Anda di halaman 1dari 16

RASIO AKTIVITAS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4


ADELLA PUTRI
LISMAYANA SIREGAR
MUHAMMAD IHSAN
RAIHAN ZAKY HAMTHELDY
A. Pengertian Rasio Aktivitas

◦ Rasio aktivitas ( Activity ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan
semua sumber daya yang dimilikinya. Efesiensi yang dilakukan misalnya di bidang penjualan, penagihan piutang dan efesiensi di
bidang lainnya. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Dari hasil pengukuram dengan rasio aktivitas akan terlihat apakah perusahaan lebih efesien dan efektif falam mengelolaaset yang
dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya.
◦ Menurut Irham Fahmi, Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber
daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan.

◦ Menurut Dermawan Syahrial dan Djhotman Purba , Rasio aktivitas menggambarkan kemapuan perusahaan memanfaatkan
aktiva yang dimiliki dalam memperoleh penghasilan melalui penjualan dan rasio aktivitas tidak semata-mata mengukur tinggi
rendahnya rasio yang dihitung untuk mengetahui baikatau tidaknya keuangan perusahaan, hal ini dikarenakan rasuiaktivitas untuk
mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk merncapai target atau sasaran yang telah ditentukan dan hasil
perhitungan rasio aktivitas bukan dalam persentase meliankan berapa kali atau beberapa hari.
◦ Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan cara membandingkan antara tingkat penjualan dengan investasi dalam aktiva untuk
satu periode. Artinya diharapkan adanya keseibangan seperti yang diingankan antara penjualan dengan aktiva seperti sediaan,
piutang dan aktiva tetap lainnya.
B. Tujuan Dan Manfaat Rasio Aktivitas

Berikut ini adalah beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dari penggunaan rasio aktivitas
antara lain :
◦ Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu peride atau berapa kali dana yang ditanam
dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
◦ Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang ( days of receivable), di mana hasil perhitungan ini
menunjukkan jumlah hari ( berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
◦ Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.
◦ Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau
beberapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap nodak kerja yang digunakan (Working capital turn
over).
◦ Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
◦ Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan.
Terdapat beberapa manfaat yang dapat di ambil dari rasio aktivitas, yaitu :

1. Dalam bidang piutang

a. Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih selama satu periode.
Kemudian, manajemen juga dapat mengetahui berapakali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu
periode. Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan.

b. Manajemen dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan piutang (Days of receivable) sehingga
manajemen dapat pula mengetahui jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.

2. Dalam bidang sediaan

Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang. Hasil ini dibandingka dengan target
yang telah ditentukan atau rata-rata industri. Kemudian perusahaan dapat pula membandingkan hasil ini dengan
pengukran rasio beberapa periode yang lalu.
3. Dalam bidang modal kerja dan penjualan

Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu
periode atau dengan kata lain, berapa penjualan yang dapat divcapai oleh setiap modal kerja yang
digunakan.

4. Dalam bidang aktiva dan penjualan


a. Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu
periode.

b. Manajemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan dalam
suatu periode tertentu.

◦  
C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Rasio Aktivitas

◦Menurut Kasmir 9: 2008, hal 159) menyatakan faktor- faktor yang mempengaruhi rasio aktivitas
terdiri dari :

1. Perputaran jumlah aktiva

2. Total penjualan

3. Perputaran piutang

4. Perputaran modal kerja


◦Menurut Herry (2012, hal 202) , Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi rotal aktiva, antara
lain :

1. Penjualan ( sales) merupakan total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dagangan
yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan tunai maupun penjualan secara kredit.

2. Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan, yang diperoleh atau dikendalikan
oleh entitas sebagai hasil dari transaksi atau perisriwa dimasa lalu. Dalam neraca, aktiva dapat
diklasifikasi menjadi lancar dan tidak lancar.

3. Kas dan setara kas merupakan aktiva paling likuid yang dimiliki perusahaan, kas akan ditempatkan
sebagai komponen pertama dari aktiva lancar dalam neraca.

Dengan demikian semangkin besar rasio ini berarti semakin efektif pengelolaan seluruh aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan.
D. Jenis- Jenis Rasio Aktivitas

1. Perputaran Piutang ( Account Receivable Turn Over)

◦ Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali
dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Cara mencari rasio ini adalah dengan membandingkan
antara penjualan kredit dengan rata-rata piutang.
Rumus : Receivable Turn Over = Penjualan Kredit / Piutang
Cth soal :
Tahun 2005 :
5.950/ 550 = 11,81 kali ( 12 )
Tahun 2006 :
5.550 / 360 = 15,41 kali ( 15,5 )
Artinya perputaran piutang untuk tahun 2005 adalah 11 kali dibandingkan penjualan dan perputaran piutang untuk tahun 2006 adalah 15,5
kali dibandingkan penjualan. Jika rata-rata industri untuk perputaran piutang adalah 15 kali, maka untuk tahun 2005 dapat dikatakan
penagihan piutang yang dilakukan manajemen dapat dianggap tidak berhasil, namun untuk tahun 2006 dianggap berhasil karena melebihi
angka rata-rata industri.
Contoh tabel Perputaran Aktiva pada neraca PT. Family Tutuche, tbk Per 31 desember 2005 dan 2006 ( dalam jutaan).
( Laporan Laba Rugi )
Pos-pos Neraca Tahun 2005 Tahun 2006   Komponen R/I Tahun 2005 Tahun 2006

