Anda di halaman 1dari 10

NAMA : Kalfani Nathanael

NIM : 7203550021
KELAS : Bisnis Digital – A

Analisis 4 Rasio Laporan Keuangan

1. Rasio tingkat likuiditas

Soal tentang cara menghitung current ratio sesuai standar akuntansi keuangan. Current Ratio
paling umum dipakai untuk menganalisis posisi modal kerja perusahaan dengan membandingkan
antara jumlah aktiva lancar dengan utang lancar sesuai fungsi akuntansi. Current ratio
menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek untuk membayar utang-utang
perusahaan. Nilai rasio yang tinggi tidak menjamin bahwa suatu perusahaan bisa membayar
utang yang sudah jatuh tempo. Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar.

Soal:

Neraca suatu perusahaan diketahui sebagai berikut:

 Kas Rp 25.000.000,-
 Piutang Dagang Rp 75.000.000,-
 Barang dagangan Rp 200.000.000,-
 Jumlah utang dagang, wesel, bunga dan pajak Rp 255.000.000,-

Hitunglah Current Ratio perusahaan tersebut!

Jawaban:

Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 =  Rp 300.000.000


Utang Lancar = Rp 255.000.000,-
Current Ratio =      Aktiva Lancar                        300.000.000
—————–  x 100% =   —————–  x 100%
utang Lancar                         255.000.000
= 117.65 %
= 118 % (dibulatkan)
= 1.18 x
(artinya setiap Rp 1, utang lancar dijamin dengan Rp 1.18 aktiva lancar.
2. Rasio laverage

Soal:

Dari neraca perusahaan PT Pinter Pandai diketahui sebagai berikut:

– Saham Rp 420.000.000
– Laba ditahan Rp 145.000.000
– Kas Rp 25.000.000
– Piutang Dagang Rp 75.000.000
– Barang dagangan Rp 200.000.000
– Mesin Rp 250.000.000
– BAngunan Rp 350.000.000
– Tanah Rp 100.000.000
– Obligasi Rp 180.000.000

Hitunglah Solvabilitas PT Pinter Pandai Perusahaan dengan:


a. Rasio Modal dengan Aktiva
b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap
c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang

Jawab

a. Rasio Modal dengan Aktiva   =   Modal Sendiri


—————–
Total Aktiva
=    420.000.000 + 145.000.000
——————————————
25jt + 75jt + 200jt +250jt +350jt +100jt
=   565.000.000
—————
1.000.000.000
= 56.5 %
= 0.565 x

Artinya  Setiap Rp 1 total aktiva dibiayai dengan Rp 0.565 modal sendiri,


sedangkan Rp 0.435 dari pinjaman

b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap =       Modal Sendiri


—————–
Aktiva Tetap
=       420.000.000 + 145.000.000
——————————–
250jt +350jt +100jt

=     565.000.000
—————
1.000.000.000
=     80.71  %
=     0.81 x

Artinya  aktiva tetap dibiayai dengan  80.71 % modal sendiri,

c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang   =   Aktiva Tetap


—————
Hutang Jangka Panjang

=  250jt + 350jt + 100jt


———————–
180jt

=     700.000.000
—————
180.000.000
=     388.89  %

Artinya Kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan jaminan
aktiva aktiva tetap sebesar 388.89%

3. Rasio Aktivitas

Soal:

Perhatikan pembahasan jenis rasio ini, kita menggunakan laporan keuangan PT Somarlapatan
dan jelaskan tentang:

a. Perputaran Piutang ( Receivable turn over )

b. Perputaran sediaan ( Inventory turn over )

c. Perputaran modal kerja ( Working Capital Turn Over)

d. Perputaran Aktiva tetap ( Fixed asset turn over)

e. Perputaran aktiva ( Assets turn over)


Neraca PT Somarlapatan Per 31 Desember 2019 dan 2020 (dalam jutaan)

Pos-pos Neraca 2019 2020

Aktiva lancar

Kas 250 260

Giro 350 300

Surat- surat berharga 140 160

Piutang 550 360

Sediaan 250 310

Aktiva lancar lainnya 100 150

Total aktiva lancar 1.640 1.340

Aktiva tetap

Tanah 900 1.000

Mesin 1.050 1.050

Kendaraan 650 750

AKumulasi Penyusutan (200) (250)

