Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Penulisan


1. Mahasiswa dapat menggambar diagram lokasi dan diagram pengawatan
2. Mahasiswa dapat merancang dan memasang instalasi penerangan
3. Mahasiswa dapat membaca dan menerapkan diagram pengawatan dalam
pemasangannya
4. Mahasiswa dapat bekerja secara disiplin dan teliti
5. Mahasiswa dapat mengaplikasikan rancangan instalasi penerangan

1.2 Landasan Teori


Dengan berkembanganya zaman, kebutuhan hidup manusia akan hal
yang berhubungan dengan kelistrikan semakin tidak dapat dipungkiri, baik pada
industri maupun pada konsumen yaitu masyarakat umum, hampir semua peralatan
yangdigunakan sehari-hari memerlukan listrik.
Agar segala bentuk instalasi dapat terselenggara dengan baik dalam
berbagai hal, maka diperlukan suatu acuan standar, baik untuk keamanan instalasi
maupun perlengkapannya agar dapat digunakan secara terus-menerus dan
terutama aman dari bahaya-bahaya yang mungkin terjadi.
Pada instalasi penerangan dengan menggunakan saklar tukar banyak
digunakan pada lorong-lorong sepanjang hingga tempat yang memiliki sudut-
sudut kerja yang berjauhan. Pada penggunaan sakelar tukar ini sangat
memudahkan kita karena lampu bisa dihidupkan dan dipadamkan dari dua tempat
yang letaknya berjauhan, sehingga lampu bisa dihidupkan dari ujung ruangan
yang satu dan bisa dimatikan dari ujung ruangan yang lain, demikian pula
sebaiknya. Rangkaian instalasi penerangan yang menggunakan sakelar tukar
banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan maupun di lorong-
lorong yang panjang. Sehingga sakelar tukar ini dikenal juga sebagai sakelar hotel
maupun sakelar lorong. Tujuan dari penggunaan sakelar ini ialah untuk efisiensi
waktu dan tenaga karena penggunaan sakelar ini sangat praktis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alat dan Bahan


1. Bargainser/ kWh Meter
Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik
yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah
daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada
berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal,
yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.

Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:


 MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran
daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai
batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai
sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off,
maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya
dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.
 Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran
daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh
(kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka

2
secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya
listrik.
 Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah
tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan.
Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang
digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang
digunakan berkurang/sedikit.

Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa,
kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus
dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik
rumah tinggal.

2. Pengaman Listrik
Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi
untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik
rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau
korsleting.
Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal,
yaitu:
 Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini
bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang
ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik
dengan ukuran tertentu.
 Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat
pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .

3
3. Kabel
Kabel yang berada dipasaran memiliki isolasi baik dari karet maupun dari
plastik. Dengan berbagai bentuk dan ukuran. Selain isolasi juga dilengkapi
semacam perisai sebagai pengamanan terhadap tekanan mekanis. Yang dibahas
disini adalah jenis penghantar yang sering dipergunakan pada jaringan instalasi
rumah tinggal, kantor dan bangunan sejenisnya dengan pasangan tetap.
Diantaranya :

 Kabel NYA

 Kabel NYM

4
 Kabel NGA

 Kabel NYHGbY

 Kabel NYAF 

4. Pipa 
Fungsi pipa pada instalasi adalah untuk melindungi pemasangan kawat
penghantar dengan pemasangan pipa akan diperoleh bentuk instalasi yang baik
dan rapih. Jenis Pipa Pelindung :
 Pipa UNION

5
Pipa UNION adalah pipa yang terbuat dari plat besi dan dibuat
oleh pabrik tanpa mengguna- kan las dan diberi cat meni berwarna
merah.Pipa jenis ini dalam pengerjaannya mudah, karena dapat dengan
mudah dibengkokkan dalam keadaan dingin.Selain dari pada itu pipa
Union mudah pula dipotong dengan gergaji besi, pipa jenis ini mudah
didapat dipasaran dengan harga relatif murah.Dalam instalasi listrik
pada pemasangan pipa union jika masih dalam jarak jangkauan tangan
harus dihubungkan dengan bumi, kecuali bila digunakan untuk
menyelubungi kawat pembumian ( arde).Pemasangan pipa union
umumnya dipasang pada tempat yang kering dengan maksud
menghindari dari terjadinya korosi atau karat.

 Pipa PVC atau Paralon

Pipa pelindung yang terbuat dari bahan PVC atau paralon.


Keuntungan menggunakan pipa PVC dibandingkan dengan pipa Union
antara lain :
Pipa PVC lebih ringan, mudah pengerjaannnya, mudah
dibengkokkan.
Yang lebih penting adalah pipa PVC sendiri adalah merupakan
bahan isolasi sehingga dalam pemasangannya tidak akan
mengakibatkan terjadinya hubungan pendek antara penghantar
dengan pipa.

6
 Pipa Fleksibel

Pada instalasi listrik adakalanya dipasang pipa yang disebut pipa


fleksibel pipa ini dibuat dari logam yang mudah diatur dan lentur.
Contoh pipa KRF. Sebagai contoh misalnya dipakai sebagai pelindung
kabel yang berasal dari dak standar menuju ke meter pembatas listrik
atau juga dipakai sebagai pelindungpada penghantar instalasi tenaga
seperti mesin bubut. Pres dan mesin skraf.

5. Perlengkapan Pipa (Klem atau Sengkang)

Klem atau sengkang adalah suatu bahan yang dapat dipakai untuk
menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dibuat
dari bahan berupa Plat besi atau PVC, dan mempunyai ukuran yang diseduaikan
dengan pipanya. Jarak pemasangan klem tidak boleh lebih dari 100 cm. Untuk
meninggikan pemasangan pipa, klem biasanya dilengkapi dengan pelana,
pemasangan pipa yang perlu ditinggikan misalnya pada kotak sekering, atau pada

7
kotak penyambung. Didalam instalasi listrik dikenal beberapa macam klem yang
bentuknya disesuaikan dengan kebutuhannya misalnya :
 Klem atau sengkang setengah, dipakai pada tempat yang sempit.
 Klem atau sengkang ganda untuk pemasangan pipa yang sejajar.
 Klem atau sengkang mejemuk untuk pemasangan beberapa pipa
yang sejajar.

6. Sambungan Pipa

7. Kotak Sambung
Dalam pekerjaan instalasi untuk suatu keperluan tertentu biasanya ada
pemasangan kawat yang harus disambung atau dicabangkan , kawat yang
disambung menurut ketentuan peraturan instalasi listrik tidak di izinkan berada
didalam pipa. Karena di khawatirkan sambungan akan putus pada waktu kawat
direntangkan pada waktu dimasukkan dalam pipa , sebab bila hal ini terjadi, maka
akan berakibat timbulnya hubungan pendek atau bahaya kebakaran. Untuk
menghindari hal ini maka penyambungan kawat harus dalam kotak yang disebut
kotak sambung Jenis kotak sambung yang sering kita jumpai :
 Kotak sambung cabang dua ( untuk penyambungan lurus) 

8
 Kotak sambung cabang tiga ( untuk Percabangan , pada saklar, stop
kontak) 

 Kotak sambung Cabang empat.( Untuk Percabangan Cross)

8. Saklar
Sakelar adalah : sesuatu alat yang dapat digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik. Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat banyak
macam, jenisnya yaitu :
 Sakelar Penerangan
 Sakelar Tegangan Tinggi
 Sakelar Instalasi tenaga
 Sakelar Elektronika.

Pada waktu memutuskan dan menghubungkan arus listrik biasanya akan


timbul busur api ( Fong) diantara kontak-kontaknya, besarnya loncatan api

9
tergantung dari kecepatan kontak-kontak sakelar terputus atau penyambung.
Untuk mengatasi hal ini biasanya sakelar dilengkapi dengan pegas yang dapat
memutus hubungan sakelar dengan cepat.Dalam prakteknya kita mengenal
bermacam-macam jenis saklelar yang biasanya dipakai pada instalasi listrik
penerangan rumah, bangunan sekolah atau sejenisnya. Jenis-jenis sakler tersebut
adalah :
 Sakelar Berkutub Ganda
 Sakelar berkutub Tiga
 Sakelar Kelompok
 Sakelar Seri ( deret)
 Sakelar Tunggal
 Sakelar Tukar
 Sakelar Silang.

 Saklar Tunggal
Sesuai dengan namanya sakelar ini berfungsi tunggal , artinya hanya dapat
menyalakan dan memadamkan sebuah lampu. Pada sakelar tunggal hanya
terdapat 2 titik hubung yang menghubungkan penghantar fasa dan beban atau
lampu. Pada penggunaannya sakelar tunggal dapat melayani satu, dua atau
tiga lampu sekaligus tergantung kemampuan daya hantarnya.

 Saklar Berkutub Ganda


Sakelar ini dilengkapi dengan empat titik hubung untuk menghubungkan
penghantar fasa dan nol . Sakelar ini dapat digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan fasa dan nol secara bersama-sama sehingga memberikan
faktor keamanan bagi pemakai sakelar jenis ini banyak di pergunakan pada
Box sekering/fasa.

 Saklar Berkutub Tiga

10
Sakelar ini memiliki enam titik hubung yang berfungsi menghubungkan fasa
kebeban. Pada umumnya sakelar ini digunakan sebagai sakelar untuk saluran
tiga fasa.

 Saklar Kelompok
Sakelar kelompok pemasangannya harus disesuaikan dengan kebutuhannya
misalnya mematikan dan menghubungkan dua atau tiga buah lampu , namun
tersebut tidak dinyalakan bersamaan.

 Saklar Seri (Deret)


Sakelar seri (deret) adalah sakelar yang dapat berfungsi ganda yaitu dapat
memutuskan dan menghubungkan sebuah lampu atau lebih secara bergantian
atau bersama-sama, lampu jenis ini banyak digunakan dalam ruang tamu,
ruang tidur atau lampu gang. Sakelar seperti ini pada saat sekarang sudah
sangat sulit di jumpai, seandainyapun ada bentuknya sudah lain yaitu berupa
sakelar yang terdiri dari dua buah sakelar tunggal yang dikemas dalam satu
kotak.

 Saklar Tukar
Sakelar tukar biasanya disebut juga sakelar hotel, sakelar jenis ini banyak
dipergunakan di hotel- hotel sehingga sakelar ini disebut sakelar hotel.
Sakelar hotel ini hanya dapat menghubungkan lampu atau kelompok lampu
secara bergantian.

 Saklar Silang
Sendainya kita ingin melayani satu lampu atau golongan lampu yang ada
ditiga tempat , maka kita gunakan sakelar silang. Sakaler silang akan
berfungsi bila sakelar ini dikombinasi dengan sakelar 2 buah sakelar tukar.
Sehingga lampu dapat dioperasikan dari tiga tempat.

Klasifikasi Saklar

11
Yang dimaksud klasifikasi disini adalah klasifikasi dalam hal pemasangan
dan cara kerjanya.
 Klasifikasi sakelar berdasarkan Pemasangannya :
1. Sakelar yang dipasang didalam tembok ( Inbow), perlu Imbowdus)
2. Sakelar yang dipasang diluar tembok ( Outbow), Perlu Roset Kayu
tempat dudukan sakelar.

 Klasifikasi Sakelar Berdasarkan Prinsip kerjanya.


Berdasarkan Cara Pengoperasiannya , maka sakelar dapat dibagi menjadi :
1. sakelar Putar ( untuk mengoperasikannya dgn cara
memutar)
2. sakelar Jungkit ( Untuk mengoperasikan tuasnya jungkit)
3. Sakelar tarik ( untuk mengoperasikannya dengan cara di
tarik)
4. Sakelar Tekan ( untuk mengoperasikannya dgn cara
ditekan)Stop Kontak. Stop Kontak adalah suatu komponen yang
berfungsi sebagai tempat/terminal untuk mendapatkan  arus /tegangan
listrik yang diperlukan untuk kebutuhan peralatan listrik atau alat-alat
rumah tangga seperti : pesawat TV, Radio, Kulkas, Kipas Angin,
Setrika listrik dll.

9. Stop Kontak
Stop Kontak terdiri dari dua bagian utama yaitu :
a.  Bagian Dasar atau kaki
Terbuat dari porselin, keramik atau bahan isolator lainya dan
sekaligus dudukan stop kontak yang di sekrup pada tembok atau kayu.
Pada bagian ini juga terdapat tiga buah titik kontak hubung untuk, kawat
penghantar , fasa, netral, PE.

b. Bagian Penutup

12
Adalah merupakan pelindung dari bagian dasar/kakinya, selain
sebagai pelindung juga memberikan keindahaan dari stop kontak tersebut.
Bagian penutup ini bisasnya terbuat dari ebonit atau plastik.

Klasifikasi Stop Kontak


Berdasarkan cara pemasangan stop kontak dapat dibedakan menjadi 2
yaitu:
 pemasangan stop kontak diluar tembok (Outbow),
perlu roset, pipa pelindung.
 Pemasangan stop kontak didalam tembok(Inbow) ,
perlu inbowdus dan pipa.

Selain stop kontak seperti diatas dipasaran banyak tersedia berbagai


macam jenis stop kontak , ada stop kontak yang sudah dikombinasikan dengan
sakelar dan bahkan dilengkapi dengan lampu tanda /indikator, fungsinnya
memberi tanda keberadaan stop kontak dalam keadaan gelap.

10.Fiting

13
Fiting adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memasang atau
menempatkan bola lampu yang digunakan sebagai penerangan untuk menyalakan
dan memadamkan lampu fiting biasanya dihubungkan dengan sakelar.

Fiting terdiri dari dua bagian yaitu :


 Bagian dalam , merupakan penghantar arus listrik yang terdiri dari
hantaran  fasa dan hantaran  nol. Kedua hantaran tersebut disekat oleh
bahan isoaltor yang ada pada badannya.
 Bagian Luar, Merupakan bahan isolasi yang merupakan penutup dari
fiting, dengan maksud agar sipemakai tidak kena aliran listrik pada waktu
memasang bola lampu.

Konstruksi Fiting
Berdasarkan konstruksinya kita mengenal 2 macam fiting yaitu :
 Fiting Ulir, cara pemasangan Bola lampu dengan cara memutar, fiting
jenis ini banyak disukai karena lebih kuat.
 Fiting Bayonet , cara pemasangan bola lampu dengan cara
ditekan/ditusukan seperti memasang bayonet pada senjata panjang.
 Bentuk fiting tusuk ini ada dua sbb :
1. fiting tusuk biasa
2. fiting tusuk putar.

Penggunaan dan Pemasangan Fiting


Berdasarkan pengunaan dan pemasangan dalam instalasi penerangan ,
fiting dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu :
a. Fiting Duduk, pemasangan langsung didudukkan pada tempatnya
( dilangit-langit, dinding-dinding, bangku-bangku ), bahan dari bakelit,
ebonit, porselin.
b. Fiting gantung, pemasangan digantung pada langit-langit, menggunakan
kabel snur yg dilengkapi dengan tali diikat pada cincin fiting sebagai
penahan berat fiting dan armaturnya.

14
c. Fiting Kombinasi, Fiting yang dilengkapi dengan stop kontak sebagai
tempat pengambilan  arus listrik yang dibantu oleh steker.
d. Fiting kedap Air, fiting yang tidak mudah dimasuki air, fiting ini biasanya
dipasang pada tempat yang kedap air( lembab)

11. Steker
Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena
memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik
yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik,
ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.

Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:
 Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-
alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan
sumber listrik atau stop kontak.
 Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang
berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya,
dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan
lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.

12. Lampu

15
Lampu adalah komponan yang berfungsi sebagai sumber tenaga pada
ruangan. Lampu juga dapat disesuaikan tenaga yang dipakai pada suatu ruangan.
Atau lampu juga berguna sebagai beban untuk menjalankan kontraktor

2.2 Cara kerja


Setiap saklar memiliki cara kerja yang berbeda beda, berikut cara kerjanya :
1. Saklar tunggal dengan stop kontak
Fungsi sakelar tunggal adalah untuk menyalakan dan mematikan
lampu. Pada sakelar ini terdapat dua titik kontak yang menghubungkan
hantaran fasa dengan lampu atau alat yang lain.

Gambar Saklar tunggal

Gambar simbol saklar tunggal

L
PE
N

Gambar pengawatan saklar satu arah

2. Saklar seri dengan stop kontak

16
Sakelar seri adalah sebuah sakelar yang dapat menghubungkan dan
memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergantian
maupun bersama-sama. Sakelar seri sering disebut pula sakelar deret.

Gambar Saklar seri

Gambar Simbol saklar seri

L
PE
N

Gambar pengawatan saklar seri

3. Saklar Tukar
Saklar tukar adalah suatu saklar yang dapat membuka dan menutup
rangkaian pada dua tempat yang berlainan. Ini disebabkan saklar ini hanya
mempunyai satu buah kutub yang berfungsi sebagai input listrik, memiliki
dua buah kutub yang berfungsi sebagai pengeluaran listrik atau output,
namun hanya memiliki satu tuas yang berfungsi memilih kutub output .
Karena saklar ini digunakan pada berbagai tempat saklar ini bisa
juga disebut :

17
 Saklar tukar
 Saklar Hotel
 Saklar Dua arah
 Saklar tangga

Gambar Diagram lokasi

Gambar Diagram Pengawatan

 Hasil Pengamatan
Posisi Kondisi Lampu Penerangan
E1 E2
Saklar
P-1 Nyala Padam
P-2 Padam Nyala

4. Saklar Silang

18
  Berdasarkan fungsinya, sakelar ini dirancang sebagai alat yang
digunakan untuk mengoperasikan beberapa lampu dari tiga tempat atau lebih.
Agar dapat berfungsi, dalam penggunaannya harus diaplikan dengan dua buah
sakelar tukar. Jadi apabila kita ingin membuat rancangan sebuah lampu yang
dapat dikendalikan dari tiga tempat, maka yang diperlukan adalah menyiapkan
satu buah sakelar silang dan dua buah sakelar tukar.

     Berikut ini kami akan memberikan contoh gambar rangkaian satu buah
lampu yang dikendalikan dari tiga tempat. Didalamnya terdapat satu buah
sakelar silang, dua buah sakelar tukar, dan juga satu buah lampu.

a. Gambar singgle line.

b. Gambar pengawatan.

19
Cara Kerja Rangkaian

1. Jika saklar tukar 1 di tekan maka lampu 4 akan menyala, lampu 4


bisa dimatikan jika kita menekan saklar silang. Jika ingin menghidupkan
kembali lampu 4 bisa menggunakan saklar tukar 2.
2. Jika saklar tunggal dalam keaadaan ON maka lapu 1 akan menyala.
3. Jika saklar seri dalam posisi ON maka lampu 2 dan 3 akan menyala.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam melakukan rancangan instalasi penerangan kita dapat membuat
diagram lokasi / diagram pengawatan untuk mempermudah dalam perancangan.
Adapun peralatan instalasi listrik :
1. Bargainser / kWh Meter
2. Pengaman Listrik
3. Kabel
4. Pipa
5. Perlengkapan Pipa (Klem Atau Sengkang)
6. Sambungan Pipa
7. Kotak Sambung
8. Saklar
9. Stop Kontak
10. Fiting
11. Steker
12. Lampu
Pada instalasi penerangan dengan menggunakan saklar tukar banyak
digunakan pada lorong-lorong sepanjang hingga tempat yang memiliki sudut-
sudut kerja yang berjauhan. Pada penggunaan sakelar tukar ini sangat
memudahkan kita karena lampu bisa dihidupkan dan dipadamkan dari dua tempat
yang letaknya berjauhan, sehingga lampu bisa dihidupkan dari ujung ruangan
yang satu dan bisa dimatikan dari ujung ruangan yang lain, demikian pula
sebaiknya. Rangkaian instalasi penerangan yang menggunakan sakelar tukar

21
banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan maupun di lorong-
lorong yang panjang. Sehingga sakelar tukar ini dikenal juga sebagai sakelar hotel
maupun sakelar lorong. Tujuan dari penggunaan sakelar ini ialah untuk efisiensi
waktu dan tenaga karena penggunaan sakelar ini sangat praktis
Setelah melakukan praktek instalasi diatas dapat disimpulkan bahwa:

Rangkaian ini berfungsi untuk mengendalikan 2 lampu dengan saklar seri,


maksudnya saklar seri sebelah kiri mengidupkan lampu 2, saklar seri sebelah
kanan mengidupkan lampu 3. Singkatnya dalam satu tempat kita dapat
menghidupkan satu atau dua lampu sekaligus.

Penggunaan saklar tukar adalah untuk memudahkan menyalakan dan


memadamkan lampu dari tempat yang berbeda. Instalasi penerangan dengan
menggunakan saklar tukar juga sangat cocok digunakan pada instalasi dilorong
yang sangat panjang atau sudut yang tidak mudah dijangkau secara langsung.

3.2 Saran
Semoga laporan ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak untuk dapat
lebih mengerti tentang mata kuliah Rancangan Instalasi Penerangan pada kali ini
membahas tentang “PENGATURAN SAKELAR KOMBINASI ( 1 ARAH, 2
ARAH, SAKLAR SILANG DAN SERI )”. Selain itu juga, jika dalam melakukan
perancangan hendaknya selalu berdoa terlebih dahulu dan selalu diawasi oleh
pembimbing agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

3.3 Daftar Pustaka


http://listrikpintar24.blogspot.com/2016/11/kabel-kabel-yang-berada-
dipasaran.html
https://id.scribd.com/doc/221372205/LAPORAN-INSTALASI-PENERANGAN
http://thamaro.blogspot.com/2016/04/sistim-pengaturan-satu-saklar-dua-arah.html

22

Anda mungkin juga menyukai