NIM : 7203550021
KELAS : Bisnis Digital – A
Soal tentang cara menghitung current ratio sesuai standar akuntansi keuangan. Current Ratio
paling umum dipakai untuk menganalisis posisi modal kerja perusahaan dengan membandingkan
antara jumlah aktiva lancar dengan utang lancar sesuai fungsi akuntansi. Current ratio
menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek untuk membayar utang-utang
perusahaan. Nilai rasio yang tinggi tidak menjamin bahwa suatu perusahaan bisa membayar
utang yang sudah jatuh tempo. Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar.
Soal:
Kas Rp 25.000.000,-
Piutang Dagang Rp 75.000.000,-
Barang dagangan Rp 200.000.000,-
Jumlah utang dagang, wesel, bunga dan pajak Rp 255.000.000,-
Jawaban:
Soal:
– Saham Rp 420.000.000
– Laba ditahan Rp 145.000.000
– Kas Rp 25.000.000
– Piutang Dagang Rp 75.000.000
– Barang dagangan Rp 200.000.000
– Mesin Rp 250.000.000
– BAngunan Rp 350.000.000
– Tanah Rp 100.000.000
– Obligasi Rp 180.000.000
Jawab
= 565.000.000
—————
1.000.000.000
= 80.71 %
= 0.81 x
= 700.000.000
—————
180.000.000
= 388.89 %
Artinya Kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan jaminan
aktiva aktiva tetap sebesar 388.89%
3. Rasio Aktivitas
Soal:
Perhatikan pembahasan jenis rasio ini, kita menggunakan laporan keuangan PT Somarlapatan
dan jelaskan tentang:
Aktiva lancar
Aktiva tetap
Aktiva lainya
Utang lancar
Utang lainya 50 0
Ekuitas
Biaya operasi
Biaya lainnya 40 30
Biaya bunga
Bunga obligasi 40 40
Piutang
Tahun 2019 = 5.950 = 11,81 kali (12) Tahun 2020 = 5.550 = 15,41 kali (15,5)
550 360
Artinya perputaran pituang untuk tahun 2019 adalah 12 kali dibandingkan dengan pejualan dan
perputaran piutang untuk tahun 2020 adalah 15,5 kali dibandingkan penjualan. Jika rata-rata
industry untuk perputaran piutang adalah 15 kali, maka untuk tahun 2019 dapat dikatakan
penagihan piutang yang dilakukan manjeman dianggap tidak berhasil, namun untuk tahun 2020
dianggap berhasil karena melebih angka rata-rata industry.
Sediaan
Untuk 2019
250
Rasio ini menujukan 24 kali sediaan barang dagang diganti dalam satu tahun. Apabila rata-rata
industry untuk Inventory turn over adalah 20 kali, berarti Inventory turn over lebih baik.
Perusahaan tidak menahan sediaan dalam jumalah yang berlebihan (tidak produktif) .
Modal Kerja
1.640
1.340
Terlihat dari kenaikan rasio perputaran modal kerja dari tahun 2005 ke tahun 2006. Hali ini
menujukan ada kemajuan yang diperoleh manajeman. Namun jika rata-rata industry untuk
perputaran modal kerja adalah 6 kali, keadaan perusahaan, untuk tahun 2005 dan 2006 dinilai
kurang baik karena masih dibawah rata-rata industri.
2.400
Perputaran aktiva tetap tahun 2019 sebanyak 2,5 kali. Artinya seitap Rp. 1,00 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 2,5 penjualan.
2.550
Perputaran aktiva tetap tahun 2006 sebanyak 2,2 kali. Artinya seitap Rp. 1,00 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 2,2 penjualan.
Kondisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi penurunan rasio dari tahun
2019 ke tahun 2020. Lebih lebih lagi jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total asset
turn over, yaitu 5 kali, berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap
yang dimiliki jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
Total aktiva
4.200
Perputaran total aktiva tahun 2019 sebanyak 1,42kali. Artinya setiap Rp.100 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 1,42 penjualan
4.000
Perputaran total aktiva tahun 2019 sebanyak 1,42kali. Artinya setiap Rp.100 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 1,42 penjualan
Konsisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi penurunan rasio dari tahun 2019
ke tahun 2020. Kemudian jika dibandingkan dengan rata-rata industry untuk asset Total Assets
turn over yaitu 2 kali, berarti perusahaan diharapkan meningkatkan lagi penjualanya atau
menggurangi sebagian aktivitas yang kurang produktif .
4. Rasio Profitabilitas
Misalnya berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, penjualan bersih atau net sales
PT Somarlapatan dan Rizieq Shihab Tbk adalah sebesar Rp.27.063.310.000.000.
Sedangkan laba bersih setelah bunga dan pajak perusahaan dengan kode saham HRS ini adalah
sebesar Rp.2.064.650.000.000.
Ditanya
Berapa margin laba bersih atau net profit margin dari PT Somarlapatan dan Rizieq Shihab Tbk?
Jawab
Net profit margin = (Laba bersih setelah bunga dan pajak : Penjualan bersih) x 100%
Jadi net profit margin dari PT Somarlapatan dan Rizieq Shihab Tbk adalah sebesar 7,63%.
Angka tersebut menunjukan kinerja dari PT Somarlapatan dan Rizieq Shihab Tbk cukup baik.
Hal tersebut dikarenakan nilai dari net profit margin melebihi dari standar industri yaitu sebesar
5%. Dengan demikian PT Somarlapatan dan Rizieq Shihab Tbk dengan cukup baik menetapkan
harga produknya dan berhasil menekan biaya yang ada.
Misalnya dalam laporan keuangan per 31 Desember 2021, laba bersih PT Somarlapatan adalah
sebesar Rp.1.713.000.000.000.
Ditanya
Jawab
Return on assets = (Laba bersih setelah bunga dan pajak : Total asset atau aktiva) x 100%
Jadi ROA dari PT Somarlapatan dengan kode emiten SMLPT adalah sebesar 2,79%. Angka
tersebut menunjukan hasil yang kurang baik bagi suatu perusahaan karena masih dibawah
standar industri sejenis yaitu sebesar 9%.
Hal tersebut bisa saja disebabkan oleh keputusan yang diambil perusahaan yang sengaja untuk
memakai hutang dalam jumlah besar, dan beban bunga yang tinggi. Hal tersebutlah yang
menjadi penyebab laba bersih menjadi relatif lebih rendah.
Misalnya dalam laporan keuangan per 31 Desember 2022, laba bersih PT Somarlapatan adalah
sebesar Rp.117.500.000.000.
Sedangkan total ekuitas biasa atau adalah sebesar Rp.940.000.000.000.
Ditanya
Jawab
ROE = (Laba bersih setelah bunga dan pajak : Total modal) x 100%
Nilai dari return on equity menunjukan nilai 12,5%, hal tersebut berarti masih belum maksimal-
nya perusahaan dalam mengelola modalnya. Karena nilai tersebut masih dibawah standar
industri sejenis yaitu sebesar 15%.