Assalamu’alaikum.
Perkenalkan saya Muhammd Fauzi dengan NIM 20180060026
Terima kasih kepada Bapak Rifki Nugraha, terima kasih kepada Ibu Raray
Istianah, dan terima kasih kepada Ibu Elida Christine Sari yang telah memberi
kesempatan kepada saya dalam memaparkan laporan preview karya tugas
akhir.
Lalu teori tentang Rebranding yang diambil dari referensi jurnal, seperti
menurut Muzellec & Lambkin.
Sederhananya, rebranding adalah usaha atau upaya suatu entitas untuk
merubah atau melakukan penyegaran agar menjadi lebih baik dari sebelumnya
dan terlihat berbeda.
Menurut Muzellec & Lambkin (2006), rebranding merupakan pembentukan
nama baru yang dapat mewakili perubahan pola pikir dari pemangku
kepentingandan berfungsi sebagai faktor pembeda dari pesaing lainnya.
Selanjutnya teori tentang Media dan Kemasan, yang diambil dari referensi
beberapa jurnal.
Sumber Teori Kemasan :
- (Rangkuti,2010) (definisi kemasan),
- Simamora (2007) (fungsi kemasan),
- Louw & Kimber (2007) (tujuan kemasan),
- Widiati (2019: 71) (jenis jenis kemaasan),
- Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI (Kriteria SNI kemasan),
- Irrubai (2015) (label kemasan),
- Syarif & Irawati (1998) (ragam kemasan),
- Nitisemito (1986) (Kriteria penilaian kemasan).
Tahap kedua : Referensi Visual, Saya biasanya mencari referensi desain visual
dari pinterest, behance, dan dribble.
Tahap ketiga : Analisis Kompetitor, Penulis menemukan tiga usaha gula semut
aren yang sama-sama berlokasi di wilayah Sukabumi meskipun berjauhan
dengan usaha Senang Manis, yaitu :
1. Pinnata
Pinnata merupakan usaha gula semut aren yang berasal dari Pelabuhan Ratu.
Nama Pinnata diambil dari sebutan aren yaitu Arenga Pinnata. Penulis
menemukan produk Pinnata yang di distribusikan melalui Gerai Dekranasda,
Cisaat, Sukabumi. Harga Pinnata pada saat itu adalah Rp. 30.000 dengan
ukuran 500 gram yang dikemas dalam kemasan standing pouch berbahan
alumunium foil desain full print dengan laminasi glossy atau mengkilap.
Kemasan yang digunakan Pinnata sudah cukup baik dalam melindungi isi
produk, akan tetapi terdapat kekurangan dari segi ergonomis, yaitu tidak
terdapat zip lock sebagai fitur buka tutup yang membuat isi produk mudah
menggumpal atau keras akibat terkena paparan lingkungan.
1. Miko Sugar
Miko Sugar merupakan usaha gula semut aren yang berasal dari Cisolok,
Sukabumi. Penulis menemukan produk Miko Sugar yang di distribusikan
melalui Gerai Dekranasda, Cisaat, Sukabumi. Harga Miko Sugar pada saat itu
adalah Rp.30.000 dengan ukuran 500 gram yang dikemas dalam kemasan
standing pouch berbahan plastic dengan desain label.
Kemasan yang digunakan Miko Sugar sudah cukup baik dalam melindungi isi
produk, ditambah zip lock yang bisa dibuka tutup sehingga tidak perlu
memindahkan isi produk ke dalam wadah lain, akan tetapi kurang efektif jika
dibiarkan terlalu lama karena tingkat ketahanan bahan kemasan plastik tidak
sebagus alumunium foil.
2. Raja Kawung
Raja Kawung merupakan usaha gula semut aren yang berasal dari Cisolok,
Sukabumi. Nama Raja Kawung diambil dari gula aren itu sendiri yang sering
juga disebut sebagai kawung karena memiliki pohon yang sama. Harga produk
Raja Kawung pada saat itu adalah Rp. 30.000 dengan ukuran 1 kg dan Rp.
13,000 dengan ukuran 250 gram yang hanya dikemas dengan balutan plastik
biasa dengan stiker label kecil di bagian tengah.
