Anda di halaman 1dari 20

MATA KULIAH PENGEMASAN

(Analisis Berbagai Desain Kemasan Produk)

TUGAS

Oleh: Kelas TIP-A


Hilmiatus Syariah

NIM 141710301007

Viko Nurluthfiadi

NIM 141710301008

Doni Adi Nugroho

NIM 141710301023

Wiwik Febriyanti

NIM 141710301030

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
2016

PENDAHULUAN

Awal kemasan dibuat, fungsi kemasan hanya sebatas untuk melindungi


barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan
jaman, terjadilah penambahan nilai-nilai fungsional dan peranan kemasan dalam
pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar.
Cenadi (2000) menyatakan kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan
merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk.
Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri, dan lebel. Menurut
Titik Wijayanti (2012), Kemasan mempunyai tujuan dan fungsi dalam pembuatan
produk, yaitu (1) Memperindah produk dengan kemasan yang sesuai kategori
produk; (2) Memberikan keamanan produk agar tidak rusak saat dipajang ditoko;
(3) Memberikan keamanan produk pada saat pendistribusian produk; (4)
Memberikan informasi pada konsumen tentang produk itu sendiri dalam bentuk
pelabelan (5) Merupakan hasil desain produk yang menunjukan produk tersebut.
Teknologi pengemasan berkembang pesat sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan peradaban manusia. Selain untuk melindungi bahan
pangan, pengemas juga merupakan sarana promosi dan informasi mengenai bahan
pangan yang dikemasnya. Banyak berbagai jenis kemasan dengan berbagai bahan
kemasan yang berbeda beredar dipasaran, mulai dari kemasan plastik, kertas,
gelas/kaca, kaleng, dan kayu (Dewi, 2010). Oleh karena itu, tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk menganalisa berbagai desain kemasan yang telah dibuat
untuk berbagai produk khususnya produk pangan.

PEMBAHASAN

PRODUK MINUMAN
1. Hemaviton C1000 (Kemasan Botol)

1.1 Desain Kemasan


Hemaviton C1000 diproduksi sebagai minuman kesehatan yang praktis
untuk dikonsumsi dengan menggunakan kemasan botol yang praktis digunakan
sebagai kemasan produk karena dengan tekstur yang kuat. Kemasan botol
Hemaviton C1000 tidak terlalu besar sehingga mempermudah konsumen saat
meminumnya. Selain itu dengan menggunakan kemasan botol maka setelah
dikonsumsi, kemasan dapat dipergunakan lagi.
1.2 Bahasa Desain Grafis
Pada kemasan depan ditampilkan gambar buah lemon jika minuman
Hemaviton C1000 tersebut bervarian rasa lemon, nama Hemaviton C1000 yang
cukup besar sehingga mudah untuk dibaca, terdapat gambar percikan air perasan
dari lemon sehingga menambah efek segar saat melihatnya. Bagian samping
terdapat informasi nilai gizi dari Hemaviton C1000, dan terdapat informasi cara
mengkonsumsi. Setiap tulisan yang tertera pada kemasan sesuai dengan proporsi,
baik ukuran tulisan maupun warna tulisan.
Kemasan Hemaviton C1000 diproduksi dengan degradasi warna kuning
dan putih. Dengan menggunakan warna kuning menunjukkan bahwa minuman
tersebut memiliki rasa asam. Untuk warna pada tulisan merek menggunakan
warna merah sehingga mencolok jika menggunakan warna dasar kuning. Hal
tersebut memudahkan konsumen untuk membaca maupun untuk menemukan
produk Hemaviton C1000.

1.3 Labelling
Untuk informasi yang terdapat pada kemasan Hemaviton C1000 sudah
meliputi nama produk, daftar bahan yang digunakan, isi bersih sebanyak 150ml,
nama dan alamat pihak yang memproduksi, sudah terdapat keterangan halal,
terdapat tanggal kadaluwarsa. Hal tersebut sudah sesuai dengan Undang-Undang
RI No.7 tahun 1996 tentang Pangan. Bahkan dalam kemasan Hemaviton C1000
terdapat informasi nilai gizi, anjuran cara mengkonsumsi, dan aturan pakai
dimana diminum 1 botol sehari setelah makan.
1.4 Proses Pencetakan
Produk Hemaviton C1000 menggunakan kemasan kertas sebagai yang
digunakan untuk labelling. Pada jaman sekarang proses pencetakan kertas sangat
mudah dijumpai dan banyak diterapkan pada produk pangan.

2. Ultra Milk (Kemasan Kotak)

2.1 Desain Kemasan


Susu Ultra Milk diproduksi sebagai minuman cair yang praktis untuk
dikonsumsi dengan menggunakan kemasan kotak yang praktis digunakan sebagai
kemasan produk. Kemasan kotak Ultra Milk didesain dengan kualitas yang tinggi,
ramah lingkungan sehingga dapat didaur ulang. Kelebihan dari kemasan kotak
Ultra Milk adalah dengan menggunakan lapisan aseptik untuk mengeliminasi
resiko infeksi atau kontaminasi bakteri pada susu cair sehingga kualitas susu cair
dalam kemasan dapat tetap terjaga dan dapat dikonsumsi secara maksimal.
Dengan kelebihan dan manfaat tersebutlah Ultra Milk dapat diterima dan disukai
oleh konsumennya
2.2 Bahasa Desain Grafis

Pada depan ditampilkan gambar segelas susu, nama Ultra Milk yang
cukup besar sehingga mudah untuk dibaca, terdapat gambar sapi dimana susu ini
diperoleh dari perahan susu sapi. Bagian samping terdapat informasi nilai gizi dari
susu Ultra Milk, ajakan untuk minum susu setiap hari untuk mengawali aktifitas,
serta terdapat gambar sapi dengan tulisan Milk Everyday. Sedangkan bagian
belakang kemasan untuk menarik konsumen ditampilkan dua orang remaja yang
sedang bermain sepeda dan skateboard, hal ini menunjukkan bahwa minum susu
dapat menjadikan tubuh sehat.
Susu Ultra Milk diproduksi dengan kemasan dominasi warna kuning
keemasan dikombinasi dengan warna hijau untuk gambar rumput, warna biru
pada penekanan informasi (misal Informasi nilai gizi) , sedangkan untuk gambar
segelas susu tergantung susu yang diproduksi. Warna dari kemasan tidak begitu
mencolok, namun terdapat penekanan pada warna tulisan atau merek sehingga
mudah untuk dibaca maupun untuk ditemukan oleh konsumen.
2.3 Labelling
Untuk informasi yang terdapat pada kemasan Susu Ultra Milk sudah
meliputi nama produk, daftar bahan yang digunakan, isi bersih sebanyak 200ml,
nama dan alamat pihak yang memproduksi yaitu PT. Ultra Milk Industry &
Trading Co. Tbk., sudah terdapat keterangan halal, terdapat tanggal kadaluwarsa.
Hal tersebut sudah sesuai dengan Undang-Undang RI No.7 tahun 1996 tentang
Pangan. Bahkan dalam kemasan Susu Ultra Milk terdapat informasi nilai gizi,
anjuran cara mengkonsumsi, dan peringatan bahwa minuman susu UHT tidak
cocok untuk bayi usia 0-12 bulan.
2.4 Proses Pencetakan
Produk susu Ultramilk menggunakan kemasan kertas sebagai yang
digunakan untuk labelling. Pada jaman sekarang proses pencetakan kertas sangat
mudah dijumpai dan banyak diterapkan pada produk pangan.

