Anda di halaman 1dari 2

Latihan Soal: Kieso, IFRS ed.

2
1. Describe the two criteria for determining the valuation of financial assets.
2. Which types of investments are valued at amortized cost? Explain the rationale for this
accounting.
3. What is amortized cost? What is fair value?
8. Indicate how unrealized holding gains and losses should be reported for investments
classified as trading and held-for-collection.
10. What is the fair value option? Briefly describe its application to debt investments.
11. Franklin Corp. has an investment that it has held for several years. When it purchased
the investment, Franklin accounted for the investment at amortized cost. Can Franklin use
the fair value option for this investment? Explain.
12. Identify and explain the different types of classifications for equity investments.
13. Why is the held-for-collection classification not applicable to equity investments?
Terjemahan Soal :
1. Jelaskan dua kriteria untuk menentukan penilaian aset keuangan.
2. Jenis investasi apa yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi? Jelaskan alasan
akuntansi ini.
3. Apakah biaya perolehan diamortisasi? Apakah nilai wajar itu?
8. Tunjukkan bagaimana keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi harus dilaporkan
untuk investasi yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan dimiliki untuk
dikumpulkan.
10. Apa opsi nilai wajarnya? Jelaskan secara singkat penerapannya pada investasi utang.
11. Franklin Corp. memiliki investasi yang telah dipegangnya untuk beberapa tahun. Ketika
membeli investasi, Franklin memperhitungkan investasi pada biaya perolehan diamortisasi.
Bisakah Franklin menggunakan pilihan nilai wajar untuk investasi ini? Menjelaskan.
12. Identifikasi dan jelaskan berbagai jenis klasifikasi untuk investasi ekuitas.
13. Mengapa klasifikasi dimiliki untuk dikumpulkan tidak berlaku untuk investasi ekuitas?

Soal Terlampir :
1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik investasi utang (bonds)
2. Bandingkan dengan investasi saham

Jawaban :
1. Dua kriteria untuk menentukan penilaian aset keuangan adalah (1) model bisnis
perusahaan dalam mengelola aset keuangannya dan (2) karakteristik arus kas kontraktual
dari aset keuangan tersebut.
2. Hanya investasi hutang seperti pinjaman dan investasi obligasi yang dinilai dengan biaya
perolehan diamortisasi. Perusahaan harus menggunakan biaya perolehan diamortisasi jika
memiliki model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset untuk mengumpulkan arus kas
kontraktual dan persyaratan kontraktual dari aset keuangan memberikan tanggal tertentu
untuk arus kas.
3. Biaya perolehan diamortisasi adalah jumlah pengakuan awal investasi dikurangi
pembayaran kembali, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif dan setelah dikurangi
pengurangan untuk tidak tertagih. Nilai wajar adalah jumlah aset yang dapat dipertukarkan
antara pihak-pihak yang berkeinginan berpengetahuan dalam transaksi yang wajar
8. (a) Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi untuk investasi perdagangan harus
dimasukkan dalam laba bersih untuk periode berjalan. (b) Keuntungan dan kerugian yang
belum direalisasi tidak diakui untuk investasi yang dimiliki untuk dikumpulkan. (c)
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas investasi HFCS dicatat dalam
pendapatan komprehensif lain.
10. Opsi nilai wajar memungkinkan pilihan perusahaan untuk melaporkan investasi hutang
pada nilai wajar. Jika opsi ini dipilih, perusahaan mencatat laba bersih keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasi dengan kenaikan / penurunan yang sesuai dengan investasi
hutang. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi adalah selisih antara biaya perolehan
diamortisasi investasi dan nilai wajarnya.
11. Tidak, Franklin tidak dapat menggunakan opsi nilai wajar untuk investasi ini. Opsi ini
umumnya hanya tersedia pada saat perusahaan pertama kali membeli investasi.
12. Investasi pada efek ekuitas dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
(a) Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wajar) —investor memiliki kepentingan
pasif.
(b) Kepemilikan antara 20% dan 50% (metode ekuitas) —investor memiliki pengaruh yang
signifikan.
(c) Kepemilikan lebih dari 50% (laporan konsolidasi) —investor memiliki kepentingan
pengendali.
Kepemilikan kurang dari 20% kemudian diklasifikasikan ke dalam perdagangan dan non-
perdagangan, dengan asumsi nilai wajar yang dapat ditentukan.
13. Investasi saham tidak memiliki arus kas kontraktual (atau tanggal jatuh tempo) dan oleh
karena itu tidak dapat diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dikumpulkan.

Jawaban Soal Terlampir :


Institusi besar memiliki persyaratan modal yang besar, sehingga mereka mengambil hutang
secara berkala dengan janji untuk membayarnya kembali, dan jaminan yang digunakan
untuk menepati janji tersebut dikenal sebagai obligasi. Tidak seperti saham, hutang
melibatkan pinjaman uang dengan janji semua kewajiban tersebut akan dibayar kembali
saat jatuh tempo, bersama dengan bunga hutangnya. Oleh karena itu, instrumen hutang
disebut juga dengan instrumen pendapatan tetap. Selain itu, investasi obligasi juga
menawarkan pendapatan yang lebih stabil dan tingkat risiko yang lebih kecil, sehingga
obligasi lebih sering dianggap sebagai pilihan investasi yang lebih ‘aman’ dan lebih
konservatif.
Berbeda halnya dengan investasi saham, investasi ini cenderung memiliki resiko yang lebih
tinggi dan kemungkinan besar kecilnya keuntungan atau kerugian yang didapat berdasarkan
tingkat volatilitas harga saham tersebut di pasar saham.

Anda mungkin juga menyukai