Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SISTEM PROTEKSI

Nama : Imaduddien Ariefa

NIM : 3.22.15.0.10

Kelas : KE-3A

Gardu Cantol Lokasi SMA 15 Semarang

TIANG

Lightning
Arrester ( LA )

dudukan FCO
dan Arrester

Fused Cut Out

Wiring
Gardu

Trafo
Distribusi

Dudukan
Trafo
1. Tiang
Pada Umumnya Gardu Distribusi tipe cantol menggunakan satu Tiang, Tiang yang
dipergunakan untuk Gardu distribusi jenis ini bisa berupa Tiang Beton maupun Tiang Besi,
yang memiliki kekuatan kerja sekurang kurangnya 500 dAn dengan panjang 11 atau 12
meter.

2. Lightning Arrester ( LA )
Berfungsi sebagai alat Proteksi atau pengaman Trafo distribusi dari tegangan lebih akibat
Surja Petir, khususnya pada gardu pasangan luar.

3. Trafes dudukan FCO dan Arrester


Berfungsi untuk menempatkan FCO dan Lightning Arrester.

4. Fused Cut Out ( FCO atau CO )


Berfungsi sebagai proteksi atau pegaman lebur, Pada gardu distribusi khususnya, FCO ini
berfungsi sebagai alat pelindung Trafo dari Arus hubungan Singkat dan sebagai alat untuk
membebeskan sumber tegangan jika dilakukan pemeliharaan. Proteksi pada FCO ini dipasang
dalam bentuk Fuse Link yang dapat disesuaikan dengan Arus Nominal Trafo distribusi yang
terpasang.

5. Wiring Gardu atau Pengawatan Gardu.


Yaitu Berupa Pengawatan atau kawat Penghubung untuk menghubungkan tegangan dari
Jaringan SUTM, Lightning Arrester ( LA ), dan Fused Cut Out ( FCO )ke Trafo Distribusi.

6. Trafo Distribusi
Yaitu Komponen Utama dari gardu distribusi untuk menurunkan tegangan dari Sisi
Tegangan Menengah ( SUTM ) menjadi tegangan yang siap di pakai oleh pelanggan. Trafo
yang di pergunakan mulai dari 50 kVa - 160 kVa sesuai dengan kebutuhan pembangunan
gardu.
7. Dudukan Trafo
Pada dasarnya berfungsi untuk menempatkan Trafo distribusi pada Tiang. Dudukan Trafo
ini biasanya sudah berupa satu Set lengkap.
Gardu gawang lokasi fatmawati semarang

1. Lightning Arrester ( LA )
Berfungsi sebagai alat Proteksi atau pengaman Trafo distribusi dari tegangan lebih akibat
Surja Petir, khususnya pada gardu pasangan luar.

2. Fused Cut Out ( FCO atau CO )


Berfungsi sebagai proteksi atau pegaman lebur, Pada gardu distribusi khususnya, FCO ini
berfungsi sebagai alat pelindung Trafo dari Arus hubungan Singkat dan sebagai alat untuk
membebeskan sumber tegangan jika dilakukan pemeliharaan. Proteksi pada FCO ini dipasang
dalam bentuk Fuse Link yang dapat disesuaikan dengan Arus Nominal Trafo distribusi yang
terpasang.

3. Wiring Gardu atau Pengawatan Gardu.


Yaitu Berupa Pengawatan atau kawat Penghubung untuk menghubungkan tegangan dari
Jaringan SUTM, Lightning Arrester ( LA ), dan Fused Cut Out ( FCO )ke Trafo Distribusi.

4. Tiang
Tiang yang dipergunakan untuk Gardu distribusi jenis ini bisa berupa Tiang Beton maupun
Tiang Besi, yang memiliki kekuatan kerja sekurang kurangnya 500 dAn dengan panjang 11
atau 12 meter.

5. Trafo Distribusi
Yaitu Komponen Utama dari gardu distribusi untuk menurunkan tegangan dari Sisi Tegangan
Menengah ( SUTM ) menjadi tegangan yang siap di pakai oleh pelanggan. Trafo yang di
pergunakan mulai dari 50 kVa - 400 kVa sesuai dengan kebutuhan pembangunan gardu.

6. Rangka Gardu
Pada dasarnya berfungsi untuk menempatkan Trafo distribusi dan komponen lainya pada
Tiang. Rangka Gardu ini biasanya sudah berupa satu Set lengkap.

7. Pipa Jurusan
Berfungsi untuk menempatkan kabel naik atau kabel jurusan dari PHB-TR ke jaringan SUTR
di bagian atas.
SEKERING
Sekering (dari bahasa Belanda zekering) adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman
dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan
arus pendek.

Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau terjadi hubungan arus pendek,
maka secara otomatis sekering tersebut akan memutuskan aliran listrik dan tidak akan
menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain.

MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang
berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current).
Terjadinya arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubung singkat
(short circuit) dan beban lebih (overload). MCB sebenarnya memiliki fungsi yang sama
dengan sekring (fuse), yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit ketika terjadi gangguan
arus lebih. Yang membedakan keduanya adalah saat terjadi gangguan, MCB akan trip dan
ketika rangkaian sudah normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual, sedangkan
fuse akan terputus dan tidak bisa digunakan lagi.

MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal, pada instalasi
penerangan, pada instalasi motor listrik di industri dan lain sebagainya.

Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid
yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat
(short circuit).

MODULAR CASE CIRCUIT BREAKER (MCCB)

Prinsip kerjanya hampir sama dengan MCB. Breaker, atau yang lebih populer disebut perusak,
bisa juga penghancur, di dunia listrik mempunyai fungsi sebagai alat pemutus tegangan dan
arus listrik jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan rangkaian listrik.

Misalnya saja hubungan singkat atau beban berlebih. MCCB bisa ditemui di panel terutama di
sebuah tempat yang butuh arus yang cukup tinggi, misalnya saja di sekolah, pabrik, pusat
perbelanjaan, industri dan sebagainya.

Suatu breaker bisa mencapai tegangan 100A bahkan sampai 400A untuk bisa memutus suatu
arus listrik yang terdapat di suatu rangkaian listrik.

Anda mungkin juga menyukai