3. Milo (Kemasan Kaleng)

3.1 Desain Kemasan


Susu Milo diproduksi sebagai minuman cair yang praktis untuk
dikonsumsi dengan menggunakan kemasan kaleng yang praktis digunakan
sebagai kemasan produk. Kemasan Susu Milo didesain dengan menggunakan
kaleng dimana memudahkan konsumen untuk meminumnya. Serta penggunaan
bahan kaleng dapat dipergunakan ulang untuk bahan kerajian tangan sehingga
mengurangi sampah dan pencemaran lingkungan.
3.2 Bahasa Desain Grafis
Susu Milo diproduksi dengan desain ilustrasi yang menarik. Pada kemasan
depan ditampilkan gambar pemuda yang sedang berolahraga, hal tersebut
menunjukkan bahwa minum susu tersebut menyehatkan. Nama Milo yang cukup
besar sehingga mudah untuk dibaca, Bagian samping terdapat informasi nilai gizi
dari Susu Milo, serta daftar bahan yang digunakan.
Susu Milo diproduksi dengan kemasan berdominasi warna hijau,
sedangkan bagian atas terdapat perbedaan warna (warna hijau sama untu Milo
Original, warna biru untuk Milo High Calsium, dan warna ungu untuk Milo
Mocha), sesuai dengan isi susu yang diproduksi. Menurut saya warna hijau pada
Susu Milo merupakan cirri khas dari produk tersebut, sehingga mudah untuk
dikenal oleh konsumen.
3.3 Labelling
Untuk informasi yang terdapat pada kemasan Susu Milo sudah meliputi
nama produk, daftar bahan yang digunakan, isi bersih sebanyak 240ml, nama dan
alamat pihak yang memproduksi yaitu PT. Nestle Indonesia, sudah terdapat
keterangan halal, terdapat tanggal kadaluwarsa. Hal tersebut sudah sesuai dengan

Undang-Undang RI No.7 tahun 1996 tentang Pangan. Bahkan dalam kemasan


Susu Milo terdapat informasi nilai gizi, serta anjuran cara mengkonsumsi.
3.4 Proses Pencetakan
Produk Milo menggunakan kemasan kaleng atau logam. Pada pencetakan
logam biasanya menggunakan proses flexography atau litography. Kombinasi dari
permukaan yang tidak menyerap dan tinta yang cepat kering sesuai untuk
pencetakan logam. Flexography biasanya digunakan untuk pencetakan foil (kertas
timah/perak), sedangkan litography untuk tube metal yang dapat dilipat, kaleng
dan lembaran metal.

PRODUK MAKANAN KHUSUS DAN MAKANAN SIAP SAJI


1. Anlene
1.1 Desain Kemasan
Susu anlene 51+ memiliki kemasan yang berbentuk kotak. warna dari
kemasan juga memiliki datya tarik bagi konsumen dan bisa menjadi identitas
produk tersebut. Kemasan luar susu anlin yaitu berbentuk kotak dari dus, namun
didalam kemasan masih ada kemasan alas yang digunakan untuk membukus susu
anlene yang berbentuk bubuk.
1.2 Bahasa Desain Grafis
Gambar kemasan susu anlene 51+ berisi pesan tentang pola hidup sehat,
diwakili dengan gambar dua orang yang sedang berolahraga. Warna kemasan dari
susu anlene yaitu berwarna hijau dikombinasikan dengan warna tulisan yang
berwarna merah dan juga coklat. Warna hijau menunjukkan kesejukan dengan
berolahraga. Selain itu dengan warna tersebut menunjukkan identitas produk
tersebut bahwa dengan meminum Anlene bisa membuat hidup lebih sehat.
1.3 Labelling
Pelabelan kemasan susu Anlene mulai dari bagian muka memuat
informasi tentang merk, kegunaan untuk pria dan wanita, sertifikasi halal,berat
bersih kemasan, gambar, kemudian di bagian belakang dan samping memuat nilai
gizi, dan tips cara hidup sehat, komposisi, dan cara penyajian.
1.4 Proses Pencetakan

Produk susu Anlene menggunakan kemasan kertas sebagai yang


digunakan untuk labelling. Pada jaman sekarang proses pencetakan kertas sangat
mudah dijumpai dan banyak diterapkan pada produk pangan.

