Anda di halaman 1dari 19

Tugas Kelompok

Transportasi

Disusun Oleh:

Muhammad Karimul Ghumam (2018090)

Jecky Like Titi Sanjaya (2018115)

Habib Khoirul Muwahidin (1718091)

Rahmah Nur Hidayanti (2018111)

Sixtus Yoebel Augusto (2018080)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA S-1


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2021
A. Persoalan Transportasi
Metode Transportasi adalah adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang
digunakan utk me- ngatur distribusi dari sumber-sumber yg me- nyediakan
produk yg sama, ke tempat-tempat yg membutuhkan secara optimal. Alokasi
produk harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya
aloka- si dari sumber ke tempat tujuan yg berbeda.Disamping itu juga metode
transportasi juga dapat digunakan utk memecahkan masalah dunia usaha (bisnis)
lainnya seperti masalah yang meliputi periklanan, pembelanjaan modal (capital
financing) dan alokasi dana untuk in- vestasi, analisis lokasi, keseimbangan lini
pe- rakitan dan perencanaan serta scheduling pro- duksi.
Asumsi dasar model transportasi adalah biaya transportasi pada suatu rute
tertentu proporsional dengan banyaknya unit yg dikirim. Difinisi unit yg dikirim
sangat tergantung pada jenis produk yang diangkut.Yang penting penawaran dan
permintaan akan barang yg diangkut harus konsisten.
Masalah transportasi secara umum berhubungan dengan masalah
pendistribusian barang dari beberapa kelompok tempat penyediaan yang disebut
SUMBER ke beberapa kelompok tempat penerimaan yang disebut TUJUAN
dalam masalah tertentu yang dapat meminimumkan total biaya distribusi. Secara
umum, penyelesaian masalah transportasi dilakukan dengan dua tahap, yakni
tahap solusi awal dan tahap solusi akhir.
Catatan Penting!
1.Syarat sel terisi (M+N)-1, dimana M adalah jumlah baris, N adalah jumlah
kolom.
2.Bila (M+N)-1 TIDAK SAMA DENGAN sel terisi, maka harus ditambahkan 0
(nol).
3.Jumlah KAPASITAS harus sama dengan jumlah KEBUTUHAN, jika tidak
maka perlu ditambahkan DUMMY.
B. Tahap Solusi Awal
1. Metode North West Corner ( NWC )
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Mulai pada pojok kiri atas (barat laut table) dan alokasikan sebanyak
mungkin tanpa menyimpang dari batasab penawaran dan permintaan.
b. Hilangkan baris atau kolom yang tidak dapat dialokasikan lagi,
kemudian alokasikan sebanyak mungkin ke kotak didekat baris atau
kolom yang tidak dihilangkan, jika kolom atau baris sudah dihabiskan,
pindahkan secara diagonal kekotak berikutnya.
c. Lanjutkan dengan cara yang sama sampai semua penawaran telah
dihabiskan dan keperluan permintaan telah dipenuhi.
Contoh Soal :
PT. KAI memiliki 3 pilihan kereta untuk membantu masyarakat yang
ingin mudik pada saat lebaran. Tiga pilihan kereta itu adalah Kereta
Matarmaja, Majapahit, dan Malabar, dengan tujuan Malang ke Jakarta melalui
Semarang. Kapasitas masing-masing kereta tersebut adalah 290, 380, dan 230
dengan kebutuhan atau permintaan tiket sebesar 125, 415, dan 360. Berikut
adalah biaya transportasinya per unit.
Tujuan
Sumber
Malan Semaran Jakarta
g g
Matarma 4 2 7
ja
Majapah 1 8 6
it
Malabar 5 3 9

1. Alokasikan komoditi dimulai dari pojok kiri atas dan berakhir di pojok
kanan bawah.Alokasikan komoditi sesuai dengan kebutuhan/permintaan
dan kapasitas yang tersedia.
2. Setelah alokasi untuk C11 dilakukan, alokasi dilakukan pada baris atau
kolom lain.
Tuju
Sumbe an Kapasita
r Malan Semarang Jakarta s
g
Matarm 125 4 165 2 7 290
aja
Majapah 1 250 8 130 6 380
it
Malabar 5 3 230 9 230
Kebutuh 125 415 360 900
an

