Anda di halaman 1dari 8

RESUME PENGANGGARAN PERUSAHAAN

ANALISIS TREN

Dosen Pengampu: Satriya Candra Bondan Prabowo, SE., MM.

Disusun Oleh :

Muhammad Abyan Ramadhana 185020200111007

Muhammad Faisol Hibatullah 185020200111008

Adi Galih Efriano 185020200111009

KELAS BF

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
PEMBAHASAN

A. METODE RAMALAN JUALAN


Ramalan jualan (sales forecasting) merupakan proses aktivitas
memperkirakan produk yang akan dijual di masa mendatang dalam keadaan tertentu
dan dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan mungkin akan terjadi.
Teknik membuat ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif atau gabungan keduanya.
1. Metode Kualitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif dapat menggunakan metode
pendapat para tenaga penjualan, metode pendapat para manajer divisi penjualan,
metode pendapat eksekutif, metode pendapat para pakar, dan metode pendapat survei
konsumen.

1) Metode Pendapat para Tenaga Penjualan


Menekankan pertimbangan dan keahlian dari para tenaga penjualan.
Partisipasi tingkat tinggi dari bawah ke atas sangat ditekankan. Metode ini
sering digunakan oleh perusahaan kecil dan perusahaan yang menghasilkan
sedikit produk.
Kelebihan dari metode pendapat para tenaga penjualan :
a) Menanamkan tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
b) Ramalan dibuat oleh individu yang terdekat dengan pelanggan.
c) Rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk
tercapainya target penjualan.
Kekurangan metode pendapat para tenaga penjualan :
a) Tenaga penjualan (pramuniaga) bisa menjadi terlalu optimis atau pesimis
(jika meramalkan target penjualan yang terlalu kecil guna melindungi diri
sendiri).
b) Perhatian yang tidak cukup mungkin ditujukan untuk variable sebab akibat
yang luas.
c) Metode ini terdapat pada ramalan taktis jangka pendek, tujuan utama dalam
ramalan jualan seharusnya memaksimalkan laba jangka panjang daripada
jangka pendek.

2) Metode Pendapat para Manajer Divisi Penjualan


Menekankan petanggungjawaban dari manajer penjualan daerah
atau produk. Variasi dari pendekatan ini berdasarkan pada survei informal
dari pelanggan utama perusahaan, jualan diramalkan atas dasar laporan
yang dipersiapkan oleh perwakilan khusus perusahaan yang berkaitan
dengan pelanggan.
Kelebihan metode ini antara lain :
a) Dapat digunakan secara luas oleh perusahaan dari semua ukuran, dan
b) Berguna dalam situasi jumlah pelanggan terbatas.
Kekurangan metode ini antara lain:
a) Digunakan untuk ramalan jualan jangka pendek, sehingga dapat
mengabaikan pemaksimalan laba jangka panjang.

3) Metode Pendapat Juri dari Eksekutif


Merupakan metode yang sering digunakan perusahaan kecil dan
menengah. Dalam bentuk paling sederhana, menyajikan pertimbangan
kombinasi atau pendapat dari eksekutif tingkat atas dalam perusahaan
tersebut.
Kelebihan metode ini antara lain :
a) Sederhana, langsung, dan ekonomis sehingga sering digunakan.
Kekurangannya antara lain :
a) Memerlukan pengalaman khusus dan pengetahuan yang luas, serta
b) Menghasilkan ramalan jualan yang kurang ilmiah.

4) Metode Pendapat para Pakar


Dalam hal ini orang yang berpengalaman dan ahli dalam bidang
penjualan sering kali dimintai pertimbangan untuk meramalkan jualan.
Kelebihan metode ini antara lain :
a) Mudah dilakukan
Kekurangannya antara lain :
a) Bersifat subyektif (lebih mengandalkan orang daripada data pendukung)

5) Metode Pendapat dari Survei Konsumen


Digunakan untuk meramalkan jualan. Sasaran survei, bisa berupa
individu, rumah tangga, perusahaan, departemen, negara, atau organisasi
tertentu. Umumnya survei hanya meneliti sampelnya saja. Bila berbicara
mengenai sampel, maka akan berkaitan dengan populasi (sekumpulan
konsumen). Beberapa konsumen yang dapat mewakili sekumpulan
konsumen disebut sampel (sample). Sampel acak (random sampling)
adalah sampel yang diambil dari populasi dengan peluang yang sama.
Penyampelan (sampling) adalah proses pemilihan sejumlah unsur dari
populasi dengan cara mempelajari dan memahami sifatnya sehingga dapat
ditaksir sifat dari populasi.
Kelebihan metode ini antara lain :
a) Bersifat obyektif
Kekurangannya antara lain :
a) Yang diteliti hanya sampel (bukan keseluruhan konsumen) sehingga
hasilnya berupa taksiran saja.