Total aktiva tetap 2.400 2.550

Aktiva lainya

Total aktiva lainya 160 110

Total aktiva 4.200 4.000

Utang lancar

Utang bank (10%) 500 550

Utang dagang 200 200

Utang lainya 50 0

Total utang lancar 750 750


Utang jangka panjang

Utang bank (10%) 900 750

Utang obligasi ( 8) 400 400

Total utang jangka panjang 1.300 1.150

Ekuitas

Modal setor 1.600 1.600

Cadangan laba 650 500

Total ekuitas 2.250 2.100

Total passiva 4.200 4.000

Laporan Laba rugi

Per 31 Desember 2019 dan 2020 (dalam jutaan)

Kompenen R/l 2019 2020

Total Penjualan 5.950 5.550

Harga pokok penjualan 4.050 3.850

Laba kotor 1.900 1.700

Biaya operasi

Biaya umum dan administrasi 185 200

Biaya penjualan 145 180

Biaya lainnya 40 30

Total biaya operasi 370 410

Laba kotor operasi 1.530 1.290

Penyusutan 200 250

Pendapatan bersih operasional 1.330 1.040


Pendapatan lainya 470 260

EBIT 1.800 1.300

Biaya bunga

Bunga bank 140 130

Bunga obligasi 40 40

Total biaya bunga 180 170

EBT 1.620 1.130

Pajak 20% 324 226

EAIT 1.296 904

a. Perputaran Piutang ( Receivable turn over )

Receivable turn over = Pejualan kredit

Piutang

Tahun 2019 = 5.950 = 11,81 kali (12) Tahun 2020 = 5.550 = 15,41 kali (15,5)

550 360

Artinya perputaran pituang untuk tahun 2019 adalah 12 kali dibandingkan dengan pejualan dan
perputaran piutang untuk tahun 2020 adalah 15,5 kali dibandingkan penjualan. Jika rata-rata
industry untuk perputaran piutang adalah 15 kali, maka untuk tahun 2019 dapat dikatakan
penagihan piutang yang dilakukan manjeman dianggap tidak berhasil, namun untuk tahun 2020
dianggap berhasil karena melebih angka rata-rata industry.

b. Perputaran sediaan ( Inventory turn over )

Inventory turn over = Penjualan

Sediaan

Untuk 2019

Inventory turn over = 5.950 = 23,8 kali (24kali)

250
Rasio ini menujukan 24 kali sediaan barang dagang diganti dalam satu tahun. Apabila rata-rata
industry untuk Inventory turn over adalah 20 kali, berarti Inventory turn over lebih baik.
Perusahaan tidak menahan sediaan dalam jumalah yang berlebihan (tidak produktif) .

c. Perputaran modal kerja ( Working Capital Turn Over)

Perputan Modal kerja = Penjualan Bersih

Modal Kerja

Untuk tahun 2019 = 5.950 = 3,62 kali (3,7)

1.640

Untuk tahun 2020 = 5.550 = 4,14 kali (4,2)

1.340

Terlihat dari kenaikan rasio perputaran modal kerja dari tahun 2005 ke tahun 2006. Hali ini
menujukan ada kemajuan yang diperoleh manajeman. Namun jika rata-rata industry untuk
perputaran modal kerja adalah 6 kali, keadaan perusahaan, untuk tahun 2005 dan 2006 dinilai
kurang baik karena masih dibawah rata-rata industri.

d. Perputaran Aktiva tetap ( Fixed asset turn over)

Fixed asset turn over = Penjualan

Total Aktiva Tetap

Untuk tahun 2019

Fixed asset turn over = 5.950 = 2,479 kali (2,5)

2.400

Perputaran aktiva tetap tahun 2019 sebanyak 2,5 kali. Artinya seitap Rp. 1,00 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 2,5 penjualan.

Untuk tahun 2019

Fixed asset turn over = 5.550 = 2,176 kali (2,2)

2.550

Perputaran aktiva tetap tahun 2006 sebanyak 2,2 kali. Artinya seitap Rp. 1,00 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 2,2 penjualan.
Kondisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi penurunan rasio dari tahun
2019 ke tahun 2020. Lebih lebih lagi jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total asset
turn over, yaitu 5 kali, berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap
yang dimiliki jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

e. Perputaran aktiva ( Total Assets turn over)

Total Assets turn over = Penjualan

Total aktiva

Untuk tahun 2019

Total Assets turn over = 5. 950 = 1,416 kali (1,42)

4.200

Perputaran total aktiva tahun 2019 sebanyak 1,42kali. Artinya setiap Rp.100 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 1,42 penjualan

Untuk tahun 2020

Total Assets turn over = 5.550 = 1,387 kali (1,4)

4.000

Perputaran total aktiva tahun 2019 sebanyak 1,42kali. Artinya setiap Rp.100 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 1,42 penjualan

Konsisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi penurunan rasio dari tahun 2019
ke tahun 2020. Kemudian jika dibandingkan dengan rata-rata industry untuk asset Total Assets
turn over yaitu 2 kali, berarti perusahaan diharapkan meningkatkan lagi penjualanya atau
menggurangi sebagian aktivitas yang kurang produktif .

4. Rasio Profitabilitas

a. Perhitungan Net Profit Margin

Misalnya berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, penjualan bersih atau net sales
PT Somarlapatan dan Rizieq Shihab Tbk adalah sebesar Rp.27.063.310.000.000.

Sedangkan laba bersih setelah bunga dan pajak perusahaan dengan kode saham HRS ini adalah
sebesar Rp.2.064.650.000.000.

Ditanya
Berapa margin laba bersih atau net profit margin dari PT Somarlapatan dan Rizieq Shihab Tbk?

Jawab

Net profit margin = (Laba bersih setelah bunga dan pajak : Penjualan bersih) x 100%

Net profit margin = (Rp.2.064.650.000.000 : Rp.27.063.310.000.000) x 100% = 7,63%

Jadi net profit margin dari PT Somarlapatan dan Rizieq Shihab Tbk adalah sebesar 7,63%.
Angka tersebut menunjukan kinerja dari PT Somarlapatan dan Rizieq Shihab Tbk cukup baik.

Hal tersebut dikarenakan nilai dari net profit margin melebihi dari standar industri yaitu sebesar
5%. Dengan demikian PT Somarlapatan dan Rizieq Shihab Tbk dengan cukup baik menetapkan
harga produknya dan berhasil menekan biaya yang ada.

b. Perhitungan Return on Assets

Misalnya dalam laporan keuangan per 31 Desember 2021, laba bersih PT Somarlapatan adalah
sebesar Rp.1.713.000.000.000.

Sedangkan untuk total asset atau aktivanya adalah sebesar Rp.61.433.000.000.000.

Ditanya

Berapa nilai dari return on assets (ROA) PT Somarlapatan?

Jawab

Return on assets = (Laba bersih setelah bunga dan pajak : Total asset atau aktiva) x 100%

Return on assets = (Rp.1.713.000.000.000 : Rp.61.433.000.000.000) x 100 % = 2,79%

Jadi ROA dari PT Somarlapatan dengan kode emiten SMLPT adalah sebesar 2,79%. Angka
tersebut menunjukan hasil yang kurang baik bagi suatu perusahaan karena masih dibawah
standar industri sejenis yaitu sebesar 9%.

Hal tersebut bisa saja disebabkan oleh keputusan yang diambil perusahaan yang sengaja untuk
memakai hutang dalam jumlah besar, dan beban bunga yang tinggi. Hal tersebutlah yang
menjadi penyebab laba bersih menjadi relatif lebih rendah.

c. Perhitungan Return on Equity

Misalnya dalam laporan keuangan per 31 Desember 2022, laba bersih PT Somarlapatan adalah
sebesar Rp.117.500.000.000.
Sedangkan total ekuitas biasa atau adalah sebesar Rp.940.000.000.000.

Ditanya

Berapakah rasio pengembalian ekuitas atau return on equity PT Somarlapatan?

Jawab

ROE = (Laba bersih setelah bunga dan pajak : Total modal) x 100%

ROE = (Rp.117.500.000.000 : Rp.940.000.000.000) x 100% = 12,5%

Nilai dari return on equity menunjukan nilai 12,5%, hal tersebut berarti masih belum maksimal-
nya perusahaan dalam mengelola modalnya. Karena nilai tersebut masih dibawah standar
industri sejenis yaitu sebesar 15%.

Anda mungkin juga menyukai