2. Bihun Instan
2.1 Desain Kemasan
Bentuk dan kemasan dari bihun instan sama dengan mi instan sehingga
tidak da daya tarik yang berbeda dengan kemasan mi yang dijual dipasaran.
Gambar yang terdapat pada kemasan telah sesuai dengan isi produk. Kemudian di
dalam kemasan terdapat kemasan dengan alas yang digunakan untuk mengemas
bumbu-bumbu bihun instan sehingga antara bihun dengan bumbu tidak tercampur.
2.2 Bahasa Desain Grafis
Dari gambar yang terdapat pada bihun instan bisa berisikan pesan tentang
saran penyajian yang seperti pada gambar kemasan, sehingga gambar pada
kemasan bihun instan bisa mempengaruhi untuk konsumen membelinya. Dan
pada kemasan gambar-gambar yang dimuat tidak berlebihan kalau menurut saya.
Bihun instan memiliki warna merah yang sangat mencolok. Warna merah
berkaitan dengan produk yang memiliki rasa asam yang pedas, sehingga bisa
dikatakan bahwa warna kemasan merah bisa menjadi identitas dari rasa pada
produk tersebut.
2.3 Labelling
Pelabelan pada kemasan bihun instan telah sesuai dengan Undang-undang
RI No 7 tahun 1996 tentang pangan. Kemasan bihun instan berisi tentang nama
produk, komposisis, nama dan tempat produksi, tanggal kadaluarsa, kandungan
gizi, sertifikasi halal, berat produk, dan cara penyajian.
2.4 Proses Pencetakan
Produk Bihun Instan menggunakan wadah atau kemasan plastik, dimana
memerlukan proses perubahan permukaan plastik agar tinta dapat melekat.
Perubahan ini dapat dilakukan dengan memberi perlakuan kimiawi, pembakaran,
dan pelepasan lapisan korona.

Pada produk Bihun Instan, metode pencetakan yang digunakan adalah


pelepasan korona dimana merupakan metode paling pening pada lembaran plastik
karena cepat, murah dan dapat dilakukan segera setelah lembaran dipisahkan.
Lembaran plastik melewati alat pemutar yang dilapisi dengan dielektrik.
Elektroda berada pada posisi di atas dan pada waktu lembaran melewati alat
pemutar dan berada di bawah elektroda, maka terjadi pengeluaran elektron
memancar dan mengoksidasi lembaran.

PRODUK INTERNASIONAL
1. Strepsils

1.1 Desain Kemasan


Desain adalah konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik,
biaya, kegunaan dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk.
Pada kemasan strepsils, desain kemasan yang digunakan sudah mampu menarik
calon pembeli dan menciptakan rasa butuh terhadap produk khususnya konsumen
yang menderita sakit tenggorokan atau batuk. Dalam desain strepsils, informasi
yang disampaikan terkait identitas produk sudah cukup jelas seperti merek
dagang, logo, varian rasa, dan lain sebagainya. Produk strepsils sendiri merupakan
produk yang siap jual dan siap dikonsumsi. Dengan bentuk padat atau permen ini,
strepsils memiliki banyak keunggulan dari pada obat batuk yang lain. Konsumen
lebih memilih produk strepsils daripada obat batuk yang berbentuk cair karena
lebih efisien untuk dibawa serta tidak ada resiko produk ini tumpah. Selain itu,
strepsils memiliki varian rasa seperti jeruk, apel, mint, dan lain sebagainya.
1.2 Bahasa Desain Grafis
Bentuk kemasan produk strepsils sangat sederhana dimana hanya
menggunakan kemasan yang berbahan dasar plastik sebagai pengemas primernya.
Namun dengan kemasan yang sederhana ini, produk strepsils mudah untuk

dibawa dan tidak membutuhkan ruang atau penyimpanan khusus seperti obat
batuk cair yang harus ditempatkan di suhu ruang dan terhindar dari cahaya
matahari.
Gambar dan simbol dapat menarik perhatian dan mengarahkan perhatian
pembeli agar mengingatnya. Pada produk strepsils, menggunakan simbol S yang
menggambarkan merek dari produk itu sendiri. Selain itu, shape lingkaran pada
logo menjelaskan dan mempunyai pesan yang ditujukan kepada konsumen bahwa
produk strepsils ini dapat meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
Warna dominan kemasan produk strepsils adalah warna putih yang
termasuk warna dingin sehubungan dengan kesan fisiologis atau psikologis.
Dengan warna putih ini dapat memberikan kesan bahwa konsumen yang
mengkonsumsi produk ini dapat segera sembuh dari penyakit tenggorokan atau
batuk yang diderita. Selain warna putih, kemasan strepsils juga menggunakan
warna kombinasi seperti oranye, merah, dan biru yang menunjukkan varian rasa
dari produk strepsils itu sendiri, misal warna oranye untuk rasa jeruk.
Tulisan pada kemasan strepsils yang sederhana dapat dengan mudah
dibaca oleh konsumen, dimana penggunaan huruf dan tata letak sudah cukup
sesuai. Meskipun produk strepsils ini diimpor dari negara Thailand, namun
perusahaan pengimpor Indonesia sudah menyesuaikan atau mengganti tulisan
pada kemasan sesuai dengan bahasa masyarakat agar mudah dipahami dan
dimengerti oleh konsumen Indonesia.
1.3 Labelling
Label atau disebut juga etiket adalah tulisan, tag, gambar atau deskripsi
lain yang tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias, atau dicantumkan dengan jalan
apapun pada wadah atau pengemas. Pada kemasan strepsils sudah terdapat
labelling seperti nama produk, komposisi, berat bersih, nama dan alamat pihak
yang memproduksi, serta tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa. Namun, pada
kemasan strepsils ini belum tercantum label halal yang dikeluarkan oleh MUI.
Label halal sangat diperlukan pada produk pangan khususnya di Indonesia karena
mayoritas masyarakatnya adalah muslim. Dengan adanya label halal, maka
konsumen terjamin untuk mengkonsumsi produk tersebut.

