1. Pengertian Forecast
Forecast adalah peramalan yang akan terjadi pada waktu yang akan datang,
sedang rencana merupakan penentuan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang (Subagyo, 1986:3).
Peramalan (forecasting) adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa
mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu (Handoko, 1984: 260).
1. Forecast Penjualan
Yang dimaksud dengan forecast penjualan atau peramalan tingkat penjualan
adalah :“ Merupakan suatu proyeksi atau perkiraan yang dibuat secara tekhnis dan berasal
dari padapermintaan pelanggan potensial untuk suatu jangka waktu tertentu dengan
mempertimbangkanberbagai macam asumsi “Berdasarkan pengertian Forecast penjualan
diatas maka kegiatan pembuatan pencatatan inimutlak diperlukan oleh suatu perusahaan
untuk di pergunakan sebagai tolak ukur seberapa besarperusahaan tersebut membutuhkan
pasokan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksisuatu barang, oleh karena itu
Forecast penjualan ini sering dijadikan dasar bagi suatu perusahaanuntuk menyusun
Anggaran penjualan, sehingga dengan keberadaan anggaran penjualan di dalam
perusahaan dapat diketahui secara awal berapa jumlah kebutuhan yang di perlukan untuk
melakukan proses produksi suatu barang.
Forecast penjualan secara statistik yang dimaksudkan adalah penyusunan forecast atau
perkiraan penjualan secara kualitatif dengan menggunakan suatu metode tertentu:
1. Metode Kuadratik
Metode ini jarang dipergunakan karena metode ini dipakai untuk melakukan forecast
pada perusahaan yang memiliki pola produksi yang tidak beraturan.
2. Metode Trend Bebas
Metode ini sering dikenal dengan nama Free Hand Method, yang mana dalam
melakukan suatu perkiraan penjualan hanya menggunakan asumsi dari beberapa
orang yang berada didalam
Tahun Tahun
x y
1995 150
1996 158
1997 167
1998 170
1999 179
Apabila data tersebut dibuat forecast dengan mengunakan metode trend bebas maka
tanpa melakukan perhitungan tertentu, dari data tadi langsung di tarik garis trend sehingga
menjadi berikut:
185
180
175
170
165
160
155
150
145
Untuk membuat peramalan penjualan dengan metode semi average dari data di atas maka
perhitungan yang dipakai dengan mengunakan rumus trend :
Y= a +bX
Dari perhitungan rumus utama tadi maka nilai trend yang membentuk garis lurus dari tahun 1988
sampai dengan tahun 1999 adalah :
Tahun Unit
1988 1845
1989 1875
1990 1905
1991 1935
1992 1965
1993 1995
1994 2025
1995 2055
1996 2085
1997 2115
1998 2145
1999 2175
Dari data diatas dapat dijadikan dasar untuk melakukan perkiraan penjualan untuk 5 tahun yang
akan datang.
Tahun Unit
2000 2205
2001 2235
2002 2265
2003 2295
2004 2325
Dalam metode tren setengah rata-rata atau semi average method, terdapat aturan main yang
berbeda antara data tahun yang berjumlah ganjil dengan data tahun yang berjumlah genap, jika
melihat contoh diatas maka foecast penjualan dengan data awal berjumlah genap ( Nilai ‘n’
genap) yang mempunyai aturan main 1 tahun dibagi degan nilai 1/2 , tetapi apabila forecast
dilakukan dengan data yang berjumlah ganjil atau data minimal yang hanya berjumlah 5 data
historis, maka nilai dari variabel ‘n’ bernilai penuh atau 1 dan tahun yang berada ditengah
masukan kedalam kelompok 1 dan kelompok 2.
Rumus 1:
Y= a + bX
Rumus 2 :
∑ y = n.a + b.∑ X
Rumus 3
∑ XY = a.∑X + b. ∑ X
Keterangan:
Rumus 1:
Rumus 2:
α = ∑y. n
Rumus 3:
b = ∑xy : ∑X2
Keterangan pengunaan rumus dari metode least square ini sama dengan trend moment
yang berada diatas.
Untuk mengetagui persamaan antara metode least square dengan metode trend moment
dapat ditunjukan pada contoh berikut;
Tahun Penjualan
X Y
1995 130 unit
1996 145 unit
1997 150 unit
1998 165 unit
1999 170 unit
Dari data penjualan tersebut diminta untuk membuat forecast penjualan dari tahun 2000-2004
dengan menggunaka metode trend moment metode least square.
Penyelesaian;
Tahun Penjualan X XY X2
X Y
1995 130 0 0 0
1996 145 1 145 1
1997 150 2 300 4
1998 165 3 495 9
1999 170 4 680 16
Total 760 10 1620 30
Setelah data tabel dikembangkan, langka selanjutnya adalah memasukan rumus dari metode
trend moment lalu dibuat persamaan untuk mencari nilai b:
-100b = -10b
b= 10
Setelah nilai b diketahui masukan lagi nilai b ke rumus yang kedua untuk mencari nilai
variabel a :
760 = 5a + 10 (10)
760 = 5a + 100
660 = 5a
a = 132
Karena nilai a dan nilai b sudah di ketahui maka persamaan garis trend untuk melakukan
peramalan dapat dicari dengan menggunakan rumus yang ke 1:
Y = a + bX
Y = 132 + 10X
Nilai tren yang membentuk garis lurus dari tahun 1995-1999 dapat dicari dengan memasukan
data variabel X dari tabel kedalam rumus yang pertama, sehingga hasil perolehan setelah
perhitungan menjadi:
Tahun Unit
X Y
1995 132
1996 142
1997 152
1998 162
1999 172
Dengan menggunakan langkah yang sama maka dapat diketahui forecast penjualan untuk tahun
2000-2004, yang berguna sekali untuk menyusun anggaran penjualan pada tahun yang akan
datang tersebut.
Tahun Unit
X Y
2000 182
2002 192
2003 202
2004 212
2005 222
Metode Least square:
Penyelesaiain:
Tahun Penjualan X X2 XY
X X
1995 130 -2 4 -260
1996 145 -1 1 -145
1997 150 0 0 0
1998 165 1 1 165
1999 170 2 4 340
Total 760 0 10 100
a = 760 : 5
= 152
b = 100 : 10
= 10
Setelah mengetahui nilai variabel a dan b maka persamaan garis dari tahun 1995-1999 adalah:
Tahun Pebjualan
X Y
1995 132
1996 142
1997 152
1998 162
1999 172
Tahun Penjualan
X Y
2000 182
2001 192
2002 102
2003 212
2004 222
Dilihat dari contoh soal diatas apabila akan menyusun forecast penjualan dengan menggunakan
data yang berjumlah ganjil kefua metode diatas akan menghasilkan hasil perkiraan jual yang
sama, dan atau suda di buktikan dari contoh soal tersebut.tetapi apakah jika menggunakan data
historis yang berjumlah genap perhitungan ke dua metode tersebut dapat mengahasilkan jumlah
perkiraan jual yang sama ?, untuk mengetahuinya dapat memperhatikan contoh sola forecast
penjualan dengan data yang berjumlah genap berikut ini.
Diketahui data penjualan terakhir dari suatu perusahan adalah sebagai berikut
Tahun PENJUALAN
X Y
1995 130 Unit
1996 145 Unit
1997 150 Unit
1998 165 Unit
1999 170 Unit
2000 185 Unit
Dari data penjulan perusahan diatas buatlah forecast penjualan dengan menggunakan metode
trend momennt dan metode least square.
Penyelesaian:
Tahun Penjualan X XY X2
X Y
1995 130 0 0 0
1996 145 1 145 1
1997 150 2 300 4
1998 165 3 495 9
1999 170 4 680 16
2000 185 5 925 25
Total 945 15 2545 55
-365 = 35b
B = 10,42
Rumus 2 : 945 = 6a + 15 (10,42)
6a = 788,7
a = 131,45
Y = 131,45 + 10,42x
Setelah mengetahui persamaan garis trend yang membentuk garis lurus dari tahun 1995-2000
maka nilai trendnya dapat diketahui yaitu :
Tahun Unit
X Y
1995 131,45 = 131
1996 141,87 = 142
1997 152,29 = 152
1998 162,71 = 163
1999 173,13 = 173
2000 183,55 = 184
Dengan cara yang sama maka taksiran penjulan selama 5 tahun mendatang menjadi :
Tahun Unit
X Y
2001 193,97 = 194
2002 204,39 = 204
2003 214,81 = 215
2004 225,23 = 225
2005 235,65 = 236
Penyelesaian :
Tahun Penjualan X X2 XY
X Y
1995 130 -5 25 -650
1996 145 -3 9 -435
1997 150 -1 1 -150
1998 165 1 1 165
1999 170 3 9 510
2000 185 5 25 925
Totan 945 0 70 365
Setelah mengolah data tabel dan menentukan nilai x maka langka selanjutnya adalah mencari
nilai a dan b :
a = 945 : 6
= 157,5
b = 365 : 70
= 5,21
Y = 157,5 + 5,21x
Dari persaan trend tersebut maka nilai trend yang membentuk garis lurus dari tahun 1995-2000
adalah :
Tahun Unit
X Y
1995 131,45 = 131
1996 141,87 = 142
1997 152,29 = 152
1998 162,71 = 163
1999 173,13 = 173
2000 183,55 = 184
Dengan cara yang sama dapat pula diketahui forecast penjualan untuk tahun 2000-2005 :
Tahun Unit
X Y
2001 193,97 = 194
2002 204,39 = 204
2003 214,81 = 215
2004 225,23 = 225
2005 235,65 = 236
Kesimpulan :
Dilihat dari kedua contoh data sederhana diatas kedua metode tersebut sebenarnya memiliki
kesamaan hasil perkiraan jual, hanya saja mempunyai cara pekerjaan yang berbeda .