142190043
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN EA-A
BAGIAN A
Arus Kas
Pendanaan
Penerimaan dari Rp200.000
pinjaman bank Miliar
Pembayaran Rp3.333 Rp20 Miliar Rp22 Miliar Rp61.260
pinjaman bank Miliar Miliiar
Pembayaran Rp5.002.629 Rp5.002.629 Rp4.329.198
dividen Triliun Triliun Triliun
Pembayaran bunga Rp569.077 Rp492.277 Rp67.698 Rp216.615
miliar Miliar Miliar Miliar
Penurunan/ Rp1.843.423 Rp1.309.599 (Rp993.642) Rp223.170
kenaikan bersih Triliun Triliun Miliar Miliar
kas dan setara kas
Kas awal tahun Rp1.612.024 Rp3.455.447 Rp4.765.046 Rp3.771.404
Triliun Triliun Triliun Triliun
Perubahan kurs Rp6.740 Rp151 Juta Rp13 Juta Rp6 Miliar
Miliar
4. Arus kas dari kegiatan investasi atau arus kas investasi adalah uang tunai atau kas
yang digunakan untuk pembelian aset tidak lancar atau aset jangka panjang yang akan
memberi nilai tambah maupun laba di masa depan. Misalnya perusahaan investasi
pada aset tetap, membeli properti, pabrik, dan peralatan untuk mengembangkan
bisnis. Memang pembelian aset tersebut akan membuat arus kas jadi negatif. Tetapi
ini dapat membantu perusahaan menghasilkan arus kas dalam jangka panjang. Contoh
arus kas dari aktivitas investasi yang dapat menyebabkan arus kas negatif atau
positif :
Pembelian aset tetap (arus kas negatif)
Pembelian investasi, seperti saham (arus kas negatif)
Meminjamkan uang (arus kas negatif)
Penjualan aset tetap (arus kas positif)
Penjualan aset investasi (arus kas positif)
Penagihan pinjaman dan hasil asuransi (arus kas positif).
5. PT. Gudang Garam menghitung income dengan cara mengurangkan total pendapatan
dengan biaya pokok penjualan untuk mengetahui laba bruto. Lalu laba bruto tersebut
dijumlah dengan pendapatan lainnya, dan dikurangkan kembali dengan akun beban
usaha, beban lainnya, dan (rugi) laba kurs, bersih, lalu didapatkanlah jumlah laba
usaha. Kemudian, jumlah laba usaha tersebut dikurangi dengan beban bunga dan
beban pajak penghasilan yang hasilnya akan menjadi Laba bersih pada periode
tersebut.
6. Aktivitas Operasi pada PT. Gudang Garam terdiri dari Penerimaan kas dari
pelanggan, pembayaran kas kepada pemasok, pembayaran untuk beban usaha,
pembayaran kas kepada karyawan, penerimaan bunga, pembayaran bunga,
pembayaran pajak penghasilan badan, dan penerimaan lainnya. Jumah akun-akun
tersebut akan menjadi Kas Bersih dari Aktivitas Operasi. Kas Bersih dari Aktivitas
Operasi tadi kemudian kemudian akan dijumlahkan dengan aktivitas investasi dan
pendanaan, lalu didapatkanlah total kenaikan/penurunan bersih kas dan setara kas.
7. Dalam sebuah laporan arus kas disajikan informasi berupa pendapatan tunai, jumlah
kas yang diterima, beban, prive, pembayaran utang, dan sebagainya. Pada arus kas
PT. Gudang Garam, terdapat 3 bagian penting yaitu :
Arus kas dari aktivitas operasi
Bagian yang satu ini berhubungan dengan kegiatan operasional yang terjadi
dalam sebuah perusahaan, baik itu pendapatan atau pengeluaran. Bagian
pendapatan biasanya akan mencatat pendapatan yang diterima seperti komisi,
royalti yang diterima, fee yang diterima, dan sejenisnya. Sedangkan, bagian
pengeluaran biasanya pembayaran gaji, pembayaran listrik, pembayaran sewa,
dan sejenisnya.
Arus kas dari aktivitas investasi
Laporan kas aktivitas investasi biasanya berkaitan dengan akuisisi atau
pelepasan aktiva dalam jangka panjang. Akuisisi berkaitan dengan
pengeluaran seperti membeli aset tetap, aset jangka panjang, dan juga aset
tidak berwujud. Sedangkan pelepasan berkaitan dengan pendapatan seperti
menjual saham, menjual tanah, menjual perlatan, dan sebagainya.
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Bagian ini memiliki fungsi untuk mengetahui komposisi modal milik
perusahaan, apakah modalnya bertambah atau berkurang karena digunakan
untuk mendanai. Kas aktivitas pendanaan berkaitan erat dengan modal dan
utang yang dimiliki oleh perusahaan. Contohnya seperti obligasi, melunasi
kredit, membayar dividen, dan sejenisnya.
8. Profitabilitas
Rasio profitabilitas atau profitability ratio adalah rasio atau perbandingan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan
(earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu.
Rasio profitabilitas atau profitability ratio diperlukan untuk pencatatan transaksi
keuangan yang biasanya dinilai oleh investor dan kreditur (bank). Tujuannya adalah
untuk menilai jumlah laba investasi yang akan diperoleh oleh investor.
ROI
Return on investment (ROI) merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba
bersih setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. Return on investment berguna
untuk mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan
keuntungan terhadap jumlah aktiva secara keseluruhan yang tersedia pada perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan. Cara
mengukur ROI adalah
10. Rasio hutang atau debt ratio adalah rasio solvabilitas yang mengukur total kewajiban
perusahaan sebagai persentase dari total asetnya. Dalam arti tertentu, debt ratio
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya dengan asetnya.
Dengan kata lain, ini menunjukkan berapa banyak aset yang harus dijual perusahaan
untuk melunasi semua kewajibannya. Rasio ini mengukur leverage keuangan suatu
perusahaan. Perusahaan dengan tingkat kewajiban yang lebih tinggi dibandingkan
dengan aset dianggap memiliki leverage yang tinggi dan lebih berisiko bagi pemberi
pinjaman. Rasio ini juga membantu investor dan kreditor menganalisis keseluruhan
beban utang pada perusahaan serta kemampuan perusahaan untuk melunasi utang di
masa depan, masa ekonomi yang tidak pasti. Cara mengukur rasio hutang adalah
11. Laporan perubahan modal atau ekuitas merupakan salah satu bagian dari laporan
keuangan yang ada dalam perusahaan. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah
untuk memberikan informasi terbaru mengenai perubahan modal yang ada dalam
perusahaan. Dalam laporan perubaha ekuitas PT. Gudang Garam terdapat Modal
Saham, Agio Saham, selisih transaksi dengan pihak nonpengendali, saldo laba,
kepentingan nonpengendali, dan semua akun tersebut dijumlahkan menjadi total
ekuitas.
Profit Margin
profit margin adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar perusahaan
menghasilkan uang. Perhitungan dalam margin ini didapatkan dengan cara total
pendapatan yang dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP), lalu dibagi dengan
total pendapatan dan dikali 100 persen untuk melihat hasil persentasenya.
Operating Margin
Operating margin adalah rasio yang menggambarkan profit bersih yang diterima atas
setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan. Operating Profit Margin (Rasio Marjin
Laba Operasional) dihitung dengan membagi antara jumlah laba operasional dengan
penjualan bersih. Laba operasional sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara
laba kotor dengan beban operasional. Beban operasional yang dimaksud adalah bebas
penjualan atau beban umum, dan administrasi.
EBITDA
EBITDA adalah singkatan dari earning before interest tax, depreciation, and
amortization. EBITDA mencerminkan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan.
EBITDA dapat dihitung dengan cara EBITDA = Laba Perusahaan + Biaya
Penyusutan + Biaya Amortisasi atau EBITDA = Laba Perusahaan + Biaya Penyusutan
+ Biaya Amortisasi.
1. Jelaskan secara rinci perbandingan komponen keuangan sebelum pandemic covid-19 (2018 & 2019) dan saat pandemic covid-19 (2020
& 2021) pada perusahaan yang Ananda amati (Anda buat tabel berisi kolom: nomor, nama objek komponen yang diamati, tahun 2018,
2019, komparatif 2018 & 2019, 2020, 2021, komparatif 2020 & 2021, perbandingan komparatif 2018 & 2019 dengan komparatif 2020 &
2021, dan Pendapat Anda.
