Anda di halaman 1dari 13

Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Analisis Rasio Keuangan PT Antam

Dosen Pengampu : Retno Utari

Disusun oleh:
Kelompok 3
Alfitra Putri Deshanda 1302190422
Fandy Hidayat Nugraha 1302190595
Imam Alviansyah Tarigan 1302190887
Muhammad Iqbal Baitul Makmur 1302190827
Refwetika Rozyfa Puteri Ratas 1302191283
Taufiqurrohman Syahroni 1302191405

Kelas 4-12
Program Studi D III Akuntansi 2019
Politeknik Keuangan Negara STAN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
DATA....................................................................................................................................................4
I. LAPORAN KEUANGAN PT ANTAM....................................................................................4
II. PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN PT ANTAM..............................................................7
PEMBAHASAN DAN ANALISIS.....................................................................................................10
I. RASIO KEUANGAN..............................................................................................................10
II. IDENTIFIKASI KETERKAITAN ANTAR-RASIO KEUANGAN.......................................11
III. ANALISIS RASIO KEUANGAN PT ANTAM..................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................................12
I. KESIMPULAN.......................................................................................................................12
II. SARAN...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
PENDAHULUAN
DATA
I. LAPORAN KEUANGAN PT ANTAM
II. PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN PT ANTAM

LIQUIDITY RATIO
2019 2020 Rumus
Current Ratio
Jumlah aset lancar Rp 7.665.239.260 Rp 9.150.514.439 Jumlah aset lancar
Jumlah liabilitas jangka Jumlah liabilitas jangka
pendek Rp 5.293.238.393 Rp 7.553.261.301 pendek
144,81% 121,15%

Quick Ratio
Jumlah aset lancar -
Jumlah aset lancar Rp 7.665.239.260 Rp 9.150.514.439 Persediaan
Jumlah liabilitas jangka
Persediaan Rp 1.796.301.441 Rp 2.626.022.280 pendek

Jumlah liabilitas jangka


pendek Rp 5.293.238.393 Rp 7.553.261.301
110,88% 86,38%

Average Collection Period


Piutang usaha Rp 1.430.500.901 Rp 1.812.981.246 Piutang usaha
Penjualan kredit harian Penjualan kredit harian
Pendapatan Rp 32.718.542.699 Rp 27.372.461.091
365 hari 365 365
Rp 89.639.843 Rp 74.993.044
15,96 24,18

Account Receivable Turnover


Pendapatan Rp 32.718.542.699 Rp 27.372.461.091 Pendapatan
Piutang usaha Rp 1.430.500.901 Rp 1.812.981.246 Piutang usaha
22,87 15,10

Inventory Turnover
Biaya pokok penjualan Rp 28.271.386.345 Rp 22.896.684.435 Biaya pokok penjualan
Persediaan Rp 1.796.301.441 Rp 2.626.022.280 Persediaan
15,74 8,72

Day Sales in Inventory


365 hari 365 365 365 hari
Inventory Turnover 15,74 8,72 Inventory turnover
23,19 41,86

CAPITAL STRUCTURE RATIO


2019 2020 Rumus
Debt Ratio
Jumlah
Jumlah liabilitas Rp 12.061.488.555 Rp 12.690.063.970 liabilitas
Jumlah aset Rp 30.194.907.730 Rp 31.729.512.995 Jumlah aset
39,95% 39,99%

Times Interest Earned


Laba sebelum
pajak
Laba sebelum pajak penghasilan & bunga penghasilan &
(EBIT) Rp 687.034.053 Rp 1.641.178.012 bunga (EBIT)
Beban bunga Rp 493.182.022 Rp 491.824.319 Beban bunga
1,39 3,34

Debt to Equity Ratio


Jumlah
Jumlah liabilitas Rp 12.061.488.555 Rp 12.690.063.970 liabilitas
Jumlah Equity Rp 18.133.419.175 Rp 19.039.449.025 Jumlah Equity
66,52% 66,65%

ASSET MANAGEMENT EFFICIENCY RATIO


2019 2020 Rumus
Total Asset Turnover
Pendapatan Rp 32.718.542.699 Rp 27.372.461.091 Pendapatan
Jumlah aset Rp 30.194.907.730 Rp 31.729.512.995 Jumlah aset
1,08 0,86

Fixed Asset Turnover


Pendapatan Rp 32.718.542.699 Rp 27.372.461.091 Pendapatan
Aset tetap (net) Rp 18.865.691.270 Rp 18.248.068.325 Aset tetap (net)
1,73 1,50