1.4 Proses Pencetakan


Produk strepsils menggunakan wadah atau kemasan plastik, dimana
memerlukan proses perubahan permukaan plastik agar tinta dapat melekat.
Perubahan ini dapat dilakukan dengan memberi perlakuan kimiawi, pembakaran,
dan pelepasan lapisan korona.
Pada produk strepsils, metode pencetakan yang digunakan adalah
pelepasan korona dimana merupakan metode paling pening pada lembaran plastik
karena cepat, murah dan dapat dilakukan segera setelah lembaran dipisahkan.
Lembaran plastik melewati alat pemutar yang dilapisi dengan dielektrik.
Elektroda berada pada posisi di atas dan pada waktu lembaran melewati alat
pemutar dan berada di bawah elektroda, maka terjadi pengeluaran elektron
memancar dan mengoksidasi lembaran.

2. KitKat

2.1 Desain Kemasan


Desain adalah konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik,
biaya, kegunaan dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk.
Pada kemasan KitKat, desain kemasan yang digunakan sudah mampu menarik
calon pembeli namun belum bisa menciptakan rasa butuh terhadap produk karena
kit kat sendiri merupakan produk cokelat yang tidak semua orang membutuhkan
produk ini. Dalam desain KitKat, informasi yang disampaikan terkait identitas
produk sudah cukup jelas seperti merek dagang, logo, dan lain sebagainya. Produk
KitKat sendiri merupakan produk yang siap jual dan siap dikonsumsi. Nama
KitKat sendiri berarti cokelat berbentuk kotak yang mudah untuk dipatahkan dan
bisa langsung dikonsumsi.

10

2.2 Bahasa Desain Grafis


Bentuk kemasan produk kit kat disesuaikan dengan bentuk produknya
yaitu cokelat berbentuk kotak. Dimana menggunakan kemasan yang berbahan
dasar plastik sebagai pengemas primernya, dan kemasan kertas sebagai kemasan
sekundernya. Produk kit kat sendiri mudah untuk dibawa dan tidak membutuhkan
banyak tempat.
Gambar dan simbol dapat menarik perhatian dan mengarahkan perhatian
pembeli agar mengingatnya. Pada produk kit kat, menggunakan gambar cokelat
patah yang mendefinisikan produk itu sendiri. Dimana kit kat mempunyai arti
cokelat berbentuk kotak yang mudah untuk dipatahkan.
Warna dominan kemasan produk KitKat adalah warna merah yang
termasuk warna dingin sehubungan dengan kesan fisiologis atau psikologis.
Dengan warna merah ini dapat memberikan daya tarik yang besar karena
merupakan warna yang mencolok.
Tulisan pada kemasan KitKat dapat dengan mudah dibaca oleh konsumen
karena bentuknya yang kotak dan rata. Penggunaan font huruf untuk nama merek
sangat unik dan berbeda dengan produk cokelat yang lain. Konsumen dapat
mengetahui dari jarak yang cukup jauh bahwa produk tersebut adalah cokelat
KitKat berdasarkan font tulisan yang digunakan serta dan tata letak yang sudah
cukup sesuai. Meskipun produk kit kat ini diimpor dari negara Malaysia, namun
perusahaan pengimpor Indonesia sudah menyesuaikan atau mengganti tulisan
pada kemasan sesuai dengan bahasa masyarakat agar mudah dipahami dan
dimengerti oleh konsumen Indonesia.
2.3 Labelling
Label atau disebut juga etiket adalah tulisan, tag, gambar atau deskripsi
lain yang tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias, atau dicantumkan dengan jalan
apapun pada wadah atau pengemas. Pada kemasan KitKat sudah terdapat labelling
seperti nama produk, komposisi, logo halal, berat bersih, nama dan alamat pihak
yang memproduksi, serta tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa. Dengan adanya
label yang lengkap ini, maka konsumen terjamin untuk mengkonsumsi produk
tersebut.

