Anda di halaman 1dari 22

ANGGARAN

BEBAN USAHA
DAN
ANGGARAN
LABA RUGI
Anggota
Kelompok Maretha Putri Rahmananda
01 F0219082

Muhammad Dany P. P
02 F0219086

Kelompok 6
01

PENYUSUNAN ANGGARAN
BEBAN USAHA
Pengertian Beban Usaha
Beban Usaha (Operating
Expense)
Beban kegiatan pokok perusahaan
yang tidak terjadi di pabrik, selain
harga pokok penjualan (cost of
sales).

Beban usaha terdiri dari:


• Beban Penjualan
• Beban Administrasi dan Umum
Beban Usaha
Beban yang umunya terjadi pada bagian
personalia, administrasi, bagian keuangan, dan
bagian umum

Contoh : Beban gaji pemimpin dan staf, beban


depresiasi peralatan kantor, beban pernik
kantor, beban pemeliharaan kantor, dan beban
umum lainnya.

Beban administrasi dan umum biasanya


bersifat tetap

Beban Penjualan Beban Administrasi dan Umum

Beban yang terjadi untuk


kepentingan penjualan produk
utama. Penjualan bersifat tetap,
tetapi ada juga yang bersifat
variabel
Beban Penjualan
Beban Penjualan Tetap Beban Penjualan Variabel

• Besar kecilnya dipengaruhi oleh


• Besar kecilnya tidak dipengaruhi kegiatan penjualan
kegiatan penjualan, namun ikut • Semakin banyak barang yang dijual
serta dalam kegiatan penjualan semakin besar beban penjualan
produk utama variabel, sebaliknya semakin sedikit
• Beban depresiasi alat penjualan, barang yang dijual semakin kecil beban
beban penghapusan piutang, penjualan variabel.
beban gaji pegawai tetap bagian • Beban komisi penjualan, beban
penjualan, dll penghapusan piutang dan beban pernik
penjualan
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Beban
Usaha
Perusahaan Kecap Asli akan menyusun anggaran beban usaha selama tahun 2016 dengan data,
sebagai berikut:

Aset tetap yang terdiri atas; bagian penjualan senilai Pernik (perlengkapan) penjualan ditaksir triwulan: I
a Rp 100.000 dan bagian umum senilai Rp 50.000. e Rp 200, II Rp 210, III Rp 250, dan IV Rp 250.
Aset tetap disusut dengan metode garis lurus 12%
setahun atau 3% tiap triwulan

Jualan direncanakan triwulan: I Rp 24.400, II Rp Beban turun harga triwulan I dan II masing-masing
b 25.500, III Rp 26.750, dan IV Rp 26.950. f 1% dari jualan, Triwulan III dan IV masing-masing 2%
dari jualan.

Komisi penjualan 5% dari penjualan dan Beban penjualan lainnya pada triwulan I dan II
c penghapusan piutang ditaksir 2% dari jualan. g masing-masing Rp 150, triwulan III dan IV masing-
masing Rp 200.

Gaji penjualan dan pemeliharaan alat penjualan tiap Beban administrasi ditaksir tiap triwulan terdiri atas:
d triwulan masing-masing Rp 1.000 dan Rp7 00. h gaji pemimpin dan staf kantor Rp 300, asuransi alat
kantor Rp 100, pernik kantor Rp 50, pemeliharaan
kantor Rp125, dan lainnya Rp 75.
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Beban Usaha
Tiap Triwulan pada Tahun 2016 (dalam Rp)
Unsur Beban Usaha I II III IV Setahun
1 Beban Penjualan
Komisi penjualan 1. 220 1. 275 1.338 1.338 5.171
Penghapusan Piutang 488 510 535 539 2.072
Gaji Penjualan 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000
Pemeliharaan Alat 700 700 700 700 2.800
Depresiasi Alat 3.000 3.000 3.000 3.000 12.000
Turun Harga 244 255 535 539 1.573
Pemilik Penjualan 200 210 250 250 910
Lainnya 150 150 200 200 700
Jumlah 1 7.007 7.100 7.558 7.566 29. 226
2 Beban Administrasi
Gaji pemimpin/staf 300 300 300 300 1.200
Depresiasi Alat 1.500 1.500 1.500 1.500 6.000
Asuransi Alat 100 100 100 100 400
Pernik kantor 50 50 50 50 200
Pemeliharaan Alat 125 125 125 125 500
Lainnya 75 75 75 75 300
Jumlah 2 2.150 2.150 2.150 2.150 8.600
3 Beban Usaha (1+2) 9.152 9. 250 9.708 9.716 37.826
02

