RESUME
Oleh:
Kelompok 6/ TIP-A
Viko Nurluthfiyadi N.
Andri Wardani
NIM 141710301008
NIM 141710301026
Muhammad Misbahudin
NIM 141710301031
disetting sedemikian rupa agar menghasilkan produk akhir dengan kadar air yang
diinginkan.
Dalam proses ini juga dilakukan seeding lactose, yaitu penambahan
laktosa bubuk dengan spesifikasi tertentu yang bertujuan untuk mempercepat
pembentukan kristal laktosa yang berpengaruh terhadap tekstur produk akhir.
Pembentukan kristal laktosa berperan dalam pemberian tekstur berpasir
(sandiness) yang ada pada susu kental manis. Bila kristal laktosa yang terbentuk
terlalu besar maka produk yang dihasilkan bertekstur kasar, sedangkan bila
berukuran kecil (kurang dari 10 mikron), tidak ada sensasi berpasir yang
dirasakan dan produk yang dihasilkan memiliki citarasa yang smooth. Kemudian
produk dialirkan ke dalam Tangki Aging untuk didiamkan selama 2 jam dengan
pengaduk yang terus bergerak untuk memberikan kesempatan terbentuknya kristal
laktosa yang berukuran seragam dan merata. Selanjutnya produk dimasukkan
kedalam kemasan kaleng yang telah disterilisasi untuk menjaga kualitas produk
susu kental manis (Susilorini dan Sawitri, 2007).
3. SNI (Standar Nasional Indonesia) Susu Kental Manis
Menurut Standar nasional Indonesia (SNI) susu kental manis didefinisikan
sebagai produk susu berbentuk cairan kental yang
diperoleh dengan
menghilangkan air dari campuran susu segar dan gula atau dengan rekonstitusi
(pelarutan/pencampuran) susu bubuk dengan penambahan gula dengan atau tanpa
penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diijinkan.
Standar Susu Kental Manis berdasarkan Codex Stan 282-1971 dan SNI Susu
Kental Manis 2971-2011, harus mengandung protein minimal 6.5 hingga 9.52%
dan kadar lemak minimal 8%. Varian rasa yang biasa ditemukan pada susu kental
manis adalah plain (putih) dan cokelat.
DAFTAR PUSTAKA
Susilorini, T.E. dan M.E. Sawitri. 2007. Produk Olahan Susu. Penebar Swadaya.
Yogyakarta.
Varnam AH, dan Sutherland P. 1994. Milk and Milk Products. Technology
Chemistry and Microbiology. Chapman and Hall. London.