Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Coklat merupakan salah satu produk makanan yang banyak disukai


konsumen. Selain  coklat batangan saat ini juga banyak ditemui produk
makanan olahan lainnya yang terbuat dari bahan baku coklat atau kakao. Griya
Coklat Nglanggeran adalah salah satu rumah produksi coklat yang dijalankan
oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama Purba Rasa
(KUBE PURBA RASA)  di Desa Nglanggeran Kecamatan Pathuk Gunung kidul,
Yogyakarta.
Kelompok Usaha Bersama Purba Rasa (KUBE PURBA RASA) 
merupakan kelompok yang dibentuk oleh Dinas Perindustrian dan Pedagangan
Kabupaten Gunung kidul. Kelompok usaha ini dibentuk pada tanggal 25 Oktober
2010.KUBE PURBA RASA awalnya hanya membuat produk olahan makanan
sederhana seperti kripik singkong, kripik ikan, lanting dan lain-lain. Namun pada
tahun 2011 kelompok ini mendapatkan pendampingan dari Bank Indonesia (BI) 
melalui program CRS BI. Kelompok ini pun melakukan inovasi dengan membuat
dodol coklat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Mereka memproduksi olahan coklat karena bahan baku kakao
merupakan potensi pertanian di Desa Nglanggeran. “Di Nglanggeran ini hampir
semua KK punya pohon coklat. Di situ kita berusaha bagaimana kita bisa
meningkatkan nilai ekonomi dari coklat itu dengan cara mengembangkan dodol
coklat Nglanggeran,” ungkap Ketua Kelompok Usaha Bersama Purba Rasa,
Surini.
Selain dodol coklat, Griya Coklat Nglanggeran juga membuat produk
olahan lainnya seperti pisang salut coklat, cipiran coklat, onde-onde coklat, sale
untir, cookies coklat dan produk minuman coklat chocomix. Semua produk
makanan  ini dibuat dari bahan baku kakao.
Dalam menjalankan usaha pembuatan coklat Griya Coklat Nglanggeran
bekerjasama dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Balai Penelitian
Teknologi Bahan ALam — BPTBA LIPI. Instansi ini bertindak sebagai peneliti
dengan menerapkan inkubasiteknologi yaitu ahliteknologi pasca panen dan
diversifikasi olahan coklat.Seluruh proses pembuatan coklat dilakukan sesuai

1
standar SNI. Untuk menjamin keamanan konsumen dalam memproduksi coklat
juga diterapkan CPPB (Cara Pembuatan Pangan yang Baik) sehingga produk-
produk yang dihasilkan aman bagi konsumen .Demikian dijelaskan oleh Angwar,
Peneliti dari BPTBA LIPI.
Selain mendapat dukungan dari BPTBA LIPI pembuatan produk olahan
coklat di Desa Nglanggeran juga mendapat dukungan dari Balai Pelayanan
Bisnisdan Pengelolaan Kekayaan Intelektual Dinas Perindustrian dan
Perdagangan DIY. Instansi ini memberikan fasilitias berupa merk kolektif
“PURBA RASA” yang bisa digunakan oleh semua warga Nglanggeran untuk
membranding produk yang mereka hasilkan. “Kami mendaftarkan merk kolektif
dengan nama PURBA RASA untuk makanan olahan ini padatahun 2011 dengan
tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini,” kata Kepala Seksi
Fasilitasi Kekayaan Intelektual Disperindagkop DIY, Ida Suryanti Lestari. Merk
kolektif ini sudah didaftarkan di Kementrian Hukum dan HAM RI. Dengan
branding kolektif ini diharapkan produk[- produk hasil olahan masyarakat
Nglanggeran bisa dikenal oleh masyarakat luar Gunung kidul.
Dalam memasarkan produknya KUBE PURBA RASA menitipkan hasil
produksinya di sejumlah supermarket dan took oleh-oleh. Bahkan produk coklat
PURBA RASA juga sudah dipasarkan sampai keluar kota, seperti Jakarta,
Bandung, Tangerang dan Aceh. Oleh-oleh khas Desa Nglanggeran Kecamatan
patuk, Gunung kidul ini diharapkan bisa diminati masyarakat Luas.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pengertian strategi pemasaran


adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai
dan memperoleh keuntungan dari hubungannya dengan konsumen.
Menurut Kotler dan Armstrong,Pengertian marketing mix atau bauran
pemasaran menurut kotler dan Armstrong adalah perangkat alat pemasaran
taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam
target market.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui tentang pengaruh Promosi Produk Di


Giya Coklat, maka penelitian ini diberi judul “PENGARUH MARKETING MIX
TERHADAP PENJUALAN PRODUK COKLAT”.