PROFITABILITY RATIO
2019 2020 Rumus
Gross Profit Margin
Laba bruto Rp 4.447.156.354 Rp 4.475.776.656 Laba bruto
Pendapatan Rp 32.718.542.699 Rp 27.372.461.091 Pendapatan
13,59% 16,35%

Operating Profit Margin


Laba sebelum
pajak
Laba sebelum pajak penghasilan & penghasilan &
bunga (EBIT) Rp 687.034.053 Rp 1.641.178.012 bunga (EBIT)
Pendapatan Rp 32.718.542.699 Rp 27.372.461.091 Pendapatan
2,10% 6,00%

Net Profit Margin


Laba Rp 193.852.031 Rp 1.149.353.693 Laba
Pendapatan Rp 32.718.542.699 Rp 27.372.461.091 Pendapatan
0,59% 4,20%

Operating Return on Assets


Laba sebelum
pajak
Laba sebelum pajak penghasilan & penghasilan &
bunga (EBIT) Rp 687.034.053 Rp 1.641.178.012 bunga (EBIT)
Total aset Rp 30.194.907.730 Rp 31.729.512.995 Total aset
2,28% 5,17%

Return on Equity
Laba Rp 193.852.031 Rp 1.149.353.693 Laba
Total ekuitas Rp 18.133.419.175 Rp 19.039.449.025 Modal saham
1,07% 6,04%

Du Pont Method (Return on Equity)


Profitability x
Efficiency x
Net Profit Margin 0,59% 4,20% Equity Multiplier
Net Profit Margin
x Total Asset
Turnover x
Total Asset Turnover 1,08 0,86 Equity Multiplier
Equity Multiplier 166,52% 166,65% 1
1,07% 6,04% 1 - Debt Ratio

MARKET RATE RATIO


2019 2020 Rumus
Price Earnings Ratio
Market per share
Market per share (MPS) Rp 838,96 Rp 1.932,81 (MPS)
Rp
Earning per share 8,07 Rp 47,83 Earning per share
Rp 103,96 Rp 40,41

Market to Book Value


Market per share
Market per share (MPS) Rp 838,96 Rp 1.932,81 (MPS)
Rp
Book Value per Share 754,59 Rp 792,29 Book Value per Share
Rp Rp
1,11 2,44
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
I. RASIO KEUANGAN
1. Liquidity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu perusahaan. Perusahaan dapat
dikatakan likuid jika mampu membayar kewajibannya tepat waktu. Ada 2 perspektif rasio
likuiditas, diantaranya:
 Likuiditas Keseluruhan: membandingkan aset lancar (current asset) dengan liabilitas
lancar (current liabilities)
Memuat 2 jenis rasio, yakni current ratio dan acid test (quick) ratio
– Current Ratio
Rasio Lancar atau Current Ratio adalah ukuran kinerja neraca keuangan
terhadap likuiditas perusahaan. Rasio lancar menunjukan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka pendek. Rasio Lancar ini
mengukur apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk
membayar hutangnya selama 12 bulan kedepan.
– Acid Test (Quick) Ratio
Quick Ratio atau Acid Test Ratio adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang paling
likuid (paling cair) atau aset yang mendekati uang tunai (aset cepat). Rasio ini
dipandang sebagai tanda kekuatan atau kelemahan keuangan suatu perusahaan
karena dapat memberikan informasi tentang likuiditas jangka pendek
perusahaan.
 Likuiditas atas Aset Tertentu: menilai mana saja aset likuid perusahaan yang dapat
segera diubah menjadi kas, ex: Account Receivable, Inventory.
Memuat 4 jenis rasio, yakni account receivable turnover, average collection period,
inventory turnover, serta day’s sales in inventory.
– Account Receivable Turnover
Rasio perputaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
kali piutang dapat diubah oleh perusahaan menjadi uang tunai.
– Average Collection Period
Sering disebut sebagai periode penagihan rata-rata, rasio ini merupakan indikator
untuk mengukur jumlah hari antara tanggal penjualan kredit dilakukan dan hari
dan ketika uang telah diterima dari pembeli.
– Inventory Turnover
Rasio ini menunjukkan berapa hari yang biasanya dibutuhkan perusahaan untuk
mengubah persediaan menjadi penjualan. Rasio perputaran persediaan yang lebih
rendah akan menunjukkan bahwa lebih sedikit waktu yang dibutuhkan bagi
perusahaan untuk mengubah persediaan menjadi penjualan. Tren penurunan
perputaran persediaan perusahaan umumnya menunjukkan peningkatan modal
kerja.
– Days Sales in Inventory
Days Sales of Inventory (DSI) adalah rasio keuangan yang menunjukan rata-rata
waktu yang diperlukan perusahaan untuk mengubah persediaan atau persediaan
termasuk barang yang sedang diproduksi, menjadi penjualan. DSI juga dikenal
sebagai usia rata-rata dari suatu persediaan

2. Capital Structure Ratio


Rasio ini mengacu kepada bagaimana perusahaan membiayai pembelian asetnya. Jenis-
jenis Capital Structure Ratio diantaranya:
 Debt Ratio
Rasio utang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur porsi aset yang dibiayai
dengan utang.
 Times Interest Earned
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan dalam membayar pOperokok utang
beserta bunganya.

3. Asset Management Efficiency Ratio


Rasio ini dikenal juga dengan istilah Turnover ratio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali aset berputar dalam setahun. Rasio ini juga sangat penting dalam mengukur
efektivitas pemanfaatan aset dalam rangka memperoleh sales. Macam-macam rasio ini
diantaranya:
 Total Asset Turnover
Rasio ini menggambarkan sales yang dihasilkan dari tiap rupiah aset.
 Fixed Asset Turnover
Rasio ini penting dalam mengukur pemanfaatan aset tetap.

4. Profitability Ratio
Profitability Ratio mengacu pada pengukuran pengembalian investasi atau Return on
Investment (ROI) apakah memadai atau tidak. Ada 2 faktor yang menentukan profitabilitas
dan ROI, yakni pengendalian biaya (cost control) dan efisiensi dalam pemanfaatan aset.
Macam-macam Profitability Ratio diantaranya:
 Gross Profit Margin
Rasio ini menunjukkan efektivitas pengendalian biaya untuk mendapat profit.
 Operating Profit Margin
Rasio ini mengindikasikan seberapa baik pengelolaan laba rugi.
 Net Profit Margin
Rasio ini penting dalam mengukur banyak income yang diperoleh suatu perusahaan.
 Operating Return on Asset
Rasio ini merupakan ikhtisar tingkat profitabilitas operasi perusahaan.
 Return on Equity
Rasio ini adalah rasio untuk mengukur imbalan atas investasi pemegang saham biasa.

5. Market Rate Ratio


Rasio ini mengacu pada posisi harga saham di bursa saham. Macam-macam Market
Value Ratio diantaranya:
 Price Earning Ratio
Rasio ini menggambarkan banyak investor yang mau membayar tiap rupiah earning yang
dilaporkan.
 Market-to-Book Value Ratio
Rasio ini adalah rasio yang digunakan untuk mengukur hubungan antara market value
dengan akumulasi investasi perusahaan.

II. IDENTIFIKASI KETERKAITAN ANTAR-RASIO KEUANGAN


1. Keterkaitan antara Liquidity ratio dengan capital structure ratio
Hubungan kedua ratio ini adalah negatif dimana pada Perusahaan ANTM , rasio
likuiditasnya khususnya current ratio dan quick ratio mengalami penurunan ( misal
Curent Ratio dari 144,81% menjadi 121,15%) sehingga perusahaan mengalami sedikit
kesulitan keuangan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Hal ini berdampak
kepada rasio solvabilitas perusahaan dimana terlihat dari debt ratio yang mengalami
kenaikan yang tidak cukup tinggi. Kenaikan ini mengindikasikan perusahaan agak sedikit
mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya untuk membeli aset
dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi dalam membayar bunga, perusahaan ANTM
tampaknya bisa melebihi tahun sebelumnya dengan 3.34 kali dalam pembayaran bunga
tersebut. Sementara itu, Debt to Equity ratio seperti tidak mengalami perubahan yang
signifikan sehingga besaran utang dan jumlah modal sendiri sebanding.

2. Keterkaitan antara Liquidity Ratio dengan Profitability Ratio


Rasio likuiditas yang berpengaruh terhadap rasio profitabilitas adalah current ratio.
Current ratio yang terus mengalami kenaikan tidak dapat memanfaatkan kesempatan
untuk memperoleh laba yang lebih besar. Suatu perusahaan yang current ratio-nya terlalu
tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada
akhirnya dapat mengurangi kemampuan memperoleh laba perusahaan.
Bukti empiris juga menunjukkan bahwa perusahaan dengan current ratio rendah lebih
mampu mengahsilkan profitabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan
dengan current ratio tinggi.Terlihat dari current ratio perusahaan ANTM yang rendah dari
tahun sebelumnya , hal ini menunjukkan dana yang tersedia digunakan sebaik-baiknya
untuk mendapatkan laba. Terbukti dengan Gross Profit Margin, Operating Profit Margin ,
Net Profit Margin , serta Operating Return On Assets yang meningkat cukup signifikan.
Maka perusahaan dapat mengalokasikan dananya untuk mendapatkan nilai keuntungan
secara optimal.