2. Metode Kuantitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kuantitatif menggunakan analisis lini
produk, metode distribusi probabilitas, analisis tren, dan analisis regresi.
1) Analisis Lini Produk
Ramalan jualan baik strategis maupun taktis harus mencakup
keputusan sementara tentang jalur produk baru yang akan diperkenalkan,
jalur produk lama yang akan dihapus, serta inovasi dan produk campuran.
2) Metode Distribusi Probabilitas
Dapat digunakan untuk meramalkan jualan dengan cara menaksir
variasi produk yang akan dijual, setelah itu memilih angka tertentu untuk
membuat kelas interval, dan titik tengah dari kelas interval tersebut dipilih
sebagai nilai kelas interval masing-masing. Kemudian membuat
probabilitas dengan cara untung-untungan dan jumlah probabilitas dari
semua kemungkinan berjumalh satu atau 100%. Setelah itu, mengalikan
setiap kemungkinan jualan dengan probabilitasnya untuk mendapatkan
niali tertimbang masing-masing. Jumlah nilai tertimbang merupakan nilai
yang diharapkan, dalam hal ini jualan yang akan diramalkan.
3) Analisis Tren
Merupakan salah satu metode statistic yang mudah untuk digunakan
dalam peramalan. Analisis tren terdiri atas tren garis lurus atau linear
[metode kuadrat terkecil dan metode momen] dan tren bukan garis lurus
[tren parabola kuadrat dan tren eksponensial (logaritma)]. Analisis tren
merupakan analisis runtut waktu atau data berkala sebagai variabel bebas
(X).
4) Analisis Regresi
Merupakan analisis antara variabel terikat (Y) dengan variabel
bebas (X). Variabel bebas yang memengaruhi variabel terikat digunakan
untuk meramalkan variabel terikat. Bila variabel bebas hanya ada satu
maka digunakan analisis regresi sederhana, tetapi bila variabel bebas lebih
dari satu maka digunakan analisis regresi berganda.
B. ANALISIS TREN GARIS LURUS
Tren merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung menuju ke
satu arah (menaik atau menurun) dalam suatu runtut waktu. Garis tren pada dasarnya
garis regresi dan variable bebas (X) merupakan variable waktu. Tren garis lurus
(linear) adalah suatu tren yang diramalkan naik atau turun secara garis lurus. Variable
waktu sebagai variable bebas dan dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran,
bulanan, atau mingguan. Analisis tren garis lurus terdiri atas metode kuadrat terkecil
dan metode momen. Dalam analisis tren tidak ada penentuan jumlah data historis (n)
yang dianalisis, tetapi semakin banyak jumlah data, maka semakin baik hasil
perhitungan analisis

1) METODE KUADRAT TERKECIL


Rumus perhitungan menggunakan metode kuadrat terkecil

Y = a + bx
n ∑ XY −∑ X ∑Y
B=
n ∑ X 2−¿ ¿
∑Y ∑X
A= −b( )
n n
Dimana
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = nilai konstan
b = Koefisien arah regresi
n = banyaknya data

2) METODE MOMEN
Rumus menghitung ramalan jualan menggunakan metode momen
Y = a + Bx
∑Y = n a + b∑X
∑XY = a∑X + b ∑ X 2
C. ANALISIS TREN BUKAN GARIS LURUS
Disebut juga Analisis Tren Bukan Linear. Terdapat beberapa macam
diantaranya,
1. Tren Parabola Kuadrat,
2. Tren Eksponensial, dan
3. Tren Eksponensial yang diubah.

1) TREN PARABOLA KUADRAT


Tren garis lengkung disebut juga dengan tren parabola. Tren parabola
terdiri dari atas tren parabola kuadrat dan tren parabola kubik. Tren parabola
adalah tren yang nilai variable terikat naik atau turun bukan garis lurus(bukan
linear) atau terjadi parabola (melengkung). Persamaan tren parabola kuadrat
adalah:
Y =a+bX +c ( X)2

2) TREN EKSPONENSIAL
Tren eksponensial atau tren logaritma atau tren pertumbuhan adalah
tren yang nilai variabelbebasnya naik secara berlipat ganda (bukan garis
lurus). Tren garis lurus (linear) memiliki bentuk persamaan:
Y =a+bX
Dalam hal ini, b = rata-rata kenaikan Y per satuan waktu (per bulan,
per tahun, dan lain sebagainya). Ada beberapa jenis tren yang tidak linear akan
tetapi dapat dibuat linear (garis lurus) dengan cara melakukan transformasi
(perubahan bentuk).
Misalnya:
Tren eksponensial:
Y =ab x diubah menjadi
Tren semi-log
Y =log a+¿ ¿ dan log b=b o,
maka Y o =ao +b o X

3) TREN EKSPONESIAL YANG DIUBAH


Untuk membuat ramalan dengan menggunakan tren eksponensial yang
diubah, rumus yang di gunakan adalah sebagai berikut

4) STANDAR KESALAHAN PERAMALAN


Dalam analisis tren ada dua metode yang dapat digunakan untuk
ramalan jualan, yaitu metode tren garis lurus dan metode tren bukan garis
lurus. Untuk menentukan metode mana yang paling sesuai dari kedua
metode tersebut, maka digunakan Standar Kesalahan Peramalan (SKP).
Nilai SKP terkecil menunjukan bahwa ramalan yang disusun tersebut
mendekati kesesuaian. Adapun rumus SKP adalah sebagai berikut.

SKP Tren Garis Lurus menggunakan rumus:


Y=α+b.x
y = 132 + 10 (x)
SKP Tren garis Lengkung
Menggunakan rumus :

Anda mungkin juga menyukai