Dosen Pengampu:
Dr. Haikal Rahman
Dr. Haryadi, M.Kom
Disusun Oleh:
Grace Silvia Anastasia Purba (7203550009)
Kalfani Nathanael (7203550021)
Reyvanza Ananda Adliva (7203550020)
Sagina Rahmadani (7203550012)
Syakira Pasha Chandra (7201250003)
Tiara Andradevi (7203250017)
2.2. Kemasan
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi
tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri, dan label. Kenneth R. Berger. 2005. Ada
tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu:
a. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan.
b. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran.
c. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sekilas Tentang Produk Oreo
Oreo merupakan sejenis biskuit yang diproduksi oleh Nabisco pada tahun
1912. Pada awalnya Oreo ini dibuat oleh para eksekutif Nabisco yang ditujukan
untuk anak-anak. Oreo ini berbentuk 2 lempengan cokelat yang mempunyai lapisan
krim ditengahnya. Pada produk awal oreo memiliki desain packinging seperti kubus
dengan tempelan stiker didepannya.
Tahun 1910an
Logotype berklasifikasi Serif
Background berwarna cokelat keemasan
Kemasan berbentuk kubus dan berbahan kardus
Tidak ada penggambaran visualisasi produknya
Tahun 1940an
Logotype berklasifikasi Sans Serif
Keterbacaan logotype lebih jelas
Background berwarna kuning muda
Visualiasi produk mulai ditampilkan dalam desain kemasannya
Kemasan berbentuk seperti balok
Tahun 1960an
Logotype berklasifikasi Sans Serif
Kemasannya sudah menggunakan plastik transparan sehingga tampilan
produknya terlihat
Penggambaran visualisasi produknya ditampilkan secara langsung dan tidak
menggunakan gambar
Background untuk textnya menggunakan warna merah
Tahun 1970an
Logotype berklasifikasi Sans Serif
Background berwarna biru sudah menjadi ciri khas dari produk Oreo
Visualisasi produk ditampilkan kembali dalam desain kemasannya
Kemasan kembali berbentuk kotak kardus
Tahun 2000an
Logotype berklasifikasi Sans Serif
Logotype dibuat seperti 3D sehingga menjadi lebih menarik
Background memakai warna biru dan diberi gradasi warna lainnya
Visualisasi produk terlihat lebih menarik
Kemasan berbahan plastik
3.2. Metode Berpikir dalam Desain
3.2.1. Metode Berpikir Kreatif
Oreo diperkenalkan pada tahun 1912 oleh perusahaan National Biscuit
Company (NABISCO). NABISCO merupakan perusahaan pembuat roti dan
biskuit di Amerika yang bergabung menjadi sebuah perusahaan baru. Sebagai
produk awal, NABISCO membuat produk biskuit hewan yang dinamakan
Barnum pada tahun 1902. Barnum inilah yang meningkatkan dana NABISCO.
Hingga pada tahun 1912, para eksekutif di NABISCO mempunyai ide untuk
membuat biskuit yang ditujukan untuk anak-anak. Sehingga terciptalah sebuah
biskuit yang berbentuk 2 lempengan cokelat yang mempunyai lapisan krim
ditengahnya. Dan biskuit itu dinamakan Oreo.
Inovasi
Oreo memiliki biskuit yang berbentuk 2 lempengan cokelat yang mempunyai
lapisan krim ditengahnya. Dan Oreo juga memiliki tagline dalam cara
memakannya, yaitu diputar, dijilat, dicelupin. Oreo awalnya diproduksi oleh PT.
NABISCO, lalu tahun 2013 dibawah PT. Mondelez Indonesia Manufacturing.
Modfikasi
Setelah lamanya brand Oreo didirikan. Pastinya banyak perubahan yang terjadi
pada brand Oreo ini, seperti pergantian desain packagingnya dan perubahan
logo. Pada contohnya brand Oreo yang muncul pada tahun 1912 dijual dengan
kemasan kotak dan kaleng, sedangkan saat ini Oreo lebih memproduksi
kemasannya dengan bahan plastik. Desain packaging Oreo juga pada tahun 1912
terlihat lebih vintage, berbeda dengan sekarang ini desainnya lebih modern dan
menarik. Variasi rasa dari krim Oreo juga sudah beragam, seperti chocolate,
strawberry, orange, blueberry.
3.2.2. Metode Berpikir Desain
Kotak Hitam
Pada iklan Oreo, penggunaan metode kotak hitam pada iklan Oreo
seperti kata-lata “Diputar, Dijilat, Dicelupin” itu merupakan tagline yang
membuat konsumen penasaran untuk memakannya. Apalagi dimakan
berbarengan dengan susu dan menggunakan cara yang sama seperti
tagline Oreo tersebut.
Kotak Kaca
Dalam kenyataannya konsumen memakan Oreo biasa saja. Tanpa
dibarengi dengan susu sudah terasa enak
Perorganisasian Diri
Dari fakta kotak kaca dan kotak hitam tersebut maka tagline Oreo ini
dijadikan sebagai alat untuk menarik konsumen agar mencoba memakan
Oreo dengan cara yang tidak konvensional.
3.3. Metode Merancang Dengan Gambar