PENJUALAN
Kelompok 2
Arvinia Choirun Nisa (F0219022)
Dede Saepuloh (F0219036)
RAMALAN(FORECASTING)
Metode kuantitatif
•
Y=a+bx
a = rata – rata kelompok 1 ( K1 ).
b = rata – rata K2 – rata – rata K1 / n
n = Jumlah tahun dalam K2 atau K1 atau jarak waktu
antara rata – rata K1 dengan rata – rata K2.
X = Jumlah tahun yang dihitung dari periode dasar.
Analisis tren garis lurus
Tren yang diramalkan naik atau turun secara garis lurus
Contoh soal
b
Analisis tren bukan garis lurus
• Tren parabola kuadrat
Tren parabola adalah tren yang nilai variabel terikat naik atau
turun bukan garis lurus (tidak linear) atau terjadi parabola
(melengkung).
Contoh soal
•Tren eksponensial
Tren yang nilai varabel bebasnya naik secara berlipat ganda
(bukan garis lurus). Tren eksponensial sering digunakan untuk
meramalkan jumlah penduduk, pendapatan nasional, atau
kejadian lain yang pertumbuhannya (secara geometris)
berkembang dengan sangat cepat.
Ada beberapa jenis tren yang tidak linear, tetapi dapat dibuat
linear (garis lurus) dengan cara melakukan transformasi.
Misalnya:
Tren eksponensial Y=abx diubah menjadi Y= log a + (log b) X,
log Y = Y0, log a = a0, dan log b= b0 maka Y0 = a0 + b0 X
• Tren eksponensial yang diubah
Standar kesalahan peramalan
SKP metode garis lurus
Analisis Regresi dan Korelasi
Forecast Metode Khusus
A. Analisis Industri
Analisis ini menekankan pada market share
perusahaan. Analisis ini menghubungkan potensi
penjualan perusahaan dengan industri pada
umumnya (volume, posisi dalam persaingan)
Tahapan dalam pemakai analisis industri:
1.Membuat proyeksi permintaan industri
2.Menilai posisi perusahaan dalam persaingan
3.Market Share = (Permintaan Perusahaan :
Permintaan industri) x 100%
Forecast Metode Khusus
B. Analisis Product Line
Digunakan pada perusahaan yang menghasilkan beberapa
macam produk yang tidak mempunyai kesamaan sehingga
dalam membuat forecast-nya harus terpisah.