3. Keterkaitan antara Liquidity Ratio dengan Market Value Ratio


Likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap price earning ratio ,artinya
bahwa bahwa nilai likuiditas perusahaan kecil pengaruhnya terhadap nilai price earning
ratio, sehingga menyebabkan likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap price
earning ratio.

4. Keterkaitan Asset Management Efficiency Ratio dengan Profitability Ratio


Rasio perputaran aset tetap mengukur efektivitas penggunaaan aset tetap dalam
menghasilkan penjualan bagi perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin efektif
pengelolaan aset tetap yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Dengan demikian
sangat dimungkinkan bahwa hubungan antara Fixed Assets Turnover Ratio (FATO) dan
Return On Assets (ROA) adalah positif.
Semakin besar FATO akan semakin baik karena semakin efisien aset tetap yang
digunakan untuk meningkatkan kegiatan penjualan. Hal ini akan berdampak kepada
Profitabilitas Ratio perudahan dimana aset yang dimaksimalkan dengan baik. Terlihat
dari FATO perusahaan yang mengalami sedikit saja penurunan sebesar 0,2 saja tetapi
tidak menurunkan ROA sebesar kurang lebih 3%.

5. Keterkaitan Antara Capital Structure Ratio dengan Profitability Ratio


Perusahaan yang mampu menghasilkan laba cenderung meningkatkan jumlah
hutangnya, karena tambahan pembayaran bunga akan dimbangi dengan laba sebelum
pajak. Semakin sukses suatu perusahaan, kemungkinan akan menggunakan lebih
banyakutang. Jadi dapat disimpulkan semakin tinggi rasio hutang, maka semakin tinggi
risiko keuangannya dimana risiko keuangan mempunyai hubungan positif dengan tingkat
pengembalian sehingga jika semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar tingkat
pengembalian dan sebaliknya. Hal ini terlihat dari Debt Ratio perusahaan mengalami
kenaikan dari 39,95% menjadi 39,99% yang berdampak positif juga terhadap kenaikan
GPM, OPM, NPM ,OROA , dan ROE. Misalnya pada Return on Equity nya meningkat
dadi 1.07% menjadi 6,04%.
6. Keterkaitan antara Price Earning Ratio dengan Market to book Value pada Market Rate
Ratio
Hubungan keduanya ada negatif dimana faktor denominatornya berbeda. Ini terlihat
dari PER dan Market to Book Value perusahaan yang berbeda. Dalam hal ini PER
mengalami penurunan dari Rp 103,96 menjadi Rp 40,41 , sedangkan Market to Book
Value mengalami peningkatan dadi Rp 1.11 menjadi Rp 2,44

III. ANALISIS RASIO KEUANGAN PT ANTAM


IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
I. KESIMPULAN

II. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2020). Hari Penjualan Dalam Persediaan / Days Sales of Inventory (DSI). Dipetik Mei 07,
2021, dari bedahbisnis: https://bedahbisnis.id/artikel/hari-penjualan-dalam-persediaan-
days-sales-of-inventory-dsi#:~:text=Definisi%20Hari%20Penjualan%20dalam
%20Persediaan,yang%20sedang%20diproduksi%2C%20menjadi%20penjualan.

Kho, B. (2019). Pengertian Analisis Rasio Likuiditas (Liquidity ratio) dan Jenis-jenisnya. Dipetik Mei 07,
2021, dari Ilmu Manajemen Industri: https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-
analisis-rasio-likuiditas-liquidity-ratio-jenis-jenisnya/

Priharto, S. (2020). Rasio Aktivitas pada Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Rumusnya.
Dipetik Mei 07, 2021, dari accurate: https://accurate.id/akuntansi/rasio-aktivitas-pada-
akuntansi-pengertian-manfaat-jenis-dan-rumusnya/

Titman, S., Keown, A. J., & Martin, J. D. (2018). Financial Management: Principles and Applications
(ed 13). United Kingdom: Pearson Education Limited.

Anda mungkin juga menyukai