Kemasan yang digunakan masih kurang efektif dalam melindugi isi produk
karena dilihat dari karakteristik kemasan plastik tersebut yang tipis dan mudah
robek. Terdapat juga kekurangan dari segi ergonomis, yang mengharuskan
konsumen untuk harus memindahkan isi produk ke dalam wadah terpisah.
Tahap keempat : Brainstorming
Sebagai langkah awal dalam menentukan konsep desain kemasan, saya
membuat sebuah mind mapping berupa brainstorming agar rebranding
kemasan produk Senang Manis dapat tepat sasaran, jelas, dan terarah.
Pengolahan ide dilandasi kata kunci yang dipaparkan berdasarkan data yang
telah dikumpulkan sehingga dapat menjadi acuan dalam merancang ulang
kemasan produk Senang Manis dengan menyesuaikan ilustrasi, tipografi,
warna, layout, dan unsur desain lainnya agar dapat menghasilkan penyajian
visual yang harmonis, mudah diingat, dan menarik perhatian konsumen.
Agar dapat menghindari kerugian yang terjadi akibat proses rebranding
kemasan produk ini, saya membuat pendekatan analisis strength, weakness,
opportunities, threats (SWOT), dan analisis data segmenting, targeting,
positioning (STP).
Kemasan yang dianalisis meliputi tiga bahan yang salah satunya akan
ditetapkan sebagai bahan kemasan terpilih melalui tahap perbandingan.
Bahan Kemasan tersebut ialah :
- Kemasan standing pouch berbahan alumunium foil.
- Kemasan Jar berbahan plastik PET.
- Kemasan Jar berbahan kaca.
Setelah proses perbandingan, maka ditetapkan bahan kemasan yang akan
dipakai ialah Kemasan Jar berbahan plastik PET karena didasari dari mudahnya
proses daur ulang yang menyebabkan keramahan lingkungan, serta sesuai
dengan produk yaitu gula semut aren yang merupakan produk organik.
Karena biasanya jika produk organik itu tidak jauh dari menerapkan fokus
strategi desain yang ramah lingkungan seperti menggunakan bahan material
kemasan yang dapat didaur ulang dan penggunaan grafis yang memiliki unsur
alam atau yang berhubungan dengan produk itu sendiri.
Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP), yang sebelumnya dihasilkan dari
kuesioner meliputi :
- Segmentasi Demografis
- Usia : 15-50 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
- Pekerjaan : Pelajar dan semua pekerjaan
- Kalangan : Semua kalangan
- Segmentasi Gemografis
- Wilayah : Sukabumi
- Segmentasi Psikografis
- Gaya Hidup : Yang memperhatikan pola hidup sehat
Target audience yang menjadi sasaran dalam rebranding produk gula semut
aren Senang Manis, yaitu laki-laki dan perempuan dari semua kalangan, yang
berusia 15-50 tahun dan berlokasi di wilayah Sukabumi, Indonesia.
Positioning untuk memposisikan gula semut aren Senang Manis sebagai merek
produk di pasaran, yaitu “Senang Manis sebagai pemanis alami khas Sukabumi
yang menyehatkan serta banyak manfaat, dibuat dari nira aren murni tanpa
bahan pengawet, memiliki aroma dan rasa yang khas, dengan kemasan
ekslusif, namun harga terjangkau bagi semua kalangan”.
Konsep visual untuk desain kemasan produk yaitu menggunakan gaya dasar
simple yang bersifat modern, clean, dan mudah diingat. Dipadukan dengan
gaya nature seperti ilustrasi gula semut yang dihiasi daun pohon aren agar
mewakili sifat segar dan organik, perpaduan warna hijau dan coklat, dan
penggunaan tipografi terkait keterangan dan manfaat produk.
Media utama perancangan adalah kemasan primer berupa label kemasan,
dan sebuah kemasan sekunder berupa handle box. Adapun media pendukung
dari kemasan produk Senang Manis ini ialah brosur mini dan shopping bag.
Mungkin sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila terdapat
kekurangan dalam penyampaian atau penampilan. Terima kasih banyak bagi
para dosen penguji yang telah memberi banyak masukan. Saya akan
memperbaiki apa yang harus saya perbaiki secepatnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb
TERIMA KASIH