Anda di halaman 1dari 30

PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN I

Selamat Datang Di E-Learning ke 3, MANAJEMEN KEUANGAN I


Yang terhormat mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur jurusan Manajemen dan
akuntansi ,saya terjadwal dari Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur mengampu
matakuliah Manajemen Keuangan I ,Pada pertemuan ketiga mempelajari Pengertian laporan
Keuangan , Jenis Analisa Laporan keuangan , Alat Analisis Keuangan ,Analisis Common Size
dan Analisis Indeks . Saudara harus aktif dalam diskusi dan mengerjakan soal partisipasi
saudara sangat penting untuk kehadiran ,aktif diskusi,aktif mengerjakan soal membuat
makala.Penguasaan mata kuliah tergantung pada mahasiswa tuangkan segala pikiran dan tenaga
untuk menguasai mata kuliah Manajemen Keuangan I dengan membaca mengerjakan soal,
membuat makalah. Selamat Belajar,
Nama : Prof. Dr. Wahyu Murti SE MM
HP/WA: 08129470885

Tujuan mempelajari Memahami Analisa Laporan Keuangan


1. Memahami Pengertian laporan Keuangan
2. Memahami Jenis Analisa Laporan keuangan
3. Memahami Alat Analisis Keuangan
4. Memahami Analisis Common Size
5. Memahami Analisis Indeks

Sinopsis
Analisis laporan keuangan merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan jenis
neraca, laba rugi dan perubahan modal. Jenis alat analisis laporan keuangan terdiri dari
analisis rasio komperatif , persentase vertical, common size dan indeks.

Jenis analisis ratio :

1. Ratio likuiditas : mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek


2. Ratio leverage : mengukur kemampuan di biayai dengan utang.
3. Ratio aktivitas : mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dananya.
4. Ratio profitabilitas : mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
5. Ratio – ratio pertumbuhan : mengukur kemapuan perusahaan untuk menjaga posisinya
dalam perkembangan industry dan situasi perekonomian.
6. Ratio penilaian : mengukur penampilan perusahaan yang paling komprehensif.

Menjadikan angka – angka dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi persentase
berdasarkan dasar tertentu di sebut analisis common sixe, pada neraca yang di jadikan
patokan 100% adalah total aktiva sedangka pada laporan laba rugi penjualan. Menjadikan
semua angka dalam suatu pada tahun dasar menjadi 100 penentuan tahun dasar bukan
tahun awal tetapi normal di sebut analisis indeks.

Tabel 1 Asset 2012 2013


Kas 67.860 196.480
Efek 510.882 1.184.150
Piutang 548.268 1.185.630
Persediaan 36.492 58.910
Aktiva Lancar 1.163.502 2.625.170
Total aktiva tetap 567.912 1.154.610
Aktiva tetap lainnya 35.394 54.910
Total Aktiva 1.766.808 3.834.690
Hutang lancar dan modal
sendiri
Hutang Dagang 224.760 627.250
Hutang Pajak 88.080 172.980
Hutang Bunga 48.792 157.410
Hutang Lancar 361.632 957.640
Hutang Jangka Panjang 7.656 19.170
Total Hutang 369.288 976.810
Saham preferen 20.880
Saham biasa 156.228 264.500
Kelebihan modal 275.298 630.490
Laba ditahan 965.994 1.942.010
Modal sendiri 1.397.520 2.857.880
Total Hutang dan modal 1.766.808 3.834.690

Laba rugi common size PT. Hijau


2012 2013
Penjualan 2.250.528 2.874.462
Harga pokok penjualan 1.107.042 1.132.140
Laba kotor 11.435.106 1.532.322
Biaya Penjualan 623.850 753.870
Biaya adm umum 271.650 370.314
Total Biaya 895.500 1.124.184
Pendapatan sebelum bunga dan 247.986 408.138
pajak
Pendapatan Lain 17.778 18.102
Laba sebelum pajak 265.764 426.240
Pajak 122.478 195.474
Pendapatan setelah pajak 143.286 230.766
PT. UNGU

NERACAPER 31 Desember 2013

Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar ( Current asset) Hutang Lancar ( Current Liability)
Kas Rp. 5.000.000 Hutang Perniagaan Rp. 7500.000
Surat berharga Rp. 5.000.000 Hutang wesel Rp. 2.500.000
Piutang Rp. 4.000.000 Hutang pajak Rp. 4.000.000
Persediaan Rp. 21.000.000 Total Hutang lancer Rp. 14.000.000
Total aktiva lancar Rp. 35.000.000
Aktiva Tetap Hutang Jangka Panjang
Mesin Rp. 17.500.000 10% Obligasi Rp. 15.000.000
Deprsiasi (Rp.2.500.000)
Rp. 15.000.000 Modal Sendiri
Bangunan Rp. 25.000.000 Modal saham Rp. 30.000.000
Depresiasi (Rp. 5.000.000) Agio saham Rp. 5.000.000
Rp. 20.000.000 Rp. 35.000.000
Tanah Rp. 2.500.000 Laba di tahan Rp. 11.000.000
Intangibles Rp. 2.500.000 Modal sendiri Rp. 46.000.000
Rp. 5.000.000
Total Aktiva tetap Rp.40.000.000
Total Aktiva Rp. 75.000.000 Total Pasiva Rp. 75.000.000

PT. UNGU
Laporan Laba & Rugi
Per 31 Desember 2013

Penjualan Bersih Rp. 100.000.000


Harga Pokok Penjualan Rp. (75.000.000)
Laba Bruto Rp. 25.000.000

Biaya Adm Umum Dan Penjualan Rp. (14.250.000)


Laba Sebelum Bunga Dan Pajak ( EBIT) Rp. 10.750.000

Bunga Obligasi ( 5% X Rp. 15.000.000 ) Rp. (750.000)


Laba Sebelum Pajak Rp. 10.000.000
Pajak Penghasilan (20%) Rp.(2.000.000)
Laba Bersih Setelah Pajak ( EAT) Rp. 8.000.000
1. Ratio likuiditas : mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek
2. Ratio leverage : mengukur kemampuan di biayai dengan utang.
3. Ratio aktivitas : mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dananya.
4. Ratio profitabilitas : mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
5. Ratio – ratio pertumbuhan : mengukur kemapuan perusahaan untuk menjaga posisinya
dalam perkembangan industry dan situasi perekonomian.
6. Ratio penilaian : mengukur penampilan perusahaan yang paling komprehensif.

3.1 Pengertian Laporan Keuangan


Analisis Laporan Keuangan mencerminkan kekuatan–kekuatandankelemahan-kelemahan
disusun berdasarkan hasil analisis, khususnyakekuatan-kekuatandankelemahan–kelemahandalam
sub systempembelanjaan. Kekuatan-kekuatan yang tercermin pada perusahaan dapat
dipergunakan secara menguntungkan, sedangkan kelemahanya perlu dilakukan tindakan

pembetulan.Agar dapat melakukan analisis terhadap kekuatan dan kelemahan manajer keuangan
mendasarkan diri pada analisis keuangan. Laporan-laporan keuangan dasardan yang terpenting
adalah neraca dan laporan L/R atau Laporan neraca menunjukkan posisi aktiva, hutangdan modal
perusahaan pada suatu saat tertentu atau secara singkat menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada sauatu saat tertentu.LaporanL/R menunjukkan aktivitas perusahaan selama
suatu periode waktu tertentu.
Neraca merupakan posisi keuangaan perusahaan padatanggaltertentu, sedangkan laporan
laba/rugi berdasar merupakan ringkasana ktivitas perusahaan di antara dua periode tertentu.
Laporan keuangan adalah dokumen yang menceritakan apa yang telah terjadi terhadap
keuangan perusahaan keuangan perusahaan selama periode yang dilaporkan. Informasi yang
paling berharga bagi sebagian besar laporan keuangan adalah berkaitan dengan keuangan yang
akan terjadi dimasa depan.
Dengan adanya analisislaporankeuangandapat mengetahui apa yang terjadi,mengapa
demikian,membuat proyeksi dimasa depan dan merumuskan kebijakan.
Yangmenaruhminatterhadaplaporankeuanganperusahaanantara lain Investor dancalon Investor,
krediturdancalonkreditur, manajerperusahaan, pemerintahdanbagianmasyarakatlain, masing-
masingmempunyaitekananperhatian yang berbeda. Meskipundemikianadasatuhal yang
diperhatikansemuapihak, yaitulabaperusahaan.
3.2 Jenis Analisa Laporan Keuangan
Jenis-jenis analisa laporan keuangan dapat dibagi menjadi 4 (empat) yaitu :
a. Analisa Internal, adalah analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan
informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan, dan dilakukan untuk
mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi
keuangan.
b. Analisa Eksternal, adalah analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa
mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan, dan anlisa ini dilakukan
untuk mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas.

c. Analisa horizontal (Analisa Dinamis), adalah analisa yang mengadakan perbandingan


laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga diketahui beberapa perkembangan,
dan kekuatan, dan kelemahan keuangan perusahaan.
d. Analisa Vertikal (Analisa Statis), adalah analisa yang dilakukan bila laporan keuangan
yang dianalisa hanya meliputi satu periode akuntansi saja atau satu saat saja.( Jhon
Ihalau,2009 )
3.3 Alat Analisis Keuangan
a. Analisis Komparatif
Analisis komparatif diperoleh dengan membandingkan laporan keuangan (neraca atau
Laba/Rugi) dari beberapa periode akunting yang berturutanapabila yang diperbandingkan
laporan keuangan dua periode yang berturutan, disebut analisis naik turun/horizontal
apabila yang diperbandingkan adalah laporan keuangan lebih dari dua periode yang
berturutan, disebut analisis trend.Analisis komparatif mempunyai manfaat memberi
informasi pos-pos mana yang mengalami perubahan dan seberapa besar perubahandalam
jumlah dan jumlah relatif (presentasi) agar analisa tidak terjadi angka yang secara
absolut besar tetapi perubahannya relatif kecil, atau yang berubahnya realtif besar tetapi
hanya menyangkut absolut yang kecil.
Tabel 2.1.
Contoh AnalisisKomparatifLaporanLaba-RugiPT.Jaya
Tahun 2014 dan 2015 (dalam jutaan)

2014 2015 Naik/Turun Persentasi


(Rp) (Rp) (Rp) (%)
Hasilpenjualankotor 1.224.000 1.468.800 244.800 20,0
Dikurangipengambiland
an
Potongan 24.000 28.000 4.000 16,7
Hasilpenjualanbersih 1.200.000 1.440.800 240.800 20,1

Persediaanawal 160.000 168.000 8.000 5,0


Pembelian 736.000 804.000 68.000 9,2
896.000 972.000 76.000 8,5
Persediaanakhir 84.000 81.000 -3.000 -3,6
Pokokpenjualan 812.000 891.000 79.000 9,7
Laba Kotor 388.000 549.800 161.800 41,7
BiayaOperasi
Biayapenjualan 240.000 264.000 24.000 10,0
Adm. Umum 120.000 136.000 16.000 13,3
JumlahBiayaOperasi 360.000 400.000 40.000 11,1