Aktiva Lancar   Total penjualan 5.950 5.550

Kas 250 260 Harga pokok penjualan 4.050 3.850

Giro 350 300 Laba kotor 1.900 1.700


Surat- surat berharga 140 160 Biaya operasi  

Biaya umum dan 185 250


Piutang 550 360
administrasi

Sediaan 250 310 Biaya penjualan 145 180

Aktiva lncr lainny 100 150 Biaya lainnya 40 30

Total aktiva lancar 1.640 1.340 Total biaya operasi 370 410
Aktiva tetap   Laba kotor operasi 1.530 1.290

Tanah 900 1.000 Penyusutan 200 250


Mesin 1.050 1.050 Pendapatan bersih 1.330 1.040
operasional
Kendaraan 650 750 Pendapatan lainnya 470 260

Akumulasi penyusutan (200) (250) EBIT 1.800 1.300

Total aktiva tetap 2.400 2.550 Biaya bunga  

Aktiva lainnya   Bunga bank 140 130

Total aktiva lainnya 160 110 Bunga obligasi 40 40

Total aktiva 4.200 4000 Total biaya bunga 180 170

Utang lancar   EBT 1.620 1.130

Utang bank (10%) 900 750 Pajak 20% 324 226


Utang obligasi (8) 400 400 EAIT 1.296 904

Total utang jangka 1.300 1.150 Earning per Share


panjang

Ekuitas    

Modal setor 1.600 1.600  

Cadangan laba 650 500  

Total ekuitas 2.250 2.100  

Total Passiva 4.200 4000  

PT. Family Tutuche, tbk  


2. Perputaran persediaan (Inventory Turn Over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan ini berputar dalam 1 periode. Rasio ini
dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan. Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang.
yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan.

Apabila rasio yang diperoleh tinggi, ini menunjukkan perusahaan bekerja secara efesien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian
pula apabila perputaran sediaan rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efesien atau tidak produktif dan banyak barang sediaan
yang menumpuk. Hal ini akan mengakibatkan investasi dalam tingkat pengembalian yang rendah.

Rumus : Inventory turn Over : Penjualan/ Sediaan

Cth :
Untuk 2005 :
Inventory turn over = 5.950/ 250 = 23,8 kali (24 kali)
Untuk 2006 :
Inventory turn over = 5.550 / 310 = 17,9 kali ( 18 kali )
Rasio ini menunjukkan 24 kali sediaan barang dagang diganti dalam setahun , apabila rata-rata nya adalah 20 kali berarti inventory turn over
lebih baik karna pada dasrnya perusahaan tidak menahan sediaan dalam jumlah yang berlebihan (tidak produktif)
 
3. Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)

Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih. Di mana modal kerja bersih
adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap
kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh
perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar
dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan. Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam
perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha.

Rumus : Perputaran Modal Kerja = Penjualan Bersih/ Modal Kerja

Cth :
Untuk tahun 2005 = 5.950 / 1.640 = 3,62 kali (3,7)
Untuk tahun 2006 = 5.550 / 1.340 = 4,14 kali (4,2)
Bisa kita perhatikan bahwa kenaikan rasio perputaran modal kerja dari tahun 2005 ke tahun 2006 . hal tersebut
menunjukkan ada kemajuan yang diperoleh manajemen.
4. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turn over)

◦fixed assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam
aktiva tetap berputar dalam satu periode. Atau dengan kata lain, untuk mengukur apakah perusahaan sudah
menggunkan kepastian aktiva tetap sepenuhnya atau belum. Untuk mencari penjualan bersih dengan aktiva tetap dalam
satu periode. Rumusnya sebagai berikut :

◦Fixed asset Turn Over = Penjualan/ Total Aktiva Tetap

Untuk tahun 2005 :


Fixed asset turn over = 5.950/ 2400 = 2,479 kali ( 2,5 kali )
Perputaran aktiva tetap tahun 2005 sebanyak 2,5 kali , aertinya setiap 1,00 aktva tetap dapat menghasilkan 2,5 penjualan.

Untuk tahun 2006 :


Fixed asset turn over = 5.550 / 2.550 = 2,176 kali ( 2,2 kali )
Perputaran aktiva tetap tahun 2006 sebanyak 2,2 kali , artinya setiap Rp. 1.00 aktiva dapat menghasilkan Rp. 2,2 penjualan
 
5.Total Assets Turn Over (perputaran aktiva)
Total assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang
diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio
ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam
menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar.

Rumus :
◦Total Assets Turn Over = Penjualan / Total Aktiva  
◦Untuk tahun 2005
◦Total assets turn over = 5.950/ 4.200 = 1,416 kali (1,42)
◦Perputaran total aktiva tahun 2005 sebanyak 1,42 kali . artinya setiap Rp. 100 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 1,42
penjualan.
◦Untuk Tahun 2006
◦Total assets turn over = 5.550/ 4000= 1,387 kali (1,4)
◦Perputaran total aktiva tahun 2006 sebanyak 1,4 kali . atinya setiap Rp. 100 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 1,4
penjualan.

◦  
◦ Dengan rasio ini akan diketahui efektifitas penggunaan aktiva operasi perusahaan dalam
menghasilkan penjualan . apabila perusahaan menghasilkan penjualan penjualan yang
sama dengan aset lebih sedikit berarti perusahaan tersebut semakin efektif karena
memerlukan tingkat investasi yang lebih rendah. Semakin efektif perusahaan dalam
menggunakan asetnya semakin sedikit aset yang diperlukan . dengan demikian pada
akhirnya apabila asset yang digunakan lebih sedikit maka biaya atas penggunaan aset
akan semakin sedikit dan seterusnya profitabilitas akan meningkat .

Anda mungkin juga menyukai