Keterangan :
1. Alokasi C11 dengan memperhatikan jumlah kapasitas dan kebutuhan
(125 ; 290). Minimum 125, maka untuk C11 dialokasikan sebanyak 125.
2. Ketika 125 produk dialokasikan pada C11, ternyata kebutuhan pada
baris pertama sebanyak 290 belum terpenuhi, dan kebutuhan (kolom
pertama) sudah terpenuhi, sehingga terjadi kelebihan jumlah kapasitas
pada sumber pertama, maka akan dialokasikan sebanyak 165 untuk C12.
3. Ketentuan tersebut, dilakukan sampai semua persediaan telah
dialokasikan dan semua kebutuhan telah terpenuhi.
4. Total biaya = Jumlah (biaya dikalikan dengan alokasi)
= (125x4) + (165x2) + (250x8) + (130x6) + (230x9)
= 5.680
Analisis :
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode NWC,
Matarmaja didistribusikan ke Malang sebanyak 125 dan ke Semarang
sebanyak 165. Majapahit didistribusikan ke Semarang dan Jakarta masing-
masing 250 dan 130. Sedangkan Malabar didistribusikan ke Jakarta
sebanyak 230. Total biaya transportasi yang dikeluarkan PT. KAI adalah
sebesar 5.680
2. METODE LC (LEAST COST) / BIAYA MINIMUM
Langkah – Langkah LC sebagai berikut :
1. Alokasikan ke sel yang mempunyai biaya terkecil. Jika terdapat sel yang
memiliki biaya terkecil yang sama besar, maka pilih salah satu.
2. Kurangi dengan baris persediaan dan kolom permintaan, jika sudah nol,
maka eliminasi baris atau kolom tersebut.
Contoh Soal :
Tuju
Sumber an Kapasitas
Mala Semar Jakar
ng ang ta
Matarm X 4 290 2 X 7 2
aja 9
0
Majapa 125 1 X 8 255 6 3
hit 8
0
Malabar X 5 125 3 105 9 2
3
0
Kebutuh 125 4 360 9
an 1 0
5 0
Penyelesaian:
1. Pada contoh soal, biaya terkecil terletak pada C21, sehingga sel ini adalah
yang diprioritaskan terlebih dahulu, dengan kebutuhan dan kapasitas (125 ;
380) = dengan minimum 125. Kemudian sisa kebutuhannya dialokasikan
ke sel lain.
2. 2.Kemudian biaya terkecil kedua terletak pada C12, sehingga sel ini adalah
yang diprioritaskan yang ke dua, dengan kebutuhan dan kapasitas (415 ;
290) = dengan minimum 290. Kemudian sisa kapasitasnya dialokasikan ke
sel lain
3. Kemudian berlanjut ke biaya terkecil berikutnya, yaitu C32, dst.
4. Alokasi dihentikan jika jumlah persediaan telah dihabiskan dan jumlah
permintaan telah terpenuhi
5. Total Biaya = Jumlah (biaya dikalikan dengan alokasi)
= (290x2) + (125x1) + (255x6) + (125x3) + (105x9) = 3.555
3. METODE APROKSIMASI VOGEL (VAM)
Proses VAM dapat diringkas sebagai berikut:
1. Menghitung selisih biaya terkecil dengan biaya terkecil berikutnya untuk
setiap baris dan kolom
2. Setelah memperoleh nilai selisih untuk tiap kolom dan baris, pilih biaya
yang selisih terbesar yang ada pada baris dan kolom tersebut. Kemudian
alokasikan sebanyak mungkin ke sel yang memiliki biaya terkecil pada
baris atau kolom terpilih.
3. Buat tabel pengalokasian untuk barang dari sumber ke tujuan, dengan
memperhatikan jumlah kapasitas yang tersedia pada kolom atau baris yang
bersangkutan dengan jumlah permintaan yang harus dipenuhi atau belum
dipenuhi pada baris atau kolom tersebut. Hapuslah baris dan kolom
apabila persediaan sudah dialokasikan atau permintaan yang sudah
terpenuhi.
4. Ulangi langkah pertama, jika jumlah persediaan belum dialokasikan
sepenuhnya, maka masih terdapat kekurangan persediaan.
Contoh Soal :
Tuj
Sumber uan Kapasitas
Mal Semar Jakar
ang ang ta
Matarm X 4 290 2 X 7 2
aja 9
0
Majapa 125 1 X 8 255 6 3
hit 8
0
Malabar X 5 125 3 105 9 2
3
0
Kebutuh 125 4 360 9
an 1 0
5 0

Penyelesaian :
Tabel 1 :
Tuju
Sumber an Kapasit Selis
Malan Semaran Jakarta as ih
g g
Matarm X 4 2 7 290 4-
aja 2=2
Majapa 1 1 8 6 380 6-
hit 2 1=5
5
Malabar X 5 3 9 230 5-
3=2
Kebutuh 1 41 3 900
an 2 5 6
5 0
Selisih 4-1=3 3- 7-6=1
2=1

Tabel 2 :
Tujuan Kapasit Selis
Sumber Malan Semarang Jakarta as ih
g
Matarmaja X 4 2 7 2 7-
9 2=5
0
Majapahit 1 1 8 6 3 8-
2 8 6=2
5 0
Malabar X 5 23 3 X 9 2 9-
0 3 3=6
0
Kebutuhan 1 415 3 9
2 6 0
5 0 0
Selisih - 3-2=1 7-6=1
Tabel 3 :
Tujun
Sumber Kapasit Selis
Malang Semarang Jakarta as ih
Matarmaj X 4 185 2 1 7 2 7-
a 0 9 2=
5 0 5
Majapahi 12 1 X 8 2 6 3 8-
t 5 5 8 6=
5 0 2
Malabar X 5 230 3 X 9 2 -
3
0
Kebutuha 12 4 360 9
n 5 1 0
5 0
Selisih - 8-2 = 6 7-6=1

Total Biaya = (185x2) + (105x7) + (125x1) + (255x6) + (230x3) = 3.450


Analisis
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode VAM,
Matarmaja didistribusikan ke Semarang dan Jakarta masing-masing 185
dan 105. Majapahit didistribusikan ke Malang dan Jakarta sebesar 125 dan
255. Sedangkan Malabar didistribusikan ke Semarang sebesar 230. Total
biaya transportasi yang dikeluarkan PT. KAI adalah sebesar 3.450

C. Tahap Solusi Optimal


1. METODE TRANSPORTASI : MODIFIED DISTRIBUTION
Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan
alokasi produksi yang optimal menggunakan suatu indeks perbaikan yang
berdasarkan pada nilai baris dan nilai kolom. Cara untuk penentuan nilai

baris dan nilai kolom menggunakan persamaan:


Pedoman prosedur alokasi tahap pertama mengggunakan prosedur
pedoman sudut barat laut (North West Corner rule). Untuk metode
MODI ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu banyaknya kotak terisi
harus sama dengan banyaknya baris ditambah banyaknya kolom dikurang
satu. Untuk mempermudah penjelasan, berikut ini akan diberikan sebuah
contoh. Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di W, H, O. Dengan
kapasitas produksi tiap bulan masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton;
dan mempunyai tiga gudang penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap
bulan masing- masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton. Biaya pengangkutan
setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai
berikut:

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik – pabrik tersebut ke


gudang – gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.
Solusi
1. Istilah tabel pertama dari sudut kiri atas

Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 50 (20) + 40


(5) +60 (20)+10 (10) + 40 (19) = 3260.
2. Menentukan nilai baris dan kolom
– Baris pertama selalu diberi nilai nol Nilai baris W = Rw = 0
– Nilai baris yang lain dan nilai semua kolom ditentukan berdasarkan

persamaan
3. Menghitung indeks perbaikan dan memilih titik tolak perbaikan.
Indeks perbaikan adalah nilai dari kotak yang kosong.
Memilih titik tolak perubahan:
– Kotak yang mempunyai indeks perbaikan negatif berarti bila diberi
alokasi akan mengurangi jumlah biaya pengangkutan. Bila nilainya
positif berarti pengisian akan menyebabkan kenaikan biaya
pengangkutan
– Kotak yang merupakan titik tolak perubahan adalah kotak yang
indeksnya bertanda negatif dan angkanya besar. Dalam contoh
ternyata yang memenuhi syarat adalah kotak HA dengan nilai -20.

Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap kedua sebesar = 90 (5) + 50


(15) + 10 (20) +10 (10) + 40 (19) = 2260

4. Ulangi langkah – langkah tersebut diatas, mulai langkah 2.2 sampai


diperolehnya biaya terendah, yaitu bila sudah tidak ada lagi indeks
yang negatif.
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap ketiga sebesar = 90 (5) + 50
(15) + 10 (10) +20(10) + 30 (19) = 2070
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap keempat sebesar = 60 (5) +
30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890
Alokasi tahap keempat merupakan alokasi optimal karena indeks
perbaikan pada kotak kosong sudah tidak ada yang bernilai negatif.
2. METODE TRANSPORTASI : STEPPING STONE
Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan
alokasi produksi yang optimal menggunakan cara trial and error atau
coba – coba. Walaupun merubah alokasi dengan cara coba- coba,
namun ada syarat yang harus diperhatikan yaitu dengan melihat

pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada penambahan
biaya per unitnya. Untuk mempermudah penjelasan, berikut ini akan
diberikan sebuah contoh. Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di
W, H, O. Dengan kapasitas produksi tiap bulan masing- masing 90
ton, 60 ton, dan 50 ton; dan mempunyai tiga gudang penjualan di A,
B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing- masing 50 ton, 110 ton,
dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O
ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut:

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik – pabrik tersebut ke


gudang – gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.
Solusi:
1.1 Penyusunan tabel alokasi
Xij adalah banyaknya alokasi dari sumber (pabrik) i ke tujuan
(gudang) j. Nilai Xijinilah yang akan kita cari.
1.2 Prosedur alokasi
Pedoman prosedur alokasi tahap pertama adalah pedoman sudut
barat laut (North West Corner Rule) yaitu pengalokasian sejumlah
maksimum produk mulai dari sudut kiri atas (X11) dengan melihat
kapasitas pabrik dan kebutuhan gudang.

Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 50 (20)


+ 40 (5) + 60 (20) + 10 (10) + 40 (19) = 3260.
1.3 Merubah alokasi secara trial and error
Perubahan bisa dari kotak terdekat atau bisa juga pada kotak yang
tidak berdekatan dengan melihat pengurangan biaya per unit yang
lebih besar dari pada penambahan biaya per unit. Misalnya akan
dicoba perubahan dari kotak WA ke kotak HA artinya 50 ton
kebutuhan gudang A akan dikirim dari pabrik H dan buikan dari
pabrik W. Perubahan alokasi produk dari dua kotak tersebut akan
mengakibatkan berubahnya alokasi produk kotak lainnya yang
terkait (kotak HB dan kotak WB). Untuk itu sebelum dilakukan
perubahan perlu dilihat penambahan dan pengurangan biaya
transportasi per unitnya sebagai berikut:
Penambahan biaya: dari H ke A = 15 dari W ke B = 5
+ 20
Pengurangan biaya : dari W ke A = 20 dari H ke B = 20 +
40
Karena pengurangan biaya per unit lebih besar dari penambahan
biaya maka perubahan dapat dilakukan.

Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 90


(5) + 50 (15) + 10 (20) + 10 (10) + 40 (19) = 2260.
Penambahan biaya: dari W ke C = 8 dari O ke B = 10 + 18
Pengurangan biaya : dari W ke B = 5 dari O ke C= 19 + 24
Karena pengurangan biaya per unit lebih besar dari penambahan
biaya maka perubahan dapat dilakukan.
Biaya Pengangkutan untuk perbaikan kedua sebesar = 50 (5) +
40 (80) + 50 (15) + 10 (20) + 50 (10) = 2020.
PenPenambahan biaya: dari W ke B = Pengurangan biaya : dari H ke B = 20
5
dari H ke C = 10 + dari W ke C= 8
+
15 28

Karena pengurangan biaya per unit lebih besar dari penambahan


biaya maka perubahan dapat dilakukan.

Biaya Pengangkutan untuk perbaikan ketiga sebesar =


60 (5) + 30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890 (biaya
pengangkutan terendah)
Sehingga alokasi produksi dengan biaya terendah adalah:
• 90 unit produksi dari pabrik W dialokasikan ke gudang B
sebanyak 60 unit dan ke gudang C sebanyak 30 unit.
• 60 unit produksi dari pabrik H dialokasikan ke gudang A
sebanyak 50 unit dan ke gudang C sebanyak 10 unit.
• 50 unit produksi dari pabrik O dialokasikan ke gudang B
sebanyak 50 unit.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, S. R. (2021). Riset Operasional. Jakarta.

HENDRI, J. (2009).Metode Transportasi

Setiabudi, H. (2019). Metode Transportasi.


Link Google Doc :
https://docs.google.com/document/d/168lODmoy9K5J6XWqDpiS7CGS8PaI5-
3Kg8aFChUroBg/edit

Anda mungkin juga menyukai