Lababersihdarioperasi 116.000 230.800 118.800 106,1


Hasildiluaroperasi 12.000 16.000 4.000 33,3
124.000 246.800 122.800 99,0
Biaya bunga 16.000 24.000 8.000 50,0
Lababersih 108.000 222.800 114.800 106,3

b. Analisis Presentasi Vertikal


Analisis dilakukan terhadap laporan keuangan tertentu (neraca atau L/R),dengan meneliti
prosentasi masing-masing pos terhadap suatu jumlah pada laporan keuangan yang
bersangkutan. Ada tiga macam:
1) L/R maka dasar yang lazim digunakan adalah jumlah penjualan bersih (penjualan
= aktivitas utama perusahaan).
2) Neraca maka dasar yang lazim digunakan adalah jumlah total aktiva atau jumlah total
pasiva.(besarnya sama)
3) Analisis atas dasar yang Sama dilakukan dengan membandingkan hasil analisis vertikal laporan keuangan
dua periode yang berturutan pada perusahaan yang sama atau laporan keuangan pada periode yang sama dari
perusahaan lain yang sejenis/rata-rata industri.

Dengan mengetahui besarnya tiap–tiap possecararelativeakandapatdilihat:


a) Kecenderunganpola pengeluaran
danabaikpengeluaranpendapatanmaupunpengeluaran modal,
b) Dampakpolasepertiituterhadapoperasiperusahaan di masa lalu/masa yang
dianalisis
c) Pos-posmana yang perludipertahankanmana yang
berlebihansehinggaperludikurangi, mana yang kurangsehinggaperluditambah.

Agar dapatmemperolehmanfaatmaksimal, yaitugambaran yang


dinamisanalisisperlumengadakanperbandinganantara data laporankeuangan lain
(daritahun yang berbedapadaperusahaan yang sama, ataudaritahun yang
samapadaperusahaanlain, ataupada rata-rata industri). Hal
iniperludilakukankarenasatulaporankeuangan (padadasarnya) adalahdokumen yang statis,
hanyamenggambarkanapa yang terjadipadatanggalselamaperiode yang dilaporkan,
sedangkanuntukdapatmerumuskebijakan yang tepat,
analisistidakdapathanyamendasarkandiripadaapa yang
terjadisaatitupadaperusahaantertentusaja, tetapiperlumengetahuibagaimanaperusahaan-
perusahaan yang telahterjadidimasalaludanbagaimanakecenderungan yang
akanterjadidimasadatang. Dalammengadakanperbandingandenganperusahaan lain/rata-
rata industri, perludiingatkemungkinanadanyaperbedaanmetodeakunting yang digunakan,
antara lain: metodepenyusutan, metodepenilaianpersediaanbarangdagangan,
metodepenghapusanpiutang.

Tabel2.1
Neraca PT JAYA Tahun 2012 s/d 2015
( Dalam Jutaan)
2012 2013 2014 2015
Kas 5.014 9.498 22.620 39.296
Efek 140.720 145.868 170.294 236.830
Piutang 154.760 172.200 182.756 237.126
Persediaan 12.632 11.274 12.164 11.782

Aktiva Lancar 313.126 338.840 387.834 525.034


Total Aktiva Tetap 158.374 183.736 189.304 230.922
Aktiva Tetap Lainnya 9.386 10.034 11.798 10.982
Total aktiva 480.886 532.610 588.936 766.938

Hutang Lancar Dan Modal Sendiri


Hutang Dagang 71.322 63.714 74.920 125.450
Hutang Pajak 41.002 51.246 29.360 34.596
Hutang Bunga 22.108 14.660 16.264 31.482
Hutang Lancar 134.432 129.620 120.544 191.528
Hutang Jangka Pj 1.776 1.958 2.552 3.834

Total Hutang 136.208 131.578 123.096 195.362


Saham Preferen - - - 4.176
Saham biasa 25.300 51.298 52.076 52.900
Kelebihan modal 72.268 66.594 91.766 126.098
Laba ditahan 247.114 283.140 321.998 388.402

Modal Sendiri 344.682 401.032 465.840 571.576

Total Hut & MS


480.890 $532.610 588.936 766.938

Tabel 2.3.
PT Jaya (Dalam Jutaan )
2012 2013 2014 2015
Penjualan 645.560 694.644 750.176 958.154
Harga Pokok Penjualan 296.254 322.956 369.014 447.380
Laba Kotor 351.306 371.688 3.811.702 510.774

Biaya penjualan 158.798 197.256 207.950 251.290


Biaya adm umum 87.146 91.334 90.550 123.438
Total biaya 245.944 288.590 298.500 374.728

Pendapatan Sebelum
Bunga dan Pajak
105.362 83.098 82.662 136.046
Pendapatan Lain 3.514 8.408 5.926 6.034
Laba Sebelum Pajak 108.876 91.506 88.588 142.080
Pajak 57.706 45.300 40.826 65.158
Pendapatan Setelah
51.170 46.206 47.762 76.922
Pajak

Neraca
PT JAYA Tahun 2012 s/d 2015
(Dalam Prosentase)

Tabel1Assets 2012 2013 2014 2015

Kas 1,0 1,8 3.8 5,1


Efek 29,3 27,4 28,9 30,9
Piutang 32,2 32,3 31,0 30,9
Persediaan 2.6 2,1 2,1 1,5

Aktiva Lancar 65,1 63.6 65,9 68,5


Total Aktiva Tetap 32,9 34,5 32,1 30,1
Aktiva Tetap Lainnya 2. 1,9 2,0 1,4

Total aktiva 100 100 100 100

Hutang Lancar Dan Modal Sendiri


Hutang Dagang 14,8 12,0 12,7 16,4
Hutang Pajak 8,5 9,6 5,0 4,5
Hutang Bunga 4,6 2,8 2,8 4,1

