Riset Operasi
Kelas B
Disusun Oleh:
Muhammad Karimul Ghumam (2018090)
Jecky Like Titi Sanjaya (2018115)
Habib Khoirul Muwahidin (1718091)
Rahmah Nur Hidayanti (2018111)
Sixtus Yoebel Augusto (2018080)
Salah satu perhitungan dalam metode ini adalah Metode Rata-rata Bergerak
Tunggal (Single Moving Average Method) yaitu suatu metode yang dilakukan dengan
mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari rata-rata tersebut sebagai ramalan
untuk periode yang akan datang. Disebut rata-rata bergerak karena setiap kalo data
baru tersedia maka angka baru dihitung dan digunakan sebagai data ramalan untuk
periode yang akan datang. Heizer dan Render (2005)m mengatakan bahwa metode ini
merupakan metode peramalan obyektif yang paling efektif dan efisien dari segi biaya.
Karakteristik khusus metode ini yaitu:
1. Untuk menentuka ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data historis
selama jangka waktu tertentu, misalnya dengan empat bulan moving average maka
ramalan bulan kelima baru dibuat setelah bulan keempat selesai.
2. Semakin panjang jangka waktu moving average maka efek pelicinan (smooth)
semakin terlihat dalam ramalan
Rumus matematika yang digunakan adalah:
dimana
Mt : Moving Average periode
t Yt+1 : Nilai ramalan periode berikutnya
Yt : Nilai sebenarnya periode
t n : Jumlah batas dalam Moving Average
C. Tahapan Sistem Peramalan
1. Menentukan penggunaan peramalan/tujuan/pencapaian.
2. Memilih hal-hal yang akan diramal.
3. Menentukan horizon waktunya, panjang menengah dan pendek.
4. Memilih model peramalan.
5. Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk membuat ramalan.
6. Menentukan model peramalan yang tepat.
7. Membuat ramalan.
8. Menerapakan hasilnya.
D. Kriteria Performance Peramalan
● Mean Absolute Deviation (MAD)
● Mean Squared Error (MSE)
● Mean Absolute Percentage Error (MAPE)
● Standard Error of Estimation (SEE)
E. Verifikasi
Proses verifikasi peramalan dilakukan terhadap metode peramalan yang terbaik.
Proses verifikasi digunakan untuk melihat apakah metode peramalan yang diperoleh
representif terhadap data. Jika sebaran berada di luar batas control, maka metode
peramalan tersebut tidak sesuai artinya pola peramalan terhadap data tidak
representif.
Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan berikut:
1. Aturan Satu Titik
Bila ada satu titik sebaran (Y’-Y) berada di luar UCL dan LCL.
2. Aturan Tiga Titik
Bila ada dua atau lebih dari tiga titik sebaran secara berturut-turut jatuh pada
daerah A di sisi yang sama dari garis tengah.
3. Aturan Lima Titik
Bila ada empat atau lebih dari lima titik sebaran secara berturut-turut jatuh pada
daerah B di sisi yang sama dari garis tengah.
4. Aturan Delapan Titik
Bila ada delapan buah titik atau lebih secara berturut-turut pada daerah C di sisi
yang sama dari garis tengah.
Contoh soal:
1. PT. ABC mepunyai data penjualan pada tujuh tahun terakhir sebagai berikut:
TAHUN PENJUALAN
1999 150.000
2000 200.000
2001 250.000
2002 300.000
2003 450.000
2004 475.000
2005 490.000
Rumus : Y = a + bx
a = rata-rata kelompok pertama
b = selisih antara dengan dibagi dengan jumlah data yang ada dalam satu kelompok.
Jadi a = 148,33 ; b = 162 –148,33/3 = 4,5567
Y = 148,33 + 4,5567 (X)
Maka forecast penjualan untuk tahun 2000 adalah (X diberi skore 5)
Y = 148,33 + 4,5567 (5) = 171,11 unit
Daftar Pustaka
https://dounkey.com/2017/09/20/peramalan/
https://docplayer.info/122341624-Forecasting-peramalan-ilmu-manajemen.html
http://dosen.stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/MATERI-4-PERAMALAN-
FORECASTING.pdf