11

2.4 Proses Pencetakan


Produk KitKat menggunakan kemasan kertas sebagai pengemas
sekundernya yang digunakan untuk labelling. Pada jaman sekarang proses
pencetakan kertas sangat mudah dijumpai dan banyak diterapkan pada produk
pangan.

12

PENUTUP

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Kemasan merupakan salah satu solusi untuk menarik perhatian konsumen
karena

berhadapan

langsung

dengan

konsumen.

Seiring

dengan

berkembangnya jaman dan meningkatnya persaingan, fungsi kemasan yang


dulunya hanya sebagai wadah atau pelindung berubah menjadi alat jual yang
memberikan dan menciptakan citra kepada produk yang dijualnya.
2. Kemasan merupakan satu bagian dari desain komunikasi visual yang menuntut
banyak pertimbangan dalam proses pembuatannya, dimana harus memikirkan
bagaimana kemasan yang didesain itu dapat menarik perhatian konsumen dan
memenangkan persaingan pasar.

13

DAFTAR TABEL
PRODUK MINUMAN
Tabel 1. Perbandingan Desain Kemasan Produk Minuman
Desain Kemasan
Produk

Hemaviton C1000

Ultra Milk

Milo

Minuman
Sesuai, karena

Sesuai, karena

Sesuai, karena

Mampu menarik

kemasan sangat

kemasan susu

kemasan milo di

calon pembeli

praktis dan mudah

ini sangat

kemas dengan

di bawa.

praktis

kemasan kaleng

Sesuai, karena

Sesuai karena

Sesuai karena

produk tersebut

produk

produk tersebut

tinggal

tersebut

tinggal

mengkonsumsi

tinggal

mengkonsumsi

Menampilkan
produk siap jual

mengkonsumsi
Sesuai, karena
Informati dan
Komunikatif

informasi yang di
muat jelas dan
tulisannya mudah di
baca

Sesuai, karena
Menciptakan rasa
butuh
produk

terhadap

dengan meminum
produk tesebut akan
memberikan
kesegaran dari rasa
dll.

Sesuai,
informasi

Sesuai, informasi

disampaikan

disampaikan

dengan jelas

dengan jelas dan

dan mudah di

mudah di baca.

baca
Sesuai, karena
produk
minuman susu
sangat di sukai
oleh konsumen
rasa dan varian

Sesuai, karena
produk milo
mempunyai rasa
yang enak.

rasa yang lain

14

Tabel 2. Perbandingan Bahasa Desain Grafis Produk Minuman


Bahasa Desain
Grafis Produk

Hemaviton C1000

Ultra Milk

Milo

Minuman

Bentuk kemasan

Berbentuk kemasan

Kemasan

Kemasan berbentuk

botol

berbentuk

kaleng

kotak

Ilustrasi dan

Sesuai, karena

Sesuai, karena

Sesuai, karena

gambar disesuaikan

gambarnya

kemasan

dengan rasa pada

jelas,

mencerminkan isi

produknya

kemudian

produk

dekorasi

memuat
gambar yang
sesuai dengan
isi produknya

Warna

Sesuai, karena

Sesuai, sesuai

Sesuai, karena

menggambarkan

dengan isi

warna milo

madsud dari tujuan

produk

menunjukkan ciri

produk.

khas dari produk


tersebut

PRODUK MAKANAN KHUSUS DAN MAKANAN SIAP SAJI


Tabel 3. Perbandingan Desain Kemasan Produk Makanan Khusus dan Siap Saji
Desain Kemasan Produk
Minuman

Susu Anlene

Bihun Instan

Sesuai, mulai dari

Kurang menarik karena

Mampu menarik calon

kemasan dan juga isi

kemasan sama dengan

pembeli

produk yang menarik.

mie isntan yang ada


dipasar.