Hutang Lancar 28,0 24,3 20,5 25,0


Hutang Jangka Panjang 0,4 0,4 0,4 0,5

Total Hutang 28,3 24,7 20,9 25,5


Saham Preferen 0,0 0,0 0,0 0,5
Saham biasa 5,3 9,6 8,8 6,9
Kelebihan modal 15,0 12,5 15,6 16,4
Laba ditahan 51,4 53,2 54,7 50,6

Modal Sendiri 71,7 75,3 79,1 74,4


Total Hut & MS 100 100 100 100

Tabel 2.3.
PT JAYA Tahun 2012 s/d 2015
(Dalam Jutaan )
2012 2013 2014 2015
Penjualan 100,0 100,0 100,0 100,0
Harga Pokok Penjualan 45,7 46,5 49,2 46,7
Laba Kotor 54,3 53,5 50,8 53,3
Biaya penjualan 24,5 28,4 27,7 26,2
Biaya adm umum 13,5 13,1 12,1 12,9
Total biaya 38,0 41,5 39,8 39,1

Pendapatan Sebelum Bunga


16,3 12,0 11,0 14,2
dan Pajak
Pendapatan Lain 0,5 1,2 0,8 0,6
Laba Sebelum Pajak 16,8 13,2 11,8 14,8
Pajak 8,9 6,5 5,4 6,8
Pendapatan Setelah Pajak 7,9 6,7 6,4 8,0

c. Analisis Ratio
Analisis ratio dapat dihitung dengan menggunakan neraca dan laporanlaba rugi,jenis dan
manfaat analisis ratio sebagai berikut (Bambang Riyanto 2008 dan JF
Westen&TECoplen2003)
Kedua penghampiran tersebut menghasilkan enam ratio yang salingmelengkapi, yaitu:
1) Ratio Ratio-ratio Likuiditas: mengukur kemampuaan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.
a. Current ratio:mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancar yang
dijamin dengan aktiva lancar
𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
b. Cash ratio:mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancar yang dijamin
dengan kas dan efek

𝐾𝑎𝑠 + 𝐸ƒ𝑒𝑘
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

c. Quick (Acid test) ratio:mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancar


yang dijamin kas,efek dan piutang.

𝐾𝑎𝑠 + 𝐸ƒ𝑒𝑘 + 𝑃i𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔


𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

d. Working capital to total assets ratio:mengukur likuiditas total aktiva dari modal kerja
bersih.

𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎

2) Ratio-ratio Leverage: mengukur sejauhmana perusahaan sudah dibelanjai dengan hutang.


a. Total debt to Equity ratio:mengukur jumlah modal sendiri untuk menjamin hutang .
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 + 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛j𝑎𝑛𝑔
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑i𝑟i

b. Total debt to total capital Assets:mengukur jumlah aktiva untuk menjamnin hutang.
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 + 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛j𝑎𝑛𝑔
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙/𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎

c. Long term debt to Equity ratio:mengukur jumlah modal sindiri untuk menjamin
hutang jangka panjang.

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛j𝑎𝑛𝑔


𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑i𝑟i
d. Tangible assets debt coverage:mengukur besarnya aktiva tetap tangibel untuk
menjamin hutang jangka panjang.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎 − 𝐼𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔i𝑏𝑙𝑒𝑠 − 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟


𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛j𝑎𝑛𝑔

e. Times interest earned ratio:mengukur besarnya laba sebelum pajak untuk membayar
bunga hutang jangka panjang.

𝐸𝐵𝐼𝑇
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛j𝑎𝑛𝑔

3) Ratio-ratio kegiatan: mengukur afektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber-


sumber yang dimilikinya.
a. Total assets turn over:mengukur kemampuan dana yang diinvestasikan dalam total
aktiva untuk menghasilkan pendapatan.

𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑜
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎

b. Receivable turnover:mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam piutang


berputar dalam suatu periode tertentu.

𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑i𝑡
𝑃i𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎
c. Average collection periode:mengukur periode rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang.
𝑃i𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 X 360
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑i𝑡
d. Inventory turnover :mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam inventory
berputar dalam suatu periode tertentu.
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

e. Average day’a inventory:mengukur periode persediaan digudang.


𝑃i𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 X 360
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑i𝑡

f. Working capital turn over :mengukur kemampuan modal kerja berputar dalam suatu
periode.
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑜
𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

4) Ratio-ratio tingkat laba: mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan, yang


ditunjukan melalui imbalan dari penjualan dan dari investasi.
a. Gross profit margin :mengukur setiap rupiah penjualan menghasilkan laba bruto.
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 − 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑜

b. Operating income ratio (operating profit margin):mengukur setiap rupiah penjualan


menghasilkan laba operasi.

𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 − ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 − 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑i𝑛i𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠i, 𝑝𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚


𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜

c. Operating ratio :mengukur biaya operasi perupiah penjualan.

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 + 𝐵i𝑎𝑦𝑎 − 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚i𝑛i𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠i, 𝑝𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚


𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜

d. Net profit margin:mengukur keuntungan bersih per penjualan(sales margin)

𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎j𝑎𝑘


𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜

e. Earning Power of total investment (Rate of return an total Assets) :mengukur


kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi investor.
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑠𝑒𝑠𝑑𝑢𝑎ℎ 𝑝𝑎j𝑎𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡i𝑣𝑎
f. Net earning power ratio (Rate of Return on Investment/ROI)mengukur kemampuan
dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba
kotor.

𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎j𝑎𝑘


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡i𝑣𝑎

g. Rate of return for the owners (rate of return on Net Worth):mengukur kemampuan
dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.

𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎j𝑎𝑘


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑i𝑟i

5) Ratio-ratio pertumbuhan: mengukur kemampuan perusahaaan untuk menjaga posisinya


dalam perkembangan industri dan situasi perekonomian.Ratio pertumbuhan tercerminkan
melalui data penjualan, pendapatan bersih, perolehan setiap saham (earnings per share),
deviden setiap saham, rata-rata harga pasar setiap saham dan nilai buku setiap saham.
Perhitungan pertumbuhan perusahaan dilandaskan pada satu periode tertentu umpamanya
empat tahun berurutan dari penjualan,pendapatan dan laba perlembar saham dapat
dihitung dengan cara :
a) Membagi angka tahun terakhir ini periode tertentu itu dengan angka tahun pertama
dari periode yang bersangkutan. Proses ini menghasilkan suatu jumlah faktor bunga
manjemuk .
b) Mencaridalam tabel bunga majemuk untuk mendapatkan prosentasi pertumbuhan dan
diwujudkan oleh ratio tertentu.

6) Ratio penilaian :mengukur penampilan yang paling komprehensif bagi perusahaan,oleh


karena ratio-ratio tersebut mencerminkan pengaruh gabungan dari ratio-ratio resiko
(yakni ratio-ratio likuiditas dan ratio-ratio tuas atau leverage, dengan ratio-ratio imbalan
(yakni ratio-ratio aktivitas, profitabilitas dan pertumbuhan. Ratio penilaian mencakup
ratio harga terhadap perolehan (price to earings ratios) dan ratio nilai pasar terhadap nilai
buku (market to book ratios).
Contoh soal
PT”ABADI “
Neraca
Per 31 Desember 2015
Aktiva Pasiva:
Aktiva lancar (Current Asset): Hutang lancar(Curent Liability) :
Kas Rp 1.000.000 Hutang perniagaan Rp 1.500.000
Surat Berharga (Efek ) Rp 1.000.000 Hutang wesel Rp 500.000
Piutang Rp 800.000 Hutang pajak Rp 800.000
Persediaan (inventory) Rp 4.200.000 Total Hutang.Lancar (Cl) Rp 2.800.000
TotalAktiva.Lancar(CA) Rp 7.000.000
Aktiva tetap :
Mesin Rp 3.500.000 Hutang jangka panjang
DepresiasiRp 500.000 5% Obligasi Rp 3.000.000
Rp 3.000.000
Modal sendiri:
Bangunan Rp 5.000.000 Modal saham Rp 6.000.000
DepresiasiRp 1.000.000 Agio saham Rp 1.000.000
Rp 4.000.000 Rp 7.000.000

Tanah Rp 500.000 Laba ditahan Rp 2.200.000


IntangiblesRp 500.000 Modal sendiri Rp 9.200.000
Rp 1.000.000

Total Aktiva.Tetap Rp 8.000.000

Total Aktiva Rp 15.000.000 Total Pasiva Rp 15.000.000

PT “ ABADI „‟
Laporan Laba &Rugi
Per 31 Desember 2015

Penjualan Bersih Rp. 20.000.000


Harga Pokok Penjualan Rp. 15.000.000
Laba Bruto Rp. 5.000.000
Rp.
Biaya Administrasi umum dan penjualan Rp. (2.850.000)
Laba Sebelum Bunga Dan Pajak (EBIT) Rp. 2.150.000
Bunga obligasi ( 5%x Rp 3.000.000,00 ) Rp. (150.000)
Laba sebelum pajak(EBT) Rp. 2000.000
Pajak penghasilan (10%) Rp. (200.000)
Laba BersihSetelah Pajak ( EAT ) Rp. 1.800.000

Dari neraca dan laporan laba rugi tersebut hitunglah analisis likuiditas,leverage,aktivitas dan
profitabilitas
a) Ratio Ratio-ratio Likuiditas: .
1. Current ratio :
𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
7.000.000
=
2.800.000

= 2,5 : 1 atau 250 %

Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
Setiap utang lancar Rp1,00 dijamin oleh aktiva lancar 2,50

1. Cash ratio :
𝐾𝑎𝑠 + 𝑒ƒ𝑒𝑘
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
1.000.000 + 1.000.000
=
2.800.000
= 0,71 : 1 atau 71%

Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang
tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.Setiap utang
lancar Rp 1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp0,71.

2. Quick (Acid test)


𝐾𝑎𝑠 + 𝐸ƒ𝑒𝑘 + 𝑃i𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
1.000.000 + 1.000.000 + 1.000.000
=
2.800.000
= 1 : 1 atau 100%
Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva
lancar yang lebih likuid (quick assets). Setiap utang lancar Rp1,00 dijamin oleh
quick assets Rp1,00

3. Working capital to total assets ratio


𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎
7.000000 − 2.800.000
=
15.000.000
= 0,28 : 1 atau 28%

Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto) 0,28

b) Ratio-ratio Leverage: mengukur sejauhmana perusahaan sudah dibelanjai dengan hutang.


1.Total debt to Equity ratio
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 + 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛j𝑎𝑛𝑔
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑i𝑟i

2.800.000 + 3.000.000
=
9.200.000

= 0,63 : 1 atau 63%

Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan
utang, Rp0,63 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang.

2. Total debt to total capital Assets

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 + 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛j𝑎𝑛𝑔


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 /𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎
2.800.000 + 3.000.000
=
15.000.000
= 0,38 : 1 atau 38%

Beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang
atau beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.Rp0,38 dari
setiap rupiah aktiva digunakan untuk menjamin utang.

3. Long term debt to Equity ratio


𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛j𝑎𝑛𝑔
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑i𝑟i
3.000.000
=
9.200.000
= 0.33 : 1 atau 33%

Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang
jangka panjang,Rp0,33 dari setiap rupiah modal sendiri digunakan untuk
menjamin utang jangka panjang.

4.Tangible assets debt coverage


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎 − 𝐼𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔i𝑏𝑙𝑒𝑠 − 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 j𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛j𝑎𝑛𝑔
15.000.000 − 500.000 − 2.800.000 11.700.000
= =
3.000.000 3.000.000
= 3,9 : 1 atau 390%

Besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin utang jangka panjang
setiap rupiahnya.Setiap rupiah utang jangka panjang dijamin oleh aktiva tangible
sebesar Rp 3,9.

4. Times interest earned ratio


𝐸𝐵𝐼𝑇
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 j𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛j𝑎𝑛𝑔
2.150.000
=
150.000
= 14,3 x
Besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang.
Setiap rupiah bunga utang jangka panjang dijamin oleh keuntungan Rp 14,3

c) Ratio-ratio kegiatan:
1.Total assets turn over
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡i𝑣𝑎
20.000.000
=
15.000.000
= 1.33 : 1 atau 1,33 x

Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode
tertentu atau kemampuan modal yang di investasikan untuk menghasilkan
‘’revenue’’.Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun
berputar 1,33x atau setiap rupiah aktiva selama setahun dapat dihasilkan revenue sebesar
Rp1,33.

2. Receivable turnover
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑i𝑡
𝑃i𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
20.000.000
=
800.000
= 25 x
Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu.
Dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 25x

3.Average collection periode


𝑃i𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 360
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑i𝑡
800.000 𝑥 360
20.000.000
= 14,4 hari atau 15 hari
Periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Piutang dikumpulkan
rata-rata setiap 15 hari sekali, makin kecil harinya makin baik.

4. Inventory turnover
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
15.000.000
=
4.200.000
= 3,6 x
Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam satu periode tertentu,
atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya ‘’overstock’’. Dana yang
tertanam dalam inventory berputar rata-rata 3,6 x dalam setahun.

5. Average day’a inventory


𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 360
=
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
4.200.000 𝑥 360
= 15.000.000
=101 hari

Periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada di
gudang, inventory berapa di gudang rata-rata selama 101 hari.

6. Working capital turn over

= 𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑜
𝐴𝑘𝑡i𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
20.000.000
=
7.000.000 − 2.800.000
= 4,76 x atau 4,8 x
Kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari
perusahaan. Dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 4,8x dalam
setahunnya.

d) Ratio-ratio tingkat laba(profitabilitas ):


1. Gross profit margin
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 − ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜
20.000.000 − 15.000.000
= = 25%
20.000.000
Laba bruto per rupiah penjualan setiap rupiah penjualan menghasilkan laba bruto
Rp.0,25.
2. Operating income ratio (operating profit margin)
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 − 𝐻𝑝𝑝 − 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚i𝑛i𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠i, 𝑝𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜
20.000.000 − 15.000.000 − 2.850.000
=
20.000.000
= 10.75% = 11%
Laba operasi sebelum bunga dan pajak (neto operating income) yang dihasilkan oleh
setiap rupiah penjualan.
Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp0,11.
3. Operating ratio
𝐻𝑝𝑝 + 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚i𝑛i𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠i, 𝑝𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜
15.000.000 + 2.850.000
=
20.000.000
= 89,25%
Biaya operasi per rupiah penjualan. Setiap rupiah penjualan mempunyai biaya operasi
Rp0,89.Makin besar rasio ini berarti makin buruk.

4. Net profit margin(sales margin)


𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎j𝑎𝑘
𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜
1.800.000
=
20.000.000
= 9%
Keuntungan neto per rupiah penjualan, setiap rupiah penjualan menghasilkan
keuntungan neto sebesar Rp0,09

5. Earning Power of total investment (Rate of return an total Assets)


𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎j𝑎𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡i𝑣𝑎
1.800.000
=
15.000.000
= 12%
Kemampuan dari modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi + saham) setiap satu
rupiah, modal menghasilkan keuntungan Rp0,14 untuk semua investor.

b. Net earning power ratio (Rate of Return on Investment/ROI)


𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎j𝑎𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡i𝑣𝑎
1.800.000
= = 12%
15.000.000
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan neto.

c. Rate of return for the owners (rate of return on Net Worth)


𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑜 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎j𝑎𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑i𝑟i
1.800.000
= = 19%
9.200.000
Kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham
preferen dan saham biasa.
Setiap rupiah modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan neto Rp 0,19 yang tersedia
bagi pemegang saham preferen dan saham biasa

3.4 Analisis Common Size


Menjadikan angka-angka dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi prosentase
berdasarkan dasar tertentu disebut analisis comoon Sixe(Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti,2012
.70 ).Pada neraca yang dijadikan patokan 100 % adalah total aktiva sedangkan pada Laporan
Laba Rugi penjualan
Tabel 2.51
Neraca Common Size PT JAYA
Asset 2014 2015 2014 2015
Kas 22.620 39.296 3.8 5,1
Efek 170.294 236.830 28,9 30,9
Piutang 182.756 237.126 31,0 30,9
Persediaan 12.164 11.782 2,1 1,5
Aktiva Lancar 387.834 525.034 65,9 68,5
Total Aktiva Tetap 189.304 230.922 32,1 30,1
Aktiva Tetap Lainnya 11.798 10.982 2,0 1,4
Total aktiva 588.936 766.938 100 100
Hutang Lancar Dan
Modal Sendiri
Hutang Dagang 74.920 125.450 12,7 16,4
Hutang Pajak 29.360 34.596 5,0 4,5
Hutang Bunga 16.264 31.482 2,8 4,1
Hutang Lancar 120.544 191.528 20,5 25,0
Hutang Jangka Panjang 2.552 3.834 0,4 0,5
Total Hutang 123.096 195.362 20,9 25,5
Saham Preferen - 4.176 0,0 0,5
Saham biasa 52.076 52.900 8,8 6,9
Kelebihan modal 91.766 126.098 15,6 16,4
Laba ditahan 321.998 388.402 54,7 50,6
Modal Sendiri 465,840 571,576 79,1 74,4
Total Hut & MS 588,936 766,938 100 100
Dari analisis common size diatas terlihat bahwa komponen modal sendiri menurun dari 79,1%
menjadi 74,4% dipandang dari sisi permodalan menunjukan penurunan permodalan perusahaan.

