Anda di halaman 1dari 31

Penyusunan

Anggaran
Jualan dan
Produksi
DORINA AZARIA F0219042
FADLILAH PUTRI ARUMF0219050
1 Penyusunan
Anggaran
Jualan
Anggaran Jualan
anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses menjual
(menyerahkan sesuatu pada pembeli dengan harga dan saat tertentu)
yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual pada
periode tertentu

Manfaat
- sebagai ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan yakni
mencari laba secara maksimal
- sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya
CONTOH USAHA MENINGKATKAN LABA
Faktor yang Memengaruhi Anggaran Jualan
1. Pemasaran 3. Keuangan
- Luas pasar - Modal kerja
- Keadaan persaingan - target jualan yang dianggarkan
- Keadaan konsumen 4. Ekonomis
5. Kebijakan Perusahaan
2. Teknis 6. Perkembangan Penduduk
- Kapasitas terpasang 7. Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan
- Bahan baku dan tenaga kerja
CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN JUALAN
Perusahaan Kecap Asli
Jualan
Tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2015
(dalam botol)
Ramalan jualan menggunakan metode kuadrat terkecil
2 Penyusunan
Anggaran
Produk
Produksi
proses mengolah produk (hasil produksi)
- Produk jadi (finished goods)
produk siap untuk dijual

- produk dalam proses (work-in-process)


produk yang masih dalam penyelesaian

Anggaran Produk
anggaran untuk membuat produk jadi dan produk dalam proses
dari suatu perusahan pada periode tertentu yang disusun
berdasarkan anggaran jualan dan anggaran sediaan produk
Produktivitas
Keproduktifan atau produktivitas adalah kemampuan
(daya) untuk menghasilkan sesuatu. Analisis laporan
keuangan pada dasarnya bertujuan untuk mengukur
produktivitas keuangan. Produktivitas keuangan berarti
kemampuan untuk menghasilkan likuiditas, solvabilitas, dan
rentabilitas.

Produktif = Menghasilkan
Produksi = Proses atau cara mengeluarkan hasil
Produk = Hasil produksi
CONTOH
PT A dengan utang jangka pendek sebesar Rp. 10.000 (masukan) menghasilkan
aset lancar sebesar Rp. 20.000 (keluaran). Proses atau cara menghasilkan aset
lancar sebesar Rp. 20.000 disebut produksi, aset lancar sebesar Rp. 20.000 disebut
produk, dan produktivitasnya adalah Rp. 20.000 ÷ Rp. 10.000 = 200%. PT B
dengan utang jangka pendek sebesar Rp. 10.000 (masukan) menghasilkan aset
lancar sebesar Rp. 8.000 (keluaran), berarti produktivitasnya adalah Rp. 8.000 ÷
Rp. 10.000 = 80%. Maka, PT A lebih produktif dari PT B karena PT A memiliki
produktivitas yang lebih tinggi.

Rumus produktivitas
Produktivitas =
Penyusunan Anggaran Produk
Penyusunan anggaran produk dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu :
- Mengutamakan stabilitas produk
- Mengutamakan stabilitas sediaan
- Gabungan antara stabilitas produk dan stabilitas sediaan
- Disesuaikan dengan keperluan manajemen.
Mengutamakan Stabilitas
Produk
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran produk maka tingkat
sediaan dibiarkan berfluktuasi (berubah) dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai rencana
semula, di sisi lain pola produk juga harus konstan (stabil).

Contoh untuk satu macam produk


Terdapat Perusahaan Kecap Asli yang memproduksi satu jenis kecap dan jualan tahun 2016 tiap
triwulan dianggarkan pada triwulan I = 43 botol, II = 45 botol, III = 47 botol, IV = 47 botol sehingga
total setahun = 182 botol. Direncanakan sediaan produk jadi awal sebanyak 13 botol dan sediaan
produk jadi akhir sebanyak 15 botol.
Anggaran produk tiap triwulan = 184 ÷ 4 = 46 botol.
CONTOH UNTUK BERMACAM PRODUK
Produk tiap triwulan = 187 ÷ 4 = 46,75 botol = 40 botol.
Dalam setahun produksi = 160 botol
sehingga 187 botol – 160 botol = 27 botol.
Mengutamakan Stabilitas
Sediaan
Dengan cara mengutamakan stablitas sediaan seharusnya rencana sediaan
konstan (stabil), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir dan tingkat
produksi dibiarkan berfluktuasi (berubah).

Contoh untuk satu macam produk


Triwulan I 43 botol
II 45 botol
III 47 botol
IV 47 botol
Jumlah 182 botol
CONTOH UNTUK BERMACAM PRODUK
Jenis Kecap Rencana Sediaan 2016 Selisih Selisih
Dibagi 3
Awal Akhir

Sedang (S) 4 botol 7 botol 3 1

Manis (M) 3 botol 3 botol 0 0

Asin (A) 3 botol 5 botol 2 0,67

Total 10 botol 15 botol 5 1,67


Jenis Kecap Rencana Sediaan 2016 Selisih Selisih
Dibagi 3
Awal Akhir

Sedang (S) 4 botol 7 botol 3 1

Manis (M) 3 botol 3 botol 0 0

Asin (A) 3 botol 5 botol 2 0,67

Total 10 botol 15 botol 5 1,67


Gabungan Antara Stabilitas Produk dengan Stabilitas Perusahaan
Pada cara gabungan ini apabila tingkat produk stabil, maka ada kemungkinan tingkat sediaan berubah,
tetapi bila tingkat sediaan stabil maka ada kemungkinan tingkat produk berubah.

Contoh
Sediaan minimal sebanyak 8 botol dan maksimal sebanyak 18 botol. Produk jadi minimal tiap triwulan
sebanyak 40 botol dan maksimal sebanyak 60 botol. Rencana sediaan awal tahun 2016 sebanyak 10
botol dan sediaan akhir sebanyak 15 botol.

Triwulan I 43 botol
II 45 botol
III 47 botol
IV 47 botol
Jumlah 182 botol

Disesuaikan dengan Keperluan Manajemen
Manajemen dapat menentukan tingkat sediaan setiap periode karena manajemen ingin
mengatur tingkat putaran sediaan.
Manajemen menghendaki putaran sediaan :
Triwulan I = 43 botol ÷ 11 botol = 3,91 kali
Triwulan II = 45 botol ÷ {(11 botol + 12 botol) ÷ 2} = 3,91 kali
Triwulan III = 47 botol ÷ {(12 botol + 13 botol) ÷ 2} = 3,76 kali
Triwulan IV = 47 botol ÷ {(13 botol + 13 botol) ÷ 2} = 3,62 kali
Terima Kasih!
Apabila ada tambahan dan pernyataan,dipersilahkan.

Anda mungkin juga menyukai