PENYUSUNAN ANGGARAN
LABA RUGI
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Laba Rugi
Data dari Perusahaan Kecap Asli pada tahun 2016, sebagai berikut:

Sediaan produk dalam proses (PDP) awal 10 botol dengan


1 tingkat penyelesaian BBB 80%, BTKL 30%, dan BOP 40%. Harga pokok standar produk kecap per botol
5 (seperti slide setelah ini)

Anggaran sediaan produk dalam proses (PDP) akhir


sebanyak 18 botol dengan tingkat penyelesaian BBB 100%,
2 BTKL 50%, dan BOP 50%. Beban usaha dianggarkan setahun Rp 37.826 terdiri
6 atas beban usaha tetap Rp 28.100 dan beban usaha
variabel Rp 9.726
Produk terjual dianggarkan tahun ini 148 botol dengan harga
3 jual per botol Rp 700 = Rp 103.600. Sediaan produk jadi awal
15 botol. Biaya Overhead Pabrik tetap selama
7 periode tersebut sebesar Rp 6.400

4 Anggaran produk jadi periode ini 182 botol.


Perusahaan Kecap Asli
Harga Pokok Standar Per Botol Kecap Sedang
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
Unsur Harga Pokok Produk Full costing Variable costing

BBB Kedelai 2 ons @ Rp 100 Rp 200 Rp 200


Gula Merah 0,5 ons @ Rp 240 Rp 120 + Rp 120 +

Rp 320 Rp 320
BTKL 0,1 jam @ Rp 500 Rp 50 Rp 50
BOP Variabel 0,1 jam @ Rp 680 Rp 68 Rp 68
BOP Tetap 0,1 jam @ Rp 320 Rp 32 -
Harga pokok standar per botol kecap Rp 470 Rp 438
Langkah-langkah dalam menyusun Anggaran
Laba Rugi
Hitung biaya pabrik variabel

3 Hitung sediaan dengan metode


Hitung unit ekuivalen produk Penghargapokokan penuh (Full
dengan metode FIFO
2 4 costing) dan Penghargapokokan
Variabel (Variable costing)

Hitung sediaan produk jadi akhir 1 5 Susunan anggaran laba rugi


Langkah Jualan 148 botol

pertama, Sediaan produk jadi akhir ? botol +

menghitung Produk siap dijual 197 botol

sediaan Sediaan produk jadi awal 15 botol +

produk jadi Produk jadi 182 botol

akhir Sediaan produk dalam proses (PDP) akhir 18 botol +

Produk dihasilkan/produk diproses 200 botol

Sediaan produk dalam proses (PDP) awal 10 botol -

Produk masuk produksi periode ini 190 botol

Sediaan produk jadi akhir = 49 botol


Langkah kedua, menghitung unit ekuivalen produk
dengan metode FIFO

UEP = Produk jadi + Ekuivalen PDP Akhir - Ekuivalen PDP Awal

BBB =182 + (18 × 100%) – (10 × 80%) =192 botol

BTKL =182 + (18 × 50%) – (10 × 30%) =188 botol

BOP =182 + (18 × 50%) – (10 × 40%) =187 botol


Langkah ketiga, menghitung biaya pabrik variabel

BBB =192 botol × Rp 320 = Rp 61.440

BTKL =188 botol × Rp 50 = Rp 9.400

BOP Variabel =187 botol × Rp 68 = Rp 12.716 +

Biaya Pabrik Variabel = Rp 83.556


Langkah keempat, menghitung sediaan dengan metode
Full Costing dan Variable Costing

1 2 3 4

Sediaan produk Sediaan produk Sediaan produk Sediaan produk


jadi awal jadi akhir dalam proses dalam proses
(PDP) awal (PDP) akhir
1

Sediaan produk jadi awal


Full Costing = 15 botol × Rp 470 = Rp 7.050
Variable Costing = 15 botol × Rp 438 = Rp 6.570

2
Sediaan produk jadi akhir
Full Costing = 49 botol × Rp 470 = Rp 23.030
Variable Costing = 49 botol × Rp 438 = Rp 21.462
Sediaan PDP awal
Full Costing Variable Costing

3 BBB = 10 × 80% × Rp 320 = Rp 2.560 Rp 2.560


BTKL = 10 × 30% × Rp 50 = Rp 150 Rp 150
BOP V = 10 × 40% × Rp 68 = Rp 272 Rp 272
BOP T = 10 × 40% × Rp 32 = Rp 128 Rp -
Rp 3.110 Rp 2.982

Sediaan PDP akhir


Full Costing Variable Costing
BBB = 18 × 100% × Rp 320 = Rp 5.760 Rp 5.760
4
BTKL = 18 × 50% × Rp 50 = Rp 450 Rp 450
BOP V = 18 × 50% × Rp 68 = Rp 612 Rp 612
BOP T = 18 × 50% × Rp 32 = Rp 288 Rp -
Rp 7.110 Rp 6.822
Langkah kelima, menyusun anggaran laba rugi
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Laba Rugi
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
No Keterangan Full Costing Variable Costing
1. Anggaran 1 Jualan Rp 103.600 Rp 103.600
Laba Rugi 2 Biaya Pabrik Variabel Rp 83.556 Rp 83.556
Bentuk 3 Biaya Overhead Pabrik Tetap (+) Rp 6.400 -
Panjang 4 Biaya Pabrik Total Rp 89.956 -
5 Sediaan PDP Awal (+) Rp 3.110 Rp 2.982
6 Biaya Produksi Rp 93.066 Rp 86.538
7 Sediaan PDP Akhir(-) Rp 7.110 Rp 6.822
8 Harga Pokok Produk Jadi Rp 85.956 Rp 79.716
9 Sediaan Produk Jadi Awal (+) Rp 7.050 Rp 6.570
10 Produk Siap Jual Rp 93.006 Rp 86. 286
11 Sediaan Produk Jadi Akhir (-) Rp 23.030 Rp 21.462
12 Harga Pokok Produk Terjual Rp 69.976 Rp 68.824
13 Laba Kotor/Margin Kontribusi Kotor Rp 33.624 Rp 38.776
14 Beban Usaha Variabel (-) Rp 9.726 Rp 9.726
15 Margin Kontribusi Bersih - Rp 29.050
16 Beban Usaha Tetap Rp 28.100 Rp 28.100
17 Biaya Overhead Pabrik Tetap - Rp 6.400
18 Biaya Tetap - Rp 34.500
19 Rugi (Rp 4. 202) (Rp 5.450)
Penyebab selisih rugi Rp 1.248 adalah selisih sediaan anatara metode Full Costing
dan Variable Costing, sebagai berikut:

Sediaan metode full costing :


Sediaan produk dalam proses awal Rp 3.110
Sediaan produk jadi awal Rp 7.050
Sediaan awal Rp 10.160
Sediaan produk dalam transaksi Rp 7.110
Sediaan produk jadi akhir Rp 23.030
Sediaan akhir Rp 30.140
Selisih sediaan full costing Rp 19.980
Sediaan metode variable costing:
Sediaan produk dalam proses awal Rp 2.982
Sediaan produk jadi awal Rp 6.570
Sediaan awal Rp 9.552
Sediaan produk dalam transaksi Rp 6.882
Sediaan produk jadi akhir Rp 21.462
Sediaan akhir Rp 28.284
Selisih sediaan variable costing Rp 18.732
Selisih sediaan Rp 1.248
2. Anggaran Laba Rugi Bentuk Pendek

Perusahaan Kecap Asli


Anggaran Laba Rugi
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
Jualan 148 botol Rp 700 = Rp 103.600
Biaya variabel 148 botol × Rp ? = Rp ?
Biaya variabel = Rp 74.550
Margin kontribusi = Rp 29.050
Biaya variabel per botol = Rp 503,71622
Biaya tetap = Rp 34.500
Rugi Rp 5.450

Biaya variabel per botol juga dapat


dihitung dengan :
Harga per botol = Rp 438,00000
Beban usaha variabel Rp 9.726 ÷ 148 botol = Rp 65,71622
+
Rugi Rp 503,71622
Terima kasih
Apabila ada tambahan dan pertanyaan dipersilahkan

Anda mungkin juga menyukai