Tabel 2.52
Laba Rugi Common Size PT JAYA
Asset 2014 2015 2014 2015

Penjualan 750.176 958.154 100,0 100,0


Harga Pokok Penjualan 369.014 447.380 49,2 46,7
Laba Kotor 3.811.702 510.774 50,8 53,3

207.950 251.290 27,7 26,2


Biaya penjualan
Biaya adm umum 90.550 123.438 12,1 12,9
Total biaya 298.500 374.728 39,8 39,1
Pendapatan Sebelum Bunga dan
Pajak 82.662 136.046 11,0 14,2
5.926
Pendapatan lain 6.034 0,8 0,6
Laba Sebelum Pajak 88.588 142.080 11,8 14,8
Pajak 40.826 65.158 5,4 6,8
Pendapatan Setelah Pajak 47.762 76.922 6,4 8,0
Dari analisis common size PT JAYA mampu memperoleh laba operasi sebesar 6,4% dari
penjualan pada tahun 2014 terdapat kenaikkan laba setelah pajak sebesar 8,0% pada tahun 2015,
hal ini di karenakan terjadi penurunan harga pokok penjualan dari 49,2% turun menjadi 46,7%.

3.5 Analisis Indeks


Menjadikan semua angka dalam suatu pada tahun dasar menjadi 100penentuan tahun
dasar bukan tahun awal tetapi normal disebut analisis indeks.( Suad Husnan dan Enny
Pudjiastuti,2012 .71 ).
Tabel 2.53
Neraca Index PT JAYA

Asset 2014 2015 2014 2015


Kas 22.620 39.296 100,00 173,722

Efek 170.294 236.830 100,00 139,07


Piutang 182.756 237.126 100,00 129,75

Persediaan 12.164 11.782 100,00 96,58

Aktiva Lancar 387.834 525.034 100,00 135,37


Total Aktiva Tetap 189.304 230.922 100,00 121,98

Aktiva Tetap Lainnya 11.798 10.982 100,00 93,08


Total aktiva 588.936 766.938 100,00 130,22

Hutang Lancar Dan Modal


Sendiri
Hutang Dagang 74.920 125.450 100,00 167,44

Hutang Pajak 29.360 34.596 100,00 117,83

Hutang Bunga 16.264 31.482 100,00 0

Hutang Lancar 120.544 191.528 100,00 158,88

Hutang Jangka Panjang 2.552 3.834 100,00 150,23


Total Hutang 123.096 195.362 100,00 158,70

Saham Preferen 0 4.176 100,00 0

Saham biasa 52.076 52.900 100,00 101,58

Kelebihan modal 91.766 126.098 100,00 137,41

Laba ditahan 321.998 388.402 100,00 120,62

Modal Sendiri 465.840 571.576 100,00 122,69

Total Hut & MS 588.936 766.938 100,00 130,22

Dari analisis index PT JAYA terdapat kenaikan total aktiva dan pasiva sebesar 30,22% (tahun
2014 100% tahun 2015 130,22%).
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas 7.000.000 Utang dagang 10.500.000
Efek 7.000.000 utang bunga 3.500.000
Piutang 5.600.000 utang pajak 5.600.000

Contoh soal
Buatlah neraca dan laba rugi dan buatlah analisis ratio dan apabila ratio industry 2 buatlah
analisisnya.
Data Pink :
Kas Rp. 7000.000, Efek Rp.7000.000, Piutang 5600.000, persediaan Rp.29.400.000, Utang
dagang Rp. 10.500.000, depresiasi mesin 3500.000, bangunan Rp.35.000.000, depresiasi
7000.000, tanah 3500.000, itangibel 3500.000. obligasi 20% Rp.7000.000 , modal saham
Rp.42.000.000, agio saham Rp.7000.000 , laba di tahan Rp. 15.400.000 dan modal sendiri Rp.
61.400.000. Penjualan PT. PINK Rp. 140.000.000, harga pokok penjualan Rp. 105.000.000
biaya administrasi umum dan penjualan Rp. 19.950.000, pajak 30%.
Total utang
Persediaan 29.400.000 lancar 19.600.000
Total aktiva 49.000.000
Hutang jangka
Aktiva Tetap panjang 20% 7.000.000
Mesin 10.500.000 modal sendiri
Depresiasi 3.500.000 modal saham 42.000.000
7.000.000 agio saham 7.000.000
Bangunan 35.000.000 49.000.000
Depresiasi 7.000.000 Laba ditahan 15.400.000
28.000.000 Jumlah 64.400.000
Tanah 3.500.000
Depresiasi 3.500.000
7.000.000
Total aktiva
tetap 42.000.000
TOTAL TOTAL
AKTIVA 91.000.000 PASIVA 91.000.000

Jawaban :
1.6 Soal Untuk Latihan
1. Buatlah analisis komparatif PT. Kuning tahun 2012 dan 2013 sebagai berikut :
Analisis komaratif laporan laba-rugi PT. Kuning Tahun 2012 dan 2013 ( dalam
jutaan )

2012 2013 Naik / Turun Presentasi


(Rp) (Rp) (Rp) (%)
Hasil penjualan kotor 3.672.000 4.406.400
Di kurangi pengambilan 72.000 84.000
dan potongan
Hasil Penjualan bersih 3.600.000 4.322.400

Persediaan awal 480.000 504.000


Pembelian 2.208.000 2.412.000
2.688.000 2.916.000
Persediaan akhir 252.000 243.000
Pokok penjualan 2.436.000 2.673.000
Biaya operasi
Biaya Penjualan 720.000 792.000
Adm. Umum 360.000 408.000
Jumlah Biaya Operasi 1.080.000 1.200.000
Laba bersih dari operasi 336.000 690.800
Hasil di luar operasi 36.000 48.000
372.000 738.000
48.000 72.000
Laba bersih 324.000 668.400
2. Buatlah analisis indeks PT. Merah tahun 2012 dan 2013

Tabel 1 Asset 2012 2013


Kas 45.240 117.888
Efek 340.588 710.490
Piutang 365.512 711.378
Persediaan 24.328 35.346
Aktiva Lancar 775.668 1.575.102
Total aktiva tetap 378.608 692.766
Aktiva tetap lainnya 23.596 32.946
Total Aktiva 1.177.872 2.300.814
Hutang lancar dan modal
sendiri
Hutang Dagang 149.840 376.350
Hutang Pajak 58.720 103.788
Hutang Bunga 32.528 94.446
Hutang Lancar 241.088 574.584
Hutang Jangka Panjang 5.104 11.502
Total Hutang 246.192 586.086
Saham preferen - 12.528
Saham biasa 104.152 158.700
Kelebihan modal 183.532 378.294
Laba ditahan 643.996 1.165.206
Modal sendiri 931.680 1.714.728
Total Hutang dan modal 1.177.872 2.300.814
Tabel 1 Asset 2012 2013
Kas 67.860 196.480
Efek 510.882 1.184.150
Piutang 548.268 1.185.630
Persediaan 36.492 58.910
Aktiva Lancar 1.163.502 2.625.170
Total aktiva tetap 567.912 1.154.610
Aktiva tetap lainnya 35.394 54.910
Total Aktiva 1.766.808 3.834.690
Hutang lancar dan modal
sendiri
Hutang Dagang 224.760 627.250
Hutang Pajak 88.080 172.980
Hutang Bunga 48.792 157.410
Hutang Lancar 361.632 957.640
Hutang Jangka Panjang 7.656 19.170
Total Hutang 369.288 976.810
Saham preferen 20.880
Saham biasa 156.228 264.500
Kelebihan modal 275.298 630.490
Laba ditahan 965.994 1.942.010
Modal sendiri 1.397.520 2.857.880
Total Hutang dan modal 1.766.808 3.834.690

Laba rugi common size PT. Hijau

2012 2013
Penjualan 2.250.528 2.874.462
Harga pokok penjualan 1.107.042 1.132.140
Laba kotor 11.435.106 1.532.322
Biaya Penjualan 623.850 753.870
Biaya adm umum 271.650 370.314
Total Biaya 895.500 1.124.184
Pendapatan sebelum bunga dan 247.986 408.138
pajak
Pendapatan Lain 17.778 18.102
Laba sebelum pajak 265.764 426.240
Pajak 122.478 195.474
Pendapatan setelah pajak 143.286 230.766
PT. UNGU

NERACAPER 31 Desember 2013

Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar ( Current asset) Hutang Lancar ( Current Liability)
Kas Rp. 5.000.000 Hutang Perniagaan Rp. 7500.000
Surat berharga Rp. 5.000.000 Hutang wesel Rp. 2.500.000
Piutang Rp. 4.000.000 Hutang pajak Rp. 4.000.000
Persediaan Rp. 21.000.000 Total Hutang lancer Rp. 14.000.000
Total aktiva lancar Rp. 35.000.000
Aktiva Tetap Hutang Jangka Panjang
Mesin Rp. 17.500.000 10% Obligasi Rp. 15.000.000
Deprsiasi (Rp.2.500.000)
Rp. 15.000.000 Modal Sendiri
Bangunan Rp. 25.000.000 Modal saham Rp. 30.000.000
Depresiasi (Rp. 5.000.000) Agio saham Rp. 5.000.000
Rp. 20.000.000 Rp. 35.000.000
Tanah Rp. 2.500.000 Laba di tahan Rp. 11.000.000
Intangibles Rp. 2.500.000 Modal sendiri Rp. 46.000.000
Rp. 5.000.000
Total Aktiva tetap Rp.40.000.000
Total Aktiva Rp. 75.000.000 Total Pasiva Rp. 75.000.000

PT. UNGU
Laporan Laba & Rugi
Per 31 Desember 2013

Penjualan Bersih Rp. 100.000.000


Harga Pokok Penjualan Rp. (75.000.000)
Laba Bruto Rp. 25.000.000

Biaya Adm Umum Dan Penjualan Rp. (14.250.000)


Laba Sebelum Bunga Dan Pajak ( EBIT) Rp. 10.750.000

Bunga Obligasi ( 5% X Rp. 15.000.000 ) Rp. (750.000)


Laba Sebelum Pajak Rp. 10.000.000
Pajak Penghasilan (20%) Rp.(2.000.000)
Laba Bersih Setelah Pajak ( EAT) Rp. 8.000.000

Anda mungkin juga menyukai