searah. Kontak-kontak sakelarnya dan ruang pemadam busur
apinya memiliki konstruksi khusus. Karena itu jenis Otomat ini dapat memutuskan arus hubung
singkat yang besar, yaitu hingga 1500 A.

marthin_pasangallo@yahoo.co.id
8
Tiap tipe MCB juga memilki faktor pengali, mis. :

- Tipe L : 3,1

- Tipe G : 7,5

- Tipe H : 8

Keterangan gambar :

1. Tuas Operasi Strip

2. Aktuator Mekanis

3. Kontak Bergerak

4. Terminal Bawah

5. Bimetal

6. Sekrup Kalibrasi

7. Kumparan magnetis

8. Ruang busur api

Cara kerja MCB :

1. Thermis

Prinsip kerjanya berdasarkan pada pemuaian atau pemutusan dua jenis logam yang koefisien
jenisnya berbeda. Kedua jenis logam tersebut dilas jadi satu keping (bimetal) dan dihubungkan
dengan kawat arus. Jika arus yang melalui bimetal tersebut melebihi arus nominal yang
diperkenankan maka bimetal tersebut akan melengkung dan memutuskan aliran listrik.

2. Magnetik

marthin_pasangallo@yahoo.co.id
9
Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan arus hubung singkat yang cukup besar untuk menarik
sakelar mekanik dengan prinsip induksi elektromagnetis. Semakin besar arus hubung singkat,
maka semakin besar gaya yang menggerakkan sakelar tersebut sehingga lebih cepat memutuskan
rangkaian listrik dan gagang operasi akan kembali ke posisi off. Busur api yang terjadi masuk ke
dalam ruangan yang berbentuk pelat-pelat, tempat busur api dipisahkan, didinginkan dan
dipadamkan dengan cepat.

Keuntungan penggunaan MCB meliputi :

1. Dapat meengamankan (memutus hubungan) semua fasa dari rangkaian 3 fasa walaupun
terjadi hubung singkat pada salah satu fasanya saja
2. Dapat digunakan kembali setelah proses pengamanan terjadi akibat hubung singkat atau beban
lebih
3. mempunyai respon yang baik bila terjadi gangguan seperti hubung singkat dan beban lebih

C. ELCB

ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus negatif dan
grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik
ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia.
Komponen ELCB tidak dilengkapi dengan pengaman thermal dan magnetis, sehingga ELCB
harus diamankan terhadap hubung singkat oleh MCB sisi atasnya. Biasanya ELCB dapat
dipadukan dengan alat Bantu ( auxiliary ) seperti OFS, MX, MN yang menyediakan fasilitas
signaling jarak jauh dan trip jarak jauh. ELCB mempunyai mekanisme trip tersendiri dan juga

marthin_pasangallo@yahoo.co.id
10
dapat dioperasikan secara manual seperti saklar. Alat ini digunakan jika pengaman arus bocor
dibutuhkan pada sekelompok sirkit yang maksimum terdiri dari 4 sirkit.
Cara kerja ELCB secara sederhana diuraikan sebagai berikut : Pada umumnya, bila peralatan
listrik bekerja normal, maka total arus yang mengalir pada kawat “plus” dan “netral” adalah
sama sehingga tidak ada perbedaan arus. Namun bila seseorang tersengat listrik, maka kawat
“plus” akan mengalirkan arus tambahan melewati tubuh orang yang tersengat ke tanah.
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa pada kawat “plus” atau “fasa” akan mengalir tambahan
arus sebesar ΔI bila ada seseorang yang tersengat aliran listrik. Bila ELCB terpasang, maka
tambahan arus tersebut akan dideteksi oleh rangkaian khusus. Bila ada tambahan arus maka
berarti ada perbedaan arus yang mengalir antara kawat “plus” dan “netral”. Perbedaan arus
sebesar 30 mA sudah cukup untuk mengaktifkan relay untuk memutus MCB sisi atasnya.
Dengan demikian, ELCB dapat melindungi orang dari bahaya tersengat aliran listrik.
Prinsip prinsip pengaman ini berdasarkan pada arus bocor yang terjadi. Arus bocor ini
berdasarkan standar, umumnya tidak lebih dari 30 mA, alasan penetapan ini berdasarkan pada
resistansi tubuh bila dikenai tegangan. Komponen ini tidak memiliki pengaman thermal dan
magnetis, sehingga ELCB harus diamankan terhadap hubung singkat dan beban lebih oleh MCB
di sisi atasnya. ELCB mempunyai mekanisme trip tersendiri dan juga dapat dioperasikan secara
manual seperti saklar. Alat ini digunakan jika pengamanan arus bocor dibutuhkan pada
sekelompok circuit yang maksimum terdiri dari 4 circuit.

marthin_pasangallo@yahoo.co.id
11

Anda mungkin juga menyukai