NO. KOMPONEN 2018 2019 Komparatif 2020 2021 Komparatif Perbandingan Pendapat
2018&2019 2020&2021 analisis
komparatif
1. Market Rp160.901T Rp101.976T Turun 36% Rp78.887T Rp58.877T Turun 1,4 Market capital
Capital 25,3% sebelum covid dan
setelah covid
memiliki
perbedaan yang
sangat signifikan,
bahkan hingga
tahun 2021 angka
yang diperoleh
GGRM tetap
menurun drastis.
2. Profit Margin 8,1% 9,8% Naik 1,7% 6.7% 4,5% Turun 2,2% 0,7 Profit margin yang
dimiliki GGRM
setelah pandemi
memiliki angka
yang lebih rendah
dibanding sebelum
pandemi.
3. Operating 11,7% 13,6% Naik 1,9% 8,8% 5,9% Turun 2,9% 0,6 Angka operating
Margin margin terus
menurun sampai
menyentuh angka
terendah di tahun
2021 sebesar 5,9%
4. EBITDA Rp13.386 T Rp17.622 T Naik 24% Rp12.810T Rp10.241T Turun 20% 1,2 EBITDA GGRM
sempat naik di
tahun 2019,
namun dengan
adanya pandemi
menyebabkan
EBITDA turun
sebesar 20% di
tahun 2021
5. Operating Rp11.224 T Rp11.174T Turun 0,4% Rp17.477T Rp5.325T Turun 69% 0,005 Operating Cash
Cash Flow Flow sempat
mengalami
kenaikan yang
cukup drastis di
tahun 2020,
namun terjadi
penurunan yang
drastis yaitu
sebesar 69% pada
tahun 2021
6. Total Cash Rp298 M Rp233 M Turun 21% Rp169 M Rp164 M Turun 7,1 Total cash yang
2,95% dimiliki GGRM
terus mengalami
penurunan
semenjak dilanda
pandemi Covid-19
7. Total Cash 4.050 5.655 Naik 28,3% 3.975 2.913 Turun 1,05 Total cash per
per Share 26,7% share mengalami
kenaikan di tahun
2019, namun
setelah pandemi
menyerang
menyebabkan
penurunan sebesar
26,7% di tahun
2021.
8. Total Aset Rp69.037T Rp78.647T Naik 11% Rp78.191T Rp89.964T Naik 12% 0,91 Total aset yang
dimiliki GGRM
mengalami sedikit
kenaikan di tahun
2019, lalu turun
sedikit saat
pademi
menyerang dan
kembali
mengalami
kenaikan di tahun
2021.
9. Total Debt Rp23.964T Rp27.716T Naik 13% Rp19.668 Rp30.676 Naik 35% 0,37 Total debt
mengalami
penurunan pada
saat pandemi
tahun 2020,
namun mengalami
kenaikan yang
cukup signifikan
di tahun 2021
sebesar 35%
10. Equity Rp45.133T Rp50.930 Naik 11% Rp58.522 Rp59.288 Naik Equity yang
0,012% dimiliki GGRM
terus mengalami
kenaikan baik saat
sebelum pandemi
maupun setelah
pandemi
11. Current Ratio 205,8% 206,2% Naik 0,01% 291,2% 209,1% Turun Current Ratio
28,2% mengalami
kenaikan yang
cukup drastis pada
saat pandemi
tahun 2020, lalu
kembali turun
sebesar 28,2% di
tahun 2021
12. Book Value 23.456
per Share
2. Lakukan analisis komparatif untuk capaian kinerja keuangan, pada komponen-komponen dalam Laporan Rugi Laba perioda Q1/triwulan
1 perusahaan yang Ananda observasi untuk tahun 2018, 2019, 2020, 2021, dan 2022.
3. Lakukan analisis komparatif untuk capaian kinerja keuangan, pada komponen- komponen dalam Laporan Posisi Keuangan perioda
Q1/triwulan 1 perusahaan yang Ananda observasi selama tahun 2018, 2019, 2020, 2021, dan 2022.
N Keterangan 2018 2019 2020 2021 2022 PENDAPAT
O
1 Aset Rp40.478.07 Rp41.585.20 Rp49.235.02 Rp50.585.93 Rp57.032.88 Aset Lancar yang
Lancar 1T 7T 6T 6T 1T diperoleh PT.Gudang
Garam terpantau selalu
naik setiap tahunnya.
Kenaikan terbesar terjadi
pada tahun 2020 yaitu
sebesar Rp7.650 Triliun.
2 Aset Tidak Rp22.826.01 Rp24.075.41 Rp27.593.57 Rp29.238.16 Rp31.509.06 PT.Gudang Garam
Lancar 7T 5T 3T 1T 7T memiliki aset tidak lancar
yang selalu meningkat
setiap tahunnya. Kenaikan
terbesar terjadi pada tahun
2020 yaitu sebesar Rp3.5
Triliun
3 Total Aset Rp63.304.02 Rp65.660.62 Rp76.828.59 Rp79.824.09 Rp88.541.94 Dikarenakan aset lancar
8T 2T 9T 7T 8T dan aset tidak lancar terus
mengalami kenaikan yang
signifikan selama tahun
2018 hingga 2022, maka
total aset pun terjadi hal
yang sama. Dan
peningkatan total aset
yang terbesar juga terjadi
pada tahun 2020 sebesar
Rp11.6 Triliun
4 Total Rp19.223.66 Rp18.172.00 Rp23.451.23 Rp19.555.08 Rp28.176.77 Sedangkan untuk Total
Liabilitas 9T 5T 2T 7T 3T Liabilitas PT.Gudang
Garam terlihat sangat
fluktuatif. Setiap tahunnya
terjadi penurunan dan
kenaikan yang berbeda
beda
5 Total Rp44.080.35 Rp47.488.61 Rp53.377.36 Rp60.269.01 Rp60.365.17 Untuk Total Ekuitas yang
Ekuitas 9T 7T 7T 0T 5T dimilki Gudang Garam,
terjadi peningkatan yang
cukup stabil dalam 5
tahun belakangan. Tetapi
dibandingkan dengan
tahun tahun sebelumnya,
tahun 2021 adalah tahun
dimana terjadi
peningkatan Ekuitas yang
cukup kecil yaitu hanya
sebesar Rp96 Miliar
4. Lakukan analisis common size untuk capaian kinerja keuangan, pada komponen- komponen dalam Laporan Rugi Laba Triwulanan yaitu
periode Q1/triwulan 1, Q2/Triwulan 2, dan Q3/Tw 3 perusahaan yang Ananda observasi selama tahun 2018, 2019, 2020, 2021, dan 2022.
COMMON BASE : PENDAPATAN
(angka disajikan dalam jutaan rupiah)
N Komoponen 2018 2018 2019 2019 2020 2020 2021 2021 PENDAPA
O Laba Rugi REAL Common REAL Common REAL Common REAL Common T
Size Size Size Size
PENDAPATA 21.980.86 26.196.61 27.260.97 29.747.17 Common
N 3 1 6 3 Base adalah
(common base) dasar yang
akan
dijadikan
patokan
untuk
mengukur
tiap tiap
akun pada
analisis
common
size
1. Biaya Pokok 17.567.94 79,9% 21.277.57 81,2% 23.318.81 85,5% 25.837.99 86,8% Setiap
Penjualan 3 7 1 4 tahunnya
biaya pokok
penjualan
selalu
mengalami
peningkatan,
hingga tahun
2021
proporsi
biaya pokok
penjualan
pada
pendapatan
mencapai
86,8% .
2. Laba Bruto 4.412.920 20% 4.919.034 18,7% 4.942.165 18,12% 3.909.179 13,14% Berdasarkan
analisis
common
size, maka
laba bruto
memiliki
proporsi
yang
menurun
setiap
tahunya.
Proporsi
terendah
terdapat
pada tahun
2021 sebesar
13,14%
3. Laba Sebelum 2.531.018 11,5% 3.145.217 12% 3.173.278 11,64% 2.229.374 7,49% Terjadi
Pajak peningkatan
Penghasilan angka
common
size laba
sebelum
pajak
penghasilan
pada tahun
2019, lalu
terjadi
penurunan
hingga 2021
4. Laba 1.892.695 8,6% 2.355.332 8,9% 2.446.609 8,9% 1.746.542 5,8% Analisis
common
size pada
akun laba
menunjukka
n terjadi
peningkatan
di tahun
2019 dan
2020
sedangkan
kembali
menurun di
tahun 2021
7. Lakukan analisis common size untuk capaian kinerja keuangan, pada komponen- komponen dalam Laporan Rugi Tahunan untuk
perusahaan yang Ananda observasi selama tahun 2018, 2019, 2020, 2021.
N Komoponen 2018 2018 2019 2019 2020 2020 2021 2021 PENDAPAT
O Laba Rugi REAL Common REAL Common REAL Common REAL Common
Size Size Size Size
PENDAPATA 95,707,66 110,523,81 114,477,31 124,881,26 Common
N 3 9 1 6 Base adalah
(common base) dasar yang
akan
dijadikan
patokan
untuk
mengukur
tiap tiap akun
pada analisis
common size
1. Biaya Pokok 77,063,33 80,5% 87,740,564 79,3% 97,089,067 84,8% 110,608,65 88,5% Proporsi
Penjualan 6 5 biaya
penjualan
pada
pendapatan
tahun 2019
sempat
menurun,
namun tahun
2020 hingga
2021
mengalami
kenaikan
angka
analisis
common size
2. Laba Bruto 18,644,32 19% 22,783,255 20,6% 17,388,244 15,1% 14,272,611 11,4% Analisis
7 common size
pada laba
bruto
mengalami
kenaikan
pada tahunm
2019, namun
terus
menurun
hingga tahun
2021.
3. Laba Sebelum 10,479,24 10,9% 14,487,736 13,1% 9,663,133 8,4%% 7,286,846 5% Laba
Pajak 2 sebelum
Penghasilan pajak
berdasarkan
hasil analisis
common size
mengalami
kenaikan
proporsi
pada
pendapatan
di tahun
2019 sebesar
13,1%.
Namun
hingga tahun
20121 angka
yang
didapatkan
terus
menurun.
4. Laba 7,793,068 8,3% 10,880,704 9,8% 7,647,729 6,6% 5,605,321 4,4% Proporsi
Laba yang
diperoleh
PT.Gudang
Garam
mengalami
kenaikan
hingga 9,8%
di tahun
2019.
Artinya
setiap
Rp1.000
pendapatan,
maka
menghasilka
n laba
sebesar
Rp98.
Namun tahun
2020 dan
tahun 2021
mengalami
penurunan
hingga angka
terendah
yang
didapatkan
sebesar
4,4%, artinya
setiap
pendapatan
Rp1.000
maka akan
menghasilka
n laba
sebesar Rp44
8. Lakukan analisis nilai perusahaan pada perusahaan yang Ananda observasi selama tahun 2018, 2019, 2020, 2021, dan nilai saat ini 2022.
Caranya yang sederhana saja misalnya membuat tabel yang informatif dengan membandingkan nilai Market Capital dengan Total Aset
(ini wajib), Ananda boleh menambahi Teknik menganalisis nilai perusahaan dengan bermacam Teknik lainnya (data di Yahoo. Finance
atau RTI atau lainnya).
No. Komponen Nilai 2018 2019 2020 2021 Ytd 2022 PENDAPAT
Perusahaan
1 Market Capital Rp160.901T Rp101.976T Rp78.887T Rp58.877T Rp35.69 T Angka yang didapat
dalam Market Capital
untuk PT.Gudang
Garam terlihat
menurun setiap
tahunnya hingga Ytd
2022. Artinya adalah
nilai perusahaan
PT.Gudang Garam
mengalami penurunan
selama 5 tahun
terakhir, dan nilai
terendahnya adalah
Rp35.69 T
Total Aset Rp69.097.219 Rp78.647.274 Rp78.191.409 Rp89.964.369 Rp83.701.564 Total aset dapat
T T T T T digunakan untuk
mengukur nilai
perusahaan, dan total
aset yang dimiliki
Gudang Garam
memiliki angka yang
fluktuatif namun tidak
terpantau signifikan.
Angka yang paling
tinggj diperoleh pada
tahun 2021 yaitu
sebesar Rp89.964.369
PBV (Price to book 3.7 2.2 1.4 1 0.63 Nilai perusahaan
value) Gudang Garam
terlihat menurun
drastis jika kita
melihat dari rasio
PBV, selisih antara
tahun 2018 (tertinggi)
dengan Ytd 2022
(terendah) cukup
signifikan yaitu
senilai 3.1