Bahaslah tegangan yang timbul dan tentukan logam mana yang berperan
sebagai anoda dan katoda pada hasil percobaan !
Jawab :
Tegangan yang terjadi ditimbulkan oleh pergerakan electron dari katoda ke
anoda. Pada logam yang memiliki potensial yang lebih rendah atau lebih
negatif (Anoda) akan terjadi pelepasan electron-elektron. Selanjutnya
electron-elektron tersebut akan mengalir keanoda dan menyebabkan
timbulnya aur korosi. Aliran arus yang terjadi memiliki arah yang berlawanan
dengan pergerakkan electron. Arus yang terjadi akan menimbulkan tegangan
antara anoda dan katoda.
Logam yang memiliki nilai potensial yang lebih rendah atau lebih negatif
dibandingkan logam lain akan bertindak sebagai anoda akan mengalami
reaksi oksidasi. Sedangkan logam yang memiliki nilai potensial yang lebih
tinggi atau lebih posif akan bertindak sebagai katoda dan akan mengalami
reaksi reduksi.
Jones, Denny. 1992. Principles and Prevention of Corrosion. New York :
Macmillan Publishing Company
berbeda adalah :
tersebut akan bersifat anodik dan logam yang lain akan bersifat katodik. Proses korosi
akan berlangsung jika timbul arus korosi pada sel konsentrasi. Arus korosi dapat
disebabkan karena suatu logam dicelupkan kedalam garamnya sehingga akan terjadi
reaksi oksidasi pada anoda dan reaksi reduksi pada katoda tepatnya pada permukaan
kedua logam tersebut. Arus akan mengalir dari larutan dengan konsentrasi elektrolit
yang tinggi menuju konsentrasi elektrolit yang endah. Sedangkan aliran elektron hanya
mengalir pada rangkaian yaitu dari anoda (reaksi oksidasi) menuju katoda (reaksi
reduksi). Sehingga anoda akan menjadi kutub negatif dan katoda akan menjadi kutub
positif.
Besarnya nilai potensial reduksi pada logam tersebut dapat diperoleh dengan perhitungan dengan menggunakan
persamaan Nerst . Adapun persamaan Nerst yang digunakan adalah sebagai berikut.
Concrete
Katodik
E corr K
Erev F+2/K
A = Am+ + me-
Ecorr couple
E corr A
E rev A
Material Potensial,volts vs
Cu / CuSO4 Electrode
Mg 1,4 Mn -1,75
91 Mg 6 - Al 3 Zn -1,55
Zinc -1,10
95 Al - 5 Zn -1,05
Aluminium -0,8
Steel (Clean) -0,7
Steel (Rusted) -0,3
Gray Cast Iron -0,5
Lead -0,5
High Silicon Cast Iron -0,2
Copper, Brass, Bronze -0,2
Mill Scale on Steel -0,2
Graphite +0,3
W=IxT
CxU
T=WxCxU
I
Dimana :
W : Berat anoda korban,
I : Arus total,
T : Jangka waktu proteksi atau umur anoda,
C : Kapasitas anoda,
U : Faktor utilitas.
Jangka waktu proteksi atau umur anoda adalah :
= 24,24 x 8766 x 0,9
2700
= 2 tahun
7. Jumlah anoda yang diperlukan
= 24,24 kg
14 kg
= 2 unit
Diktat Kuliah Korosi dan Perlindungan Logam
4. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi karakteristik anoda korban !
Jawab :
1. Potensial korosi material anoda harus cukup negatif (bersifat lebih aktif
dalam deret galvanik) untuk menghasilkan aliran arus protektif melalui
elektrolit. Semakin besar resistensi elektrolit dan jarak antara katoda-
anoda, maka potensial anoda korban harus semakin negatif.
2. Elektroda yang digunakan tidak boleh bersifat pasif sewaktu digunakan.
( Material selection for corrosion application, hal 373)
3. Berat ekuivalen elektroda harus rendah untuk menjaga konsumsi
dengan berat minimum.
4. Anoda harus memiliki electrochemical equivalent (out put) yang tinggi
sehingga charge yang tersedia untuk memberikan arus galvanik per unit
massa dapat berjalan baik.
5. Anoda korban harus memiliki polarisasi yang cukup rendah untuk
memungkinkan terjadinya aliran arus.
6. Efisiensi dari anoda harus tinggi agar proteksi lebih ekonomis dan
penggunaan energi efisien.
(Chamberlain, J. Korosi untuk Mahasiswa & Rekayasawan. Hal : 320-321)
(Hand book of Corrossion Engineering)
4 a.) Mengapa perlu dilakukan Hull Cell, Jelaskan !
Jawab :
Sebelum dilakukan proses pelapisan listrik, pada percobaan kali ini
dilakukan percobaan Hull Cell. Hull Cell berfungsi untuk mengetahui current
density yang optimal. Percobaan Hull Cell dilakukan dengan menggunakan
sel percobaan yang berbentuk trapesium. Sel percobaan ini diletakkan
diantara katoda dan anoda dalam keadaan tidak sejajar. Ketidaksejajaran ini
akan menyebabkan terjadinya perbedaan rapat arus yang mengalir pada
sepanjang permukaan katoda. Semakin kecil jarak maka hambatan yang
dihasilkan semakin kecil sehingga rapat arus yang dihasilkan lebih besar.
Jarak yang semakin kecil akan menyebabkan sel percobaan terbakar dan
terkorosi. Dengan adanya percobaan Hull Cell dapat diketahui efek jarak
antara anoda dan katoda terhadap karakteristik yang dihasilkan. Rapat arus
yang tinggi akan memberikan deposit logam yang banyak, sedangkan rapat
arus yang rendah akan memberikan deposit logam yang rendah.
Diktat Kuliah Rekayasa Permukaan, Elektroplating