Anda di halaman 1dari 12

Diterpa Angin, Penerjun Paskhas Tersangkut di Pohon Kelapa

JawaPos.com – Sebuah insiden mewarnai Millenial Road Safety Festival yang digelar Polres
Malang di Lapangan Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur
(Jatim), Rabu (16/1). 15 Penerjun TNI AU yang turut memeriahkan acara tak semuanya
mendarat dengan mulus.

Setidaknya ada tiga penerjun yang mendarat di luar titik. Ada penerjun yang mendarat di jalan
kampung. Bahkan ada penerjun yang tersangkut di pohon kelapa sekitar lapangan.

Butuh waktu untuk menurunkan penerjun dan parasut dari atas pohon. Penerjun dapat turun
dengan selamat dengan melepas parasutnya terlebih dahulu. Proses turunnya penerjun dari
atas pohon kelapa sempat menyita perhatian warga. Terutama siswa SD yang melihat kegiatan
ini.

Sebelumnya, para personel terjun dari ketinggian 9 ribu feet. Merka diangkut dengan pesawat
Hercules dari Lanud Abdulrachman Saleh. Selama terjun di cuaca yang mendung dan awan
cukup pekat, tidak ada kendala. Namun beberapa penerjun tidak bisa mendarat dengan
sempurna di titik yang sudah ditentukan.

Wakil Komandan Detasemen Matra 2 Paskhas Mayor Pas Jhon H Siregar menjelaskan, faktor
angin menjadi sebab tiga penerjun tidak dapat mendarat tepat pada titik koordinat. Di atas,
kecepatan angin cukup tinggi. Yakni diperkirakan mencapai 13 Knot. “Tadi faktor angin. Kalau
personel aman semua. Cuaca tadi bagus, cuma angin memang agak kencang sekitar 13 knot,”
kata Jhon.

Meskipun tidak mendarat tepat di titik koordinat, tiga personel Denmatra 2 Paskhas itu tidak
mengalami luka. Begitu juga dengan warga yang menyaksikan acara. “Aman, tidak ada kerugian
material maupun personel,” tegasnya.

Disaat penerjun menjatuhkan diri dari pesawat, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah kapal, tetapi jauh
melenceng karena adanya dua vector gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong angin.
Angin Kencang, Nelayan Sendangbiru Tepikan Perahu

Malang (beritajatim.com) – Angin kencang yang melanda Malang Raya membuat aktifitas
nelayan terhenti.

Salah satu pemilik kapal nelayan di Pantai Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan,
Kabupaten Malang, Sudarsono menyampaikan, lebih dari satu Minggu ini, para nelayan memilih
tidak melaut. Hal itu disebabkan tiupan karena selain gelombang tinggi, juga angin kencang.

“Mereka nggak berani melaut, karena gelombang tinggi dan anginnya kencang,” ungkap
Sudarsono, Rabu (23/1/2019) siang.

Menurutnya, untuk mengisi kekosongan waktu karena tidak melaut, banyak nelayan hanya
melakukan perbaikan kapal dan jaring. Namun, ada juga yang pergi bertani atau menjadi buruh.

“Jika melihat kondisi angin kencang dan gelombang tinggi ini, biasanya terjadi hingga bulan
Februari, kadang juga hingga Maret tapi jarang. Ini merupakan siklus tahunan, setiap Januari
selalu begini. Kami menyebutnya sebagai musim barat,” jelasnya.

Sementara itu, Forecaster on Duty Andy Hermanto menjelaskan, berdasarkan perkiraan dari
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung
Perak, Surabaya, di sebagian besar wilayah perairan Jawa Timur diprediksi ketinggian gelombang
hingga enam meter. Gelombang tinggi hingga enam meter ini terjadi di Laut Jawa bagian timur.
Yakni berkisar antara 2,5 meter hingga 6 meter.

Sedangkan, untuk di Selat Madura ketinggian gelombang bekisar antara 1 hingga 2,5 meter.
Sedangkan di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur berkisar antara 2 hingga 5 meter. Sedangkan
gelombang laut mencapai empat di perairan Masalembu dan Bawean.

“Waspadai ketinggian gelombang bisa mencapai 6 meter di Laut Jawa bagian timur dan perairan
Kangean. Gelombang mencapai 5 meter diperairan utara dan selatan Jatim dan Samudera
Hindia selatan Jatim,” jelasnya.
Andy menjelaskan, untuk kecepatan angin di Laut Jawa maksimal mencapai 35 knot atau 64
kilometer per jam. Sedangkan di Samudera Hindia selatan Jawa Timur sebesar 59 kilometer per
jam, atau 32 knot.

“Arah angin umumnya berhembus dari barat daya menuju barat laut. Tapi di kawasan pesisir
juga diperkirakan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hal ini berpotensi terjadi
di Laut Jawa bagian timur, perairan Masalembu, Bawean, Kangean, perairan utara Jatim dan
Selat Madura serta perairan Gresik,” pungkasnya.

Ketika perahu menyebrangi sebuah sungai, maka kecepatan gerak perahu yang sebenarnya
merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
Bidikan Pemanah Indonesia Kurang Mantap

By Lariza Oky Adisty, Sabtu, 25 Agustus 2018 | 20:38 WIB

Sabtu (25/8/2018), tim panah Indonesia bertanding pada nomor recurve beregu Asian Games
2018 di Lapangan Panahan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Trio pemanah Indonesia, Diananda Choirunisa, Titik Kusumawardani, dan Linda Lestari,
menyerah 0-6 dari regu asal Jepang, Ayano Kato, Kaori Kawanaka, dan Tomomi Sugimoto.

Ditemui BolaSport.com, pelatih tim panahan, Nurfitriyana Saiman, mengatakan ada beberapa
faktor yang menyandung langkah Diananda cs.

“Dari segi teknik, mungkin kami masih kurang sehingga ada bidikan yang melenceng. Masih ada
yang kurang ajek,” kata Nurfitriyana.

Sosok peraih medali perak Olimpiade 1988 Seoul untuk nomor beregu putri tersebut juga
menilai faktor gugup menjadi alasan anak asuhnya kalah.

Dia membandingkan saat Indonesia bertanding melawan Hong Kong pada babak eliminasi
sebelum perempat final. Tim Indonesia menang 6-2 meski sempat tertinggal 0-2.

"Faktor kondisi main juga menentukan. Waktu melawan Hong Kong, kami main berbarengan
dengan tim lain, sementara waktu lawan Jepang betul-betul hanya dua tim yang ada. Jadi ada
tekanan lebih,” ujar Nurfitriyana melanjutkan.

Dia pun menyerahkan kepada ketiga pemainnya untuk melakukan koreksi usai laga versus
Jepang.

“Saya langsung serahkan ke mereka untuk mengoreksi diri masing-masing. Apalagi mereka
sudah dewasa dan bukan pemanah baru. Tugas saya adalah menenangkan mereka,” tuturnya.
Diananda masih akan bertanding pada nomor recurve perorangan. Dia akan bersua atlet asal
China, Zhang Xinyan, pada babak final, Selasa (28/8/2018), dan masih menjadi satu-satunya
peluang terbaik Indonesia meraih emas dari cabang panahan.

Editor : Weshley Hutagalung

Sumber : BolaSport.com

Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya sebenarnya
arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vector gaya tarik tali dari kedua ujung
busur tersebut.
Pesawat Terbang Ringan Gagal Mendarat Tabrak Warga, Tiga
Orang Tewas

BERLIN, KOMPAS.com - Tiga orang termasuk seorang anak-anak tewas setelah tertabrak
pesawat terbang ringan dalam sebuah insiden yang terjadi di Jerman tengah, pada Minggu
(15/10/2018).

Melansir dari News.com.au, insiden yang terjadi di bukit Wasserkuppe, dekat kota Fulda, negara
bagian Hesse.

Kecelakaan bermula dari sebuah pesawat terbang ringan jenis Cessna yang hendak mendarat di
sebuah landasan di dataran Wasserkuppe. Namun mendadak pilot pesawat membatalkan
pendaratan dan berupaya kembali terbang. Akan tetapi pesawat gagal mencapai ketinggian
yang diharuskan saat lepas landas hingga akhirnya menabrak tembok pembatas dan tiga orang
warga.

Kepolisian Hesse mengatakan, ketiga korban terdiri dari dua perempuan dewasa dan seorang
anak laki-laki berusia 10 tahun. Selain itu, setidaknya ada delapan orang lainnya yang dilaporkan
mengalami luka-luka akibat insiden.

Pilot pesawat, yang berusia 56 tahun, beserta tiga penumpang dikabarkan mengalami syok dan
menderita luka ringan serta telah mendapat perawatan di rumah sakit.

Diketahui pesawat tersebut berangkat dari wilayah Manheim di Jerman barat daya dan
bermaksud untuk berwisata ke Wasserkuppe.

Cuaca saat insiden terjadi dilaporkan cukup cerah. Sementara pihak kepolisian masih
menyelidiki kasus ini untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan dan alasan pesawat gagal
mendarat.
Perdana Menteri Negara Bagian Hesse, Volker Bouffier dan Menteri Dalam Negeri Peter Beuth
menyampaikan terkejut akan insiden yang terjadi dan merasa turut berduka cita atas para
korban yang tewas maupun luka.

"Kami menyampaikan duka cita kepada keluarga korban. Kami berharap orang-orang yang
cedera cepat sembuh dan kami berterima kasih kepada petugas penyelamat serta polisi atas
komitmen mereka," tulis mereka dalam akun Twitter resmi pemerintah negara bagian Hesse.

Dilaporkan pesawat terbang yang celaka merupakan milik pribadi. Gunung Wasserkuppe
merupakan puncak tertinggi di pegunungan Rhon dan populer di kalangan penerbang maupun
penyuka olahraga paralayang.

Pesawat terbang yang ingin terbang dan mendarat menggunakan metode vector, sehingga
ketika turun tidak langsung jatuh ke bawah, tapi melalui arah vector yang disesuaikan.
Dengan demikian orang-orang yang berada di dalamnya pun tidak jatuh atau terombang-
ambing.
Lomba Layang-Layang Semarakkan Festival 5 Danau

AROSUKA – Wajah riang membias rindu. Kesannya, masyarakat teragak benar berada dalam
atmosfir masa lalu, masa dimana hari-hari selepas panen dimanfaatkan untuk bermain dan
bersuka-ria. Tempo dimana warga melakukan interaksi melalui permainan layang-layang.

Layang-layang, permainan rakyat yang tumbuh di nagari-nagari di Kabupaten Solok itu, pada
tempo-tempo tertentu juga dilombakan.

Aktivitas hiburan akhirnnya melahirkan sebuah budaya sosial yang mampu memperkuat
kebersamaan antar anak nagari.

“Wahana interaksi penuh hiburan inilah yang ingin kita tonjolkan sebagai bagian dari tujuan
pariwisata berbasis budaya di Kabupaten Solok,” kata kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
setempat, Yandra SE, M. Si, disela kegiatan lomba, Minggu (31/3).

Konkritnya, untuk menyemarakkan perayaan ulang tahun Kabupaten Solok ke 106 tahun,
pihaknya kemudian melaksanakan lomba layang-layang di nagari Selayo. Lomba layang-layang,
oleh orang Solok lebih fasih disebut dengan istilah Balandik”, masih banyak penggemarnya.
Partisipasi pecinta layang-layang, bertemu ruas dengan penggemar acara balandik yang ramai
menonton dilapangan bola Sawah Sudut, Salayo.

Yandra mengaku takjub dan puas dengan kegiatan budaya yang dilakukan. Keramaian yang
tercipta, sama pentingnya dengan animo anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Carano
Selayo sebagai penyelenggara. ” Layang-layang merupakan permainan anak nagari. Sebagai
hasil kebudayaan, main layang-layang perlu kita rawat agar tetap tumbuh di masyarakat,” timpal
ketua Pokdawis Carano Gusti Kusuma Wardani.

Tokoh bundo kanduang nagari Selayo itu sangat respect dan partisipatif terhadap kegiatan
bidang kebudayaan, karena komitmen Pemkab. Solok dalam memajukan sektor kepariwisataan
cukup tinggi. “Kita ingin menjadikan setiap bentuk permainan anak nagari menjadi magnit
pengembangan kepariwisataan bernuasa budaya,” ujar Gusti.
Ketua Pokdarwis Carano itu bukan sekedar bercerita. Bersama penggiat usaha kerajinan UMKM,
Pokdarwis Carano Nagari Salayo serta merta menggelar bazar hasil kerajinan ketika pembukaan
lomba layang-layang oleh Bupati Solok. ” Bazar ini merupakan bukti eksistensi Pokdariws Carano
dalam pengembangan sektor pariwisata di Kampung Budaya Salayo,” sebut dia.

Bupati Solok H. Gusmal memberi apresiasi tinggi. Pemerintah nagari Selayo bersama Pokdarwis
Carano di Padang sangat respon terhadap program-program bidang kepariwisataan. Apalagi
ketika nagari yang di dalam mamang adat disebut sebagai “bapak” bagi nagari-nagari di
Kubuang Tigo Baleh itu telah di tetapkan sebagai salah satu Kampung Budaya di Kabupaten
Solok, maka semua elemen hendaknya ikut memelihara dan melestarikan semua hasil
kebudayaan nagari.

Termasuk lomba layang-Layang, Gusmal mendorong agar permainan anak nagari yang berniai
positif ini terus dirawat sebagai hasil kebudayaan dan menjadi salah satu potensi wisata
budaya.” Kita mengapresiasi kegiatan HUT Kabupaten Solok ke 106 yang diselenggarakan
masyarakat Salayo. Partisipasi yang tinggi dari masyarakat merupakan modal bagi pemerintah
untuk kemajuan pembangunan,” kata Gusmal.

Mengiringi pembukaan lomba layang-layang, dilapangan terbuka, Bupati Gusmal didaulat


masyarakat nagari Salayo memotong kue ulang tahun sebagai simbol merayakan Hari Jadi
Kabupaten Solok ke 106 tahun.

Arah layang-layang yang sedang terbang tidak lurus terhadap orang yang memegang tali
layangan. Dengan demikian orang tersebut dapat melihat layangan lebih jelas karena ada
pengaruh vector.
Akselerasi AirNav Indonesia, Wujudkan Pelayanan Navigasi yang
Selamat, Aman, Efisien dan Transparan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Navigasi penerbangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam
sistem keselamatan operasional penerbangan. Tanpa navigasi yang baik, maka penerbangan sebuah
pesawat berbahaya, apalagi jika pesawat terbang dalam waktu yang bersamaan. Padahal, penerbangan
harus diselenggarakan tidak hanya dalam waktu yang cepat, tetapi juga selamat dan aman.

System yang digunakan adalah ATC Automation System Indra Company buatan Spanyol. Dengan sistem
ini, Robi sudah dapat memantau semua pergerakan pesawat udara dari dan ke Bandara Kualanamu
dengan detail dan jelas. Informasi posisi pesawat yang saling berdekatan, pendaratan, pencegahan
tabrakan antar pesawat, dan rintangan yang ada di sekitar pesawat udara selama beroperasi dapat
disampaikan ke pilot hanya dengan menggunakan ATC sistem pada screen radarnya.

“Dengan system ini, radar controller (operator) bekerja lebih cepat. Semua pesawat dapat dipantau.
Semua pesawat take off dan landing dengan tertib, teratur, efisien dan selamat, namun dengan waktu
yang cepat,” kata Robi.

Kurnia pun mengungkapkan pengalaman yang sama. Dengan sistem e-flight plan yang berbasis komputer
(digital), waktu yang biasanya digunakan untuk mengecek keabsahan rencana penerbangan sebuah
maskapai bisa dipangkas. Hal ini tak hanya dialami oleh dirinya sebagai petugas ARO, tetapi juga dialami
pihak maskapai.

Sebelumnya, unit tower menerima data flight plan dari unit ARO. Selanjutnya unit tower akan
mengekstrak data menjadi flight progress strip. Flight progress strip ini berupa kertas persegi panjang
seukuran mistar (penggaris) dengan dua warna. Warna biru untuk pesawat yang akan berangkat
(departure), kertas warna kuning untuk pesawat yang akan datang (arrival) dan warna putih untuk
training (local flight atau overflying).

Kertas ini berisi informasi penerbangan pesawat seperti call sign atau nomor penerbangan, tipe pesawat,
bandara keberangkatan pesawat, bandara tujuan pesawat, ketinggian yang diminta pilot dan jam
keberangkatan. Setelah itu flight progress strip ini diletakkan di desk control. Ketika pilot melakukan
komunikasi dua arah ke ATC, barulah pesawat dapat dilayani.
Keunggulan lain ATC Automation System, kata Robi ada di aspek prediksi yang menyangkut soal
keamanan (safety) penerbangan. Misalnya, antar pesawat akan bertemu pada satu titik tertentu maka
ATC System akan memberikan warning berupa MTCD (Medium Term Conflict Detection) untuk
menambah kesadaran atau awareness ATC dalam melakukan pelayanan lalu lintas penerbangan,
sehingga pencegahan dini sebelum terjadi insiden jarak yang tidak ideal atau Breakdown Of Separation
(BOS) antar pesawat.

Lalu ATC System juga dapat memberikan warning bila pesawat deviasi dari rute, altitude, heading yang
telah diberikan oleh ATC. Selain itu, ATC System dapat memberikan posisi terakhir pesawat berupa
latitude longitude jika terjadi lost contact pada pesawat. “Dan masih banyak lagi fitur safety dari
beberapa keunggulan ATC System yang membuat keselamatan dan keamanan lebih terjamin,” ujarnya.

“Pilot akan diberikan STAR/SID oleh ATC sesuai data flight plan, jalur mana yang dilewati saat terbang
hingga nantinya mendarat (landing). Prosedur RNAV-1 ini juga mengurangi komunikasi antara pilot
dengan petugas ATC. Ketika petugas ATC mengucapkan satu kata, misalnya lewat MEDIA 2 DELTA
ARRIVAL, maka pesawatakan mengikuti prosedur STAR (Standard Arrival) untuk dapat melakukan
pendekatan ke bandara Kualanamu. Jadi, semuanya sudah disetting di pesawat secara otomatis. Pilot
cukup mengikuti saja, maka pesawat akan mendarat dengan sempurna dan selamat,” katanya.

Dengan prosedur RNAV-1 ini, kata Robi, pesawat yang akan take off dan landing jauh lebih tertib.
Meskipun traffic penerbangan sedang padat, prosedur RNAV-1 membuat seluruh pesawat bisa landing
dan take off secara teratur. Tentunya ada beberapa cara yang dilakukan oleh Petugas ATC untuk
melakukan urutan (sequence) pesawat untuk dapat mendarat. Cara yang pertama adalah pengurangan
kecepatan pesawat atau reduce speed. Yang kedua adalah dengan vektor, pesawat akan diberikan arah
(heading) sesuai degress magnetic.

Cara lainnya pesawat akan diholding (maneuver berputar) semua hal ini dapat dilakukan untuk
mendapatkan separasi atau jarak antar pesawat yang ideal sesuai Standard Operational Procedure (SOP)
sehingga terciptalah urutan yang teratur bagi pesawat untuk melakukan pendaratan tanpa menunda
pesawat yang akan berangkat.

Tidak sampai di situ saja, dalam memaksimalkan pelayanan navigasi udara, dalam hal Pelayanan
Informasi Aeronautika, AirNav Indonesia telah membentuk Pusat Informasi Aeronautika (PIA) dan 10
Unit Pelayanan yang tersebar di Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya, Bali, Makassar, Balikpapan,
Manado, Jayapura dan Sorong.Produk-produk Informasi Aeronautika diantaranya Peta Penerbangan dan
Informasi data Bandar udara yang telah disahkan oleh Kementerian Perhubungan.

Kepala Unit PIA wilayah Medan, M. Adi Frstyo mengatakan, dengan keberadaan pusat informasi ini,
pihak maskapai dapat menerima informasi aeronautika yang akurat dan update. “Pembentukan Pusat
Informasi Aeronautika dan Unit-Unit tersebut berujuan untuk memaksimalkan Pelayanan Informasi
Aeronautika di Indonesia,” ujar M. Adi.

Seorang pilot pada pesawat terbang menggunakan computer navigasi yang dihubungkan
dengan cara vector, sehingga seorang pilot yang mengemudi tidak salah arah atau
berpindah ke tempat yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai