Anda di halaman 1dari 7

Contoh Soal dan Jawaban Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Perhatikan pembahasan jenis rasio ini, kita menggunakan laporan keuangan PT Family
Tutuche, tbk. Dan jelaskan tentang:

1. Perputaran Piutang ( Receivable turn over )


2. Perputaran sediaan ( Inventory turn over )
3. Perputaran modal kerja ( Working Capital Turn Over)
4. Perputaran Aktiva tetap ( Fixed asset turn over)
5. Perputaran aktiva ( Assets turn over)

Neraca PT. Family Tutuche, tbk  Per 31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan)

Pos-pos Neraca 2005 2006


Aktiva lancar
Kas 250 260
Giro 350 300
Surat- surat berharga 140 160
Piutang 550 360
Sediaan 250 310
Aktiva lancar lainnya 100 150
Total aktiva lancar 1.640 1.340
Aktiva tetap
Tanah 900 1.000
 Mesin 1.050 1.050
Kendaraan 650 750
AKumulasi Penyusutan (200) (250)
Total aktiva tetap 2.400 2.550
Aktiva lainya
Total aktiva lainya 160 110
Total aktiva 4.200 4.000
Utang lancar
Utang bank (10%) 500 550
Utang dagang 200 200
Utang lainya 50 0
Total utang lancar 750 750
Utang jangka panjang
Utang bank (10%) 900 750
 Utang obligasi ( 8) 400 400
Total utang jangka panjang 1.300 1.150
Ekuitas
Modal setor 1.600 1.600
Cadangan laba 650 500
Total ekuitas 2.250 2.100
Total passiva 4.200 4.000
PT. Family Tutuche, tbk

Laporan Laba rugi

Per 31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan)

Kompenen R/l Tahun 2005 Tahun 2006


Total Penjualan 5.950 5.550
Harga pokok penjualan 4.050 3.850
Laba kotor 1.900 1.700
Biaya operasi
Biaya umum dan administrasi 185 200
Biaya penjualan 145 180
Biaya lainya 40 30
Total biaya operasi 370 410
Laba kotor operasi 1.530 1.290
Penyusutan 200 250
Pendapatan bersih operasional 1.330 1.040
Pendapatan lainya 470 260
EBIT 1.800 1.300
Biaya bunga
Bunga bank 140 130
Bunga obligasi 40 40
Total biaya bunga 180 170
EBT 1.620 1.130
Pajak 20% 324 226
EAIT 1.296 904
Earning per Share

1. Perputaran Piutang ( Receivable turn over )

Penjualan Kredit
Receivable turn over           =  
Rata−Rata Piutang Bersih
5.950 5.550
Tahun 2005 =  =11,81 kali (12)               Tahun 2006 =  =  15,41 kali (15,5)
550 360
                                                                                  

Artinya perputaran pituang untuk tahun 2005 adalah 12 kali dibandingkan dengan
pejualan dan perputaran piutang untuk tahun 2006 adalah 15,5 kali dibandingkan
penjualan. Jika rata-rata industry untuk perputaran piutang  adalah 15 kali, maka untuk
tahun 2005 dapat dikatakan penagihan piutang yang dilakukan manjeman dianggap
tidak berhasil, namun untuk tahun 2006 dianggap berhasil karena melebih angka rata-
rata industry.

2. Perputaran sediaan ( Inventory turn over )

HPP
Inventory turn over =  
Persediaan Rata Rata

Untuk 2005

5.950
Inventory turn over =   = 23,8 kali (24kali)
250

Rasio ini menujukan 24 kali sediaan barang dagang diganti dalam satu tahun. Apabila
rata-rata industry untuk Inventory turn over adalah 20 kali, berarti Inventory turn
over lebih baik. Perusahaan tidak menahan sediaan dalam jumalah yang berlebihan
(tidak produktif) .

3. Perputaran modal kerja ( Working Capital Turn Over)

Penjualan Bersih
Perputan Modal kerja = 
Modal Kerja

5.950
Untuk tahun 2005 =  =3,62 kali (3,7)
1.640

5.550
Untuk tahun 2006 =   = 4,14 kali (4,2)
1.340

Terlihat dari kenaikan rasio perputaran modal kerja dari tahun 2005 ke tahun 2006. Hali
ini menujukan ada kemajuan yang diperoleh manajeman. Namun jika rata-rata industry
untuk perputaran modal kerja adalah 6 kali, keadaan perusahaan, untuk tahun 2005 dan
2006 dinilai kurang baik karena masih dibawah rata-rata industri.

4. Perputaran Aktiva tetap ( Fixed asset turn over)

Penjualan
Fixed asset turn over =         Penjualan    /total aktva
Total Aktiva

TetapUntuk tahun 2005

5.950
Fixed asset turn over =  =  2,479 kali (2,5)
2.400

Perputaran aktiva tetap tahun 2005 sebanyak 2,5 kali. Artinya seitap Rp. 1,00 aktiva
tetap dapat menghasilkan Rp. 2,5 penjualan.

Untuk tahun 2006

5.550
Fixed asset turn over =   =  2,176 kali (2,2)
2.550

Perputaran aktiva tetap tahun 2006 sebanyak 2,2 kali. Artinya seitap Rp. 1,00 aktiva
tetap dapat menghasilkan Rp. 2,2 penjualan.

Kondisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi penurunan rasio dari
tahun 2005 ke tahun 2006. Lebih lebih lagi jika dibandingkan dengan rata-rata industri
untuk total asset turn over, yaitu 5 kali, berarti perusahaan belum mampu
memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang dimiliki jika dibandingkan dengan
perusahaan lain yang sejenis.

5. Perputaran aktiva ( Total Assets turn over)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang
dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjulan yang diperoleh dari tiap
rupiah aktiva

Penjualan
Total Assets turn over =    
Total Aktiva

Untuk tahun 2005


5.950
Total Assets turn over =  = 1,416 kali (1,42)
4.200

Perputaran total aktiva tahun 2005 sebanyak 1,42kali. Artinya setiap Rp.100 aktiva tetap
dapat menghasilkan Rp. 1,42 penjualan

Untuk tahun 2006

5.550
Total Assets turn over =   = 1,387 kali (1,4)
4.000

Perputaran total aktiva tahun 2005 sebanyak 1,42kali. Artinya setiap Rp.100 aktiva tetap
dapat menghasilkan Rp. 1,42 penjualan

Konsisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi penurunan rasio dari
tahun 2005 ke tahun 2006. Kemudian jika dibandingkan dengan rata-rata industry untuk
asset  Total Assets turn over yaitu 2 kali, berarti perusahaan diharapkan meningkatkan
lagi penjualanya atau menggurangi sebagian aktivitas yang kurang produktif .

Contoh soal rasio profitabilitas

1. PT. ABCDE merupakan perusahaan yang membuat baju koko. Total Penjualan baju seragam pada
tahun 2019 adalah sebesar Rp. 400.000.000,- sedangkan Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah
sebesar Rp. 150.000.000,-. Berapakah Gross Profit Margin atau Marjin Laba Kotornya ?
Diketahui :
Pendapatan Penjualan = Rp. 400.000.000,-
Harga Pokok Penjualan (HPP) = Rp. 150.000.000,-
Marjin Laba Kotor = ?

Menghitung Laba Kotor (Gross Profit)


Laba Kotor = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor = Rp. 400.000.000 – Rp. 150.000.000
Laba Kotor = Rp. 250.000.000,-

Menghitung Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


Marjin Laba Kotor = Laba Kotor / Pendapatan Penjualan
Marjin Laba Kotor = Rp. 250.000.000,- / Rp. 400.000.000,-
Marjin Laba Kotor = 62,5%
2. PT ABC memiliki neraca per 31 Desember tercatat memiliki penjualan sebesar Rp.80.000.000. Laba
yang dihasilkan sebelum pajak ialah Rp.20.000.000. Sementara setelah dikurangi pajak dan beban
bunga sebesar Rp.15.000.000. Laba kotornya berkisar Rp. 40.000.000. Berikut terlampir pula neraca
PT.ABC per 31 Desember di bawah ini :

PT.ABC
Neraca
Per 31 Desember 2019

Dalam ribuan rupiah

Aktiva Debit Passiva Kredit


Kas dan bank 10.000 Hutang bank 40.000
Piutang usaha 25.000 Ekuitas 110.000
Persediaan barang 50.000
dagang
Total aktiva lancar 85.000
Kendaraan 15.000
Bangunan 50.000
Total aktiva tetap 65.000

Total aktiva 150.000 Total hutang dan ekuitas 150.000

Untuk kasus diatas perhitungan rasio profitabilitasnya adalah sebagai berikut :


Laba Kotor
a) Gross Profit Margin = x 100%
Total Pendapatan
Rp 40.000.000
= x 100 %
Rp80.000 .000
= 50 %

Laba Bersih
b) Net Profit Margin = x 100%
Total Pendapatan
Rp15.000 .000
= x 100 %
Rp 80.000 .000
= 0.62 atau 62 %
Total Pendapatan Bersih
c) Return on Asset Ratio =
Total Aset Yang Dimiliki
Rp 80.000 .000
=
Rp 150.000 .000
= 0.53 atau setara dengan 53 %

Laba Bersih setelah Pajak


d) Return on Equity Ratio =
Ekuitas
Rp 15.000.000
=
Rp 110.000 .000
= 0.13 atau setara dengan 13 %

EBIT
e) Return on Sales Ratio =
Total Penjualan
Rp 20.000 .000
=
Rp 80.000 .000
= 0.25 atau 25 %

Laba Sebelum Pajak dan Bunga


f) Return on Capital Employed =
Aset −Hutang
Rp20.000 .000
=
Rp 150.000 .000−Rp 40.000 .000
Rp 20.000 .000
=
Rp 110.000 .000
= 0,18 atau 18%

Laba Bersih Setelah Pajak


g) Return on Investment =
Total Aktiva
Rp 15.000 .000
=
Rp 150.000 .000
= 0,10 atau 10 %

Anda mungkin juga menyukai