NIM. 141710301008
NIM. 141710301011
Andri Wardani
NIM. 141710301026
Wahyu Ramdhan W.
NIM. 141710301036
NIM. 141710301038
Alamat
Divalidasi Oleh
: Kelompok 3
Tanggal
: 28 Oktober 2016
PROFIL PERUSAHAAN
1. Pengertian HACCP
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu sistem
control dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas
identifikasi titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi.
HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan
untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive)
yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang
aman bagi konsumen.
Nama
1.
Viko Nurluthfiyadi N.
2.
4.
Andri Wardani
Jabatan
Staff Quality
Teknologi Industri
Control
Pertanian
Personil Bagian
Teknologi Industri
Produksi
Pertanian
Personil Bagian
Teknologi Industri
Teknis
Pertanian
Ahli
Teknologi Industri
Mikrobiologi
Pertanian
Karakteristik Produk
Keterangan
Ultra Milk Full Cream
Susu sapi segar, susu skim bubuk, penstabil nabati,
garam
Berbentuk balok,dimensi per pack (in cm) (L x W x
H) 5,5 x 3,2 x 13,3
Teknologi Pengolahan
UHT
Pengemasan Primer
Tetra Pak
Kondisi Penyimpanan
Umur Simpan
2 tahun
Metode Distribusi
Pengujian Susu
Pemerahan Sapi
Kebersihan Peralatan
Sanitasi Pemerah
Pengujian Susu
Kebersihan Peralatan
Proses Separasi
Mixing
Pasteurisasi
Homogenisasi 1
Homogenisasi 2
Main Heating (UHT)
Pendinginan
Packing
melakukan pemeriksaan (audit) metode, prosedur, dan uji. Setelah itu, prosedur
verifikasi
dilanjutkan
dengan
pengambilan
sampel
secara
acak
dan
sistem
sudah
memenuhi
semua
persyaratan
Codex
dan
Jenis Uji
Satuan
Persyaratan
1.
Warna
2.
Bau
3.
Rasa
4.
Protein (N x 7)
% b/b
min 2,7
5.
Lemak
% b/b
min 3,0
6.
% b/b
min 8,0
7.
tidak dipersyaratkan
8.
Pewarna tambahan
tidak dipersyaratkan
9.
Cemaran logam
10.
Timbal (Pb)
mg/kg
maks 0,3
11.
Tembaga (Cu)
mg/kg
20
12.
Seng (Zn)
mg/kg
40
13.
Timah (Sn)
mg/kg
40
14.
Raksa (Hg)
mg/kg
0,03
15.
Cemaran Arsen
mg/kg
0,10
16.
Cemaran Mikroba
17.
koloni/g
1.
2.
3.
4.
Input/Tahapan
Proses
Pemerahan sapi
Pengujian susu
Penyetoran susu
segar ke Koperasi
Identifikasi
Bahaya
B: Mikroba
patogen kotoran
sapi
K: Detergen
pembersih
Signifikasi Bahaya
Keparahan Signifikansi
Justifikasi
Penyebab Bahaya
Peluang
Kandang sapi
Detergen/surfaktan
B: Mikroba
patogen
Terbawa dari
pemerah
TN
K: Mengandung
silicon
F: Tangan pekerja
Sarung tangan
karet
Silikon
B: Mikroba
pathogen
K: logam berat,
senyawa kimia
lainnya, kadar
toksin
F: Serangga,
benda asing
B: Mikroba
pathogen
K: logam berat,
bahan tambahan
Terbawa dari
peternak
TN
Tempat
penampungan susu
TN
Sterilisasi wadah
TN
Menggunakan tutup
TN
Sterilisasi wadah
TN
Pemberian antiseptik
dan menggunakan
Lingkungan
laboratorium
Terbawa dari
peternak
Tempat
penampungan susu
Tindakan Pencegahan
Menjaga kebersihan
kandang dan
lingkungan sekitar
Mengurangi kadar
surfaktan
Mencuci bersih,
menggunakan
antiseptik
Menggunakan
antiseptik
Penggunaan sekali
pakai
5.
6.
7.
8.
kimia lainnya
F: Guncangan
pada saat
transportasi
B: Mikroba
pathogen
K: logam berat,
Penampungan pabrik tercemar bahan
kimia
F: Serangga,
benda asing
B: Mikroba
pathogen
K: logam berat,
senyawa kimia
Pengujian susu
lainnya, kadar
toksin
F: Serangga,
benda asing
B: Bakteri
K: logam berat
Proses separasi
F: Pemanasan
Mixing
B: Bakteri
berspora
K: Penambahan
stabilizer secara
berlebihan
Mengendarai truck
dengan hati-hati
Wadah
penampungan susu
TN
Sterilisasi wadah
Terbawa dari
suplayer
TN
Pengecekan peralatan
TN
Sanitasi lingkungan
pabrik
TN
TN
Sanitasi wadah
Lingkungan sekitar
pabrik
Terbawa dari
suplayer
Tempat
penampungan susu
Lingkungan sekitar
pabrik
Separator kotor
Kontaminasi logam
Selama proses
pemanasan
TN
H
L
M
M
N
TN
Sanitasi lingkungan
pabrik
Sanitasi peralatan
Perawatan alat
Kontrol suhu
Mixer kotor
TN
Sanitasi SOP
Stabilizer
Sesuai takaran
F: Mixer
B: Enzim lipase
9.
Pasteuriasi
10. Homogenisasi I
F: Pemanasan
F: Tekanan
F: Pemanasan
F: Pendinginan
11. Homogenisasi II
F: Tekanan
F: Pemanasan
13. Pendinginan
B: Mikroba air
kondensasi
F: Pendinginan
K: H2O2
14. Packaging
B: Mikroba
Kontaminasi logam
TN
Perawatan alat
Susu
Selama proses
pemanasan
Selama proses
homogenisasi
Selama proses
pemanasan
Selama proses
pendinginan
Selama proses
homogenisasi
Selama proses
pemanasan
Selama proses
UHT
Dipasteurisasi
SOP suhu
TN
SOP tekanan
SOP suhu
TN
SOP suhu
TN
SOP tekanan
SOP suhu
SOP suhu
TN
SOP suhu
Alat kondensasi
Selama proses
pendinginan
Selama proses
packaging
Proses sealing
Pengepresan bahan
pengemas
Dilakukan secara hatihati
Bahaya
P2
CCP
Y
Y
Y
Y
Y
N
CCP
CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
B: Bakteri
F: Pemanasan
K: Penambahan stabilizer
secara berlebihan
B: Enzim lipase
F: Pemanasan
Y
Y
Y
N
CCP
Bukan CCP
CCP
Y
Y
Y
N
CCP
Bukan CCP
F: Pemanasan
Bukan CCP
F: Pemanasan
Bukan CCP
F: Pemanasan
Bukan CCP
Y
Y
Y
Y
N
Y
B: Mikroba patogen
kotoran sapi
K: Detergen pembersih
K: Mengandung silikon
F: Tangan pekerja
F: Guncangan pada saat
transportasi
P3
P4
CCP/Bukan
CCP
P1
CCP
CCP
CCP
kehilangan
produk,
menunjukkan
sebab-sebab
Tahap/Input
Bahaya
Residu
Peptisida
Penerimaan
Bahan Baku
(Susu Segar
dan Susu
Bubuk
Tindakan
Pengendalian/
Tindakan
Pencegahan
Control pemasok
Penetapan
spesifikasi
dengan benar
Pemeriksaan
bahan baku
Disetiap
kedatangan,
CCP
#
CCP 1
Batas
Kritis
1 mg/Kg
Tindakan Pemantauan
Apa
Dimana
Kandungan
peptisida pada
bahan
baku/jaminan
kebersihan dari
bahan baku
Area Gudang/
area
penerimaan
bahan baku
disesuaikan
dengan COA
dari supplier
Residu
Antibiotik
Cemaran
Mikroba
Penerimaan Residu
Bahan Baku Arsenik
Untuk
Bubuk
Coklat dan
Gula
Control pemasok
Penetapan
spesifikasi
dengan benar
Pemeriksaan
bahan baku
Disetiap
kedatangan,
disesuaikan
dengan COA
dari supplier
Pemeriksaan
bahan baku
Disetiap
kedatangan,
disesuaikan
dengan COA
dari supplier
Persiapan
spesifikasi dan
standar bahan
baku dengan
benar
Control pemasok
Penetapan
spesifikasi
dengan benar
Pemeriksaan
bahan baku
Bagaimana
Pemeriksaan
sesuai dengan
COA supplier
dan
disesuaikan
dengan
spesifikasi
bahan baku
Kapan
Siapa
Tindakan
Koreksi
Setiap
kedatangan
bahan baku
QC dan
Logistik
Dibuat surat
retur barang
dan
dikembalikan
ke supplier
(reject), bila
perlu ganti
supplier
Pemeriksaan
sesuai dengan
COA supplier
dan
disesuaikan
dengan
spesifikasi
bahan baku
yang telah
ditentukan
(cross check)
Pemeriksaan
sesuai dengan
COA supplier
dan sesuai
dengan
pemeriksaan
total cemaran
mikroba (TPC)
Setiap
kedatangan
bahan baku
QC dan
Logistik
Dibuat surat
retur barang
dan
dikembalikan
ke supplier
(reject), bila
perlu ganti
supplier
Setiap
kedatangan
bahan baku
QC
Dibuat surat
retur barang
dan
dikembalikan
ke supplier
(reject), bila
perlu ganti
supplier
Pemeriksaan
sesuai dengan
COA supplier
dan
disesuaikan
dengan
Setiap
kedatangan
bahan baku
QC dan
Logistik
Dibuat surat
retur barang
dan
dikembalikan
ke supplier
(reject), bila
yang telah
ditentukan
(cross check)
#
CCP 2
CCP 3
CCP 4
4 mg/Kg
Kandungan
residu
antibiotic pada
bahan
baku/jaminan
kebersihan dari
bahan baku
Area Gudang/
area
penerimaan
bahan baku
< 100
CFU/gr
Kandungan
cemaran
mikroba pada
bahan baku
Area Gudang/
area
penerimaan
bahan baku
1 mg/Kg
Kandungan
arsenic pada
bahan baku
Area Gudang/
area
penerimaan
bahan baku
disetiap
kedatangan,
disesuaikan
dengan COA
dari supplier
Tahap/
Input
Bahaya
Tindakan
Pengendalian/
Tindakan
Pencegahan
Dikendalikan
dengan CIP
setiap selesai
produksi
Set suhu dan
waktu yang
diinginkan
Kalibrasi
Thermocouple
spesifikasi
bahan baku
yang telah
ditentukan
(cross check)
CCP
Tindakan Pemantauan
Batas
Kritis
CCP 9 T = 142 o
145 C
t = 4 detik
Proses
Sterilisasi
(Sterilizer)
Cemaran
Mikroba
Proses
Perbanding
an bertahap
(Plate
Cooling)
Cemaran
Mikroba
Control suhu
secara periodik
Proses CIP
dengan benar
Control suhu
pendinginan
CCP
10
Proses
Sterilisasi
Kimia
Bahan
Kemasan
(H2O2)
Cemaran
Mikroba
Pemeriksaan
konsentrasi,
suhu dan waktu
kontak bahan
kemasan dengan
H2O2 dalam
waktu tertentu
secara periodik
Control suhu
dan waktu
CCP
11
Proses
Cemaran
CCP
T = 20
o
25 C
T = 68-72 C
Konsentrasi
H2O2 = 3040%
Waktu
kontak yang
sesuai
dengan yang
telah
ditentukan
T = 84 C
perlu ganti
supplier
Apa
Dimana
Bagaimana
Kapan
Suhu dan
waktu
proses
sterilisasi
Area
Sterilisasi
(Sterilizer)
Inspeksi visual
(komputerisasi
)
5 kali setiap
kode
produksi
dan setiap
ada
penyimpang
an suhu
Operator
Sterilizer
Suhu dan
waktu
proses
pendinginan
bertahap
Plate
Cooler (area
sterilisasi)
Inspeksi visual
(komputerisasi
)
5 kali setiap
kode
produksi
dan setiap
ada
penyimpang
an suhu
Operator
Sterilizer
Suhu dan
konsentrasi
H2O2 yang
digunakan
Filling
Room
Inspeksi visual
(komputerisasi
)
5 kali setiap
kode
produksi
dan setiap
ada
penyimpang
an suhu
Operator
filling room
Inspeksi visual
5 kali setiap
Operator
Suhu dan
Siapa
Tindakan
Koreksi
Stop
produksi
jika suhu
dan waktu
tidak
tercapai
Sterilisasi
ulang
Perketat
proses CIP
Kalibrasi
alat
Stop
proses kola
siji proses
pendingina
n tidak
tercapai
Reprocess
Stop
proses dan
reprocess
Konsentras
i H2O2
tidak
tercapai,
maka ganti
H2O2 yang
lama
dengan
yang baru
Pengisian
(Aseptic
Filling)
Mikroba
Control suhu
aseptic chamber
Periksa tekanan
water sealing
separator
12
tekanan
mesin
aseptic
filling
Filling
Room
(komputerisasi
)
kode
produksi
dan setiap
ada
penyimpang
an suhu
filling room
dan
operator/
teknisi
mesin
aseptic
filling
Stop filling
jika suhu
dan
tekanan
tidak
tercapai
Pencocoka
n
parameter
tekanan
dan suhu