Anda di halaman 1dari 8

PENENTUAN LOKASI PEMBANGUNAN PT.

MINAMINAKU PRODUKSI BABY


NILA CRISPY UNTUK PASAR EKSPOR DENGAN METODE LOCATION FACTOR
RATING
Viko Nurluthfiyadi N., Fresty Nurmalas Sari, dan Erin Nur Putriani
Program Studi Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember

ABSTRAK
Ikan nila adalah satu spesies ikan air tawar yang sangat tepat untuk pengembangan
produk olahan pangan salah satunya dibuat crispy. Pada umumnya, olahan crispy
menggunakan jenis ikan nila yang masih kecil (baby nila). Dengan mengembangkan suatu
produk tentu diperlukan suatu perusahaan untuk mengelolanya. Pemilihan lokasi perusahaan
merupakan salah satu hal yang penting. PT. Minaminaku merupakan perusahaan ekspor yang
mengolah baby ikan nila menjadi makanan crispy. Adapun sampel daerah yang digunakan
untuk penentuan lokasi pembangunan pabrik PT. Minaminaku di Kabupaten Jember yaitu di
Kecamatan Ajung, Kecamatan Pakusari dan Kecamatan Patrang. Berdasarkan data hasil
perhitungan penentuan lokasi dengan menggunakan metode Location Factor Rating
didapatkan hasil tertinggi yaitu pada lokasi ke dua terletak di Kecamatan Pakusari Kabupaten
Jember dengan jumlah 9425 yang didapatkan dari jumlah bobot dan faktor pendukung.

Kata Kunci: baby nila, location factor rating, Jember

PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara maritim memiliki kawasan perairan hampir 1/3 dari seluruh
kawasannya baik perairan laut maupun perairan tawar yang sangat mendukung untuk
pengembangan usaha. Masyarakat di Indonesia sebagian besar bermata pencaharian sebagai
nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil perairan laut. Konsumsi ikan di Indonesia
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada 2012, konsumsi ikan di Indonesia berkisar
33,8 kg perkapita pertahun, sedangkan pada 2013 konsumsi ikan di Indonesia meningkat
menjadi 35,6 kg perkapita pertahun. Pada 2014 konsumsi ikan di Indonesia akan ditingkatkan
lagi mencapai 38 kilogram per kapita per tahun (Daud, 2014). Ikan nila adalah satu spesies
ikan air tawar yang sangat tepat untuk pengembangan produk olahan pangan salah satunya
dibuat crispy. Pada umumnya, olahan crispy menggunakan jenis ikan nila yang masih kecil
(baby nila).
Pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu hal yang penting dalam perancangan
pabrik yang memproduksi barang maupun jasa. Dengan demikian strategi lokasi adalah hal
yang tidak dapat diabaikan dalam proses perancangan. Alasan yang mendasarinya
diantaranya yaitu sektor barang memerlukan lokasi untuk melakukan kegiatan pembuatan
produk barang tersebut atau tempat memproduksi (pabrik) sedangkan untuk sektor jasa
memerlukan tempat untuk dapat memberikan pelayanan bagi konsumen. Pertimbangan lain
dalam perencanaan dan pemilihan lokasi pabrik yaitu faktor sumber bahan baku, area
pemasaran dan tersedianya tenaga kerja. Setiap pabrik akan berusaha menjaga agar
penyaluran bahan baku dapat berkesinambungan dengan harga layak dan transportasi rendah.
Berbagai industri memilih tempat fasilitas produksinya di dekat area pemasaran dengan
tujuan untuk memperpendek jaringan distribusi produk sehingga cepat sampai di tangan
konsumen.
Tujuan dari penulisan jurnal terkait analisis pembangunan lokasi PT. Minaminaku
dengan hasil produk baby nila crispy di Kabupaten Jember yaitu mengetahui cara untuk
menentukan lokasi pabrik dan mengetahui metode penentuan lokasi pabrik.

BAHAN DAN METODOLOGI


Sampel
Adapun sampel daerah yang digunakan untuk penentuan lokasi pembangunan pabrik PT.
Minaminaku di Kabupaten Jember yaitu di Kecamatan Ajung, Kecamatan Pakusari dan
Kecamatan Patrang.
2

Metode
Metode-metode untuk perencanaan dan pemilihan lokasi dalam suatu pabrik
diantaranya yaitu metode factor rating, metode analisis nilai ideal, analisis ekonomi, analisis
volume biaya, pusat grafiti (grid) dan transportasi. Sedangkan metode yang dipilih untuk
penentuan lokasi pabrik PT. Minaminaku adalah metode factor rating yang sering digunakan
karena mencakup variasi faktor yang luas dan berguna untuk mengevaluasi serta
membandingkan berbagai alternatif lokasi. Factor rating ini memberikan suatu landasan
rasional dalam melakukan analisis dengan cara memberikan bobot terhadap faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi, seperti faktor kuantitatif (kapasitas,
biaya, jarak) dan faktor kualitatif (tersedianya fasilitas umum, sikap masyarakat, atau sarana
sosial).
Kondisi Lingkungan Daerah Jember
Kondisi Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Jember terdapat 16 (DAS), dimana
masing-masing DAS terdiri dari beberapa sungai yang mengaliri lahan-lahan pertanian di
sekitarnya. Sungai terbesar adalah sungai Bedadung dan sungai terpanjang adalah sungai
Mayang.
Secara administrasi Kabupaten Jember terbagi menjadi 31 Kecamatan, 22 Kelurahan
dan 246 Desa. Sedangkan pilihan lokasi untuk pembangunan pabrik PT. Minaminaku ada di
kecamatan Ajung, Pakusari dan Patrang. Dari ketiga daerah yang dipilih untuk dijadikan
lokasi perusahaan, masih terdapat masyarakat yang kurang mampu di sekitar daerah tersebut.
Tabel 1. Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Jember
No.

Nama DAS

Luas (Ha)

1.
Sampeyan
175.649,94
2.
Mayang
112.312,04
3.
Bedadung
117.053,99
Sumber : Kabupaten Jember dalam Angka, 2011

Tabel 2. Jumlah penduduk miskin per kecamatan


No
Kecamatan
Jumlah Keluarga Miskin
.
1.
Ajung
5.905
2.
Pakusari
7.925
3.
Patrang
7.425
Sumber : Kabupaten Jember dalam Angka, 2011
3

Tabel 3. Nama, Luas Wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan atau Desa
Jumlah
Luas Wilayah
No
Kecamatan
Kelurahan/Des
.
(km2)
(%) thd Total
a
1.
Ajung
7
56,61
1,718924
2.
Pakusari
7
29,11
0,883905
3.
Patrang
8
36,99
1,123176
Sumber : Diolah dari beberapa data sekunder
Komponen jalan untuk jaringan jalan di Kota Jember dikelola oleh Dinas Bina Marga
Kabupaten Jember. Pola jaringan jalan di Kota Jember membentuk pola radial, namun
sebagian jalan-jalan lingkungan yang nampak seolah-olah terputus. Lebar jalan yang ada
berkisar antara 4-10 meter. Jalan dengan kondisi buruk di Kota Jember untuk jalan nasional
sepanjang 1 km dan jalan kabupaten sepanjang 1 km.
Tabel 4. Kondisi Jaringan Jalan Kota Jember
Kondisi jalan
No

Status Jalan

Jumlah (km)
Nasional

Propinsi

Kabupaten

Baik

151, 62

Sedang

148,62

Rusak

1,00

1,00

1,00

3,00

Sumber : Dinas Kimpraswil Kota Jember, 2013

Penentuan Lokasi Pabrik dengan Metode Location Factor Rating


Langkah- langkah penentuan lokasi pabrik baru PT. Minaminaku di wilayah
Kabupaten Jember yang memproduksi baby nila crispy untuk pasar ekspor menggunakan
metode location factor rating sebagai berikut.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas pendirian dan kegiatan pabrik PT.
Minaminaku adalah sebagai berikut.
a. Bahan baku untuk memproduksi baby nila crispy pabrik PT. Minaminaku
merupakan

kebutuhan

utama

yang

harus

dipenuhi

dalam

suatu

pabrik.

Keberadaannya harus selalu tersedia dalam jumlah yang sesuai demi kelancaran
proses produksi. Apabila bahan baku yang dibutuhkan pabrik cukup besar dan
4

banyak ditemukan maka akan mempermudah dan memperbanyak pilihan


penempatan lokasi suatu industri. Apabila terbatas, maka akan menyebabkan biaya
operasional semakin tinggi dan pilihan untuk penempatan lokasi industri semakin
terbatas. Dan sebaiknya penentuan lokasi pabrik dekat dengan bahan baku.
b. Modal usaha pendirian pabrik dan produksi. Hal ini kaitannya dengan jumlah produk
yang dihasilkan, pengadaan bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan, teknologi
yang akan digunakan dan luasnya sistem pemasaran.
c. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja untuk kelancaran usaha suatu pabrik,
baik jumlah maupun keahliannya dan fasilitasnya untuk meningkatkan semangat
kerja dan kesehatan kerja. Ketersediaan tenaga kerja juga menjadi faktor
penting dalam menentukan lokasi usaha PT. Minaminaku, terutama dalam proses
produksinya. Dengan demikian penempatan lokasi berdasarkan tenaga kerja sangat
tergantung pada jenis dan karakteristik kegiatan industrinya.
d. Kondisi lingkungan seperti dekat dengan sumber air, suhu udara sekitar karena
mempengaruhi kelancaran proses dan kualitas hasil produksi dan tempat pembuangan
untuk limbah pabrik. Penggunaan air disesuaikan dengan produk yang dihasilkan
apakah membutuhkan air yang jernih alami, jernih tidak alami, atau sembarang air.
Pada pembuangan limbah berkaitan dengan tingkat pencemaran, sistem pembuangan
limbah untuk perlindungan terhadap alam sekitar dan menjaga keseimbangan
habitat. Apabila suatu lokasi pabriknya kurang mendukung seperti keamanan dan
ketertiban, jarak ke pemukiman, struktur batuan yang tidak stabil, iklim yang kurang
cocok, terbatasnya sumber air dan lain-lain dapat menghambat keberlangsungan
kegiatan pabrik.
e. Sumber energi dibutuhkan dalam pembangunan suatu pabrik untuk menggerakkan
mesin-mesin produksi, misalnya kayu bakar, batu bara, gas alam dan energi listrik
pada umumnya yang disesuaikan dengan produk yang dihasilkan dan kapasitas
tegangan yang dibutuhkan.
f. Teknologi untuk menunjang proses pengolahan produk berupa spare part, mesinmesin dan peralatannya. Penggunaan teknologi yang kurang tepat dapat menghambat
jalannya proses produksi. Penggunaan teknologi yang baik adalah pabrik yang
memiliki tingkat pencemaran limbah yang rendah, hemat air, hemat bahan baku dan
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Bahkan pasar internasional sudah
mensyaratkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan sumber daya
sebagai salah satu syarat agar produknya dapat diterima dipasaran melalui ISO 9000
dan ISO 14000.
5

g. Transportasi dalam kegiatan usaha pabrik di PT. Minaminaku digunakan untuk


melancarkan pasokan bahan baku dan menjamin pendistribusian pemasaran produk
yang dihasilkan. Alat transportasi yang digunakan dapat berupa angkutan udara, laut,
sungai, kereta api, dan angkutan jalan raya karena target PT. Minaminaku adalah
pasar ekspor.
h. Menentukan lokasi pasar produk baby nila crispy dari pabrik PT. Minaminaku. Pasar
sebagai komponen yang sangat penting dalam mempertimbangkan lokasi industri
sebab pasar sebagai sarana untuk memasarkan atau menjual produk yang dihasilkan.
Lokasi PT. Minaminaku diusahakan sedekat mungkin menjangkau konsumen agar
hasil produksi mudah dipasarkan.
i. Perangkat hukum untuk menjamin usaha keberlangsungannya pabrik terkait surat
izin pendirian pabrik dan ekspor hasil pabrik (baby nila crispy). Perangkat hukum
dalam bentuk peraturan dan perundang-undangan sangat penting demi menjamin
kepastian berusaha dan kelangsungan pabrik antara lain tata ruang, fungsi wilayah,
UMR, perizinan, sistem perpajakan dan keamanan. Termasuk jaminan keamanan
dan hukum penggunaan bahan baku, proses produksi dan pemasaran. Aspek umum
yang diatur undang-undang adalah jam kerja maksimum, upah minimum, usia kerja
minimum, dan kondisi lingkungan kerja. Peraturan dan perundangan-undangan
menjadi pegangan dalam melaksanakan kegiatan industri karena menyangkut modal
yang digunakan, kesejahteraan tenaga kerja dan dampak negatif pabrik yang
ditimbulkan.
2. Bobot untuk masing-masing faktor yang mempengaruhi aktivitas pendirian dan kegiatan
pabrik PT. Minaminaku sesuai tingkat kepentingannya. Semakin penting pengaruh faktor
pada operasional pabrik PT. Minaminaku maka bobotnya semakin besar. Dan total bobot
dari keseluruhan faktor adalah 100%.
3. Lokasi penentuan alternatif usaha baby nila crispy pabrik PT. Minaminaku yang telah
bekerjasama dengan sejumlah petani ikan untuk menyuplai bahan baku. Adapun petani
ikan tersebut tersebar di beberapa wilayah yaitu di Kecamatan Bangsalsari, Kecamatan
Tanggul, Kecamatan Kalisat, dan Kecamatan Arjasa.
4. Dampak dari faktor pada masing-masing lokasi alternatif. Lokasi yang baik kondisinya
dari setiap faktor akan diberikan nilai yang lebih tinggi.
5. Semua faktor dibandingkan dan semua lokasi memiliki nilai, kalikan masing-masing nilai
dalam setiap lokasi dengan bobotnya, dan selanjutnya dijumlah ke bawah. Lokasi yang
memiliki nilai total tertinggi akan dipilih menjadi lokasi usaha perusahaan.
6

Analisa Data
Tabel 6. Penggunaan Metode Location Factor Rating PT. Minaminaku
Faktor
Penentu

Bobot

Bahan baku

Lokasi 1
(Ajung)

Lokasi 2
(Pakusari)

Lokasi 3
(Patrang)

Nilai

BxN

Nilai

BxN

Nilai

BxN

19

80

1520

90

1710

95

1805

Modal usaha

15

100

1500

100

1500

100

1500

Sumber daya
manusia

75

600

100

800

90

720

Kondisi
Lingkungan

85

680

95

760

85

680

Sumber
Energi

85

765

85

765

85

765

Teknologi

11

100

1100

100

1100

100

1100

Transportasi

10

90

900

90

900

90

900

Lokasi Pasar

11

80

880

90

990

95

1045

Perangkat
hukum

100

900

100

900

100

Jumlah

100

8845

9425

900
9415

Berdasarkan data hasil perhitungan penentuan lokasi pembangunan PT. Minaminaku


dengan menggunakan metode Location Factor Rating total nilai dikalikan dengan bobot hasil
tertinggi yaitu pada lokasi ke dua terletak di Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dengan
jumlah 9425, lalu disusul lokasi ketiga di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember dengan
selisih dari lokasi dua yaitu 10 dengan jumlah 9415. Dan hasil paling rendah pada lokasi
pertama yang terletak di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember yaitu 8845. Jadi pabrik baby
nila crispy PT. Minaminaku akan dibangun di lokasi kedua Kecamatan Pakusari Kabupaten
Jember.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari penentuan lokasi menggunakan metode faktor
rating, Kecamatan Pakusari memiliki jumlah nilai yang paling tinggi yaitu 9425. Daerah
7

Pakusari merupakan daerah terdekat dengan bahan baku baby ikan nila yang terdapat di
daerah Kalisat, dimana daerah Kalisat sendiri merupakan penghasil baby ikan nila terbanyak
disusul daerah Bangsalsari di urutan kedua. Selain itu, daerah Pakusari memiliki tingkat
kemiskinan penduduk tertinggi dari tiga lokasi yang telah ditentukan yaitu 7.925 jiwa. Oleh
sebab itu, dengan adanya perusahaan PT. Minaminaku nantinya diharapkan dapat
menurunkan jumlah kemiskinan di daerah tersebut.
Pakusari merupakan daerah dengan kondisi lingkungan yang sangat sesuai untuk
perusahaan ekspor yang mengolah baby ikan nila sebagai crispy karena dekat dengan aliran
sungai Mayang yang merupakan sungai terpanjang di Kabupaten Jember dengan luas
112.312,04 ha. Perusahaan tentu membutuhkan air yang cukup banyak untuk proses
produksinya misalnya untuk pembuatan es yang bertujuan untuk mengawetkan ikan agar
tidak cepat membusuk. Selain itu faktor pendukung yang lain juga dibutuhkan untuk
membangun perusahaan di daerah Pakusari seperti modal, teknologi, perangkat hukum, dan
lain sebagainya.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan adalah daerah Pakusari merupakan daerah yang
dipilih untuk membangun PT. Minaminaku yang memproduksi baby ikan nila crispy dengan
menggunakan metode location factor rating. Hal ini disebabkan oleh penilaian faktor-faktor
penentu dari bahan baku, modal usaha, sumber daya manusia, kondisi lingkungan, sumber
energi, teknologi, transportasi, lokasi pasar, dan perangkat hukum.
Referensi
Daud, Kurniawan. 2014. Analisa Penyediaan Sumber Air Baku Station Cibadak di
Kabupaten Purwakarta. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia (repository.
upi.edu).
Dilworth, James B. 1993. Production and Operation Management: Manufacturing and
Services. Fifth Edition. McGraw Hill.
Stevenson, William J. 1986. Production or Operations Management. Second Edition, Irwin.
Illinois.

Anda mungkin juga menyukai