Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET

“ANALISIS DESAIN PADA KEMASAN OREO”

Dosen Pengampu:
Dr. Haikal Rahman
Dr. Haryadi, M.Kom

Disusun Oleh:
Grace Silvia Anastasia Purba (7203550009)
Kalfani Nathanael (7203550021)
Reyvanza Ananda Adliva (7203550020)
Sagina Rahmadani (7203550012)
Syakira Pasha Chandra (7201250003)
Tiara Andradevi (7203250017)

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya lah, tugas ini dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adaputujuan penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengenalan Desain Grafis dengan judul “Mini riset”.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan mini riset ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, agar mini riset ini menjadi lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga mini riset yang sederhana ini, dapat memberi manfaat
tersendiri bagi teman-teman pembaca sekalian.
DAFTAR ISI
MINI RISET
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
LATAR BELAKANG 3
RINCIAN MASALAH 3
BAB II LANDASAN TEORI 4
PRODUK 4
KEMASAN 4
BAB III PEMBAHASAN 5
SEKILAS TENTANG PRODUK OREO 5
Metode Berpikir dalam Desain 6
Metode Merancang Dengan Gambar 7
BAB IV PENUTUP 8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemasan yang baik adalah kemasan yang dapat menyesuaikan kemasan
dengan fungsinya karena kemasan adalah salah satu cara untuk mempromosikan
produk, menarik minat konsumen untuk membeli suatu produk. Agar kemasan dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Penelitian ini akan menganalisis peranan desain
kemasan dan pemaran sejauh mana sebuah desain kemasan mampu mewadahi
sebuah pesan/komunikasi terakhir produsen terhadap konsumen.

1.2. Rumusan Masalah


melalui penelitian ini, melalui analisis desain kemasan produk terhadap sebuah
brand identity dari sebuah produk yaitu dalam penelitian ini mengangkat studi kasus
kemasan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatu
kebutuhan dan keinginan. Sedangkan menurut Tjiptono (2000) menyatakan bahwa
Produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi, melalui pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya
beli pasar.
Ahli lain memberikan pengertian bahwa produk adalah suatu kompleksitas
sifat dari barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh Swastha & Irawan (1993) bawa Produk adalah suatu sifat yang
kompleks baik itu diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna,
harga, prestise perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan.

2.2. Kemasan
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi
tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri, dan label. Kenneth R. Berger. 2005. Ada
tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu:
a. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan.
b. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran.
c. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sekilas Tentang Produk Oreo
Oreo merupakan sejenis biskuit yang diproduksi oleh Nabisco pada tahun
1912. Pada awalnya Oreo ini dibuat oleh para eksekutif Nabisco yang ditujukan
untuk anak-anak. Oreo ini berbentuk 2 lempengan cokelat yang mempunyai lapisan
krim ditengahnya. Pada produk awal oreo memiliki desain packinging seperti kubus
dengan tempelan stiker didepannya.
Tahun 1910an
 Logotype berklasifikasi Serif
 Background berwarna cokelat keemasan
 Kemasan berbentuk kubus dan berbahan kardus
 Tidak ada penggambaran visualisasi produknya
Tahun 1940an
 Logotype berklasifikasi Sans Serif
 Keterbacaan logotype lebih jelas
 Background berwarna kuning muda
 Visualiasi produk mulai ditampilkan dalam desain kemasannya
 Kemasan berbentuk seperti balok
Tahun 1960an
 Logotype berklasifikasi Sans Serif
 Kemasannya sudah menggunakan plastik transparan sehingga tampilan
produknya terlihat
 Penggambaran visualisasi produknya ditampilkan secara langsung dan tidak
menggunakan gambar
 Background untuk textnya menggunakan warna merah
Tahun 1970an
 Logotype berklasifikasi Sans Serif
 Background berwarna biru sudah menjadi ciri khas dari produk Oreo
 Visualisasi produk ditampilkan kembali dalam desain kemasannya
 Kemasan kembali berbentuk kotak kardus
Tahun 2000an
 Logotype berklasifikasi Sans Serif
 Logotype dibuat seperti 3D sehingga menjadi lebih menarik
 Background memakai warna biru dan diberi gradasi warna lainnya
 Visualisasi produk terlihat lebih menarik
 Kemasan berbahan plastik
3.2. Metode Berpikir dalam Desain
3.2.1. Metode Berpikir Kreatif
Oreo diperkenalkan pada tahun 1912 oleh perusahaan National Biscuit
Company (NABISCO). NABISCO merupakan perusahaan pembuat roti dan
biskuit di Amerika yang bergabung menjadi sebuah perusahaan baru. Sebagai
produk awal, NABISCO membuat produk biskuit hewan yang dinamakan
Barnum pada tahun 1902. Barnum inilah yang meningkatkan dana NABISCO.
Hingga pada tahun 1912, para eksekutif di NABISCO mempunyai ide untuk
membuat biskuit yang ditujukan untuk anak-anak. Sehingga terciptalah sebuah
biskuit yang berbentuk 2 lempengan cokelat yang mempunyai lapisan krim
ditengahnya. Dan biskuit itu dinamakan Oreo.

Inovasi
Oreo memiliki biskuit yang berbentuk 2 lempengan cokelat yang mempunyai
lapisan krim ditengahnya. Dan Oreo juga memiliki tagline dalam cara
memakannya, yaitu diputar, dijilat, dicelupin. Oreo awalnya diproduksi oleh PT.
NABISCO, lalu tahun 2013 dibawah PT. Mondelez Indonesia Manufacturing.

Modfikasi
Setelah lamanya brand Oreo didirikan. Pastinya banyak perubahan yang terjadi
pada brand Oreo ini, seperti pergantian desain packagingnya dan perubahan
logo. Pada contohnya brand Oreo yang muncul pada tahun 1912 dijual dengan
kemasan kotak dan kaleng, sedangkan saat ini Oreo lebih memproduksi
kemasannya dengan bahan plastik. Desain packaging Oreo juga pada tahun 1912
terlihat lebih vintage, berbeda dengan sekarang ini desainnya lebih modern dan
menarik. Variasi rasa dari krim Oreo juga sudah beragam, seperti chocolate,
strawberry, orange, blueberry.
3.2.2. Metode Berpikir Desain
 Kotak Hitam
Pada iklan Oreo, penggunaan metode kotak hitam pada iklan Oreo
seperti kata-lata “Diputar, Dijilat, Dicelupin” itu merupakan tagline yang
membuat konsumen penasaran untuk memakannya. Apalagi dimakan
berbarengan dengan susu dan menggunakan cara yang sama seperti
tagline Oreo tersebut.
 Kotak Kaca
Dalam kenyataannya konsumen memakan Oreo biasa saja. Tanpa
dibarengi dengan susu sudah terasa enak
 Perorganisasian Diri
Dari fakta kotak kaca dan kotak hitam tersebut maka tagline Oreo ini
dijadikan sebagai alat untuk menarik konsumen agar mencoba memakan
Oreo dengan cara yang tidak konvensional.
3.3. Metode Merancang Dengan Gambar

3.4. Metode Analisis Untuk Eksplorasi dan Evaluasi


3.4.1. Brainstorming
 Packaging sudah dalam bentuk plastik karena sebelumnya masih
berbentuk kotak dari kardus dan ada juga kaleng
 Backgroundnya berwarna biru karena agar terlihat lebih menarik
 Background sudah memakai gradasi warna karena yang sebelumnya
hanya memakai 1 warna saja
 Penggambaran visual susu tumpah karena dimunculkan dari krimnya
yang berasal dari susu
 Penggambaran rasa terlihat dari warna krim Oreo yang ada ditengahnya
 Packagingnya lebih ramping
 Logo dibuat menjadi 3D sehingga lebih menarik
 Terdapat tagline mengenai penjelasan rasanya
 Penggambaran visual produk lebih simple
3.4.2. Pengarah Bentuk Brand Oreo
 Constraint
Dalam rancangan kemasan Oreo dibentuk lebih ramping dan memakai
kemasan plastik. Dalam kemasan plastiknya pun disediakan petunjuk
untuk membukanya agar mempermudah menyobek plastik Oreo.
 Analogy
Produk Oreo rasa vanilla memiliki krim susu berwarna putih dengan
biskuit berwarna hitam. Maka dari itu karean rasa vanilla, desain
kemasan Oreo rasa Vanilla ini dominan berwarna putih tetapi
tetapdikombinasikan dengan warna yang sudah menjadi ciri khas Oreo
yaitu biru.
BAB IV
PENUTUP
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada pelulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai