Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ANALISA LAPORAN KEUANGAN-COMMON SIZE

AKUNTANSI A – REGULER MALAM

STIE MAHARDIKA SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI

TAHUN AJARAN 2017-2018

TEAM PENYUSUN :

 
NO NAMA NIM

1 Fajarlatiffa 13310011

2 HeniNurhavida 15310322

3 Rebecaaprilia 14310236
4 EkaIstiqomah 15310051

5 Saringatun 15310321

6 Septiani Eka F 15310345

7 DiyanaNashiha 15310324

8 Linda Purwanti 15310085

9 EkaPuspitasari 15310052

Analisis Common-Size

( ANALISA BERUKURAN SAMA)

Analisis Common
Size adalah analisis yang disusun denganmenghitung tiap-tiap rekening dala
m laporan laba-rugi danneraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk l
aporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca)

Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size
statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuanpersenatase das
ar total kelompoknya, cara penyusunan laporankeuangan ini disebut teknik a
nalisis common-size dan termasukmetode analisis vertikal ( dari atas ke
bawah  atau sebaliknya)

Tujuan analisis common-size adalah untuk memperolehgambaran tentang:

1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva.

2. Struktur modal dan pendanaan.

3. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.

Manfaat Analisa Common Size


adalah untuk menilai tepattidaknya kebijakan 
(operasi, investasi, dan pendanaa)
yang diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinanpengaruhnya 
terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaandi masa yang akan datang.

Kekurangan Analisa Common Size adalah untuk analisis antarperusahaan


adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif perusahaan yang
dianalisis.

Persentase per komponen setiap elemen laporan keuangan dapat dihitung


dengan rumus sbb:

1. Elemen2 Aktiva = Elemen ybs / Total Aktiva

2. Elemen2 Pasiva = Elemen ybs / Total Pasiva

3. Elemen2 Laba/Rugi = Elemen ybs / Penjualan

Prosentase per komponen yang terdapat pada neraca akan merupakan


prosentase per komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan
secara horizontal dari tahun ke tahunnya akan menunjukan trend daripada
hubungan (trend of relationship), dan tidak menunjukan ada tidaknya
perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat kalau dikembalikan
pada data absolutnya. Jadi perubahan dari tahun ke tahun tidak menunjukan
secara pasti adanya perubahan dalam data absolut.

 
Laporan dalam prosentase per komponen dalam hubungannya dengan
laporan rugi-laba, menunjukan jumlah atau prosentase dari penjualan netto
atau net sales yang diserap tiap - tiap individu biaya dan prosentase yang
masih tersedia untuk income. Oleh karena itu Common Size percentage
analysis banyak digunakan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan
income statement, karena adanya hubungan yang erat antara penjualan,
harga pokok dan biaya operasi, sedang untuk neraca tidak banyak
digunakan.

         Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement)


semua komponen atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya,
tetapi untuk lebih meningkatkan atau menaikan mutu atau kwalitas data
maka masing-masing pos atau komponen tersebut tidak hanya prosentase
dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung prosentase dari masing-masing
komponen terhadap sub totalnya, misalnya komponen aktiva lancar
dihubungkan atau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar,
komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya.

Lalu, apa yang dikomunikasikan oleh laporan keuangancommon-size tentan
g perusahaan? Yang dikomunikasikan dalam laporan keuangan common
size adalah memahami pembentuk internal laporan keuangan. Perbandingan
waktu atas laporan common size perusahaan bermanfaat untuk
mengungkapkan perubahan proporsional pos dalam kelompok aktiva,
kewajiban beban dan kategori lainnya. Laporan common size
mengkomunikasikan perbandingan antar perusahaan karena laporan
keuangan perusahaan yang berbeda dibuat dengan format common size.
Perbandingan laporan common size perusahaan dengan laporan common
size pesaing atau rata-rata industri dapat menekankan perbedaan komposisi
dan distribusi pada laporan common size memberikan perspektif yang lebih
baik untuk mengevaluasi upaya pemangkasan biaya.