15

Sesuai, karena produk

Sesuai, iya kemasan

Menampilkan produk siap

sudah di kemas,

bihun instan telah

jual

sehingga memudahkan

dikemas dan siap jual.

ketika penjualan.

Informati dan Komunikatif

Sesuai, karena

Sesuai, informasinya di

informasi pada

muat jelas dan mudah di

kemasan jelas dan juga

baca.

mudah untuk di baca


Sesuai, karena produk
Menciptakan

rasa

butuh susu Anlene sangat di

terhadap produk

butuhkan oleh orang

Sesuai, iya karena


produk tersebut banyak
diminati

yang usia 51+

Tabel 4. Perbandingan Bahasa Desain Grafis Produk Produk Makanan Khusus


dan Siap Saji
Bahasa Desain Grafis
Produk Minuman

Susu Anline

Bihun Instan

Sesuai, berbentuk

Praktis dan mudah di

kotak dari dus,

bawah.

kemudian di dalamnya
Bentuk kemasan

terdapat kemasan
plastik yang
membungkus susu
bubuknya.

Ilustrasi dan dekorasi

Warna

Sesuai, karena

Sesuai, dengan kemasan

berhubungan dengan

yaitu gambar tentang

produk

bihun.

Sesuai, mencerminkan

Sesuai, karena

16

kegunaan produk

mencerminkan rasa
pada produk.

Cetakan Kemasan

menggunakan wadah

menggunakan kemasan

atau kemasan plastik

plastik

(primer), kemasan
kertas (sekunder)

Labelling

Sesuai, memuat

Sesuai, karena informasi

informasi yang

yang ada pada kemasan

dibutuhkan dan

telah lengkap.

informasi yang sesuai


dengan produk.

PRODUK INTERNASIONAL
Tabel 5. Perbandingan Desain Kemasan Produk Internasional
Desain Kemasan Produk

Strepsils

Minuman

Kitkat

Mampu menarik calon

Sesuai, karena

Sesuai, karena

pembeli

kemasannya menarik.

kemasannya menarik .

Menampilkan produk siap

Sesuai, karena isi

Sesuai, karena produk

jual

produk siap untuk

siap untuk di jual.

dijual.
Informati dan Komunikatif

Sesuai, informasi yang

Sesuai sederhana dapat

dimuat jelas dan

dengan mudah dibaca

tulisannya mudah di

oleh konsumen.

baca.
Menciptakan rasa butuh

Sesuai, iya karena

Sesuai, iya karena coklat

terhadap produk

permen ini sanagt di

sangat disukai oleh

butuhkan oleh

konsumen

konsumen.

17

Tabel 6. Perbandingan Bahasa Desain Grafis Produk Internasional


Bahasa Desain Grafis
Produk Minuman

Bentuk kemasan

Strepsils

Kitkat

Sesuai, sederhana

Sesuai, karena

menggunakan

disesuaikan dengan

kemasan yang

bentuk produknya

berbahan dasar plastik

yaitu cokelat

sebagai pengemas

berbentuk kotak.

primernya
Ilustrasi dan dekorasi

Warna

Sesuai, karena sesuai

Sesuai, karena sesuai

dengan produknya.

dengan produknya.

Sesuai, mencerminkan

Sesuai, memberikan

kegunaan produk yaitu

daya tarik yang

untuk menyembuhkan

besar,karena warna

sakit tenggorokan

menujukkan
identitasnya

Cetakan Kemasan

Labelling

menggunakan wadah

menggunakan

atau kemasan plastik

kemasan kertas

Sesuai, memuat

Sesuai, karena

informasi yang

informasi yang ada

dibutuhkan dan

pada kemasan telah

informasi yang sesuai

lengkap.

dengan produk.

18

DAFTAR PUSTAKA

Cenadi, Christine S. 2000. Peranan Desain Kemasan dan Dunia Pemasaran.


Erlangga, Jakarta.
Dewi Anggriani, dkk. 2010. Identifikasi Kemasan Pangan. Supervisor Jaminan
Mutu Pangan direktorat Program Diploma IPB . Bogor.
Wijayanti, Titik Ir MM. 2012. Marketing Plan, perlukah?. Elex Media
Komputindo, Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai