Anda di halaman 1dari 3

NAMA = ZULFIKAR 15

NIM =1320403015
KLAS A2

PERBEDAAN ANTARA GENERATOR SINKRON DAN ASINKRON

GENERATOR SINKRON

KONTRUKSI GENERATOR SINKRON

Pada generator sinkron, arus DC diterapkan pada lilitan rotor untuk


mengahasilkan mdan magnet rotor. Rotor generator diputar oleh prime mover
menghasilkan medan magnet berputar pada mesin. Medan magnet putar ini
menginduksi tegangan tiga fasa pada kumparan stator generator. Rotor pada
generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub
medan magnet rotor dapat berupa salient (kutub sepatu) dan dan non salient (rotor
silinder) Pada kutub salient, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor
sedangkan pada kutub non salient, konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan
rotor.
Arus DC disuplai ke rangkaian medan rotor dengan dua cara:
1. Menyuplai daya DC ke rangkaian dari sumber DC eksternal dengan sarana slip
ring
dan sikat.
2. Menyuplai daya DC dari sumber DC khusus yang ditempelkan langsung pada
batang rotor generator sinkron.

Prinsip Kerja Generator Sinkron

Jika sebuah kumparan diputar pada kecepatan konstan pada medan


magnethomogen, maka akan terinduksi tegangan sinusoidal pada kumparan
tersebut. Medan magnet bisa dihasilkan oleh kumparan yang dialiri arus DC atau
oleh magnet tetap. Pada mesin tipe ini medan magnet diletakkan pada stator
(disebut generator kutub eksternal / external pole generator) yang mana energi
listrik dibangkitkan pada kumparan rotor. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan
pada slip ring dan karbon sikat, sehingga menimbulkan permasalahan pada
pembangkitan daya tinggi. Untuk mengatasi permasalahan ini, digunakan tipe
generator dengan kutub internal (internal pole generator), yang mana medan
magnet dibangkitkan oleh kutub rotor dan tegangan AC dibangkitkan pada
rangkaian stator. Tegangan yang dihasilkan akan sinusoidal jika rapat fluks magnet
pada celah udara terdistribusi sinusoidal dan rotor diputar pada kecepatan konstan.
Tegangan AC tiga fasa dibangkitan pada mesin sinkron kutub internal pada tiga
kumparan stator yang diset sedemikian rupa sehingga membentuk beda fasa dengan
sudut 120°
Frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah sinkron dengan
kecepatan putar generator. Rotor generator sinkron terdiri atas rangkaian
elektromagnet dengan suplai arus DC. Medan magnet rotor bergerak pada arah
putaran rotor. Hubungan antara kecepatan putar medan magnet pada mesin dengan
frekuensi elektrikpada stator
ada beberapa pesyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Harga sesaat ggl kedua alternator harus sama dalam kebesarannya, dan
bertentangan dalam arah, atau harga sesaat ggl alternator harus sama dalam
kebesarannya dan bertentangan dalam arah dengan harga efektif tegangan jalajala.
2. Frekuensi kedua alternator atau frekuensi alternator dengan jala harus sama
3. Fasa kedua alternator harus sama
4. Urutan fasa kedua alternator harus sama

GENERATOR ASINKRON

Generator induksi merupakan salah satujenis generator AC yang


menerapkan prinsip motor induksi untuk menghasilkan daya.
Generator induksi dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara
mekanis lebih cepat . daripada kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip
negatif. Motor induksi biasa umumnya dapat digunakan,sebagai sebuah generator
tanpa ada modifikasi internal. Generator induksi sangat berguna pada aplikasi-
aplikasi seperti pembangkit listrik mikrohidro, turbin angin, atau untuk menurunkan
aliran gas bertekanan tinggi ke
tekanan rendah, karena dapat memanfaatkan energi denganpengontrolan yang
relatif sederhana.
Generator induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik dalam pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran
rendah serta tidak tetap kecepatannya, sehingga generator induksi banyak
digunakan pada pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti pada
pembangkit
listrik tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik tenaga baru.

Keuntungan dari penggunaan generator induksi dibandingkan dengan


generator biasa diantaranya adalah ukuran dan harga yang lebih murah, tidak
memerlukan sumber AC, adanya proteksi terhadap bahaya kelebihan beban dan
hubung singkat, dan lain-lain. Oleh karena itu, generator induksi banyak digunakan
pada system tenaga listrik yang terisolir. Pada system tenaga listrik yang terisolir,
generator induksi menggunakan penguat yang dihasilkan sendiri sehingga sering
disebut generator induksi berpenguat sendiri.

Generator induksi merupakan mesin induksi yang bekerja sebagai generator.


Ketika kecepatan putar rotor mesin induksi lebih besar dari kecepatan sinkron dari
medan putar pada celah udara, mesin induksi yang sama dapat bekerja sebagai
generator induksi.

Generator induksi masih dapat bekerja dan menghasilkan tegangan


walaupun kecepatan putarnya dan sumber daya masukannya tidak tetap. Oleh
karena itu, generator induksi saat ini mulai banya digunakan sebagai pembangkit
energy terutama untuk sumber daya tak terbarukan terutama untuk daerah yang
terisolasi dari jaringan listrik.

Ada beberapa keterbatasan ketika mesin induksi beroperasi sebagai


generator. Karena tidak adanya rangkaian medan yang terpisah, generator induksi
tidak dapat menghasilkan daya reaktif. Dalam pengoperasiannya, generator induksi
justru mengonsumsi daya reaktif sehingga sumber daya reaktif eksternal harus
terhubung kepada generator sepanjang waktu untuk menjaga medan magnet
statornya. Sumber daya reaktif eksternal ini juga harus mengontrol tegangan
teriminal generator. Tanpa arus medan, generator induksi tidak dapat mengontrol
tegangan keluarannya sendiri. Normalnya, tegangan generator dijaga oleh sistem
tenaga dimana generator tersebut dihubungkan.

Anda mungkin juga menyukai