Contoh Soal :

PT. HARBISON

Neraca Komparatif dalam persentase Per-Komponen

Per 31 Desember 2001


Dengan angka perbandingan untuk tahun 2000
2001 2000 2001 2000
Aktiva Lancar
Kas Rp 52.000 Rp 45.000 7,1 6,9
Piutang Usaha Rp 90.460 Rp 95.000 12,4 14,5
Persediaan Barang Dagang Rp 200.000 Rp 110.300 27,4 16,8
Beban dibayar dimuka Rp 9.750 Rp 20.980 1,3 3,2
Total Aktiva Lancar Rp 352.210 Rp 271.280 48,2 41,4

Aktiva Tetap
Tanah Rp 190.540 Rp 205.500 26,1 31,4
Bangunan Rp 130.390 Rp 159.500 17,9 24,3
Inventaris Rp 57.000 Rp 19.000 7,8 2,9
Total Aktiva Tetap Rp 377.930 Rp 384.000 51,8 58,6
Total Aktiva Rp 730.140 Rp 655.280 100,0 100,0

Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek Rp 283.500 Rp 211.500 26,15 19,92
Kewajiban Jangka Panjang Rp 215.670 Rp 200.000 19,89 18,84
Total Hutang Rp 499.170 Rp 411.500 46,04 38,77

Modal
Saham biasa Rp 400.000 Rp 400.000 36,89 37,68
Laba ditahan Rp 185.000 Rp 250.000 17,06 23,55
Total Modal Rp 585.000 Rp 650.000 53,96 61,23
Total Hutang dan modal Rp 1.084.170 Rp 1.061.500 100,00 100,00

ANALISA  TAHUN 2000

Pada tahun 2000 aktiva lancarnya 41,4% sedangkan aktiva tetapnya  terlihat
lebih besar yaitu 58,6%. Sedangkan pada kewajiban jangka pendek tahun
2000 lebih besar yakni 19,92%  jika dibandingkan dengan kewajiban jangka
panjangnya sebesar 18,84%. Untuk perbandingan antara kewajiban dan
ekuitas tahun 2000 masih besar jumlah ekuitasnya. Persentase  ekuitasnya
sebesar 61,23% sedangkan kewajibannya 38,77%.

ANALISA TAHUN 2001

Pada tahun 2001 aktiva lancarnya 48,2% sedangkan aktiva tetapnya lebih
besar yaitu 51,8%. Sedangkan pada kewajiban jangka pendek tahun di tahun
2001 lebih besar yakni 26,15% jika dibandingkan dengan kewajiban jangka
panjangnya sebesar 19,89%. Untuk perbandingan antara kewajiban dan
ekuitas tahun 2001 masih besar jumlah ekuitasnya. Persentase  ekuitasnya
sebesar 53,96% sedangkan kewajibannya 46,04%

PT. HARBISON

LAPORAN LABA/ RUGI KOMPARATIF


TAHUN PERSENTASE(%)
2001 2000 2001 2000
PENJUALAN Rp 720.000 Rp 535.000 100 100
HARGAPOKOKPENJUALAN Rp 475.200 Rp 280.340 6 52,4
LABAKOTOR Rp 244.800 Rp 254.660 34 47,6
BEBANOPERASI Rp 151.200 Rp 103.790 21 19,4
LABABERSIH Rp 93.600 Rp 150.870 13 28,2
Analisa Common Size tahun 2000 ( LABA RUGI PT. HARBISON)

Pada komponen laporan laba / rugi, dari total penjualan


PT.HARBISON,52.4% merupakan komponen harga pokok penjualan, dan
20% merupakan laba kotor. Kemudian pada beban operasi adalah 19,4%
dari penjualan,dan yang terakhir laba bersih 28.2% dari penjualan  yang
diperoleh PT. HARBISON

Analisa Common Size tahun 2001 ( LABA RUGI PT. HARBISON)

Pada tahun 2006, proporsi komponen-komponen yang ada pada laporan


rugi/laba terhadap penjualan mengalami perubahan yang cukup besar bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya terutama  pada komponen harga
pokok penjualan , dari 52.4% menjadi 66%, namun walaupun harga pokok
penjualan naik, laba kotor yang dihasilkan lebih kecil yakni
34%. Kami memiliki kesimpulan bahwa PT. Harbison ini tidak mampu
membebankan kenaikan biayanya kepada pelanggan.pada tahun 2001 ini
menunjukkan harga pokok penjualannya  naik, dan beban operasinya naik
ini yang mengakibatkan laba bersihnya menurun.

DAFTAR PUSTAKA :

Subramanyam,K.R.,dan Wild, John.2014.Analisa Laporan Keuangan Buku


1.Jakarta.Salemba Empat

http://triwulaningsih2.blogspot.co.id/2014/04/analisis-common-size.html

Anda mungkin juga menyukai