Anda di halaman 1dari 3

Kesimpulan

1) Prinsip dari korosi galvanic adalah aliran elektron yang ditimbukan karena adanya kontak
dari dua logam berbeda yang memiliki potensial yang berbeda.
2) Logam yang berperan sebagai katodik dan anodic berdasarkan potensial pada :
a. Larutan NaCl
 Fe dan Zn : Fe sebagai katoda dan Zn sebagai anoda
 Fe dan Cu : Fe sebagai anoda dan Cu sebagai katoda
b. Larutan HCl
 Fe dan Zn : Fe sebagai katoda dan Zn sebagai anoda
 Fe dan Cu : Fe sebagai anoda dan Cu sebagai katoda
c. Air keran
 Fe dan Zn : Fe sebagai katoda dan Zn sebagai anoda
 Fe dan Cu : Fe sebagai anoda dan Cu sebagai katoda
Dan logam yang berperan sebagai anoda dan katoda berdasarkan laju korosi pada :
a. Larutan NaCl
 Fe dan Zn : Zn sebagai katoda dan Fe sebagai anoda
 Fe dan Cu : Cu sebagai anoda dan Fe sebagai katoda
b. Larutan HCl
 Fe dan Zn : Zn sebagai katoda dan Fe sebagai anoda
 Fe dan Cu : Cu sebagai anoda dan Fe sebagai katoda
c. Air keran
 Fe dan Zn : Zn sebagai katoda dan Fe sebagai anoda
 Fe dan Cu : Cu sebagai anoda dan Fe sebagai katoda

3) Menghitung laju korosi logam dalam lingkungan yang berbeda


a. Laju korosi pada larutan NaCl (3,56 gpl)
 Fe & Zn
Fe : 7,028 mpy
Zn : 3,402 mpy
 Fe & Cu
Fe : 12,142 mpy
Cu : 90,822 mpy
b. Laju korosi pada larutan HCl (1 M)
 Fe & Zn
Fe : 375,139 mpy
Zn : 273,805 mpy
 Fe & Cu
Fe : 310,41 mpy
Cu : 402,026 mpy
c. Laju korosi pada larutan Air keran
 Fe & Zn
Fe : 6,158 mpy
Zn : 0,057 mpy
 Fe & Cu
Fe : 0,332 mpy
Cu : 90,916 mpy

Pembahasan oleh Mohammad Rizal Al Fikry (161411017)

Untuk mengetahui logam mana yang berperan menjadi anoda dan katoda dapat dilihat
dari potensial yang dimiliki oleh setiap logam, yang diperoleh ketika pengukuran awal. Selain itu
kita juga bisa melihatnya dari hasil laju korosi setiap logam, logam yang mejadi anoda akan
memiliki laju korosi lebih besar dari katoda karena mengalami oksidasi dari logamnya. Logam yang
digunakan adalah Fe, Zn, dan Cu. Dan setiap specimen dipasangkan dengan Fe (Fe-Zn dan Fe-Cu)
yang disimpan di berbagai larutan untuk mengetahui pengaruh dari larutan yang berbeda, dan
larutan yang digunakan adalah larutan NaCl, larutan HCl dan air keran.

Dari data yang diperoleh dan diolah, laju korosi terbesar berurutan ke yang terkecil yaitu
pada logam yang ada di larutan HCl, lalu larutan NaCl dan air keran. Larutan HCl menjadi larutan
yang membuat laju korosi semakin besar dikarenakan lingkungannya yang asam dan ion Cl- yang
membantu mempercepat reaksi korosi. Begitu juga dengan NaCl yang terdapat ion Cl-. Sedangkan
pada air keran, ada berbagai zat yang terkandung didalamnya dan dapat dilihat dari nilai pH dari
air keran tersebut. pH dari air keran tersebut adalah 7, sehingga tidak termasuk lingkungan asam
atau basa namun tentunya mengandung mineral yang tidak kita ketahui yang bisa mempengaruhi
laju korosi.
Logam yang seharusnya berperan menjadi anoda dari praktikum tersebut memiliki laju
korosi yang lebih besar dibandingkan dengan laju korosi logam yang seharusnya menjadi anoda.
Hal itu dapat disebabkan karena struktur logam yang seharunya menjadi katoda telah berubah
menjadi lebih rusak daripada kondisi normalnya sehingga mengalami laju korosi yang lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai