Anda di halaman 1dari 11

Anggaran Penjualan

27
TEKNIK FORECASTING
DAN
ANGGARAN PENJUALAN

FORECASTING PENJUALAN
Adalah suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan
konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan
menggunakan berbagai asumsi tertentu juga, yakni
sesuatu berjalan seperti masa lalu.

Ada beberapa metode dalam forecast penjualan


dikelompokkan sebagai berikut:

1. Judgmental Method atau Non Statstical Method, yakni


metode memproyeksikan penjualan yang berdasarkan
pada pendapat salesman, sales manager, para ahli dan
surve konseumen.

2. Statistical Methode, meliputi


A. Analisa Trend, yang terdiri dari:
1. Penerapan Garis Trend secara bebas
2. Penerapan Garis Trend dengan metode setengah
rata-rata
3. Penerapan garis trend secara matematis, yang
terbagi menjadi; motode moment dan kuadrat
terkecil

B. Analisa Korelasi

III. Spoesific Purpose Methode meliptui


A. Analisa Industri

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta


Anggaran Penjualan

28
B. Analisa Product line
C. Analisa Penggunaan Akhir

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan cara


forecasting penjualan antara lain:
a. Sifat produk
b. Metode distribusi
c. Luas Usaha
d. Persaingan
e. Data historis yang tersedia

Kelemahan menggunakan Metode Statistik atau


maetematik dalam forecating penjualan adalah terletak
pada ketidak mampuan mengkuantifisir data teretentu
sepertik perkembangan penduduk, struktur masyarakat,
prilaku selera konsumen dan lain-lain

Kelemahan menggunakan dasar pertimbangan saja


terletak pada sifat nya yang terlalu subyektif.

Anggaran penjualan merupakan anggaran yang harus


disusun terlebih dahulu, karena anggaran penjualan
merupakan jenis anggaran yang dijadikan dasar dilakukan
berbagai aktivitas lainnya.

Tujuan Penyusunan Anggaran Penjualan


Adalah untuk merencanakan setepat mungkin tingkat
penjualan pada periode yang akan datang dengan
memperhatikan data yang merupakan pencerminan
kejadiaan yang dialami perusahaan di masa lalu ,
khususnya dibidang penjualan.

Masalah dasar yang dihadapi perusahaan ketika hendak


memesarkan hasil produksinya antara lain:

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta


Anggaran Penjualan

a. penentutan jenis barang dan atau jasa apa yang akan29


dijual
b. penentuan biaya yang perlu dikeluarkan agar jasa dan
atau barang tersebut dapat terjual
c. penentuan harga jual agar mendatangkan laba bagi
perusahaan dan dilain pihak dapat terjangkau oleh
konsumen.

Beberapa kebijaksanaan yang dipengaruhi oleh hasil


forcast penjualan, antara lain:
a. Kebijaksanaan perencanaan produksi
b. Kebijaksanaan perencanaan persediaan
c. Kebijaksanaan pemakaian mesin
d. Kebijaksanaan Investasi aktiva tetap
e. Kebijaksanaan pembelian bahan baku dan bahan
pembantu.
f. Kebijaksanaan aliran kas.

Forcasting berdasarkan Perhitungan-perhitungan


STATISTIK

Analisa Trend
a. Penerapan trend secara bebas
Dapat dikatakan bahwa penerapan garis trend secra
bebas merupakan suatu cara penerapan garis trend
tanpa menggunakan rumus matematik.

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta


Anggaran Penjualan

30
PT. Sejahtra
Data Penjualan 1997 s.d 2001
( Dalam ribuan kaleng )
Tahun Penjualan
1997 130
1998 145
1999 150
2000 165
2001 170
Dari data diatas dapat digambarkan garis trend dapat
ditarik begitu saja untuk memforecast tahun tahun
berikutnya:
Unit

180

170

160

150

140

130

97 98 99 00 01 02

Penerapan Garis trend secara bebas.

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta


Anggaran Penjualan

31

Penerapan Garis Trand dengan Setengah Rata-rata

Pada metode setengah rata-rata ini sudah mulai


digunakan perhitungan-perhitungan. Unsur
Subjectivitas sudah dihilangkan

Rumus : Y = a + b X
Dimana:
a. = rata-rata kelompok I

( X kelompok II ) – ( X kelompok I )
b. =
n
n = jumlah tahun dalam kelompok II dan I
X = Jumlah tahun dihitung dari periode dasar

Contoh :
PT. Bombay Tekstil
Data Penjualan
( dalam ribuan Yard )
Tahun Penjualan
X Y
1994 1.800
1995 1.900
1996 2.000
1997 1.950
1998 1.900
1999 1.950
2000 2.000
2001 2.200

Maka a dan b dapat dihitung dengan terlebih dahulu


membagi data menjadi kelompok I dan kelompok II

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta


Anggaran Penjualan

32

Tahun Penjualan Semi Semi


(Y) (X) Total Average

1994 1800 -3
1995 1900 -1 7650 7650
1996 2000 1 = 1912,5
1997 1950 3 4
4 th (n=4)
1998 1900 5
1999 1950 7 8050 8050
2000 2000 9 = 2012,5
2001 2200 11 4

Sehingga :
a. = 1.912,5
( 2.012,5 – 1.912,5 )
b. =
4
= 25

1 tahun bernilai 2 b. sesungguhnya = 25/2 = 12,5

Persamaan garis trend : Y = 1.912,5 + 12,5 X

Tahun 2002 = 1.912,5 + 12,5 ( 13 )


= 2.075

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta


Anggaran Penjualan

33

Penerapan Trend Secara Matematis

1. Metode Moment:
Rumus dasar yang digunakan

I. Y = a + bX
II. Yi = n.a + b  Xi
III. Xi.Yi = a  Xi + b Xi 2

Contoh Penggunaan metode moment Perusahaan Susu Bayi


PT. Sejahtra
Data Penjualan
1997 s.d 2001
( Dalam ribuan kaleng )
Tahun Penjualan
1997 130
1998 145
1999 150
2000 165
2001 170

Bila digunakan metode moment, maka disusun tabel lanjutan


sebagai berikut:
Tahun Xi Penjualan XiYi Xi2
1997 0 130 0 0
1998 1 145 145 1
1999 2 150 300 4
2000 3 165 495 9
2001 4 170 680 16
10 760 1.620 30
Xi  Yi XiYi Xi2
Yi = n.a + b.  Xi
760 = 5a + 10b

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta


Anggaran Penjualan

 XiYi = a Xi + b Xi2 34

1.620 = 10a + 30 b

5a + 10b = 760
10a + 30b = 1.620 -

10a + 20 b = 1.520
10a + 30 b = 1.620 –
10 b = 100
b = 10

5a + 10b = 760
5a + 100 = 760
5a = 760 – 100
5a = 660
a = 132
Sehingga persamaan trend Y = 132 + 10 X
Nilai trand untuk tahun 2002 : Y = 132 + 10 ( 5 ) = 182
Dan tahun berikutnya dapat dicari.

2. Metode Last Square

Metode ini sedikit berbeda dengan metode moment. Bagaimana


perbedaan tersebut akan lebih jelas pada pemecahan masalah
dibawah ini ( Perhitungan forecast penjualan susu bayi )

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta


Anggaran Penjualan

35
Tahun Penjualan X Xi2 XiYi
(Yi)
1997 130 -2 4 -260
1998 145 -1 1 -145
1999 150 0 0 0
2000 165 1 1 165
2001 170 2 4 340
760 XiYi
 Y1 Xi2=10 100

Dengan rumus Y = a + bX
Di mana :
Y
a. =
n
760
=
5
= 152
XY
b. = = 100
X2
Persamaan Trend Y = 152 + 10 X
Nilai trend untuk tahun 2002 Y = 152 + 10 ( 3 ) = 182 dan seterusnya

HUBUNGAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN PERMINTAAN

Pandangan fungsi permintaan adalah untuk barang – barang


ekonomis yang adanyanya memerlukan pengorbanan sumber –
sumber daya yang laka . Permintaan merupkan jumlah barang dan
jasa yang dibeli konsumen. Permintaaan terdiri dari permintaan
langsung dan permintaan turunan. Permintaan langsung adalah
jumlah barang yang diminta oleh konsumen untuk dikonsumsi.
Sedangkan permintaan tidak langsung adalah jumlah barang yang
diminta untuk diproduksi.
Logika permintaan adalah bahwa

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta


Anggaran Penjualan

1. Barang atau jasa mempunyai manfaaatuntuk memenuhi36


kebutuhan
2. Masyarakat mempunyai pendapatan sebagai daya beli

Karena dalya beli masyarakat pada umumnya terbatas, maka


permintaan sering berubah berdasarkan daya beli tersebut.

Fungsi permintaan ditentukan oleh berbagai faktor antara lain


dapat digambarkan dalam bersamaan:

Q = a1P +a2Y + a3Pop + a4i +a5A

Dimana:
Q = Jumlah barang yang diminta
P = Parice
Y = Pendapatan masyarakat yang dibelanjakan
P = populasi ( jumlah penduduk )
I = tingkat suku bunga rata – rata
A = Advertensi
A1,a2,a3,a4,a5 = paramater fungsi permintaan

Misalkan suatu perusahaan memperoduksi produk A. Mempunyai


permintaan atas produknya seperti persamaan ini :
QA = -2.500P + 1000Y + 0,05 P + 0.05A

Artimya:
Prmintaan barang A akan turun 2.500 unit jika harga barang naik
Rp.1
Meningkat 1000 unit, jika pendapatannya naik Rp.1
Meningkat 0,05 jika peduduk bertambah 1 orang
Turun 1.000 unit jika bunga bank naik 1%
Meningkat 0,05 unit jika biaya promosi naik Rp. 1

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta


Anggaran Penjualan

Estimasi permintaan Barang A 37

Varabel Parameter Ramalan atas Total


Independen Variabel Permintaan
P -2500 Rp. 12 -30.000
Y 1000 Rp. 23.50 23.500
Pop 0.05 230000 11,500
I -1000 10% -10.000
A 0,05 Rp. 300.000 15.000
Total 10.000
Permintan

QA = -2.500 (12) + 1000(23.50) + 0.05(230.000) – 1000(10%)+


0.05 ( 300.000)
QA = 40.000 -2.500P

Diktat Kuliah Edi Suhara, Universitas Islam Jakarta

Anda mungkin juga menyukai