2
1.2 Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permsalahan


sebagai berikut: “Bagaimana Pengaruh Marketing Mix Terhadap Penjualan
Produk Coklat?

1.3 Tujuan Riset

Tujuan dalam penelitian ini adalah agar dapat mengetahui cara pemasaran

produk coklat pada Griya coklat yaitu Pengaruh Marketing Mix Terhadap

Penjualan Produk Coklat.

1.4 Manfaat Riset

1.4.1 Bagi Perusahaan

 Penelitian diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan


dalam menetapkan kebijakan dan strategi dibidang pemasaran untuk
mengembangkan usahabisnis mereka
 Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Majapahit

Semoga Penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan


referensi bagi peneliti selanjutnya dan penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan dalam memberikan sumbangan informasi ilmu
yang dapat memberikan kontribusi dalam memajukan pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya Manajemen Pemasaran.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 28


November 2018,pukul 09.00-12.00 bertempat di Ds.Nglanggeran
Kecamatan patuk, Gunung kidul (Griya Coklat Gunung Api Purba-
Jogja).Penelitian dilakukan dalam satu hari.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan

Griya Cokelat Nglanggeran merupakan Produsen dan Pusat Penjualan


Cokelat di Desa Nglanggeran, Kec. Patuk, Kab. Gunungkidul, D.I.Yogyakarta.
Seluruh aktivitas kegiatannya dilakukan oleh Masyarakat lokal petani
Nglanggeran. Mengolah Kakao dari Hulu sampai Hilir, Kakao yang diolah
merupakan Kakao hasil pertanian masyarakat. Griya Cokelat Nglanggeran
diresmikan oleh Raja Jogja sekaligus Gubernur D.I.Yogyakarta Sri Sultan HB X
pada 2 Desember 2016. Dalam proses persiapan dan pengembangannya Griya
Cokelat Nglanggeran sudah diinisiasi dan dilakukan sejak tahun 2014, Lahirnya
Griya Cokelat Nglanggeran merupakan kerjasama yang baik antara Masyarakat
Nglanggeran, Kelompok Tani Kumpul Makaryo, Pokdarwis Nglanggeran,
Pemerintah Desa Nglanggeran, Dishutbun Gunungkidul, BPTBA LIPI
Yogyakarta, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia D.I.Yogyakarta. Video Profil
Griya Cokelat Nglanggeran ini hasil karya Ahmad Nasruddin Lathif sebagai
Tugas Akhirnya.

2.2 Kegiatan-Kegiatan Rutin Perusahaan

Griya Coklat merupakan pusat penjualan Cokelat, adapun kegiatan – kegiatan


Griya Coklat yang dilakukan sebelum penjualan. Di antaranya adalah :

1. Mencari Pisang sebelum diolah menjadi Kripik Pisang rasa Cokelat


2. Mencari Cokelat sebelum akhirnya dijadikan campuran dan dijadikan
Produk
3. Membuat produk dengan pekerja di Griya Coklat
4. Setelah produk jadi, selanjutnya dibawa ke Pusat Penjualan Griya Coklat
5. Produk dipasarakan di Griya Coklat dan dipromosikan melalui media
social

Selain pengolahan produk coklat, Griya Cokelat Nglanggeran juga aktif dalam
melakukan kegiatan pelatihan guna belajar bersama maupun sebagai wujud
pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dalam paket wisata Gunung Api
Purba. Griya Coklat Nglanggeran biasanya melakukan kegiatan pelatihan

4
pembuatan dodol coklat dan pembuatan keripik pisang salut coklat. Peserta
yang ikut dalam pelatihan merupakan masyarakat dari daerah lain yang ingin
studi banding maupun siswa SMP dan SMA yang melaksanakan studi tour
dan hendak belajar bagaimana cara mengolah coklat menjadi produk yang
siap jual. Oleh karena itu Griya Coklat Nglanggeran melakukan pelatihan
pembuatan dodol coklat dan pisang salut sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan masyarakat. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk
memperkenalkan produk pengolahan kakao menjadi dodol coklat dan pisang
salut yang memiliki nilai gizi baik dan juga berbagi ilmu pada peserta yang
mengikuti pelatihan. Dengan pelatihan, peserta diharapkan memili
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pengolahan coklat menjadi
produk makanan seperti dodol coklat dan pisang salut.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

5
2.4 Visi dan Misi Perusahaan

Visi: 
Menjadi lembaga penelitian terkemuka penghasil teknologi dan inovasi pertanian
modern untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Misi :

1. Menghasilkan dan mengembangkan teknologi pertanian modern yang


memiliki scientific recognition dengan produktifitas dan efisienasi tinggi.
2. Hilirisasi dan masalisasi teknologi pertanian yang memiliki impact
recognition.

2.4.1 Metode Analisis dan Pengumpulan Data

2.4.2 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk penelitian adalah analisis

deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

bagaimana kondisi atau keadaan secara nyata dan mengklarisifikasi data

dari hasil penelitian.

2.4.3 Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode:

1. Observasi

Metode observasi adalah metode dengan melakukan pengumpulan data

dan mencari informasi dengan cara melakukan pengamatan, wawancara

dan mencatat langsung di Griya Coklat.

6
2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dari buku, catatan dan

laporan tertulis mengenai perusahaan.Dari metode ini dapat diperoleh

informaasi tentang sejarah Griya Coklat.

BAB III

7
PELAKSANAAN RISET

3.1 Kegiatan yang dilakukan selama ditempat riset

Melakukan pengamatan dan sharing-sharing,dijelaskan tentang bagaimana awal


terbentuknya Usaha Griya Coklat yaitu melalui sistem pokdarwis(kelompok
darma wiyata),mulai dari proses penanaman bibit buah kakao,lalu memanen biji
kakao untuk diproses menjadi hasil berbagai macam produk coklat,belajar
pembuatan proses dodol coklat dan menjelaskan macam-macam produk coklat
yang sudah di produksi dari biji buah kakao.lalu siap untuk dipasarkan.

3.2 Hasil Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan, Pengaruh Marketing Mix Terhadap Penjualan


Produk Coklat Di Griya Coklat .

Griya Coklat Khas Gunung Api Purba membuat berbagai macam Produk
yang siap jual dan akan di pasarkan di Griya Coklat Ngelanggeran,diantaranya
membuat produk dodol kakao,keripik pisang coklat.masker,chocho tawa (coklat
yang dicampur dengan susu kambing tawa),bakpia coklat setiap harinya
memproduksi sampai kurang lebih 34 pak dan masih banyak lagi produk yang
dibuat Giya coklat.
Kapasitas Produksi akan lebih ditingkatkan bila ada pengunjung atau
wisatawan yang berkunjung.Harga yang di tentukan tidak terlalu mahal dari
mulai harga Rp.10.000 – Rp30.000.
Griya Coklat Ngelanggeran mempromosikan produknya melalui sosial
media seperti Facebook, Instagram, dan Webset,untuk penjualnnya sendiri
masih didekat-dekat desa Gunung Api Purba dan wisata-wisata saja. Griya
Coklat mampu meraup keuntungan hingga 80-90 jt/tahun.

8
3.3 Pemecahan Masalah

Dari rumusan masalah diatas dan hasil pengamatan diatas peneliti akan

membahas pemecahan masalah Pengaruh Marketing Mix Terhadap Penjualan

Produk Coklat yang meliputi produk (product) , harga (price), tempat (place) dan

promosi (promotion).

3.3.1 Strategi Produk

Suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, agar

produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat

memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan dari konsumen. (Kotler dan Keller

(2012:25))

Berbagai macam produk yang dihasilkan Griya Coklat diantarnya Dodol

Kakao(Coklat),Keripik Pisang Coklat,Onde-Onde Coklat,dan berbagai macam

minuman yg terbuat dari coklat yaitu Choco Tawa (Cokat yang dicampur

dengan susu kambing etawa),Choco Mixpi (Coklat yang dicampur dengan

Kopi).

Setiap hari Griya Coklat mampu memproduksi produk minuman hingga 360

pcs, Dan produk makanan hingga 30 pcs.Griya Coklat Berusaha membuat

produk nya didalam kemasan yang beragam,sehingga bisa menarik minat

konsumen,tidak hanya rasa tapi kemasan juga mempengaruhi minat beli

konsumen.

3.3.2 Strategi Harga

9
Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau

menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan

penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga

yang sama terhadap semua pembeli. (Kotler dan Keller (2012:25))

Untuk penetapan Harga yang dipasarkan Griya Coklat, sesuai dengan

kapasitas Produk nya, Untuk Produk Dodol Kakao(coklat) dijual sekitar

Rp.25.000,Untuk Produk Keripik Pisang Coklat Sekitar Rp.35.000,dan

berbagai minuman yang diolah dari bahan Coklat yang dijual sekitar

Rp.35.000-Rp.45.000.Harga yang ditentukan dengan kualitas produk yang

membuat banyak minat konsumen semakin tertarik untuk membeli produk di

Griya Coklat.

3.3.3 Strategi Tempat (Distribusi)

Tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang ditujukan untuk

mencapai target konsumen. Sistem distribusi ini mencakup lokasi,

transportasi, pergudangan, dan sebagainya.

Karena produksi coklat ini masih belum dengan skala besar ,maka Griya

Coklat menitipkan hasil produksinya di sejumlah supermarket dan toko oleh-

oleh yang ada di jogja dan belum menjual produknya ke berbagai wilayah.

10
3.3.4 Strategi Promosi

Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk

pelanggan membelinya.

Untuk Promosinya sendiri,Griya Coklat Mengambil Tehnik Promosi Melalui

Media Sosial seperti Website,Instagram,Facebook, dan Griya Coklat juga

sering mengikuti pameran-pameran produk.

Dikarenakan Produk yang dipasarkan Griya Coklat belum ke berbagai

wilayah,dan hanya ke beberapa tempat wisata-wisata,dan kunjungan-

kunjungan yang ada di Jogja.

11
BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan

bahwa marketing mix bertujuan untuk mempengaruhi pasar, konsumen

dan merebut sasaran dalam suatu persaingan melalui empat variabel

yang merupakan sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga,

tempat, dan promosi. Salah satu startegi yang berperan penting adalah

kebijakan harga yang tepat dengan target marketnya, dan diharapkan

tingkat penjualan produk perusahaan dapat meningkat dan bersaing

dengan produk lain yang sejenis. Untuk mempertahankan tingkat volume

penjualan, perusahaan dapat melakukan promosi yang bertujuan untuk

menumbuhkan stimulasi atau ransangan kepada orang terhadap produk

yang ditawarkan.

4.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Harga, sebaiknya produk dijual dengan harga yang dapat dijangkau

semua lapisan masyarakat, harga harus sesuai dengan kualitas

produk.

2. Tempat, sebaiknya pihak Griya Coklat menyediakan toko yang khusus

menjual produnya sendiri, dan melengkapi fasilitas agar konsumen

nyaman untuk berbelanja.

3. Pihak Griya Coklat harus terus berusaha meningkatkan kinerja untuk

memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan atau

konsumen.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adi Prasetyo, Antonius. 2016. “Perencanaan Riset Pasar Pembuatan Vertical


Garden Dengan Rangka Baja”. Fakultas teknologi Industri. Universitas Atmajaya
Yogyakarta.

Aditama, Yacob. 2012. “Riset Pasar Produk Keripik Tempe Sagu”. Fakultas
teknologi Industri. Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Hari Sadewo, Aloysius. 2016. “Perencanaan Riset Pasar Produk Kue Ukel”.
Fakultas teknologi Industri. Universitas Atmajaya Yogyakarta.

13
LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai