Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANALISIS TREN GARIS LURUS (KUADRAT TERKECIL) DAN BUKAN GARIS


LURUS (PARABOLA) DALAM RAMALAN PENJUALAN SERTA APLIKASINYA
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Penganggaran Perusahaan
Dosen Pengampu:Indah Dewi Maharany

Disusun Oleh Kelompok 3/ MBS-5D:

1. Mustakim Roza (1720310118)


2. Meila Rahmawati (1720310119)
3. Andre Ramadhan (1720310142)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS (IAIN)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia tidak semua industri berkembang pesat. Salah satu yang berkembang
pesat adalah industri manufaktur. Banyaknya perusahaan manufaktur yang berdiri, melihat
dari nilai laba yang akan didapat, industri manufaktur akan lebih menjanjikan. Perusahaan
harus meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan produk-produk yang
berkualitas, bernilai tinggi, dan dapat menguasai pangsa pasar. Kegiatan pokok dalam
perusahaan untuk dapat bertahan di persaingan bisnis adalah penjualan. Oleh karena itu
penjualan produk merupakan masalah terpenting dalam dalam penyusunan Anggaran
Penjualan yang harus dilakukan dengan teliti, cermat, dan benar. Anggaran Penjualan pada
dasarnya merupakan rencana kegiatan perusahaan untuk mengerahkan perusahaan dalam
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Anggaran Penjualan merupakan dasar
penyusunan anggaran-anggaran lainnya, seperti anggaran produksi, anggaran bahan
mentah, dan sebagainya. Anggaran Penjulan sering disebut sebagai Anggaran Kunci
(Master of Budget) dan juga sebagai alat bantu manajemen perusahaan dalam
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan kegiatan perusahaan.
Sebelum membuat Anggaran Penjualan sebaiknya terlebih dahulu membuat
peramalan penjualan (forecasting). Peramalan adalah seni dan ilmu yang memprediksi
peristiwa-peristiwa pada masa depan (Render dan Heizer, 2005). Peramalan merupakan
aktivitas pertama dalam penentuan jadwal produksi di masa depan. Peramalan didasarkan
pada penentuan (prediksi) jumlah demand sebuah produk yang kemudian akan dijadikan
sebagai target produksi di dalam perusahaan tersebut. Peramalan sangat penting untuk
mengetahui bagaimana volume penjualan suatu produk dimasa mendatang. Peramalan
permintaan nantinya akan menjadi suatu masukan untuk mengambil keputusan yang
cermat dalam perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Analisis Tren Garis Lurus Dan Bukan Garis Lurus?
2. Apa Pengertian Ramalan Penjualan?
3. Bagaiman Mengaplikasikan Tren Analisis Garis Lurus Dan Bukan Garis Lurus
Dalam Ramalan Penjualan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Analisis Tren Garis Lurus Dan Bukan Garis
lurus.
2. Untuk mengetahui apa Pengertian Ramalan Penjualan.
3. Untuk mengetahui Bagaimana Mengaplikasikan Tren Analisis Garis Lurus Dan
Bukan Garis Lurus Dalam Ramalan Penjualan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Tren

Analisis Tren merupakan salah satu metode statistik yang mudah digunakan dalam
meramalkan (jualan). Tren menurut Nafarin (2008: 100) merupakan gerakan lamban
berjangka panjang yang menuju ke suatu arah baik menaik atau menurun dalam suatu
periode. Analisis tren terdiri atas tren garis lurus atau linear (metode kuadrat terkecil) dan
tren bukan garis lurus (tren parabola).1

1. Analisis Tren Garis Lurus

Analisis tren garis lurus adalah suatu tren yang diramalkan naik atau turun secara
garis lurus. Analisis tren garis lurus terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode
momen.2 Ramalan dengan metode kuadrat terkecil menurut Nafarin dapat menggunakan
rumus:

Y= a + bX

∑𝑌 ∑ 𝑋𝑌
dengan syarat ∑ 𝑋 = 0 dan a = serta b =
𝑛 ∑ 𝑋2

Keterangan: X = Variabel bebas b= Koefisien arah regresi

Y= Variabel Terikat n= Banyaknya data

a= Konstanta

1
M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan edisi 3, Salemba Empat: Jakarta, 2008, hal 100.
2
Ibid., hal 101.
2. Analisis Tren Bukan Garis Lurus
Analisis tren bukan garis lurus dapat menggunakan dua metode yakni tren parabola
kuadrat dan tren eksponensial. Tren parabola kuadrat menurut Nafarin disebut juga
sebagai tren garis lengkung atau parabola yang terdiri atas tren parabola kuadrat dan tren
parabola kubik.3 Adapun persamaan parabola adalah sebagai berikut:

Y= a + bX + c (𝑋)2

dengan syarat ∑ 𝑋 = 0 serta ∑ 𝑌 = n a + c ∑ 𝑋 2 dan ∑ 𝑋 2 𝑌 = a ∑ 𝑋 2 + c ∑ 𝑋 4

B. Pengertian Ramalan Penjualan

Ramalan (forecasting) adalah proses aktivitas meramalkan suatu kejadian yang


mungkin akan terjadi di masa mendatang dengan mengkaji data yang ada, sedangkan
Ramalan Jualan (sales forecasting) adalah proses aktifitas memperkirakan produk yang
akan dijual di masa mendatang dalam keadaan tertentu berdasarkan data yang pernah
terjadi dan/atau mungkin akan terjadi.4
Penjualan produk perusahaan merupakan aspek yang penting bagi perusahaan
sehingga penyusunan rencana penjualan perlu dilakukan dengan benar. Rencana penjualan
merupakan keputusan manajemen yang didasarkan pada ramalan penjualan setelah
manajemen memasukkan berbagai pendapat yang berkenaan dengan volume, harga,
usaha-usaha penjualan, produksi dan keuangan. Jika ramalan penjualan diterima maka
ramalan tersebut diubah menjadi rencana penjualan. Ramalan penjualan merupakan
proyeksi teknis tentang permintaan pelanggan potensial di waktu yang akan datang dengan
menggunakan asumsi-asumsi tertentu. Atas dasar ramalan penjualan (sales forecasting)
yang disusun manajemen perusahaan juga akan dapat mengetahui keadaan perusahaan
pada masa yang akan datang sehingga perusahaan dapat menentukan kebijakan
perusahaan. Penyusunan ramalan penjualan merupakan fungsi teknis yang sebaiknya
dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli. Ramalan penjualan merupakan sumbangan

3
Ibid., hal 104.
4
Ibid., hal 96.
utama dari staf peramal kepada manajemen dalam penyusunan rencana penjualan.
Ramalan penjualan mungkin ditolak, dimodifikasi, atau diterima oleh manajemen.5
Anggaran adalah rencana perluasan yang dinyatakan dalam satuan uang atau satuan
kuantitatif lain mengenai program kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
dimasa yang akan datang. Sehingga dapat disimpulkan dari pengertian tersebut yaitu:
anggaran dinyatakan dalam ukuran uang, umumnya berjangka waktu satu tahun, dan berisi
komitmen manajemen untuk mencapainya. Berbeda dengan ramalan penjualan (sales
forecasting) dimana dinyatakan dalam ukuran moneter atau bukan, dapat sembarang
waktu, peramal tidak bertanggung jawab atas tercapainya ramalan.
Pemilihan cara yang dipakai untuk pembuatan ramalan penjualan dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti:
a. Sifat produk yang dijual
b. Metode distribusi yang akan dipakai
c. Besarnya perusahaan dibanding dengan perusahaan pesaing
d. Tingkat persaingan yang dihadapi
e. Data historis yang tersedia
Ramalan penjualan mempengaruhi, bahkan menentukan keputusan dan
kebijaksanaan yang akan diambil seperti dibawah ini:
a. Kebijaksanaan dalam perencanaan produksi
b. Kebijaksanaan persediaan barang jadi
c. Kebijaksanaan penggunaan mesin-mesi
d. Kebijaksanaan pembelian bahan mentah dan pembantu
e. Kebijaksanaan aliran kas
f. Kebijaksanaan investasi aktiva tetap6

C. Aplikasi Tren Garis Lurus Dan Bukan Garis Lurus Dalam Ramalan Penjualan

Ramalan penjualan dapat menggunakan analisis kuantitatif menggunakan


analisis trend dan analisis regresi. Analisis regresi juga juga termasuk dalam metode
statistic untuk meramal penjualan. Analisis regresi terdiri dari regresi sederhana dan
regresi berganda. Analisis regresi merupakan analisis antara variable terikat (Y) dan
variable bebas (X). variable bebas mempengaruhi variable terikat, bila variable bebas

5
Prastyo Widyo, Anggaran Perusahaan, Politeknik NSC: Surabaya, 2016, hal 20.
6
Ibid., hal 21-22.
hanya satu maka digunakan analisis regresi sederhana dan bila variable bebas lebih dari
satu maka digunakan analisis tegresi berganda. Kelebihan analisis trend dan regresi
adalah karena menggunakan ramalan yang ilmiah dan objektif. Kekuranganya adalah
karena menggunakan asumsi yang konstan (tetap), misalnya;
Harga jual harus memenuhi fungsi yang linear (lurus) dengan kuantitas barang
yang dijual. Contohnya harga jual persatuan harus sama untuk jumlah barang yang
dijual berapapun banyaknya padahal pada kenyataanya ada potongan penjualan.7

Contoh analisis :
Data penjualan susu dari PT IMMA selama 5 tahun yaitu tahun 2011 sebanyak
130 unit, tahub 2012 sebanyak 145 unit, tahun 2013 sebanyak 150 unit, tahun 2014
sebanyak 165 unit, tahun 2015 sebanyak 170 unit. Dari data penjualan susu selama 5
tahun (n = 5) maka dapat diramalkan ramalan penjualan dengan menggunakan tren
garis lurus sebagai berikut:
Metode kuadrat terkecil
Ramalan penjualan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square) dapat
dihitung dengan rumus
Y=a+bX
n∑XY-∑X ∑Y
b=
n∑X2-(∑X)2
∑Y ∑X
a=b
nn
5 x – 10 x 760
b= 5 x 30 – (10) 2
8.100 -7600
b= 10
a=
a=152 – 20
a= 132

7
http://slideplayer.info/slide/3178876/
nilai a juga dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut :
∑X2 .∑Y - ∑X .∑XY
a=
n∑X2-(∑X)2
(10) 2
a= 132
persamaan tren garis lurus Y = a +bX
ramalan penjualan tahun 2016 = (5)
= 182 unit
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan

1. Analisis tren garis lurus adalah suatu tren yang diramalkan naik atau turun secara garis
lurus. Analisis tren bukan garis lurus dapat menggunakan dua metode yakni tren
parabola kuadrat dan tren eksponensial.
2. Ramalan (forecasting) adalah proses aktivitas meramalkan suatu kejadian yang
mungkin akan terjadi di masa mendatang dengan mengkaji data yang ada, sedangkan
Ramalan Jualan (sales forecasting) adalah proses aktifitas memperkirakan produk yang
akan dijual di masa mendatang dalam keadaan tertentu berdasarkan data yang pernah
terjadi dan/atau mungkin akan terjadi.
3. Ramalan penjualan dapat menggunakan analisis kuantitatif menggunakan analisis trend
dan analisis regresi. Analisis regresi juga juga termasuk dalam metode statistic untuk
meramal penjualan. Analisis regresi terdiri dari regresi sederhana dan regresi berganda.
Analisis regresi merupakan analisis antara variable terikat (Y) dan variable bebas (X).
variable bebas mempengaruhi variable terikat, bila variable bebas hanya satu maka
digunakan analisis regresi sederhana dan bila variable bebas lebih dari satu maka
digunakan analisis tegresi berganda.

DAFTAR PUSTAKA
M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan edisi 3, Salemba Empat: Jakarta, 2008.
Prastyo Widyo, Anggaran Perusahaan, Politeknik NSC: Surabaya, 2016.
http://slideplayer.info/slide/3178876/.

Anda mungkin juga menyukai