PENDAHULUAN
1
standar SNI. Untuk menjamin keamanan konsumen dalam memproduksi coklat
juga diterapkan CPPB (Cara Pembuatan Pangan yang Baik) sehingga produk-
produk yang dihasilkan aman bagi konsumen .Demikian dijelaskan oleh Angwar,
Peneliti dari BPTBA LIPI.
Selain mendapat dukungan dari BPTBA LIPI pembuatan produk olahan
coklat di Desa Nglanggeran juga mendapat dukungan dari Balai Pelayanan
Bisnisdan Pengelolaan Kekayaan Intelektual Dinas Perindustrian dan
Perdagangan DIY. Instansi ini memberikan fasilitias berupa merk kolektif
“PURBA RASA” yang bisa digunakan oleh semua warga Nglanggeran untuk
membranding produk yang mereka hasilkan. “Kami mendaftarkan merk kolektif
dengan nama PURBA RASA untuk makanan olahan ini padatahun 2011 dengan
tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini,” kata Kepala Seksi
Fasilitasi Kekayaan Intelektual Disperindagkop DIY, Ida Suryanti Lestari. Merk
kolektif ini sudah didaftarkan di Kementrian Hukum dan HAM RI. Dengan
branding kolektif ini diharapkan produk[- produk hasil olahan masyarakat
Nglanggeran bisa dikenal oleh masyarakat luar Gunung kidul.
Dalam memasarkan produknya KUBE PURBA RASA menitipkan hasil
produksinya di sejumlah supermarket dan took oleh-oleh. Bahkan produk coklat
PURBA RASA juga sudah dipasarkan sampai keluar kota, seperti Jakarta,
Bandung, Tangerang dan Aceh. Oleh-oleh khas Desa Nglanggeran Kecamatan
patuk, Gunung kidul ini diharapkan bisa diminati masyarakat Luas.
2
1.2 Rumusan Permasalahan
Tujuan dalam penelitian ini adalah agar dapat mengetahui cara pemasaran
produk coklat pada Griya coklat yaitu Pengaruh Marketing Mix Terhadap
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
Selain pengolahan produk coklat, Griya Cokelat Nglanggeran juga aktif dalam
melakukan kegiatan pelatihan guna belajar bersama maupun sebagai wujud
pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dalam paket wisata Gunung Api
Purba. Griya Coklat Nglanggeran biasanya melakukan kegiatan pelatihan
4
pembuatan dodol coklat dan pembuatan keripik pisang salut coklat. Peserta
yang ikut dalam pelatihan merupakan masyarakat dari daerah lain yang ingin
studi banding maupun siswa SMP dan SMA yang melaksanakan studi tour
dan hendak belajar bagaimana cara mengolah coklat menjadi produk yang
siap jual. Oleh karena itu Griya Coklat Nglanggeran melakukan pelatihan
pembuatan dodol coklat dan pisang salut sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan masyarakat. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk
memperkenalkan produk pengolahan kakao menjadi dodol coklat dan pisang
salut yang memiliki nilai gizi baik dan juga berbagi ilmu pada peserta yang
mengikuti pelatihan. Dengan pelatihan, peserta diharapkan memili
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pengolahan coklat menjadi
produk makanan seperti dodol coklat dan pisang salut.
5
2.4 Visi dan Misi Perusahaan
Visi:
Menjadi lembaga penelitian terkemuka penghasil teknologi dan inovasi pertanian
modern untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
Misi :
1. Observasi
6
2. Dokumentasi
BAB III
7
PELAKSANAAN RISET
Griya Coklat Khas Gunung Api Purba membuat berbagai macam Produk
yang siap jual dan akan di pasarkan di Griya Coklat Ngelanggeran,diantaranya
membuat produk dodol kakao,keripik pisang coklat.masker,chocho tawa (coklat
yang dicampur dengan susu kambing tawa),bakpia coklat setiap harinya
memproduksi sampai kurang lebih 34 pak dan masih banyak lagi produk yang
dibuat Giya coklat.
Kapasitas Produksi akan lebih ditingkatkan bila ada pengunjung atau
wisatawan yang berkunjung.Harga yang di tentukan tidak terlalu mahal dari
mulai harga Rp.10.000 – Rp30.000.
Griya Coklat Ngelanggeran mempromosikan produknya melalui sosial
media seperti Facebook, Instagram, dan Webset,untuk penjualnnya sendiri
masih didekat-dekat desa Gunung Api Purba dan wisata-wisata saja. Griya
Coklat mampu meraup keuntungan hingga 80-90 jt/tahun.
8
3.3 Pemecahan Masalah
Dari rumusan masalah diatas dan hasil pengamatan diatas peneliti akan
Produk Coklat yang meliputi produk (product) , harga (price), tempat (place) dan
promosi (promotion).
produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan dari konsumen. (Kotler dan Keller
(2012:25))
minuman yg terbuat dari coklat yaitu Choco Tawa (Cokat yang dicampur
Kopi).
Setiap hari Griya Coklat mampu memproduksi produk minuman hingga 360
konsumen.
9
Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau
menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan
penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga
berbagai minuman yang diolah dari bahan Coklat yang dijual sekitar
Griya Coklat.
Karena produksi coklat ini masih belum dengan skala besar ,maka Griya
oleh yang ada di jogja dan belum menjual produknya ke berbagai wilayah.
10
3.3.4 Strategi Promosi
pelanggan membelinya.
11
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
tempat, dan promosi. Salah satu startegi yang berperan penting adalah
yang ditawarkan.
4.2 Saran
produk.
konsumen.
12
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Yacob. 2012. “Riset Pasar Produk Keripik Tempe Sagu”. Fakultas
teknologi Industri. Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Hari Sadewo, Aloysius. 2016. “Perencanaan Riset Pasar Produk Kue Ukel”.
Fakultas teknologi Industri. Universitas Atmajaya Yogyakarta.
13
LAMPIRAN
14
15